Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP DASAR
1.

PENGERTIAN
Karsinoma mamma ialah karsinoma yang berasal dari parenkim, stroma,
areola dan papila mamma (Lab / UPF Ilmu Bedah, 1994 : 163).
Kanker payudarah adalah merupakan salah satu kanker yang terbanyak
ditemukan di Indonesia. Biasanya kanker ini ditemukan pada umur 40-49
tahun dan letak terbanyak di kuadran lateral atas.

2.

ETIOLOGI
Etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. Namun
beberapa faktor risiko pada pasien diduga berhubungan dengan kejadian
kanker payudara, yaitu :
-

Umur > 30 tahun.

Melahirkan anak pertama pada usia > 35 tahun.

Tidak kawin dan nulipara.

Usia menars > 12 tahun.

Usia menopause > 55 tahun.

Pernah mengalami infeksi, trauma atau operasi tumor jinak payudara.

Terapi hormonal lama.

Mempunyai kanker payudara kontralateral.

Pernah mengalami operasi ginekologis misalnya tumor ovarium.

Pernah mengalami radiasi didaerah dada.

Ada riwayat keluaga dengan kanker payudara pada ibu, saudara


perempuan ibu, saudara perempuan, adik / kakak.

Kontrasepsi oral pada pasien tumor payudara jinak seperti kelainan


fibrokistik yang ganas (Arif Mansjoer, 2000 : 283).

1.

GAMBARAN KLINIS
Tumor pada mamma pada wanita umur 35 tahun atau lebih yang :
2. Tumbuh progresif.
3. Mengadakan invasi atau nekrose.
-

Batas tidak jelas.

Bentuk tidak teratur.

Mobilitas terbatas : daya gerak terbatas

Retraksi kulit / papil : pemendekan keadaan menjadi pendek pada


kulit / putting yang menonjol pada mammae

Eritema kulit : kemerahan pada kulit karena pelebaran pembuluhpembuluh darah.

Peau dorange : benjolan yang mengalami fase kontraksi


kemudian menjadi fase latasi dan kulit menjadi keriput.

Nodul satelik : benjolan kecil yang mengelilingi benjolan induk dan


bersatu menjadi besar.

Ulkus

Tumor melekat dengan :

Kulit.

M. Pektoralis.

Dinding thoraks.

4. Mengadakan metastase
a. Regional
-

Pembesaran kelenjar limfe aksila.

Pembesaran kelenjar limfe mammaria interna.

b. Organ jauh
-

Kelenjar limfe : supraklavikula, aksila kontralateral, leher, dsb.

Mamma kontralateral : tumor dengan tanda maligna, Peau


dorange

Kulit : nodul satelit diluar kulit mamma, eritema kulit.

Paru : efusi pleura, atelektase, Coin Lesin Lymphangitic


Spread

Tulang : nyeri tulang, destruksi tulang (osteolitik, osteo blastik,


faktur), alkali fosfatase naik.

Hati : hepatomegali, nodus dihati umumnya multipel, ikterus,


dsb.

Sumsum tulang : anemia, trombositopenia, terdapat sel kanker


di sumsum tulang.

Otak : sefalgia, neuroplegia, tekanan intrakranial meninggi,


lumpuh, dsb.
(Lab / UPF Ilmu Bedah 1994 : 165)

5.

PATOFISIOLOGI

Genetik kanker
-

Lingkungan

KARSINOGEN
K. kimiawi : Nitrosamin dll
Virus : Mammary Tumor, virus
Hormon : Estrogen
Sinar Pengion : S.UV, S. Radioaktif
-

Paparan karsinogen

Sel epitel sal. Kel air susu


Epitel lobulus
Gelang puting susu
Tempat lain
Penyebaran

Pertumbuhan lokal

Langsung
Limfogen
Hematogen
KANKER PAYUDARA

Sel / jaringan
Pertumbuhan tidak
normal
Benjolan pada
payudara

Perdarahan

Kurang
pengetahuan

Kekurangan
volume cairan
resiko syok
hipovolemik

Metastase jauh
Paru

Kulit

Kel. Limfa

cemas
Gg integritas
kulit
Gangguan pola nafas b/d
penyebaran sekret
Sesak

Nyeri

Pembedahan

Terputusnya
jaringan
nyeri

II.

