Oleh :
ADE FARIDAH, S. Pd
NIP. 196503111987032005
Guru SD Negeri Pengadilan 2
2015
BAB I
PENDAHULUAN
ada pada mata pelajaran IPS memuat tentang sejarah kerjaan-kerajaan Islam,
Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia. Tentu jika materi tersebut
tidak dipahami oleh siswa hal tersebut akan berdampak pula bagi
pembentukan rasa cinta tanah air pada diri masing-masing siswa. Maka dari
itu dalam mengajarkan pelajaran IPS guru sebaiknya memperhatikan dengan
baik bagaimana pembelajaran IPS disekolah dapat diajarkan kepada siswanya
tidak hanya sebatas hafalan saja. Guru harus cermat dalam memilih dan
menentukan strategi apa yang cocok diterapkan pada pembelajaran IPS agar
pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.
Namun saat ini kondisi pembelajaran IPS belum sepenuhnya
menunjukkan hasil yang baik di SDN Pengadilan 2 Bogor, masih ditemukan
kendala-kendala dalam proses pembelajaran IPS yang dibuktikan dari
banyaknya jumlah siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). KKM untuk mata pelajaran IPS kelas V di SDN Pengadilan 2 Bogor
yaitu 70. Dari hasil tes tertulis peserta didik diperoleh nilai tertinggi adalah 90
dan nilai terendah adalah 30 dengan perolehan rata-rata pencapaian hasil
belajar sebesar 63,42.Berdasarkan hasil pengamatan peneliti masih rendahnya
hasil belajar IPS disebabkan oleh masih dominannya skill menghafal daripada
skill memproses sendiri pemahaman suatu materi. Selama ini minat belajar
siswa terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) masih tergolong
sangat rendah. Hal tersebut dapat dilihat pada sikap siswa selama mengikuti
proses pembelajaran tidak fokus dan ramai sendiri, bahkan ada sebagian
siswa yang menganggap mata pelajaran IPS tidak begitu penting dikarenakan
tidak masuk pada mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional (UN).
Faktor minat itu juga dipengaruhi oleh adanya metode mengajar yang
digunakan guru dalam menyampaikan materi. Metode yang konvensional
seperti menjelaskan materi secara abstrak, hafalan materi dan ceramah
dengan komunikasi satu arah, yang aktif masih didominasi oleh pengajar,
sedangkan siswa biasanya hanya memfokuskan penglihatan dan pendengaran.
Kondisi pembelajaran seperti inilah yang mengakibatkan siswa kurang aktif
dan pembelajaran yang dilakukan kurang efektif sehingga menyebabkan
perolehan hasil belajar siswa rendah.
Pembelajaran kooperatif (cooperative
learning)
tipe
group
dilakukan
kurang
menarik,
membosankan.
e. Hasil belajar IPS di bawah KKM
berlangsung
monoton
dan
C. Analisis Masalah
Analisis yang peneliti dapat paparkan adalah masih rendahnya
aktivitas belajar siswa dan hasil belajarnyakhususnya pada konsep tokoh-
tokoh sejarah pada masa hindu,budha dan islam di Indonesia. Hal ini didapat
dari data-data yang peneliti peroleh melalui hasil test tertulis perserta didik,
diperoleh rata-rata pencapaian hasil belajar sebesar 63,42. Adapun siswa
yang memperoleh nilai di atas KKM sebanyak 14 siswa atau 40 %, sedangan
siswa yang belum memperoleh nilai di atas KKM sebanyak 21 siswa atau
60%.
Dari hasil diskusi dengan supervisor dan teman sejawat bahwa analisis
masalah pembelajaran disebabkan oleh:
a. Siswa kurang terbiasa mengidentifikasi informasi yang termuat dalam
materi pelajaran IPS.
b. Siswa kurang memahami kata-kata kunci yang termuat dalam soal.
c. Siswa kurang terbiasa menghubungkan antara informasi yang termuat
dalam soal dengan tuntutan penyelesaian soal atau pertanyaan pada
soal.
d. Siswa kurang terbiasa mengembangkan penalaran atau proses berpikir
dalam menyelesaikan soal-soal essay yang menuntut analisis
penjelasan.
e. Siswa kurang
mendapat
kesempatan
cukup
dalam
latihan
atau
strategi
pada
penyampaian
materi
dapat
pembelajaran IPS.
