Anda di halaman 1dari 32

Pendidikan

Lingkungan Hidup
Disampaikan oleh :
Nursiwan Taqim
Asisten Deputi Urusan Edukasi dan Komunikasi
Lingkungan
Deputi MENLH Bidang Komunikasi Lingkungan
dan Pemberdayaan Masyarakat

Kementerian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia


Telp./Fax: 021-8517184 & 8517143

Menurut UU
No.23/1997 tentang
Pengelolaan
Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup adalah


kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan,
dan mahluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya,
yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia
serta mahluk hidup lain.
2

- Keutuhan satu ruang bernilai lebih tinggi dari seluruh nilai bagian-bagiannya.

LINGKUNGAN DAN
KESEJAHTERAAN
1. Ekosistem :
Oikos = rumah tangga
sistem berlangsungnya kehidupan
dalam rumah tangga makhluk hidup.
2. Ekologi :
Oikos dan logos = ilmu pengetahuan tentang seluk beluk rumah
tangga. Satu jenis makhluk disebut autekologi.
3. Ekonomi :
Oikos dan nomos = hukum = peraturan yang berlaku dalam
rumah tangga makhluk hidup.
Nemein= manajemen/pengelolalan rumah tangga.
10

HUBUNGAN EKONOMI
DAN EKOLOGI

Karena memberikan gambaran tentang


rumah tangga makhluk hidup, maka terkait
dengan sumber daya (benda, makhluk
hidup, daya, waktu)
Manusia berlebihan kesenjangan antar
manusia.

11

Kegiatan Manusia: emisi &


panas dipantulkan kembali

Gas Rumah Kaca :


Karbon-dioksida, methan dan lainnya

Sumber-sumber gas karbondioksida

Pembangkit listrik, pabrik dan perumahan

Kendaraan bermotor

Kebakaran hutan

13

Dampak

P
e
r
u
b
a
h
a
n

I
k
l
i
m

Naiknya Permukaan Laut


Naiknya Suhu Laut

Tenggelamnya pulau kecil


Intrusi Air Laut
Hasil Perikanan Turun

Naiknya Suhu Udara

Penyakit meningkat (nyamuk)


Kebakaran Hutan & Lahan
Hilang Keanekaragaman Hayati

Peningkatan Curah Hujan

Banjir & Longsor meningkat


Perubahan Musim Tanam

Peningkatan Penguapan

Rawan pangan (kekeringan)

Peningkatan Badai Tropis

Rawan Transportasi
Rawan air & pangan

14

14

Masalah Lingkungan Hidup

Carilah 3 dampak dari Permasalahan LH di


Indonesia

Pencemaran air
Pencemaran udara di kota-kota besar
Pencemaran limbah domestik dan sampah
Kontaminasi dari bahan berbahaya dan beracun (B3)
Kerusakan ekosistem hutan hujan tropika
Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Kerusakan ekosistem danau
Kerusakan ekosistem pesisir dan laut
Kerusakan lingkungan akibat kegiatan pertambangan
Pemanasan bumi
Penipisan lapisan ozon
Bencana lingkungan: banjir dan longsor, kekeringan, kebakaran hutan
dan lahan
15

Banjir di Jakarta awal Februari 2007

16 16

Longsor

17

Kebakaran Hutan dan Lahan


Asap 17 Oktober 2006

18

18

PARU-PARU DUNIA

EQUATORIAL WALKER CIRCULATION

NASA
NET PRIMARY PRODUCTIVITY (KG C/ M2/ YEAR)

INDONESIA, BRAZILIA, AFRIKA TENGAH


ADALAH WILAYAH PEMBENTUK AWAN PALING
AKTIF DAN SBG PUSAT IKLIM GLOBAL/MAKRO
KERUSAKAN LINGKUNGAN DI WILAYAH2 TSB
DPT MENGGANGGU IKLIM GLOBAL/MAKRO
INDONESIA LEBIH DARI BRAZILIA DAN AFRIKA
TENGAH, KARENA MEMILIKI KONDISI LAUT
LUAS DAN DANGKAL SERTA MATAHARI
BERLIMPAH, SEHINGGA KONVEKSI AIR LAUT
LEBIH AKTIF
POSISI INDONESIA YG SANGAT BERPERAN
MEMPENGARUHI IKLIM GLOBAL/MAKRO
SEHARUSNYA MERUPAKAN POSISI TAWAR YG
TIADA TARANYA
SAYANG IKLIM LOKAL/MIKRO-NYA RUSAK
KARENA LINGKUNGAN HANCUR, DAN
BAHKAN INDONESIA MENJADI SANGAT
RENTAN TERPENGARUH OLEH PERUBAHAN
19
IKLIM GLOBAL/MAKRO (KONSEP MULTI SKALA

