Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
STEP 1
Bradikinesia :
-kondisi neurologis yang ditandai dengan kelambanan aktivitas motorik
-istilah awam : kelambanan gerak.tidak hanya kelambanann dalam pelaksanaan saja,tapi
lamban pada perintah dan pelaksanaan nya.
Rigiditas :
-kekakuan pada otot dan sendi karena ada peningkatan pada tonus otot
-ada kekakuan pada otot nya (seperti mata pisau)
Stape Gait Ataxia :
-berjalan lambat selangkah demi langkah karena ada gangguan pada neurologis nya
Tremor :
-gerakan involunter biasanya berupa getaran,pada setiap penyakit frekuensi getarannya
berbeda beda
-pada orang yang grogi bisa terjadi tremor
STEP 2
1. Kenapa pada skenario terdapat sikap dan cara berjalan yang terganggu ?
2. Mengapa didapatkan gejala tremor pada satu anggota gerka pada saat istirahat ?
3. Bagaimana hubungan penyakit yang diderita sekarang dengan riwayat stroke 1 tahun
yang lalu ?
4. Apa hubungan hasil TD 160/90 dengan kasus pasien ?
5. Ada tidak hubungan dengan riwayat sosial ekonomi dengan kodisi pasien ?
6. Mengapa didapatkan rigiditas ?
7. Mengapa didapatkan bradikinesia ?
8. Mengapa didapatkan kegagalan refleks postural ?
9. Mengapa didapatkan stape gait ataxia ?
10. DD ?
11. Penatalaksanaan ?
12. Neuoanatomi sistem yang terganggu pada kasus di skenario ?
STEP 3
1. Neuoanatomi sistem yang terganggu pada kasus di skenario ?
Ada 2 jaras neuroanatomi.pada skenario ada gangguan pada ekstrapiramidal.ada
gangguan di substansia nigra.di substansi nigra terdapat banyak neurotransmitter
nya.yang mempengaruhi lebih lanjut adalah karena substansia nigra menghasilkan
dopamin dan berfungsi sebagai neuromodulator.ada degenerasi dopamin maka akan
terjadi gangguan.
Secara fisiologis ,ekstrapiramidal berfungsi untuk memperhalus gerakan.secara anatomi
jaras ekstrapiramial terdiri dari ganglia basalis(ada nukleus kaudatus,putamen,globus
palidus,substansia nigra,subtalamik nukleus dan talamus)(untuk merencanakan gerakan)
dan serebelum (yang memonitor dan memperhalus gerakan dan keseimbangan)
Secara koordinatif,mereka membentuk siklus yang nantinya akan saling
berhubungan.untuk susunan ekstrapiramidal,impuls nya adalah impuls nonspesifik dan
akan dibawa impuls propioseptif.nanti impuls dikoordinasi,outputnya akan ke
motoneuron.di sistem ini nanti akan berhubungan dengan sikap patologis di skenario.
Ada beberapa teori :
-ketidakseimbangan saraf dopaminergik dan kolinergik : keduanya harus seimbang.saat
dopamin meningkat/kolinergik turun hiperkinesia.dopamin turun/kolinergik meningkat
hipokinesia.
-jalur langsung dan tak langsung:kalo jalur langsung lebih tinggi dari jalur tak langsung
hiperkinesia
-kalo ada gangguan di dopamin di lobus frontal : ada gangguan pada pemecahan masalah
-kalo ada peningkatan dopamin di jalur mesolimbik dan penurunan di korteks prefrontal :
schizofrenia
Pada hiperkinesia klinisnya adalah seperti orang menari
Dopamin dipengaruhi oleh apa saja ?
Fungsi dopamin,GABA,kolinergik,serotonin ?
Kaitkan antara anatomi dan neurotransmitter nya ?
2. Kenapa pada skenario terdapat sikap dan cara berjalan yang terganggu ?
-berjalan terganggu : ada gangguan di SN dopamin turun ada masalah
bicara,gerak,dll
-ada gangguan juga di serebelum.didalam serebelum terdapat vermis,saat ada gangguan di
vermis bagian rostral(yang menyalurkan impuls propioseptif dari kedua tungkai) ada
gangguan disfungsi serebeler stape gait ataxia
3. Mengapa didapatkan gejala tremor pada satu anggota gerak pada saat istirahat ?
Karena ada penurunan dopamin ada gangguan pada komunikasi antar sel.
Tremor biasanya berupa getaran.