Adanya luka
terbuka

Pengangkatan
organ

Kurangnya
pengetahuan

Resiko infeksi

Gangguan citra
tubuh

cemas

KLASIFIKASI TNM KANKER PAYUDARA (AJCC, 1992)


Tx
To
Tis

: Tumor primer tidak dapat ditentukan.


: Tidak terbukti adanya tumor primer.
: - Kanker in situ.

Perub.
Perfusi
jaringan

T1

Kanker intraduktal atau lombuml in situ.

- Penyakit pajet pada papila tanpa teraba tumor.


: Tumor < 2 cm.
T1a tumor < 0,5 cm.
T1b tumor 0,5-1 cm.

T2
T3
T4

T1c tumor 1-2 cm


: Tumor 2-5 cm
: Tumor > 5 cm
: Berapapun ukuran tumor, dengan penyebaran langsung kedinding
dada atau kulit.
Dinding dada termasuk kosta, otot interkostal, otot seratus
anterior, tidak termasuk otot pektoralis.
T4a melekat pada dinding dada.
T4b edema, Peau dorange, ulserasi kulit, nodul satelit pada
daerah payudara yang sama.
T4c T4a dan T4b

1.

Nx
No
N1

T4d karsinoma inflamatoir : mastitis karsinomatosis


: Pembesaran kelenjar regional tak dapat ditentukan.
: Tidak teraba kelenjar aksila.
: Teraba pembesaran kelenjar aksila homolateral yang tidak

N2

melekat.
: Teraba pembesaran kelenjar aksila homolateral yang melekat satu

N3
Mx
Mo
M1

:
:
:
:

sama lain atau melekat pada jaringan sekitarnya.


Terdapat pembesaran kelenjar mamaria interna homolateral.
Metastasis jauh tidak dapat ditentukan.
Tidak ada metastasis jauh.
Terdapat metastasis jauh, termasuk ke kelenjar supraklavikula.

STADIUM KANKER PAYUDARA


Stadium I

: Tumor terbatas pada payudara dengan ukuran < 2 cm,


tidak terfiksasi pada kulit atau otot pektoralis, tanpa

Stadium II

dugaan metastasis aksila.


: Tumor dengan diameter < 2 cm dengan metastasis aksila
atau tumor dengan diameter 2-5 cm dengan tanpa

Stadium IIIa

metastasis aksila.
: Tumor dengan diameter > 5 cm tapi masih bebas dari
jaringan sekitarnya dengan atau tanpa metastasis aksila
yang masih bebas satu sama lain atau tumor dengan

Stadium IIIb
Stadium IV

metastasis aksiola yang melekat.


: Tumor dengan metastasis infra atau supra klavikula atau
tumor yang telah menginfiltrasi kulit atau dinding toraks.
: Tumor yang telah mengadakan metastasis jauh.
(Arif Mansjoer, 2000 : 285)

2.

