ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang analisis kadar flavonoid dari ekstrak metanol daun dan
bunga tembelekan dengan metode spektrofotometri UV-Vis menggunakan standar kuersetin.
Analisis kadar flavonoid dilakukan pada maks = 374 nm, kadar flavonoid total dihitung
sebagai kuersetin dengan persamaan regresi linear y 0,2897 x 0,0597 dengan koefisien
relasi r2 = 0,9999. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar flavonoid total dari ekstrak
metanol daun 51,63 g/g dan bunga 43,04 g/g. Hasil fraksi dari masing-masing sampel
secara berturut-turut yaitu fraksi etil asetat daun 50,18 g/g dan bunga 42,64 g/g, fraksi air
daun 11,28 g/g dan bunga 9,613 g/g, dan fraksi n-heksan daun 1,98 g/g dan bunga 1,62
g/g. Dari ketiga fraksi dapat disimpulkan bahwa fraksi etil asetat lebih banyak mengandung
flavonoid dibandingkan dengan fraksi air dan fraksi n-heksan. Berdasarkan uji kualitatif daun
dan bunga tembelekan mengandung senyawa flavonoid.
Kata Kunci : Flavonoid, Tembelekan, Spektrofotometer UV-Vis
ABSTRACT
It has conducted research on the flavonoid content analysis of the methanol extract of the
leaves and flower tembelekan the UV-Vis spectrophotometric method using standard
quercetin. The flavonoid content analysis performed on = 300-400 nm and maks = 374 nm,
calculated as the total flavonoid content of quercetin with linear regression equation
y 0,2897 x 0,0597 the relation coefficient r2 = 0,9999. The results showed that the total
flavonoid content of the methanol extract of the leaves 51,63 g/g and flower 43,04 g/g,
water fraction leaves 11,28 g/g and flaower 9,613 g/g and n-hexane fractions which leaves
1,98 g/g and flower 1,62 g/g. It can be conculated that the ethyl acetate fraction contains
more flavonoids than the fraction of water and n-hexane fraction. Based on qualitative test of
leaves and flowers tembelekan containing flavonoids.
Keywords : Flavonoids, Tembelekan, UV-Vis spectrophotometric
1
Wilna Pakaya, NIM 441410067, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Pembimbing I Dr. Netty Ino Ischak, M.Kes,
3
Pembimbing II Julhim S. Tangio, S.Pd, M.Pd
2
PENDAHULUAN
Keanekaragaman
tumbuhan
menghasilkan satu atau lebih senyawa
kimia yang berguna untuk menunjang
kelangsungan hidup tumbuhan tersebut.
Salah satu contoh untuk melindungi diri
sendiri, senyawa kimia yang berfungsi
untuk melindungi diri sendiri pada
umumnya terdapat dalam bentuk metabolit
sekunder. Senyawa-senyawa metabolit
sekunder banyak yang memiliki efek
pengobatan, salah satu contoh adalah
flavonoid (Artanti dkk, 2006).
Flavonoid merupakan senyawa
metabolit sekunder yang terdapat pada
tanaman hijau, kecuali alga. Flavonoid
terdapat pada semua bagian tumbuhan
hijau, seperti pada akar, daun, kulit kayu,
benang sari, bunga, buah dan biji buah
(Harbone, 1987). Menurut Markham
(1988), flavonoid tersusun dari dua cincin
aromatis yang dapat atau tidak dapat
membentuk cincin ketiga dengan susunan
C6-C3-C6. Salah satu tanaman yang
mengandung flavonoid yang dimanfaatkan
sebagai obat tradisional adalah tanaman
tembelekan (Michael dkk, 2003).
Beberapa hasil penelitian terhadap
tembelekan, menurut Sharma (2013) daun
tembelekan
mengandung
senyawa
flavonoid, tanin, saponin dan minyak
atsiri, pada bunga mengandung flavonoid
dan saponin, sedangkan pada batang, buah
dan akar mengandung senyawa saponin
dan tanin. Ekstrak etanol daun tembelekan
mempunyai sifat antipiretik pada tikus
putih jantan galur wistar (Suwerteyasa
dkk, 2013).