HASIL KOMPILASI PANTAUAN SATELIT


TERRA DAN AQUA MILIK NASA SELAMA

TAHUN 2002 MEMPERLIHATKAN


KONDISI METABOLISME PLANET BUMI
HASIL PROSES FOTOSINTESIS.
WILAYAH KEPULAUAN INDONESIA DAN
HUTAN AMAZON DI AMERIKA LATIN

ADALAH PARU-PARU DUNIA, MAMPU


MENYERAP GAS CARBON DIOKSIDA
(CO2) SAMPAI 2,5 KG PER METER KUBIK
PER TAHUN

GAS CO2 INI KEMUDIAN


DIKONVERSIKAN MENJADI GAS
OKSIGEN YANG DIHIRUP OLEH
MAKHLUK HIDUP DI DUNIA
SUMBER: INDROYONO SOESILO/ KOMPAS/ SABTU 17 MEI 2003 - HAL 33/ ZADRAH/ MEZAK/ PR/ SOBIRIN-MUBIAR/ DPKL

HASIL PENELITIAN DR. ENEAS SALATI/ UNIVERSITAS SAO PAULO-BRAZIL/ BAYARD WEBSTER 1988:

BAGAIMANA HUTAN MENDAUR ULANG AIR?


HUTAN PENGENDALI KELEMBABAN
HUTAN PENJAGA IKLIM MIKRO
HUTAN PEMBANGKIT HUJAN

TOTAL AIR YG DI DAUR ULANG


OLEH HUTAN: 74,1%
HUJAN
AIR KEMBALI
KE ATMOSFER
OLEH
EVAPORASI
DAUN 25,6%

EVAPORASI
DARI TANAH
HUTAN 0,0%

PP: DPKLTS 2003

MANFAAT POHON :
HUTAN

AIR KEMBALI
KE
ATMOSFER
OLEH
TRANSPIRASI
48,5%

LIMPASAN
DAN AIR
TANAH

1. MENGHASILKAN
OKSIGEN
1,2 KG/POHON/HARI
2. MENYERAP PANAS
8X LEBIH BANYAK
3. MENGUAPKAN
KEMBALI
75% AIR HUJAN
4. MENGIKAT AIR DI PORI
TANAH DG MEKANISME
KAPILARITAS DAN 20
TEGANGAN PERMUKAAN

EKO-HIDROLOGI DAS

GUDANG AIR ATMOSFER


HUJAN BUATAN = MERAMPOK AWAN

Air dan Tanah= Pabrik


Nutrisi dan Energi

Presipitasi

TEREROSI
TERCEMAR

Drip
Stem

Evapotranspirasi

GUDANG AIR HUTAN


Gunung = menara
Hutan = tangki
GUNDUL

Evaporasi

Aliran permukaan

Evaporasi

SEBUAH SISTEM KOMPLEK TDK BOLEH TERPUTU

GUDANG AIR LAUT


TERCEMAR

Infiltrasi

Aliran
Air tanah
dangkal
Aliran
Air tanah
dalam

GUDANG
AIR PERMUKAAN
SUNGAI/ DANAU

GUDANG
AIR TANAH
DANGKAL

Perkolasi

TERCEMAR

TERCEMAR

GUDANG
AIR TANAH
DALAM
DISEDOT HABIS
21

MODIFIKASI OLEH SOBIRIN/ DPKLTS 2003 DAN 2005/ DARI: STEPHEN A. THOMPSON/ AA BALKEMA/ 1999 DAN SUMB

Menurut UU No. 20/2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional
Pendidikan adalah usaha sadar dan
:
terencana untuk mewujudkan
suasana
belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
22

1.
2.

Mengatur sikap dan perilaku


manusia, bukan Lingkungannya.
Pendidikan lingkungan dasar
pengelolaan lingkungan hidup.

23

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP


MEMAHAMI DAN MEMANFAATKAN PRINSIP DASAR
KETERKAITAN ALAMI, HAYATI DAN INSANI
UNTUK KESINAMBUNGAN

1. KETERKAITAN ALAMI
(KESATUAN EKOSISTEM)

2. KETERKAITAN HAYATI
(KEANEKARAGAMAN
MULTIKOMPONEN &MULTISKALA)

3. KETERKAITAN INSANI
(KEADILAN KESEJAHTERAAN
KETERBAGIAN KESEMPATAN KERJA)

24

Model Keterkaitan Alami, Hayati dan Insani

Alami
KESEIMBANGA
N

Hayati

Insani

KEANEKAAN

KEARIFAN

Sinerg
i
KERUKUNAN

Arah ProKemanusiaan
makin lengkap , makin sempurna, makin mungkin
terealisasi
1.Unsur Alami
2.Gerak atomik

1.Unsur Hayati
2.Gerak
genetik

1.Unsur Insani
2.Gerak
mandiri

25
SUMBER : MP

PARADIGMA2:PENGANEKARAGAMAN
(MULTISKALA
DAN MULTIKOMPONEN)
BUKAN TERPUSAT
SEPERTI

INI, DENGAN ENERGI MEGA


BERPUTAR PADA SATU
POROS,
BILA SKALA MEGA BERHENTI
SKALA DI TINGKAT BAWAH
BERHENTI
MULAIJUGA
DARI AKAN
DIRI SENDIRI
MULAI DARI YG KECIL2
MULAI DARI SEKARANG JUGA

NILAI

TAPI SEPERTI INI, MASING2 BERPUTAR PD POROSNYA SENDIRI,


NAMUN TETAP SATU VISI, SALING MEMPERKUAT

PALING MIKRO MIKRO/ LOKAL


PRIBADI/
KELUARGA

MAKRO/ REGIONAL

AKTIVITAS

MEGA/ GLOBAL

26

MUBIAR/ SOBIRIN/ DPKLTS/ 2004/ AA GYM 2003

Materi PLH

Sekolah Dasar
SD/MI
1. Peta Materi Pendidikan Lingkungan Hidup SD/MI
4

Air

Udara

Tanah & lahan

Energi

Hutan

Bencana Alam

Memelihara Kebersihan Diri

SDA

Dan Kebersihan Lingkungan

Manusia & Lingkungan

Gambar 1, Peta Materi PLH SD/MI

27

Materi PLH
(lanjutan)
Sekolah Lanjutan
2. Peta Materi Pendidikan Lingkungan Hidup SMP/MTS
Tingkat Pertama
(SLTP)
4

Air

Pesisir
& Laut

Udara

Tanah & Lahan

SDA

Energi

Hutan

10 Bencana
Alam

Memelihara Kebersihan
Lingkungan

Manusia &
Lingkungan

Gambar 2, Peta Materi PLH SMP/MTS

28

Materi PLH (lanjutan)

Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas (SLTA)
2. Peta Materi Pendidikan Lingkungan Hidup SMA/SMK/MA

Air

Pesisir
& Laut

11

Perusakan Lapisan
OZON

10

Atmosfer dan Pemanasan Global

Udara

SDA

Tanah &
Lahan

Hutan

Energi

Memelihara Kebersihan
Lingkungan

Manusia & Lingkungan


Gambar 3, Peta Materi PLH SMA/SMK/MA

29

ADIWIYATA
ADIWIYATA
Indikator Sekolah Adiwiyata
1. Pengembangan kebijakan sekolah yang perduli dan
berbudaya lingkungan (visi, misi, peningkatan sdm,
penghematan sda, kesehatan,ke bersih,alokasi dana
kegitan lingkungan).
2. Budaya Sekolah: Pembiasaan diri, kreativitas siswa, kerja
sama kelompok
3. Pengembangan kurikulum berbasis lingkungan:integratif
atau monolitik,kepekaan terhadap masalah lingkungan
sekitar, metode belajar berbasis lingkungan,
pengembangan kurikuler tentang kesadaran lingkungan.
4. Pengembangan kegiatan berbasis partisipatif:
kurikuler/ekstra kurikuler, mengikuti kegiatan lingkungan
hidup oleh pihak luar, pengembangan kemitraan.
5. Pengembangan dan atau Pengelolaan sarana pendukung
sekolah: sarana, pengelolaan kawasan di dalam dan di luar
sekolah, penghematan sda, pelayanan makanan sehat,
pengembangan sistem pengelolaan sampah.
30
30

MEMBANGUN KEMBALI INFRASTRUKTUR ALAM


MEMBANGUN DESA DAN KOTA MANDIRI
MEMBANGUN KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI NASIONAL

DESA KUAT NEGARA KUAT

31

FOTO: MH. SOEDJONO/ LEX BPLHD/ 2002/YAHOODOTCOM/20

32

Anda mungkin juga menyukai