PENATALAKSANAAN
Batasan stadium yang masih operabel / kurabel adalah stadium IIIa.
sedangkan terapi pada stadium IIIb dan IV tidak lagi mastektomi,
melainkan pengobatan paliatif.
Tindakan operatif tergantung pada stadium kanker, yaitu :
3. Pada stadium I dan II lakukan mastektomi radikal / modifikasi
mastektomi radikal. Setelah itu periksa KGB bila ada metastasis
dilanjutkan dengan radiasi regional dan kemoterapi ajuvan.
4. Pada stadium IIIa lakukan mastektomi radikal ditambah kemoterapi
ajuvan, atau mastektomi simpleks ditambah radioterapi pada tumor bed
dan KGB regional.
Perawatan paliatif pun dilakukan berdasarkan stadium yaitu :
1. Pada stadium IIIb dilakukan biopsi insisi, dilanjutkan radiasi. Bila
residu tidak ada, tunggu. Bila relaps, tambahkan dengan pengobatan
hormonal dan kemoterapi. Namun, bila residu setelah radiasi tetap ada,
langsung diberikan pengobatan hormonal sebagai berikut.
a. Pada pasien premenopause dilakukan Ooferektomi bilateral.
b. Pada pasien sudah 1-5 tahun menopause periksa efek estrogen. Bila
positif, lakukan seperti (a). Bila negatif, lakukan seperti (c).
Observasi selama 6-8 minggu. Bila respons baik, teruskan terapi,
tetapi bila respons negatif dilakukan kemoterapi dengan CMF
(CAF) minimal 12 siklus selama 6 minggu.
c. Pada pasien pacsa menopause lakukan terapi hormonal inhibitif /
aditif.
2. Pada stadium IV
a. Pada pasien premenopause dilakukan Ooforektomi bilateral. Bila
respons positif, berikan aminoglutetimid / tamofen. Bila relaps /
respon negatif, berikan kemoterapi CMF / CAF.
b. Pada pasien sudah 1-5 tahun menopause, periksa efek estrogen.
Efek estrogen dapat diperiksa dengan estrogen / progesteron
reseptor (ER / PR). Bila positif, lakukan seperti (a), Bila negatif,
lakukan seperti (c).
c. Pada pasien pasca menopause berikan obat-obat hormonal seperti
tomoksifen, estrogen, progesteron atau kortikosteroid.

Keterangan

C : Cyclophosphamide, M : Methotrexate, F : 5-fluourasil


C : Cyclophosphamide, A : Adryamicyn, F : 5-fluourasil
(Arif Mansjoer, 2000 : 285)

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


-

PENGKAJIAN
Pengkajian merupakan pemikiran dasar dari proses keperawatan yang
bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien agar dapat
mengidentifikasi mengenai masalah kebutuhan kesehatan dan keperawatan
klien baik fisik, mental, sosial, dan lingkungan. (Nasrul Effendi, 1995 : 18).
a. Pengumpulan Data
1. Identitas klien
Meliputi : nama, umur, nomor register, jenis kelamin, status, alamat,
tanggal MRS, diagnosa medis.
2. Keluhan utama
Klien biasanya merasakan ada benjolan / penebalan pada payudara,
nyeri tekan, puting susu berdarah, kulit seperti kulit jeruk, pusing,
sakit kepala.
3. Riwayat kesehatan
-

Riwayat kesehatan sekarang


Klien biasanya mengalami nyeri tekan pada daerah mamma, nyeri
pada bahu, pinggang, punggung, bagian bawah atau pelvis,
pusing.

Riwayat kesehatan dahulu


Klien biasanya mengalami menstruasi diusia muda (< 12 tahun),
menopause pada usia lanjut (> 55 tahun), tidam mempunyai anak,
pernah mengalami radiasi didada.

Riwayat kesehatan keluarga


Ada salah satu anggota keluaga yang pernah atau sedang
menderita penyakit seperti ini (Ca Mamma) atau penyakit seperti
Ca Cervix.

4. Pola-Pola Fungsi Kesehatan


a. Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat
Karena kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya maka timbul
masalah dalam perawatan diri.

b. Pola nutrisi dan metabolisme


Adanya penurunan nafsu makan, mual, muntah, pemnurunan
berat badan, gangguan pencernaan.
c. Pola eliminasi
Pada klien Ca Mamma pada pola eliminasi tidak mengalami
gangguan.
d. Pola istirahat dan tidur
Karena rasa nyeri yang dialami, maka pada istirahat klien
terganggu dari biasanya begitu juga dengan pola tidur klien
mengalami gangguan.
e. Pola aktivitas dan latihan
Pada klien Ca Mamma terjadi keterbatasan aktifitas karena terjadi
nyeri dan punggung bagian bawah atau pelvis, pusing.
f. Pola persepsi dan konsep diri
Klien mengalami putus asa, cemas, takut gelisah mengenai
penyakitnya dan menghadapi operasinya.
g. Pola sensori dan kognitif
Klien biasanya mengalami gangguan pada pola sensorinya yaitu
terjadi pengelihatan kabur, pengetahuan yang kurang mengenai
penyakitnya.
h. Pola reproduksi seksual
Biasanya terjadi perubahan pada kontur / massa payudara,
asimetris, puting retraksi, adanya benjolan pada payudara.

i.