Berdasarkan
pengalaman
peneliti,
E. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas diketahui bahwa masalah
yang muncul pada saat peneliti melakukan awal pembelajaran cukup banyak
dan luas. Agar peneliti lebih fokus, maka masalah yang diteliti dibatasi hanya
meneliti :
a) Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa tentang konsep tokoh-tokoh
sejarah pada masa hindu,budha dan islam di Indonesia?
b) Apakah pembelajaran kooperatif (cooperative learning) tipe Group
Investigation (GI) efektif digunakan untuk menerapkan konsep tokohtokoh sejarah pada masa hindu,budha dan islam di Indonesia ?
yang
tepat
untuk
menentukan
keberhasilan
pembelajaran di sekolah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku
manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan
10
dikerjakan.
Belajar memegang
peranan
penting
di
dalam
11
12
belajar.
b. Hasil Belajar
Hamalik.(2007: 30) mengemukakan bahwa seseorang yang telah
belajar pasti mengalami perubahan tingkah laku, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti.
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa merupakan suatu usaha
untuk memperbaiki hasil belajar siswa agar lebih baik. Diantara upaya
memperbaiki terdapat faktor-faktor yang mendukung upaya peningkatan
hasil belajar . Menurut Nana Sudjana (2005 : 38) hasil belajar yang
dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam
diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor
lingkungan.
Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang
dimilikinya.Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap
hasil belajar yang dicapai.Disamping faktor kemampuan yang dimiliki
siswa, juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian,
sikap dan kebiasaan belajar.
Adapun Hasil belajar yang diraih siswa baiknya tidak terlepas dari
keberartian dan kegunaan pelajaran bagi dirinya. Hasil
belajar juga
13
14
memberi
bekal
kemampuan
dasar
kepada
siswa
untuk
sebagaimana Nurhadi
berikut:
15
dan
pembelajaran
tradisional.
yang
merupakan
Pembelajaran
kooperatif
perbaikan
tipe
(Cooperative
16
kelompok-kelompok
sehingga
menjadikannya
suatu
pembelajaran.
Menurut
Zaini
(dalam
arini,2009)
model
17
(Cooperative
18
kooperatif
tipe
groupinvestigation
adalah
model
pengertian
mengenai
kooperatif
tipe
group
19
2)
3)
4)
5)
6) Evaluasi
Para siswa berbagi mengenai balikan terhadap topik yang
dikerjakan, kerja yang telah dilakukan, dan pengalamanpengalaman afektifnya. Guru dan siswa berkolaborasi dalam
mengevaluasi pembelajaran. Asesmen diarahkan untuk
mengevaluasi pemahaman konsep dan keterampilan berpikir
kritis.
Sedangkan menurut (Miftahul Huda, 2011: 13 )mengemukakan,
langkah-langkah kooperatif group investigationyaitu :
Pertama-tama siswa ditempat-kan dalam kelompok-kelompok
kecil. Masing-masing kelompok diberi tugas atau proyek yang
berbeda. Dalam kelompoknya, setiap anggota berdiskusi dan
20
21
22
23
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Penelitian
dilakukan
pada
semester
Hari/Tanggal
Waktu
Kegiatan
Tahun
24
o
1
Perencanaan
Refleksi
Siklus I
Pelaksanaan Tindakan
Pengamatan Observasi
Perencanaan
Refleksi
Siklus II
Pelaksanaan Tindakan
Pengamatan Observasi
25
26
pembelajaran.
g. Kurangnya bimbingan secara individu dalam proses mengerjakan tes
kepada siswa yang lambat dalam menyerap materi pelajaran.
h. Melakukan alternatif dan prioritas pemecahan masalah, yaitu dengan cara
melakukan 2 siklus perbaikan pembelajaran IPS kelas V Sekolah Dasar
Negeri Pengadilan 2 Bogor
i. Menentukan Metode Perbaikan pembelajaran dengan menggunakan
model kooperatif learning tipe Group Investigation (GI).