Penelitian ini dilakukan untuk
mengkaji mengenai Kadar Flavonoid yang
terkandung dalam Ekstrak Metanol dan
Beberapa Fraksi dari Daun dan Bunga
Tembelekan.
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penelitian
ini
dilakukan
di
Laboratorium Kimia, Universitas Negeri
Gorontalo pada bulan Maret Juni 2014.
Alat dan Bahan
Alat
yang
digunakan
pada
penelitian ini, pipet tetes, neraca analitik,
pipet
volumetrik,
aluminium
foil,
evaporator, pemanas listrik, timbangan
analitik, mikropipet, gelas erlenmeyer,
corong, corong pisah, kertas saring, tabung
reaksi, gelas kimia, gelas ukur,
spektrofotometer UV-Vis.
Sampel yang digunakan adalah
daun dan bunga tembelekan, yang berasal
dari Desa Kayuogu Kec. Pinogaluman
Kab. Bolaang Mongondow Utara.
Bahan yang digunakan pada
penelitian ini adalah metanol, etil asetat, nheksan, akuades, HCl, NaOH, H2SO4
pekat, bubuk Mg, AlCl3, dan standar
kuersetin.
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian data dilakukan
melalui
beberapa
tahap,
yaitu
pengumpulan dan pengolahan bahan
tumbuhan, ekstraksi dan fraksinasi, uji
fitokimia dan analisis kadar flavonoid
dengan menggunakan spektrofotometri
UV-Vis
Preparasi sampel
Sampel
daun
dan
bunga
tembelekan
dibersihkan,
kemudian
dipotong kecil-kecil dan dikeringkan
dengan cara diangin-anginkan di udara
yang tidak berkontak langsung dengan
sinar matahari.
flavonoid
Analisis Data
Kadar
flavonoid,
dihitung
berdasarkan
kurva
kalibrasi
hasil
pembacaan dari alat spektrofotometer UVVis, dan persamaan regresi linear dengan
menggunakan
hukum
Lambert-Beer
seperti pada persamaan 3.1
y bx a
Dimana : y
x
b
a
= Absorbansi
= Konsentrasi (C) mg.L
= Slope (kemiringan)
= Intersep
Ekstrak
Berat (g)
Metanol
Rendemen
(%)
Daun
26,62
13,31
Bunga
16,49
8,24
Fraksi
n-Heksan
10 gram
Ekstrak
Daun
Berat Rend
(g)
(%)
2,6
26
Ekstrak
Bunga
Berat Rend
(g)
(%)
2,4
24
Etil asetat
4,1
41
3,8
38
Air
2,0
20
1,89
18,9
Tabel 3 Hasil Uji Flavonoid dari Ekstrak Metanol, Fraksi n-Heksan, Fraksi Etil Asetat dan Fraksi
Air Daun dan Bunga Tembelekan
Perubahan Warna
Sampel
Ekstrak
Metanol
n-Heksan
Daun
Tembelekan
Etil Asetat
Air
Metanol
n-Heksan
Bunga
Tembelekan
Etil Asetat
Air
H2SO4
NaOH
Mg-HCl
Orange menjadi
Orange kehijauan
Hijau Kekuningan
menjadi Cokelat
Kehitaman
Hijau kekuningan
menjadi Orange
kecoklatan
Kuning kecoklatan
menjadi Cokelat
kehitaman
Cokelat kekeruhan
menjadi Cokelat
kehitaman
Kuning menjadi
Bening
Cokelat kekeruhan
menjadi Orange
kehitaman
Cokelat kekeruhan
menjadi Hijau
kehitaman
Orange menjadi
Orange tua
Orange menjadi
Orange kehitaman
Tidak terjadi
perubahan warna
Hijau Kekuningan
menjadi Hijau tua
Hijau kekuningan
menjadi Orange
Hijau kekuningan
menjadi Orange tua
Kuning kecoklatan
menjadi Orange
kehitaman
Kuning kecoklatan
menjadi Cokelat
muda
Cokelat kekeruhan
menjadi Orange
Cokelat muda
menjadi Cokelat tua
Kuning menjadi
Kuning kekeruhan
Tidak terjadi
perubahan warna
Cokelat menjadi
Orange tua
Cokelat muda
menjadi Cokelat tua
Cokelat kekeruhan
menjadi Cokelat tua
Cokelat kekeruhan
menjadi Cokelat tua
OH
O
HO2C
H3C
NaOH
OH
+
HO
OH
+ Na+
C
O
Asetofenon (Kuning)
Krisin
Penambahan pereaksi
tujuannya yaitu mereduksi
flavonoid. Dugaan reaksi
flavonoid
yang
terbentuk
menggunakan
pereaksi
ditunjukkan pada Gambar 3.