Pola hubungan peran


Klien biasanya

mengalami gangguan dalam menjalankan

perannya sehari-hari karena penyakitnya.


j.

Pola penanggulangan stress


Klien Ca Mamma biasanya mengalami putus asa, cemas, takut
tentang diagnosa, prognosis, dan harapan yang akan datang.

k. Pola nilai dan kepercayaan


Dalam pola ini terkadang ada anggapan yang bersifat ghaib.
5. Pemeriksaan fisik
-

Inspeksi

Adanya asimetris, jaringan parut dan perubahan lokal, adanya


massa, pembesaran kelenjar limfe yang nyata, perubahan pada
kulit, adanya cekungan.
-

Palpasi

Pada payudara pada bagian ketiak dan puting teraba lebih


padat dari jaringan sekitarnya.

Puting susu bila dipijat keluar nanah / darah.

6. Pemeriksaan penunjang
-

Mammografi.
Tahap pertama dilakukan, menunjukkan adanya benjolan yang
tidak dapat dideteksi dengan pemeriksaan fisik.

Biopsi dengan jarum sub cutan, aspirasi dengan jarum dan biopsi
eksisi / insisi.
Untuk mengetahui reseptor tumor, reagresifan tumor dan respon
terhadap pengobatan.

Darah lengkap.

Pemeriksaan fungsi hati.

Sinar X dada.

b. Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dikelompokkan meliputi data
subyektif dan data obyektif untuk menentukan masalah klien. Data yang
telah dikelompokkan untuk menentukan masalah keperawatan kemudian
penyebabnya dan dirumuskan dalam diagnosa keperawatan. (Lismidar,
1990 : 7-8)
-

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan merupakan suatu pernyataan dari masalah klien yang
nyata (potensial) dan membutuhkan tindakan keperawatan sehingga masalah
klien ditanggulangi / dikurangi (Lismidar, 1990 : 13).
Diagnosa yang sering muncul pada klien Ca Mamma adalah
* Pre operatif
1.

Kecemasan berhuibungan dengan kurangnya pengetahuan

2.

koping individu inefektif sehubungan dengan diagnosa kanker

3.

gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan penegangan


payudara

* Pasca operatif

1.

Gangguan rasa nyaman (nyeri) sehubungan dengan adanya


luka operasi

2.

gangguan citra tubuh sehubungan denganmastektomi

3.

potensial disfungsi seksual sehubungan dengan kehilangan


bagian tubuh, perubahan citra diri, ketakutan akan reaksi pasangan

4.

kerusakan integritas kulit sehubungan dengan insisi bedah

5.

kurang perawatan diri sehubungan dengan imobilisasi parsial


lengan atas pada tempat yang dioperasi

3 .Intervensi keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) sehubungan dengan adanya luka operasi
Tujuan : Nyeri hilang atau berkurang dalam waktu 3 x 24 jam
Kriteria hasil :
-

Kx mengatakan rasa nyerinya hilang

Ekspresi wajah segar

Keadaan umum kx baik

Tanda - tanda vital dalam batas normal

Rencana tindakan :
1.

Lakukan pendekatan terapeutik trehadap kx dan keluarga

2.

Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan

3.

Observasi tanda tanda vital

4.

Kaji tingkat nyeri yang dirasakan kx

5.

Jelaskan penyebab rasa nyeri

6.

Ajarkan tekhnik relaksasi dan distraksi

7.

Ciptakan lingkungan yang nyaman

8.