27
5. Melakukan tindakan
Tindakan perbaikan dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Siklus 1
1) Perencanaan
a) Menetapkan waktu pelaksanaan yaitu tanggal 9 September 2015.
b) Menetapkan materi pelajaran yaitu materi tentang tokoh-tokoh
sejarah pada masa hindu,budha dan islam di Indonesia.
c) Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran.
d) Mempersiapkan perangkat pembelajaran
e) Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa ( LKS )
f) Mempersiapkan lembar observasi yang digunakan observer.
2) Pelaksanaan
Pada tahap ini adalah tahap pelaksanaan tindakan untuk
perbaikan pembelajaran yang dilakukan meliputi :
a) Pendahuluan (10 Menit)
(1) Membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama
dipimpin oleh seorang siswa dengan penuh khidmat;
(2) Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran
dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
(3) Mengkondisikan siswa untuk menerima pelajaran (dengan
duduk berkelompok) .
(4) Menghubungkan materi pelajaran lalu dengan pelajaran
sekarang.
28
29
(10)
Siswa mengerjakan soal post test individu.
c) Penutup (10 Menit)
(1) Guru menutup pembelajaran dengan mengulas kembali materi
yang telah dipelajari.
(2) Guru menanyakan apakah siswa sudah memahami materi
tersebut.
(3) Guru memberikan pertanyaan secara lisan secara acak kepada
siswa untuk mendapatkan umpan balik atas pembelajaran ini.
(4) Guru dan siswa membuat kesimpulan materi yang telah
dipelajari
(5) Guru memberikan tugas PR.
Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
perbaikan pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan
yang dilakukan oleh observer yaitu teman sejawat di sekolah.
Refleksi
Data-data yang diperoleh dari hasil kegiatan pembelajaran
dan hasil pengamatan kemudian dianalisis, sehingga hasil analisis
yang didapat dijadikan pedoman dalam melakukan tindakan
perbaikan pembelajaran untuk siklus berikutnya.
b. Siklus 2
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dan sesuai dengan
rencana perbaikan pembelajaran terhadap hasil nilai siswa yang diperoleh
menunjukkan hasil yang memuasakan dimana terdapat 29 siswa
(82,85%) yang mendapat nilai mencapai KKM yang ditentukan, maka
diadakan perbaikan siklus 2 dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Perencanaan
a) Menetapkan waktu pelaksanaan yaitu tanggal 16 September 2015.
b) Melanjutkan materi pelajaran yaitu konsep tokoh-tokoh sejarah
pada masa hindu,budha dan islam di Indonesia.
30
akademik
siswa
yang
tinggi,
sedang
dan
31
diskusi.
Siswa diberi kesempatan untuk melakukan tanya jawab
terhadap materi tokoh-tokoh sejarah pada masa hindu,budha dan
32
Pengamatan
Pelaksanaan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
perbaikan pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan
yang dilakukan oleh teman sejawat selaku observer.Setelah
melakukan pengamatan terlihat adanya perubahan kearah yang
lebih positif. Siswa sudah memiliki motivasi yang tinggi dalam
mengikuti materi pelajaran yaitu dengan ikut aktif dan kreatif
dalam proses pembelajaran.
Refleksi
Setelah data-data diperoleh dan dianalisis dapat ditemukan
hasil tes siswa kelas VC SDN Pengadilan 2 Bogor pada mata
pelajaran IPS tentang konsep tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu
Budha dan Islam di siklus 2 dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif learning tipe Group
Investigation (GI)pada proses pembelajaran dapat memberikan
pengaruh positif terhadap daya serap siswa dengan hasil belajar
yang meningkat.