Mg-HCl
senyawa
senyawa
dengan
Mg-HCl
OH
OH
HO
HO
OH
H
OH
OHOH
O
Flavon
+ Cl-
OH
OH
+
Kalkon (merah)
HCl
SO42-
Sulfat
OH
Flavonol
Cl- +
O+
OH
OH
ClOH
OH
Garam Flavilium
merah tua
Analisis
dan
Pembuatan
Kurva
Kalibrasi
Analisis
kadar
flavonoid
merupakan pengukuran total flavonoid
yang terkandung dalam sampel. Analisis
kadar flavonoid dilakukan dengan
spektrofotometri UV-Vis menggunakan
aluminium chloride (AlCl3), standar yang
digunakan adalah kuersetin. Kuersetin
merupakan salah satu jenis flavonoid yang
umum digunakan sebagai standar dalam
penentuan kadar flavonoid, yang secara
biologis amat kuat, memiliki aktivitas
antioksidan yang sangat tinggi (Sugrani,
2009) dan glikosidanya berada dalam
jumlah sekitar 60-70% dari flavonoid
(Kelly, 2011) Dalam menganalisis kadar
flavonoid diperlukan deret standar
senyawa kuersetin dengan variasi 0,100
ppm, 0,500 ppm, 1,000 ppm, 1,500 ppm,
2,000 ppm dan 2,500 ppm. Kemudian
diukur absorbansinya pada panjang
gelombang maksimum 374 nm untuk
mendapatkan kurva kalibrasi larutan
standar senyawa kuersetin. Data penentuan
absorbansi larutan standar kuersetin seperti
yang tersaji pada Tabel 4
Tabel 4. Penentuan Absorbansi Larutan
Standar Kuersetin
No
1
2
3
4
5
6
Konsentrasi, C
(mg.L-1)
0,1
0,5
1
1,5
2
2,5
Absorbansi,
A
0,086
0,208
0,345
0,500
0,640
0,781
Tabel 5. Hasil Pengukuran Kadar Flavonoid Pada Daun dan Bunga Tembelekan
Sampel
Daun
Tembelekan
Bunga
Tembelekan
Ekstrak
Abs
Cons
(mg/L)
Pengenceran
Cons
(mg/L)
Rata-rata
(mg/L)
Metanol1
Metanol2
Metanol3
0,796
0,826
0,800
2,5420
2,6460
2,5560
10 kali
10 kali
10 kali
25,42
26,46
25,56
25,81
n-heksan1
n-heksan2
n-heksan3
0,090
0,089
0,087
0,1040
0,1000
0,0940
10 kali
10 kali
10 kali
1,040
1,000
0,940
0,993
Etil Asetat1
Etil Asetat2
Etil Asetat3
0,792
0,800
0,767
2,5590
2,5560
2,4420
10 kali
10 kali
10 kali
25,29
25,56
24,42
25,09
Air1
Air2
Air3
0,202
0,198
0,197
0,5660
0,6320
0,5010
10 kali
10 kali
10 kali
5,666
6,320
5,010
5,665
Metanol1
Metanol2
Metanol3
0,676
0,698
0,675
2,1280
2,2040
2,1250
10 kali
10 kali
10 kali
21,28
22,04
21,25
21,52
n-heksan1
n-heksan2
n-heksan3
0,083
0,084
0,083
0,0800
0,0830
0,0800
10 kali
10 kali
10 kali
0,800
0,830
0,800
0,810
Etil Asetat1
Etil Asetat2
Etil Asetat3
0,705
0,662
0,693
2,2280
2,0800
2,1870
10 kali
10 kali
10 kali
22.28
20,80
21,87
21,32
Air1