Ada 3 jenis tremor :
-postural tremor : tremor yang terjadi pada aktivitas tertentu.ada gangguan pada
serebelum
-intension tremor : terjadi pada saat aktivitas dan berhenti saat istirahat
-resting tremor : tremor yang terjadi saat istirahat.khas pada penyakit parkinson.paling
sering ditemukan pada telapak tangan.
Karena ada lesi di SN dopamin turun bradikinesia,tremor.
Jenis-jenis tremor :
-tremor fisiologis : didapatkan pada salah satu anggota gerak.biasanya pada orang yang
grogi
-tremor halus/toksik : karena ada hipertiroid.terjadi pada jari tangan.bisa juga karena
keracunan obat adrenalin dan barbiturat
-tremor kasar : terjadi pada parkinson.ada pill rolling tremor.terjadi gangguan di
serebelum
Tremor bisa terjadi di bibir,lidah,jari tangan.gerakannya tidak disadari dan saat disadari
akan berhenti.
Pada parkinson biasanya pada bagian atas.
Ada keterlibatan dari aktivitas mekanik jantung.
Tremor kasar : peningkatan kolinergik
Tremor halus : penurunan dopamin
Pembeda penyebab tremor halus dan tremor kasar ?
4. Mengapa didapatkan rigiditas ?
Gejala rigiditas menonjol pada : penyakit yang mengenai ganglia basalis
Pada rigiditas ,bukan gejala yang dikeluhkan.tapi ditemukan pada pemeriksaan
Rigiditas : gerakannya kaku
Spastisitas : kaku sebentar,lalu tidak terkendali (seperti fenomena pisau lipat )
STEP 4
RPD
R.Sosek
Lesi
substansia
nigra
dopamin
Fungsi neuron
di SSP
Pemeriksaan
-gangguan
jalan
keseimbangan
-rigiditas (+)
-bradikinesia
(+)
DD
Penatalaksana
an
-kegagalan
refleks
postural
Step 7
Fungsi dopamin,GABA,kolinergik,serotonin ?
Adapun jenis-jenis neurotransmiter yaitu :
1. Acetylcolin
Bersifat inhibisi melalui susunan saraf parasimpatis
2. Norepinefrin dan epinefrin
Bersifat inhibisi melalui susunan saraf simpatis
3. Dopamin
Terdapat di ganglia otonom dan bagian otak seperti substansi nigra,dopamin menyebabkan
vasodilatasi,relaksasi saluran cerna,meningkatkan sekresi kelenjar ludah(salivas) dan sekresi
insulin.
4. Serotonin
Terdapat di saluran cerna,di ssp yaitu di medula spinalis dan hipotalamus,fungsinya
menghambat impuls nyeri dan mengatur perasaan seseorang.
5. Asam gamma aminobutirat(GABA)
Bersifat inhibisi pada otak,medulla spinalis dan retina,berperan dalam mekanisme kerja
obat hipnotif-sedatif dan psikotropik pada penyakit epilepsi.
6. Histamin
7. Prostaglandin
8. Asam glutamat
aktivitas agresi dan seksual. Disfungsi sistem ini akan menyebabkan gangguan pola tidur,
kehilangan nafsu makan, berkurangnya libido, dan menurunnya kemampuan konsentrasi.
Penggabungan disfungsi semua unsur yang tersebut di atas merupakan gambaran dari
sindrom klasik depresi.2
Pada umumnya diagnosis sindrom Parkinson mudah ditegakkan, tetapi harus
diusahakan menentukan jenisnya untuk mendapat gambaran tentang etiologi, prognosis dan
penatalaksanaannya. 4
1.
2.
3.
2. Kenapa pada skenario terdapat sikap dan cara berjalan yang terganggu
?
1. Teori ketidakseimbangan saraf dopaminergik dangan saraf kolinergik
Korpus striatum selain menerima persarafan dopaminergik yang datang dari
substansia nigra, juga dipersarafi oleh saraf kolinergik dengan asetilkolin ( AK )
sebagai neurotransmiternya, pengaruh dari striatum terhadap fungsi motorik korteks
ditentukan oleh kegiatan kedua saraf tersebut.
Bila mana kegiatan dopaminergik meningkat dan atau kegiatan kolinergik
menurun maka pengaruh dopaminergik akan dominan shg timbullah gejala
hiperkinesia, sebaliknya jika kegiatan dopaminergik menurun dan atau kolinergik
meningkat maka pengaruh kolinergik akan dominan shg timbullah gejala hipokinesia
( sindroma parkinson )
Peranan Ganglia Basalis dalam pengaturan fungsi motorik
Dalam menjalankan fungsi motoriknya, inti motorik sel piramid kortek serebri
memberikan perintah langsung kepada inti motorik di medula spinalis secara langsung
melalui traktus piramidalis / secara tidak langsung melalui traktus ekstra piramidalis.
