1306448344
Teknik Metalurgi dan Material (paralel)
Penyambungan logam
Tugas-01
1. Pengelasan (WELDING) adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara
mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau
tanpa logam tambahan dan menghasilkan sambungan yang kontinu. Dari definisi tersebut
terdapat 4 kata kunci untuk menjelaskan definisi pengelasan yaitu mencairkan sebagian
logam, logam pengisi, tekanan dan sambungan kontinu. Dari definisi diatas, proses
pengelasan dapat dibuat skemanya sebagai berikut :
Cara penyambungan lain yang telah dikenal lama selain pengelasan adalah
penyambungan dengan cara BRAZING dan SOLDERING. Perbedaannya dengan pengelasan
adalah pada brazing dan soldering tidak sampai mencairkan logam induk hanya logam
pengisinya saja. Sedangkan perbedaan antara brazing dan soldering terletak pada titik cair logam
pengisinya. Titik cair logam pengisi proses brazing berkisar 450C - 900C. Sedangkan untuk
soldering, titik cair logam pengisinya kurang dari 450C.
2. dilihat secara sisi teknis (engineering) dan ekonomis, bagaimana saudara menentukan suatu
pilihan proses pada suatu komponen mesin dengan menggunakan pilihan proses pengelasan dan
proses permesinan (machining). Serta bandingkan kelebihan dan kekurangan masing-masing
proses.
Jawab: Dilihat dari sisi teknis dan ekonomis, maka untuk menentukan suatu pilihan proses pada
suatu komponen mesin dengan menggunakan pilihan proses pengelasan dan proses permesinan
(machining), maka aspek yang perlu diperhatikan adalah:
Dari kedua hal diatas, maka kita dapat menentukan proses manufaktur apa yang selanjutnya
akan dipilih dan mempertimbangkan segi ekonomisnya. Misal: bila diinginkan kekuatan tarik
yang seragam (terdistribusi ke satu arah yang sama), maka dapat dipilih proses pengelasan. Bila
diinginkan suatu bentuk tertentu dari material tersebut, maka dapat dipilih proses permesinan.
Kelebihan dan kekurangan proses pengelasan dan permesinan:
IxE
V
dimana:
;
HI
heat input
kecepatan
Kita dapat mengontrol besarnya kecepatan, maupun arus yang akan kita berikan dengan
tegangan yang kita gunakan sebagai sumber energi. Setelah proses pengelasan selesai,
selanjutnya dilakukan tahap welding inspection dengan metode NDT (Non-Destructive Test)
ataupun DT (Destructive Test), sehingga dapat diketahui apakah terjadi cacat atau tidak pada
material hasil lasan. Apabila terjadi cacat, kita dapat meninjau kembali proses pengelasan
maupun desain fabrikasi yang telah dibuat, atau mengubah teknik pengelasan. Sedangkan bila
tidak terdapat cacat dan sesuai spesifikasi yang diinginkan, berarti kualitas hasil lasan baik.
4. Keuntungan
Tidak mengubah mikrostruktur material, karena pada metode ini tidak ada pemberian
panas yang dapat mengubah mikrostruktur material.
Keterbatasan
Ketahanan fatik rendah, karena pada metode mechanical fastening, kita memberikan
cacat awal berupa lubang yang memungkinkan menjadi initial crack.
Adhesive bonding digunakan untuk mengikat dua permukaan biasanya menghasilkan ikatan
halus. Teknik ini menggunakan glues, expovies, atau macam plastic agent yang dibentuk akibat
penguapan pelarut atau dengan melepaskan ikatan dengan panas, tekanan danwaktu.seperti:
Penyambungan pada plastik
Penyambungan pada karet
Penyambungan pada kertas
Penyambungan pada material keramik
5.Keuntungan dari SMAW :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
6. PAW sama dengan TIG menggunakan elektroda wolfram (tidak meleleh), filler diumpan
secara manual. Perbedaannya pada PAW tedapat gas plasma yang mengandung ion positif dan
negatif, sehingga hasil penetrasi dari PAW lebih dalam karena konsentrasi energi lebih besar, dan
daerah Heat Affected Zone (HAZ) relatif lebih kecil karena ada plasma gas, stabilitas busur lebih
baik dari TIG.