Air2
Air3
0,202
0,198
0,197
0,4910
0,4770
0,4740
10 kali
10 kali
10 kali
4,910
4,770
4,740
4,806
Berdasarkan
pengukuran
yang
disajikan pada Tabel 5 teramati
konsentrasi
flavonoid
pada
daun
tembelekan terbaca pada kisaran 0,100
ppm sampai 2,646 ppm. Sedangkan pada
bunga tembelekan berada pada kisaran
Tabel 6. Hasil Perhitungan Kadar Flavonoid Total Pada Daun dan Bunga
Tembelekan
Sampel
Daun
Tembelekan
Bunga
Tembelekan
Ekstrak
Abs
Cons (g/g)
Rata-rata
(g/g)
Metanol1
Metanol2
Metanol3
0,796
0,826
0,800
50,48
52,92
51,12
51,63
n-heksan1
n-heksan2
n-heksan3
Etil Asetat1
Etil Asetat2
Etil Asetat3
0,090
0,089
0,087
0,792
0,800
0,767
2,080
2,000
1,880
50,58
51,12
48,84
Air1
Air2
Air3
0,202
0,198
0,197
11,20
12,64
10,02
11,28
Metanol1
Metanol2
Metanol3
0,676
0,698
0,675
42,56
44,08
42,50
43,04
n-heksan1
n-heksan2
n-heksan3
0,083
0,084
0,083
1,600
1,660
1,600
1,620
Etil Asetat1
Etil Asetat2
Etil Asetat3
0,705
0,662
0,693
43,59
41,60
42,74
42,64
Air1
Air2
Air3
0,202
0,198
0,197
9,820
9,540
9,480
9,613
1,980
50,18
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, S.A., 1986. Kimia Organik
Bahan Alam. Karunika Jakarta,
Universitas
Terbuka. Jakarta
Adifa, Morina., 2007. Isolasi Senyawa
Flavonoid
Aktif
Berkhasiat
Sitotoksis Dari Daun Kemuning
(Murraya panicullata L. Jack).
Jurnal Gradien Vo. 3 No. 2 Juli.
Jurusan Kimia. FMIPA. Universitas
Bengkulu. Bengkulu
1987. Phytochemical
Diterjemahkan oleh
10
(http://miftachemistry.files.wordpres
s.com/2010/I.pdf) Diakses pada 9
November 2014
Rohyami, Yulia., 2008. Penentuan
Kandungan Flavonoid Dari Ekstrak
Metanol Daging Buah Mahkota
Dewa (Phaleria macrocarpa Scheff
Boerl). FMIPA UII. Jurnal Vol. 5
No.1. Yogyakarta.
Sharma, Richa., 2013. Preliminary
Phytochemical
Screening
of
Lantana Camara Linn. Department
of Chemistry, Sparta Institute of
Technology. Journal Vol. 3, No. 4
Aug. 2013- Oct. 2013. India.
Sugrani, Andis., 2009. Kimia Organik
Bahan Alam. Flavonoid (Quercetin).
Program S2. Fakultas MIPA.
Universitas Hasanuddin. Makasar.
Suwertayasa, I. M.P., Bodhy, Widdhi.,
Edy, H. J., 2013. Uji Efek
Antipiretik Ekstrak Etanol Daun
Tembelan (Lantana camara L). Pada
Tikus Putih Jantan Galur Wistar.
FMIPA. UNSTRAT. Jurnal Vol. 2
No. 3. Manado.
Usman, Hanapi. 2003. Teknik Isolasi dan
Karakterisasi Senyawa Organik
Kimia. UNHAS. Makasar.
11