Ganglia basalis bersama serebelum dan talamus akan memberi pengaruh melalui traktus
ekstrapiramidalis sehingga gerakan otot yang muncul akan menjadi lebih halus, terarah,
dan terprogram.
Pengaturan neurotransmiter pada ganglia basalis
Kelompok inti yang tergabung di dalam ganglia basalis berhubungan satu sama lain
melalui neurotransmiter ( NT ) yang berbeda antara lain:
DA (dopamin) : NT jalur nigrostriatum dan jalur balik striatonigral.
Glutamat ( Glut )
NT eksitasi.
NT jalur dari korteks ke striatum / dari talamus ke korteks / korteks ke medula spinalis
NT jalur dari STN ke Gpe dan Gpi
GABA
NT inhibisi.
NT semua jalur keluaran dari kelompok inti di GB kecuali STN
AK (asetilkolin) : NT jalur asalnya dari inti pedunkulo pontis ke striatum.
Adanya degenerasi di substansia nigra di otak. Substansia nigra menghasilkan
dopamin yg berfungsi mengatur gerakan otot dan keseimbagan badan. Dopamin
untuk komunikasi antar neuron pd otak, apabila dopamin turun akan terjadi
gangguan keseimbangan dan kelancaran komunikasi.
3. Mengapa didapatkan gejala tremor pada satu anggota gerak pada saat
istirahat ?
Tremor Parkinson
Merupakan tremor kasar dengan frekuensi 3-5 Hz, pada EMG terlihat ledakan aktifitas yang
berganti-gantian (alternating) otot-otot yang bekerja berlawanan.Tremor pada awalnya
hanya mengenai otot-otot distal asimetris. Pada penyakit Parkinson, tremor mungkin hanya
satu-satunya gejala (tanpa disertai akinesia, rigiditas, dan mask-like facies), walaupun tremor
dapat juga muncul belakangan setelah gejala lainnya. Ciri khas tremor terjadi pada salah
satu/kedua lengan bawah dan sangat jarang pada kaki, rahang, bibir dan lidah, terjadi jika
lengan dalam sikap istirahat (resting tremors) dan menghilang sejenak pada saat pindah
sikap atau lengan ditopang dengan mantap.
Bentuk dari tremor Parkinson ini adalah fleksi-ekstensi, abduksi-adduksi jari tangan,
pronasi-supinasi lengan bawah. Pada kaki terjadi gerakan fleksi-ekstensi lutut, pada rahang
berupa gerakan membuka-menutup, pada kelopak terjadi gerakan berkedip-kedip dan pada
lidah berupa gerakan keluar-masuk.
Dalam keadaan fisiologis, untuk menghasilkan gerakan motorik impuls dari korteks harus
melewati sejumlah sirkuit di ganglia basal. Proyeksi kortikal memasuki ganglia basal
melalui striatum dan keluar melalui Globus Pallidus internus (GPi) dan Substansia Nigra
pars reticularis (SNr). Sedang Globus Palidus eksternus (GPe) dan Nukleus Subtalamik
(STN) memiliki efek eksitatorik terhadap GPi dan SNr. Dengan adanya proyeksi
dopaminergik, maka efek eksitatorik terhadap GPi dan SNr ini dihambat melalui reseptor
Tremor
Tremor dapat didefinisikan sebagai gerakan bergetar involunter dan ritmis yang
disebabkan oleh kontraksi otot berlawanan secara bergantian yang sinkron dan irregular.
Kualitas ritmis tersebut membedakan tremor dari gerakan involunter lain. Keterlibatan otot
agonis dan antagonis membedakan tremor dari klonus. 1
Dua kategori umum dari tremor ialah fisiologis (normal) dan patologik (abnormal).