C. Teknis Analisis Data
Pada setiap kegiatan dilakukan observasi menggunakan instrumen
observasi untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa. Dalam mengumpulkan
data dan mendapatkan data, maka peneliti menggunakan tehnik-tehnik sebagai
berikut :
1. Tehnik observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek
penelitian siswa kelas V C untuk mencatat aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran data tersebut menggunakan tehnik kualitatif
33
2. Tehnik test yaitu evaluasi untuk mendapatkan skor hasil belajar siswa pada
setiap siklus dengan menggunakan tehnik kuantitatif.
Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis secara kualitatif dan
kuantitatif. Data kuantitatfif berbentuk angka-angka yang didapat dari hasil
test siswadari setiap siklus dijabarkan dalam bentuk tabel persiklus dan
dalam bentuk garik, sedangkan data kualitatif berbentuk kata-kata atau
kalimat.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Pra Siklus
a. Perencanaan
Peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan Standar Kompetensi
Dasar.
2) Menentukan indikator pembelajaran
3) Mempersiapkan langkah-langkah perbaikan pembelajaran
4) Mempersiapkan materi pelajaran
5) Mempersiapkan alat dan media pembelajaran
6) Mempersiapkan Lembar soal Post Test
b. Tindakan
1) Guru memulai pembelajaran dengan memotivasi siwa secara
keseluruhan guna meningkatkan motivasi belajar terhadap materi yang
akan diajarkan.
2) Guru menjelaskan materitokoh-tokoh sejarah pada masa hindu,budha
dan islam di Indonesia.
3) Siswa secara individu mengerjakan Lembar soal Post Test.
c. Pengamatan
1) Teman sejawat / observer mengamati proses pembelajaran konsep
tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu Budha dan Islam.
38
34
2) Teman
sejawat/observer
mencatat
temua-temuan
pada
proses
pembelajaran berlangsung.
3) Berdasarkan pengamatan observer terhadap proses pembelajaran
ditemukan beberapa hal, antara lain :
a) Penguasaan kelas masih belum maksimal, masih ada beberapa
siswa yang mengobrol ketika guru menerangkan materi pelajaran.
b) Beberapa siswa yang tidak aktif dalam proses pembelajaran.
c) Proses pembelajaran didominasi oleh siswa yang pandai saja.
d. Refleksi
Pada proses pembelajaran Prasiklus diperoleh data nilai siswa
sebagai berikut : 21 siswa dari 35 siswa ( 60% ) memperoleh nilai di
bawah KKM, sedangkan 14 siswa dari 35 siswa ( 40 % ) memperoleh
nilai mencapai KKM yang ditentukan yaitu 70 dengan perolehan nilai
rata-rata kelas63,42, pada Prasiklus
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
NAMA SISWA
CAHAYA PUTRA RANGKUTI
IRSAN ABDURAHMAN
JENNIFER ASTRI MONGOUA
KHAIRUNISA MAHARANI
LULU NURJANAH
MUHAMMAD IKRAM NURFAJRY
ANNISA TRIBUDIATI DANAATMAJA
MUHAMMAD RIJKI
ROZAN INSAN
SANDHY SYAWALUDIN
CALISTA SAHLAN P
DEANBI KRISTIKALISTA K
DIAZ RABBANIE AL SISTANI
DIMAS LESMANA
KKM
70
IPS
70
70
60
60
40
60
80
70
90
80
50
40
60
60
NILAI
KETERANGAN
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
35
N
o
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
NAMA SISWA
DZAKY ATHAYA RAMADHAN
GIOVANNI NATALIA SIWI
GIRINDA AKBAR
GLORIA AGUSTINA
HENDRA SIMALANGO
HENDRO SIMALANGO
JOSHUA TAFFAREL PEETRA. C
LADINA ANANDA FITIYANI
M. FARIED WAJDY
M. SURYA DARMAWAN
MUTIARA NAJWA AGUSTIN
NATHALIA PUTRI LIANI
PUTRI AURELIA SUSILAWATI. N
WAFA NURAENI
AGNES PRADIKA PUTRI
FEODORA TIFANYA
FELIX VERDIANTO HERMAN
AFI KRISTIANI
DESMOND NICHOLAS
JASON NICHOLAS
JELITA FEBRIANICA
JUMLAH
Rata-rata anak
Pencapaian KKM (%)
KKM
IPS
60
60
60
60
50
30
80
90
60
60
70
60
70
70
60
60
50
70
80
70
60
2220
63,43
40%
NILAI
KETERANGAN
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
36
Pra Siklus
60
60
50
40
30
20
10
0
40
2. Siklus 1
a. Perencanaan
Peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan Standar Kompetensi
Dasar.
2) Menentukan indikator pembelajaran
3) Mempersiapkan langkah-langkah perbaikan pembelajaran
4) Mempersiapkan materi pelajaran
5) Mempersiapkan alat dan media pembelajaran
6) Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa
7) Mempersiapkan Lembar Soal Post Test
b. Tindakan
1) Guru memulai pembelajaran dengan memotivasi siwa secara
keseluruhan guna meningkatkan motivasi belajar terhadap materi
yang akan diajarkan.
2) Guru menjelaskan
materitokoh-tokoh
sejarah
pada
masa
37
proses
pembelajaran berlangsung
3) Berdasarkan pengamatan observer terhadap proses pembelajaran
ditemukan beberapa hal, antara lain :
a) Penguasaan kelas sudah maksimal, akan tetapi masih ada beberapa
siswa yang mengobrol ketika guru menerangkan materi pelajaran.
b) Beberapa siswa yang tidak aktif dalam proses pembelajaran
c) Proses pembelajaran didominasi oleh kelompok yang pandai saja.
d. Refleksi
Pada proses pembelajaran siklus 1 diperoleh data nilai siswa
sebagai berikut : 6 siswa dari 35 siswa ( 17,14 % ) memperoleh nilai di
bawah KKM, sedangkan 29 siswa dari 35 siswa ( 82,86% ) memperoleh
nilai mencapai KKM yang ditentukan yaitu 70 dengan perolehan nilai
rata-rata kelas meningkat menjadi 75,14, pada siklus 1 ini siswa belum
tuntas secara keseluruhan.
Berdasarkan data-data nilai dan pengamatan di atas peneliti
perlu melakukan beberapa perbaikan pembelajaran pada siklus 2,
38
NAMA SISWA
CAHAYA PUTRA RANGKUTI
IRSAN ABDURAHMAN
JENNIFER ASTRI MONGOUA
KHAIRUNISA MAHARANI
LULU NURJANAH
MUHAMMAD IKRAM NURFAJRY
ANNISA TRIBUDIATI DANAATMAJA
MUHAMMAD RIJKI
ROZAN INSAN
SANDHY SYAWALUDIN
CALISTA SAHLAN P
DEANBI KRISTIKALISTA K
DIAZ RABBANIE AL SISTANI
DIMAS LESMANA
DZAKY ATHAYA RAMADHAN
GIOVANNI NATALIA SIWI
GIRINDA AKBAR
GLORIA AGUSTINA
HENDRA SIMALANGO
HENDRO SIMALANGO
JOSHUA TAFFAREL PEETRA. C
LADINA ANANDA FITIYANI
M. FARIED WAJDY
M. SURYA DARMAWAN
MUTIARA NAJWA AGUSTIN
NATHALIA PUTRI LIANI
PUTRI AURELIA SUSILAWATI. N
WAFA NURAENI
AGNES PRADIKA PUTRI
FEODORA TIFANYA
FELIX VERDIANTO HERMAN
AFI KRISTIANI
DESMOND NICHOLAS
JASON NICHOLAS
KKM
70
IPS
90
80
70
80
60
70
80
80
80
80
70
60
70
80
80
60
70
70
70
60
80
90
80
70
70
60
100
80
70
80
60
90
90
80
NILAI
KETERANGAN
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
39
N
o
35
NAMA SISWA
KKM
JELITA FEBRIANICA
JUMLAH
Rata-rata anak
Pencapaian KKM (%)
NILAI
KETERANGAN
IPS
Tuntas
70
2630
75,14
82,86%
Siklus 1
100
80
60
82.86
40
17.14
20
0
nilai di atas KKM
Dasar.
Menentukan indikator pembelajaran
Mempersiapkan langkah-langkah perbaikan pembelajaran
Mempersiapkan materi pelajaran
Mempersiapkan alat dan media pembelajaran
Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa
Mempersiapkan Lembar Soal Post Test
b. Tindakan
40
materi
41
d. Refleksi
Pada proses pembelajaran siklus 2 diperoleh data-data
nilai
NAMA SISWA
CAHAYA PUTRA RANGKUTI
IRSAN ABDURAHMAN
JENNIFER ASTRI MONGOUA
KHAIRUNISA MAHARANI
LULU NURJANAH
MUHAMMAD IKRAM NURFAJRY
ANNISA TRIBUDIATI DANAATMAJA
MUHAMMAD RIJKI
ROZAN INSAN
SANDHY SYAWALUDIN
CALISTA SAHLAN P
DEANBI KRISTIKALISTA K
DIAZ RABBANIE AL SISTANI
DIMAS LESMANA
DZAKY ATHAYA RAMADHAN
GIOVANNI NATALIA SIWI
GIRINDA AKBAR
GLORIA AGUSTINA
KKM
70
IPS
100
100
70
70
70
80
90
90
80
90
70
70
80
90
100
80
70
80
NILAI
KETERANGAN
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
42
N
o
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
NAMA SISWA
KKM
HENDRA SIMALANGO
HENDRO SIMALANGO
JOSHUA TAFFAREL PEETRA. C
LADINA ANANDA FITIYANI
M. FARIED WAJDY
M. SURYA DARMAWAN
MUTIARA NAJWA AGUSTIN
NATHALIA PUTRI LIANI
PUTRI AURELIA SUSILAWATI. N
WAFA NURAENI
AGNES PRADIKA PUTRI
FEODORA TIFANYA
FELIX VERDIANTO HERMAN
AFI KRISTIANI
DESMOND NICHOLAS
JASON NICHOLAS
JELITA FEBRIANICA
JUMLAH
Rata-rata anak
Pencapaian KKM (%)
IPS
70
60
90
80
90
80
70
70
100
90
80
80
60
100
90
90
70
2850
81,43
94,29%
NILAI
KETERANGAN
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Siklus II
94.29
100
80
60
40
5.71
20
0
nilai di atas KKM
43
44
NAMA SISWA
CAHAYA PUTRA RANGKUTI
IRSAN ABDURAHMAN
JENNIFER ASTRI MONGOUA
KHAIRUNISA MAHARANI
LULU NURJANAH
MUHAMMAD IKRAM NURFAJRY
ANNISA TRIBUDIATI
DANAATMAJA
MUHAMMAD RIJKI
ROZAN INSAN
SANDHY SYAWALUDIN
CALISTA SAHLAN P
DEANBI KRISTIKALISTA K
DIAZ RABBANIE AL SISTANI
DIMAS LESMANA
DZAKY ATHAYA RAMADHAN
GIOVANNI NATALIA SIWI
GIRINDA AKBAR
GLORIA AGUSTINA
HENDRA SIMALANGO
HENDRO SIMALANGO
JOSHUA TAFFAREL PEETRA. C
LADINA ANANDA FITIYANI
M. FARIED WAJDY
M. SURYA DARMAWAN
MUTIARA NAJWA AGUSTIN
Pra
Siklus
70
70
60
60
40
60
90
80
70
80
60
70
Siklus
II
100
100
70
70
70
80
80
80
90
70
90
80
50
40
60
60
60
60
60
60
50
30
80
90
60
60
70
80
80
80
70
60
70
80
80
60
70
70
70
60
80
90
80
70
70
90
80
90
70
70
80
90
100
80
70
80
70
60
90
80
90
80
70
Siklus I
KETERANGAN
45
NILAI
No
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
NAMA SISWA
NATHALIA PUTRI LIANI
PUTRI AURELIA SUSILAWATI. N
WAFA NURAENI
AGNES PRADIKA PUTRI
FEODORA TIFANYA
FELIX VERDIANTO HERMAN
AFI KRISTIANI
DESMOND NICHOLAS
JASON NICHOLAS
JELITA FEBRIANICA
JUMLAH
Rata-rata anak
Pencapaian KKM (%)
Pra
Siklus
60
70
70
60
60
50
70
80
70
60
2220
63,43
40%
Siklus I
60
100
80
70
80
60
90
90
80
70
2630
75,14
82,86%
Siklus
II
70
100
90
80
80
60
100
90
90
70
2850
81,43
94,29%
KETERANGAN
Siklus
Pra Siklus
Siklus 1
Siklus 2
Pencapaian KKM
94.29
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
82.86
40
Pra Siklus
Siklus 1
Siklus 2
46
Tabel 4.6.
Rekapitulasi Rata-Rata Hasil Belajar Matematika
No
1
2
3
Siklus
Pra Siklus
Siklus 1
Siklus 2
63,43
75,14
81,43
63.43
Pra Siklus
75.14
Siklus I
81.43
Siklus II
47
48
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Group
Investigation
(GI)
memberikan
dampak
positif
dalam
meningkatkan perolehan hasil belajar IPS siswa pada konsep konsep tokohtokoh sejarah pada masa Hindu Budha dan Islam manusia. Hal tersebut dapat
dilihat dari adanya peningkatan perolehan hasil belajar yang ditunjukkan pada
setiap siklusnya. Adapun perolehan hasil belajar pada pra siklus hanya ada 14
siswa dari 35 siswa atau hanya 40 % yang memperoleh nilai di atas KKM.
Setelah dilakukannya penerapan model pembelajaran di siklus pertama nilai
perolehan cukup meningkat menjadi 29 siswa dari 35 siswa atau 82,86 %
yang memperoleh nilai di atas KKM. Kemudian perolehan hasil belajar pada
siklus kedua mengalami peningkatan hasil belajar yang cukup signifikan
kenaikannya, yang awalnya pada pra siklus hanya 14 siswa yang bisa
mencapai KKM, pada siklus kedua ini setelah dilakukan evaluasi dari siklus
pertama dan diterapkannya pembelajaran kooperatif learning tipe Group
Investigation (GI) siswa yang dapat mencapai KKM menjadi 33 siswa dari 35
siswa kelas V atau 94,29 %. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan
bahwa
penggunaan
pembelajaran
kooperatif
learning
tipe
Group
49
metode
yang
bervariasi
serta
menggunakan
media
pembelajaran yang cocok serta alat peraga yang membuat siswa senang
denga pelajaran IPS dan tidak hanya sekedar mengahal materi.
2. Guru dalam memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa harus
memberikan kesempatan kepada seluruh siswa tidak hanya kepada siswa
yang pintar saja.
3. Upaya meningkatkan hasil belajar siswa perlu ditindak lanjuti pada
berbagai materi dan mata pelajaran lain dengan lebih meningkatkan
penerapan berbagai model pembelajaran yang efektif.
50
DAFTAR PUSTAKA
Arini, Y. (2009). Model pembelajaran Kooperatif.[Online]. Tersedia: http://yustiarini.blogspot.com/2009/08/model-pembelajaran-kooperatif.html [ 24
November 2015]
CahyoN Agus. (2013).Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual
danTerpopuler, Yogjakarta, DIVA Press.
Hamalik Omar.( 1993). Metode dan Kesulitan Belajar. Jakarta : Bumi Aksara.
---------.(2007). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Struktural,
51
Wena
Made.
(2008).
Strategi
Kontemporer.Jakarta:Bumi Aksara.
PembelajaranInovatif