Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengertian Asertivitas
Asertivitas adalah kemampuan interpersonal yang melibatkan aspek kejujuran dan
keterbukaan pikiran dan perasaan (Gunarsa, 2012). Menurut Spiegler & Gueromont
(2003), asertivitas adalah tindakan yang dilakukan individu untuk mempertahankan
apa yang menjadi haknya tanpa melanggar hak orang lain. Aserstivitas merupakan
salah satu komponen penting dari keterampilan sosial yang menunjukan adanya
kemampuan menyesuaikan diri.
Asertivitas merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas, spesifik,
tidak ambigu, dan peka terhadap kebutuhan orang lain dan reaksi individu terhadap
peristiwa tertentu (Stein & Book, 2004). Mmenurut DeVito (2006), indiiddu yang
memiliki asertivitas dapat bertindak tanpa melangar hak oran lain, berbicara sesuai
apa yang ada dipikirannya dan mengajak orang lain untuk melakukan hal yang
sama.
Christoff dan Kelly (dalam Gunarsa, 2012) menggolongkan asertivitas menjadi tiga
kategori, yaitu asertivitas penolakan, asertivitas pujian, dan asertivitas permintaan.
Kemudian Spiegler & Guevremont (2003) membagi asertivitas menjadi lima jenis,
yaitu asertivitas untuk meminta apa yang menjadi haknya, asertivitas untuk
mempertahankan hak, asertivitas untuk menolak permintaan yang tidak masuk
akal, asertivitas untuk mengekspresikan pendapat dan perasaan, serta asertivitas
untuk mengekspresikan keinginan dan permintaan.
Individu yang tidak asertif berpeluang untuk tidak produktif, karena tidak dapat
mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Individu yang tidak asertif, mudah
melakukan perintah oran lain tanpa bisa mempertahankan haknya sendiri (DeVito,
2006).

2. Aspek-aspek Asertivitas
Rim & Masters (dalam Rakos, 1991) mengunggkapan tiga aspek asertivitas, yaitu:
1. Jujur
Individu mampu menunjukkan perasaan dan pemikirannya secara terbuka,
dan memberikan tanggapan baik positif maupun negatif atas permasalahan
yang terjadi.
2. Sesuai secara sosial
Individu yang memiliki asertivitas akan mengungkapkan pendapatnya
dengan cara yang sesuai dengan norma yang berlaku.
3. Kepedulian terhadap orang lain
Individu yang memiliki asertivitas akan meikirkan perasaan orang lain
sebelum mengungkapkan pendapatnya.

Dari uraian diatas dapat ddisimpulka bahwa asertivitas adalah kemampuan


individu untuk mengutarakan pikiran dan perasaannya secara jujur, terbuka, dan
memperhatikan keberadaan dan perasaan orang lain.
Referensi
DeVito, J. A. (2006). Humman communication: The basic course (10th Ed). New York,
NY: Pearson.
Gunarsa, S. D. (2012). Konseling dan psikoterapi. Jakarta: Penerbit Libri.
Hasnabuana, Yuke. (2015). Asertivitas ditinjau dari kemandirian dan jenis kelamin
pada remaja awal kelas VIII di SMPN 1 Semarang. Skripsi (Tidak
Diterbitkan). Semarang: Fakultas Pssikologi Universitas Diponegoro.
Rakoss, R. F. (1991). Assertive behavior: Theory, research and training. New York,
NY: Routledge.
Spiegler, M. D., & Guevremont, D. C. (2003). Contemporary behavior therapy (4th
Ed). New York, NY: Wadsworth Thompson Learning.
Stein, S. J., & Book, H. E. (2004). Ledakan EQ: 15 prinsip dasar kecerdasan
emosional meraih sukses. Bandung: Kaifa.

Anda mungkin juga menyukai