Anda di halaman 1dari 1

Kepada DIA yang menciptakan aku, pernah bersabda,"iman, pengharapan dan

kasih, dan yang terbesar adalah kasih"

Lalu, aku di utus ke tempat yang bernama dunia. Lalu, aku di bekali dengan
angka yang melambangkan kepastian, sejak umur 6 thn hingga 23 thn,
kemudian hati polos itu di cuci dengan logika dunia yang menghitung-hitung,
mengakal-akali, berpolitik. Kata orang, dunia akan memuja-mujamu jika kau
pintar, wanita banyak yang mendekatimu, dikenal dimana-mana. lalu, aku juga
mulai mengkhawatirkan masa depanku di dunia, seakan harus di isi dengan
kepastian, pekerjaan, penghasilan, bahkan pernikahan.
lalu, aku larut dalam dunia. Tapi tidak hanyut. ada suara yang menghentikan
langkahku, suara yang dulu ku pahami, namun sekarang baru ku mengerti.
Ternyata cobaan dari-NYA dimulai saat kita lahir di dunia ini, sosok hati yang
bekerja dengan harapan, berbuat kasih yang tulus, dan mengimani sepenuh
jiwa, harus di isi logika dunia yang bekerja dengan kepastian, berbuat kasih
hanya kepada yang baik kepadanya, dan mengimani-NYA hanya dibibir.

Anda mungkin juga menyukai