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi analgetik,


antibiotik

Rasional
.1

Agar kx dan keluarga percaya dan kooperatif dalam tindakan


yang akan dilakukan

.2

Agar kx dan keluarga mengetahui dan tidak terkejut terhadap


tindakan yang akan adilakukan

.3

Untuk mengetahui perkembangan keadaan kx

.4

Untuk mengetahui skala nyeri yang dirasakan kx

.5

Agar klien mengerti penyebab rasa nyeri yang dirasakan

.6

Tekhnik relaksasi dan distraksi dapat membantu mengurangi


rasa nyeri

.7

lingkungan yang nyaman dapat menambah ketenangan klien

.8

Analgesik dan antibiotik merupakan obat anti nyeri dan anti


infeksi

Diagnosa : Ansietas berhubungan dengan ancaman yang


dirasakan karena kanker payudara, prognosis / pengobatan yang
tidak pasti.
Tujuan : Menurunkan tingkat kecemasan
Kriteria Hasil :
-

Klien

menunjukkan

menurunnya

pernyataan-pernyataan

yang

berhubungan dengan kecemasan.


-

Klien

berpartisipasi

dalam

teknik-teknik

untuk

menurunkan

kecemasan.
-

Klien tidak menunjukkan sikap gelisah.

Klien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.

Rencana Tindakan :
1. Kaji tanda dan gejala ansietas.
R / Membantu dalam mengidentifikasi berat ringannya ansietas.
2. Lakukan teknik mendengar aktif.
R / Mendorong pengungkapan perasaan.
3. Jelaskan prosedur pembedahan.
R / Mengurangi ansietas
4. Dukung penggunaan mekanisme pertahanan yang sesuai.
R / Mekanisme pertahanan membantu dalam koping selama stres.
5. Bantu pasien untuk menjelaskan keputusannya.
R / Memberi dukungan kepada pasien.
6. Kolaborasi dengan tim medis untuk menurunkan ansietas yang
sesuai.
R / Meningkatkan kemampuan menguasai masalah.
3

.Diagnosa : Takut berhubungan dengan diagnosis kanker


payudara.
Tujuan : Pasien mengungkapkan metode-metode untuk mengatasi rasa
takut terhadap diagnosa kanker.
Kriteria Hasil :

Klien dapat merasa kenyamanan fisik dan psikologis.

Klien dapat membedakan situasi yang nyata.

Klien dapat menggambarkan koping yang efektif.

Klien dapat mengidentifikasi respons penanganan diri

Rencana Tindakan :
1. Tunjukkan perhatian pada dan apa yang sedang disampaikan.
R / Meningkatkan tukar pendapat dengan pasien.
2. Tunjukkan kesadaran dan sensivitas emosi.
R / Memberikan perhatian dan empati pada pasien.
3. Dengarkan pesan-pesan yang diungkapkannya.
R / Meningkatkan pemahaman secara penuh terhadap pesan pasien.
4. Berikan respon yang mencerminkan pemahaman terhadap pesan yang
diterima.
R / Meningkatkan komunikasi dalam tata cara yang sesuai.

PELAKSANAAN
Pelaksanaan merupakan pengolahan dan realisasi dari rencana tindakan yang
meliputi beberapa kegiatan yaitu validasi (pengesahan), rencana keperawatan,
menulis atau mendokumentasikan rencana keperawatan, memberikan asuhan
keperawatan dan pengumpulan data. (Lismidar, 1990 : 60).

EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan. Evaluasi
adalah kegiatan yang disengaja dan terus menurus dengan melibatkan klien,
perawat dan anggota tim kesehatan lainnya. (Lismidar, 1990 : 68).

DAFTAR PUSTAKA
-

Arif Mansjoer dkk. 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 2, Jakarta, Media
Aesculapius, FKUI.

Doengoes Marilynn E., 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3 : Jakarta


EGC .

Lismidar, dkk, 1990, Proses Keperawatan, Jakarta. UI.

Nasrul Effendi, 1995, Pengantar Proses Keperawatan, Jakarta, EGC.

Lab / UPF Ilmu Bedah, 1994, Pedoman Diagnosis dan Terapi, RSUD Dr.
Soetomo, Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai