Anda di halaman 1dari 6

Muhammad Faried Romdloni

1306448344
Teknik Metalurgi dan Material (paralel)
Penyambungan logam
Tugas-01

1. Pengelasan (WELDING) adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara
mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau
tanpa logam tambahan dan menghasilkan sambungan yang kontinu. Dari definisi tersebut
terdapat 4 kata kunci untuk menjelaskan definisi pengelasan yaitu mencairkan sebagian
logam, logam pengisi, tekanan dan sambungan kontinu. Dari definisi diatas, proses
pengelasan dapat dibuat skemanya sebagai berikut :

Cara penyambungan lain yang telah dikenal lama selain pengelasan adalah
penyambungan dengan cara BRAZING dan SOLDERING. Perbedaannya dengan pengelasan
adalah pada brazing dan soldering tidak sampai mencairkan logam induk hanya logam
pengisinya saja. Sedangkan perbedaan antara brazing dan soldering terletak pada titik cair logam
pengisinya. Titik cair logam pengisi proses brazing berkisar 450C - 900C. Sedangkan untuk
soldering, titik cair logam pengisinya kurang dari 450C.
2. dilihat secara sisi teknis (engineering) dan ekonomis, bagaimana saudara menentukan suatu
pilihan proses pada suatu komponen mesin dengan menggunakan pilihan proses pengelasan dan
proses permesinan (machining). Serta bandingkan kelebihan dan kekurangan masing-masing
proses.
Jawab: Dilihat dari sisi teknis dan ekonomis, maka untuk menentukan suatu pilihan proses pada
suatu komponen mesin dengan menggunakan pilihan proses pengelasan dan proses permesinan
(machining), maka aspek yang perlu diperhatikan adalah:

Desain material serta sifat mekanis yang diinginkan.


Pemilihan jenis material sesuai dengan desain yang telah dibuat.

Dari kedua hal diatas, maka kita dapat menentukan proses manufaktur apa yang selanjutnya
akan dipilih dan mempertimbangkan segi ekonomisnya. Misal: bila diinginkan kekuatan tarik
yang seragam (terdistribusi ke satu arah yang sama), maka dapat dipilih proses pengelasan. Bila
diinginkan suatu bentuk tertentu dari material tersebut, maka dapat dipilih proses permesinan.
Kelebihan dan kekurangan proses pengelasan dan permesinan:

Pengelasan Permesinan Kelebihan Adanya distribusi aliran tegang yang seragam,


sehingga kekuatan tariknya baik.
Dapat mengontrol bentuk dari material yang diinginkan, karena material yang
dilakukan proses permesinan dalam keadaan solid.
Kekurangan Material yang dilas mengalami perubahan mikrostruktur karena
pengaruh panas yang diberikan.
Bentuk yang tidak baik akan menyebabkan timbulnya crack atau cacat, sehingga
ketahanan terhadap fatik turun.

3.Sebagai seorang metalurgist, bagaimana saudara menjelaskan dengan menggunakan ilmu


metalurgi untuk mengontrol kualitas hasil lasan agar bebas dari cacat, dimana diketahui panas
dari proses pengelasan mengakibatkan terjadinya perubahan struktur material.
Jawab: Sebelum melakukan pengelasan terhadap suatu material, seorang welding engineer telah
membuat desain dan fabrikasi mengenai material yang akan dilas. Dengan memperhitungkan
heat input dari panas yang diberikan, maka mikrostruktur material dapat dikontrol sesuai dengan
sifat mekanis yang diinginkan.
HI=

IxE
V

dimana:

;
HI

heat input

arus yang diberikan

tegangan yang digunakan

kecepatan

Kita dapat mengontrol besarnya kecepatan, maupun arus yang akan kita berikan dengan
tegangan yang kita gunakan sebagai sumber energi. Setelah proses pengelasan selesai,
selanjutnya dilakukan tahap welding inspection dengan metode NDT (Non-Destructive Test)
ataupun DT (Destructive Test), sehingga dapat diketahui apakah terjadi cacat atau tidak pada
material hasil lasan. Apabila terjadi cacat, kita dapat meninjau kembali proses pengelasan
maupun desain fabrikasi yang telah dibuat, atau mengubah teknik pengelasan. Sedangkan bila
tidak terdapat cacat dan sesuai spesifikasi yang diinginkan, berarti kualitas hasil lasan baik.
4. Keuntungan

Tidak mengubah mikrostruktur material, karena pada metode ini tidak ada pemberian
panas yang dapat mengubah mikrostruktur material.

Tidak perlu mengontrol mikrostruktur material.

Tidak diperlukannya material tambahan yang berfungsi sebagai filler metal.

Keterbatasan

Distribusi aliran tegangan pada metode mechanical fastening tidak seseragam


dibandingkan dengan metode welding, karena adanya overlap joint (perlu ekstra material
dan mengakibatkan beban material menjadi lebih berat).

Ketahanan fatik rendah, karena pada metode mechanical fastening, kita memberikan
cacat awal berupa lubang yang memungkinkan menjadi initial crack.

Adhesive bonding digunakan untuk mengikat dua permukaan biasanya menghasilkan ikatan
halus. Teknik ini menggunakan glues, expovies, atau macam plastic agent yang dibentuk akibat
penguapan pelarut atau dengan melepaskan ikatan dengan panas, tekanan danwaktu.seperti:
Penyambungan pada plastik
Penyambungan pada karet
Penyambungan pada kertas
Penyambungan pada material keramik
5.Keuntungan dari SMAW :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Biaya awal invesmen rendah


Secara operasional handal dan sederhana
Biaya material pengisi rendah
Material pengisi dapat bermacam-macam
Pada semua material dapat memakai peralatan yang sama
Dapat dikerjakan pada ketebalan berapapun
Dapat dikerjakan dengan semua posisi pengelasan

Kekurangan dari SMAW:


1.
2.
3.
4.

Lambat, dalam penggantian elektrode


Terdapat slag yang harus dihilangkan
Pada low hydrogen electrode perlu penyimpanan khusus
Efisiensi endapan rendah.

6. PAW sama dengan TIG menggunakan elektroda wolfram (tidak meleleh), filler diumpan
secara manual. Perbedaannya pada PAW tedapat gas plasma yang mengandung ion positif dan
negatif, sehingga hasil penetrasi dari PAW lebih dalam karena konsentrasi energi lebih besar, dan
daerah Heat Affected Zone (HAZ) relatif lebih kecil karena ada plasma gas, stabilitas busur lebih
baik dari TIG.
Kelebihan Flux-cored Arc Welding (FCAW)

Kelebihan Flux-cored arc welding antara lain:


Elektroda kontinu dan otomatis.
Hasil pengelasan halus dan seragam.
Murah.

Mampu untuk mengelas benda kerja yang tebal karena kecepatan penimbunan yang
tinggi.
Bisa ditambahkan dengan elemen paduan pada inti elektrodanya.
Elektroda berdiameter kecil memampukan untuk mengelas benda kerja dengan
penampang yang kecil.
Serba guna.

Kekurangan Flux-cored Arc Welding (FCAW)


Kekurangan Flux-cored arc welding antara lain:

Kelengkapan cukup banyak, seperti tabung gas dan kontrol penggerak kawat elektroda.
Tidak dapat menjangkau medan las yang sulit (lebih mudah menggunakan SMAW).

7. Faktor yang harus dilakukan bila ingin mengelas material baja yang cukup tebal (lebih dari 1
inchi) dengan posisi mendatar:

Posisi material baja harus diletakan secara mendatar.

Bentuk sambungan V.

Untuk mencegah grain growth disekitar batas butir, pada sisi sambungan dalam
dipinning dengan zirconium.

Karena material cukup tebal, digunakan arus yang tinggi agar efisien. Dapat
menggunakan Submerged Arc Welding (SAW) karena penetrasi cukup dalam dan
menggunakan flux yang dapat menghasilkan kecepatan tinggi sehingga kualitas lasan
baik.

ESW (Electro Slag Welding) adalah pengelasan busur terhenti, pengelasan sejenis
SAWnamun bedanya pada jenis ESW busurnya nyala mencairkan fluks, busur terhenti dan
proses pencairan fluk berjalan terus dam menjadi bahan pengantar arus listrik (konduktif).
Sehinggaelektroda terhubungkan dengan benda yang dilas melalui konduktor tersebut. Panas
yangdihasilkan dari tahanan terhadap arus listrik melalui cairan fluk / slag cukup tinggi
untuk mencairkan bahan tambahan las dan bahan induk yang dilas tempraturnya mencapai 3500
Fatau setara dengan 1925C.Beriku adalah skematis proses pengelasan ESW:

Kelebihan:

Penetrasi cukup dalam

Menghemat biaya untuk material yang cukup tebal

Deposition rate cukup tinggi

Konsumsi flux kecil

Distorsi minimal

Waktu pengelasan cepat

Kekurangan:

Hanya untuk posisi pengelasan vertical

Membutuhkan sepatu tembaga untuk menutupi celah

Terbatas hanya untuk pengelasan baja karbon, baja paduan, dan beberapa baja paduan
tahan karat.

Proses tidak dapat dihentikan sebelum selesai

Tidak dapat mengelas pelat dengan ketebalan lebih kecil dari 19 mm.

Ukuran butir sangat besar, struktur dan sifat lasan hamper mirip hasil cor (casting)

8. Transfer logam pada pengelasan GMAW (MIG):

Spray Transfer

Dapat digunakan untuk mengelas hampir semua logam dan paduannya karena karakteristik inert
pelindung argon, tetapi arus yang besar yang diperlukan untuk menciptakan spray arc
menyebabkan sulitnya mengelas pelat yang tipis.

Globular Transfer

Tercipta dengan menggunakan elektroda positif (DCEP) tanpa memperhatikan jenis gas
pelindung yang digunakan, bila arus relatif rendah.

Short Circuiting Transfer

Tercipta dengan menggunakan rentang arus las yang paling rendah (masukan panas yang paling
rendah) sehingga menghasilkan zona logam las yang kecil dan pembekuan yang cepat. Oleh
karena itu, Short Circuiting Transfer cocok untuk mengelas logam yang tipis.
9. Untuk mengelas aluminium dan paduannya dengan menggunakan proses TIG (GTAW-Gas
Tungsten Arc Welding), kita harus memperhatikan ketebalannya dalam memilih jenis polaritas
arus yang akan digunakan.
Secara umum untuk semua jenis ketebalan, kita menggunakan polaritas AC (baik low maupun
high frequency), karena penetrasi yang dihasilkan medium dan kapasitas elektroda baik. Selain
itu, polaritas AC dapat mengurangi efek magnetic arc blow.
10. Gas pelindung yang tepat ialah Argon (Ar). Pengelasan yang menggunakan gas argon
menghasilkan bentuk penetrasi yang bersifat deep dan narrow. Jika kita menggunakan gas CO2
maka akan terjadi sputtering yang dapat menimbulkan cacat berupa pembekuan filler metal di
luar daerah lasan.

Anda mungkin juga menyukai