Tremor fisiologis merupakan fenomena normal, yang muncul pada semua grup otot yang
berkontraksi dan berlangsung selama keadaan bangun dan bahkan pada fase-fase tidur
tertentu. Pergerakan yang terjadi sangat halus sehingga hampir tidak dapat dilihat oleh mata
telanjang. Umumnya deteksi dilakukan dengan
menggunakan instrumen khusus. Kisaran frekuensinya antara 8-13 Hz. Pada orang dewasa,
frekuensi dominan adalah 10 Hz dan kurang pada anak-anak dan orang tua. Beberapa
hipotesis telah dikemukakan untuk menjelaskan tremor fisiologi. Salah satu hipotesis
tradisional menyebutkan bahwa tremor merupakan refleksi vibrasi pasif jaringan tubuh yang
dihasilkan oleh aktivitas mekanik dari jantung (ballistocardiogram). Tentu saja itu bukanlah
penjelasan keseluruhan dari tremor fisiologis. Seperti yang dikemukakan oleh Marsden,
beberapa faktor tambahan (seperti input spindle, sinyal yang tidak menyatu pada motor
neuron, dan frekuensi resonansi natural dan inersia otot dan struktur lain) mungkin
memegang peranan lebih besar. 1
Tremor abnormal tertentu (seperti variasi metabolik dari tremor postural atau aksi, dan
paling tidak satu tipe dari tremor familial) disebut sebagai tremor fisiologis yang berlebihan
(enhanced physiologic tremor). 1
Tremor abnormal atau patologik, seperti yang dimaksud jika menggunakan kata tremor
dalam kondisi klinis, mempengaruhi grup otot tertentu dan muncul hanya pada saat keadaan
bangun. Grup otot yang dipengaruhi ialah bagian distal anggota gerak (terutama jari dan
tangan), bagian proksimal anggota gerak (lebih jarang), kepala, lidah, rahang, atau pita suara,
dan batang tubuh (jarang). Frekuensi paling sering adalah 4-7 Hz, atau sekitar setengah dari
frekuensi tremor fisiologis. Pada orang yang terkena, frekuensi tersebut terbagi rata pada
semua bagian yang terkena. Dengan menggunakan electromyography (EMG) dan alat
perekam mekanik, tremor abnormal dibagi berdasarkan frekuensinya, hubungan dengan
postur anggota gerak dan pergerakan volunter, pola aktivitas EMG (synchronous or
alternating) pada grup otot lawannya, dan respon terhadap obat-obatan tertentu.1
Table 1. Kisaran frekuensi tremor pada berbagai keadaan.2
14-18 Hz
7-12 Hz
4-12 Hz
4-10 Hz
3-12 Hz
3-10 Hz
3-10 Hz
2-12 Hz
2-12 Hz
2-10 Hz
2-5 Hz
nucleus intermedius ventralis di thalamus (juga pada medial pallidum dan subthalamic
nucleus) sinkron dengan irama tremor. Neuron yang menyalurkan ledakan sinkron tersebut
diatur somatotopikal dan berespon pada impuls kinestetik dari otot dan sendi yang terlibat
pada tremor. Lesi stereotaxic pada tempat-tempat tersebut menghilangkan tremor. Efektifitas
lesi thalamus mungkin karena interupsi dari proyeksi pallidothalamic dan dentatothalamic
atau interupsi proyeksi dari thalamus ventrolateral ke premotor korteks, karena impuls yang
bertanggung jawab untuk tremor cerebellum dimediasi oleh traktus kortikospinal lateralis.
Dasar anatomi yang tepat tentang tremor Parkinson belum diketahui. Pada penyakit
Parkinson, lesi yang terlibat terletak pada substansia nigra. Meskipun demikian, pada
binatang, lesi eksperimental di substansia nigra tidak menimbulkan tremor, tidak pula lesi
pada bagian striatopallidal dari ganglia basal. Selain itu, tidak semua pasien dengan lesi
substansia nigra memiliki tremor, pada beberapa pasien hanya mengalami bradikinesia dan
rigiditas.
Ward dan teman-temannya berhasil menginduksi tremor mirip tremor Parkinson pada
monyet dengan membuat lesi pada ventromedial tegmentum di midbrain, kaudal dari red
nucleus dan dorsal dari substansia nigra. Ward memberikan postulat bahwa interupsi dari
serat desenden pada tempat-tempat tersebut membebaskan mekanisme bergetar pada batang
otak bawah. Hal ini diasumsikan melibatkan invervasi anggota gerak melalui jalur
retikulospinal. Kemungkinan alternatif adalah lesi pada ventromedial tegmentum
menginterupsi brachium conjunctivum atau proyeksi tegmental-thalamic atau anggota gerak
desenden dari pedunkulus cerebellum superior, yang memiliki fungsi sebagai sambungan
mekanisme umpan balik dentatoreticularcerebellar.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
Ropper, Allan H. dan Robert H. Brown. Adams and Victors Principles of Neurology. Ed. Ke-8. USA: The
McGraw-Hill Companies, 2005: 80-3.