Kelebihan Flux-cored Arc Welding (FCAW)
Mampu untuk mengelas benda kerja yang tebal karena kecepatan penimbunan yang
tinggi.
Bisa ditambahkan dengan elemen paduan pada inti elektrodanya.
Elektroda berdiameter kecil memampukan untuk mengelas benda kerja dengan
penampang yang kecil.
Serba guna.
Kelengkapan cukup banyak, seperti tabung gas dan kontrol penggerak kawat elektroda.
Tidak dapat menjangkau medan las yang sulit (lebih mudah menggunakan SMAW).
7. Faktor yang harus dilakukan bila ingin mengelas material baja yang cukup tebal (lebih dari 1
inchi) dengan posisi mendatar:
Bentuk sambungan V.
Untuk mencegah grain growth disekitar batas butir, pada sisi sambungan dalam
dipinning dengan zirconium.
Karena material cukup tebal, digunakan arus yang tinggi agar efisien. Dapat
menggunakan Submerged Arc Welding (SAW) karena penetrasi cukup dalam dan
menggunakan flux yang dapat menghasilkan kecepatan tinggi sehingga kualitas lasan
baik.
ESW (Electro Slag Welding) adalah pengelasan busur terhenti, pengelasan sejenis
SAWnamun bedanya pada jenis ESW busurnya nyala mencairkan fluks, busur terhenti dan
proses pencairan fluk berjalan terus dam menjadi bahan pengantar arus listrik (konduktif).
Sehinggaelektroda terhubungkan dengan benda yang dilas melalui konduktor tersebut. Panas
yangdihasilkan dari tahanan terhadap arus listrik melalui cairan fluk / slag cukup tinggi
untuk mencairkan bahan tambahan las dan bahan induk yang dilas tempraturnya mencapai 3500
Fatau setara dengan 1925C.Beriku adalah skematis proses pengelasan ESW:
Kelebihan:
Distorsi minimal
Kekurangan:
Terbatas hanya untuk pengelasan baja karbon, baja paduan, dan beberapa baja paduan
tahan karat.
Tidak dapat mengelas pelat dengan ketebalan lebih kecil dari 19 mm.
Ukuran butir sangat besar, struktur dan sifat lasan hamper mirip hasil cor (casting)
Spray Transfer
Dapat digunakan untuk mengelas hampir semua logam dan paduannya karena karakteristik inert
pelindung argon, tetapi arus yang besar yang diperlukan untuk menciptakan spray arc
menyebabkan sulitnya mengelas pelat yang tipis.
Globular Transfer
Tercipta dengan menggunakan elektroda positif (DCEP) tanpa memperhatikan jenis gas
pelindung yang digunakan, bila arus relatif rendah.
Tercipta dengan menggunakan rentang arus las yang paling rendah (masukan panas yang paling
rendah) sehingga menghasilkan zona logam las yang kecil dan pembekuan yang cepat. Oleh
karena itu, Short Circuiting Transfer cocok untuk mengelas logam yang tipis.
9. Untuk mengelas aluminium dan paduannya dengan menggunakan proses TIG (GTAW-Gas
Tungsten Arc Welding), kita harus memperhatikan ketebalannya dalam memilih jenis polaritas
arus yang akan digunakan.
Secara umum untuk semua jenis ketebalan, kita menggunakan polaritas AC (baik low maupun
high frequency), karena penetrasi yang dihasilkan medium dan kapasitas elektroda baik. Selain
itu, polaritas AC dapat mengurangi efek magnetic arc blow.
10. Gas pelindung yang tepat ialah Argon (Ar). Pengelasan yang menggunakan gas argon
menghasilkan bentuk penetrasi yang bersifat deep dan narrow. Jika kita menggunakan gas CO2
maka akan terjadi sputtering yang dapat menimbulkan cacat berupa pembekuan filler metal di
luar daerah lasan.