Lumbantobing, S. M. Gangguan Gerak. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2005: 47.
Mumenthaler, Mark dan Heinrich Mattle. Neurology. Ed. Ke-4. Jerman: Georg Thieme Verlag, 2004: 270-1.
Rigiditas merupakan gejala yang menonjol pada penyakit ganglia basal, seperti Parkinson (tahap
lanjut), penyakit Wilson, degenerasi striatonigral, palsy supranuklir progeresif, intoksikasi obat
neuroleptik dan kalsinosis ganglia basal. Patofisiologi rigiditas pada penyakit Parkinson masih belum
diketahui secara pasti. Namun pendapat lama mengemukakan adanya gangguan pada refleks regang
(long latency stretch reflex).
11.DD ?
Parkinson
PANYAKIT PARKINSON
Definisi:
Penyakit Parkinson merupakan penyakit neuro degeneratif system
ekstrapiramidal yang merupakan bagian dari Parkinsonism yang
secara patologis ditandai oleh adanya degenerasi ganglia basalis
terutama di substansia nigra pars kompakta (SNC) yang disertai
adanya inklusi sitoplasmik eosinofilik (lewy bodies)
Parkinsonism adalah suatu sindrom yang ditandai oleh tremor pada
waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia dan hilangnya refleks postural
akibat penurunan dopamin dengan berbagai macam sebab.
Husni A. 2002: Penyakit parkinson , patofisiologi, diagnosis dan wacana
terapi .Disampaikan pada Temu Ilmiah Nasional I dan konferensi kerja III
PERGEMI, Semarang.
Tremor istirahat
Rigiditas
Bradikinesia
lewys body
Dementia with Lewy bodies (DLB) is a type of progressive dementia that leads to a
decline in thinking, reasoning and independent function because of abnormal
microscopic deposits that damage brain cells over time
Most experts estimate that dementia with Lewy bodies is the third most common cause of
dementia after Alzheimer's disease and vascular dementia, accounting for 10 to 25 percent of
cases.
The hallmark brain abnormalities linked to DLB are
named after Frederick H. Lewy, M.D., the
neurologist who discovered them while working in
Dr. Alois Alzheimer's laboratory during the early
1900s. Alpha-synuclein protein, the chief
component of Lewy bodies, is found widely in the
brain, but its normal function isn't yet known.
Lewy bodies are also found in other brain disorders,
including Alzheimer's disease and Parkinson's
disease dementia. Many people with Parkinson's
eventually develop problems with thinking and
Dr. Frederick Lewy, standing, right, and Dr. Alois Alzheimer,
standing, third from right.
reasoning, and many people with DLB experience
movement symptoms, such as hunched posture,
rigid muscles, a shuffling walk and trouble initiating movement.
This overlap in symptoms and other evidence suggest that DLB, Parkinson's disease and
Parkinson's disease dementia may be linked to the same underlying abnormalities in how the
brain processes the protein alpha-synuclein. Many people with both DLB and Parkinson's
dementia also have plaques and tangles hallmark brain changes linked to Alzheimer's
disease. Sign up for our enews to receive updates about Alzheimers and dementia care and
research.
Symptoms
Symptoms of dementia with Lewy bodies include:
Visual hallucinations
Delusions
Acting out dreams, sometimes violently, a problem known as rapid eye movement
(REM) sleep disorder
Memory loss that may be significant but less prominent than in Alzheimer's
Diagnosis
As with other types of dementia there is no single test that
can conclusively diagnose dementia with Lewy bodies.
Today, DLB is a "clinical" diagnosis, which means it
represents a doctor's best professional judgment about the
reason for a person's symptoms. The only way to
conclusively diagnose DLB is through a postmortem
autopsy.
Many experts now believe that DLB and Parkinson's
disease dementia are two different expressions of the same underlying problems with brain
processing of the protein alpha-synuclein. But most experts recommend continuing to
diagnose DLB and Parkinson's dementia as separate disorders.
When both dementia symptoms and movement symptoms are present at the time of
diagnosis
The diagnosis is Parkinson's disease dementia when a person is originally diagnosed with
Parkinson's based on movement symptoms, and dementia symptoms don't appear until a year
or more later.
Since Lewy bodies tend to coexist with Alzheimer's brain changes, it may sometimes be hard
to distinguish DLB from Alzheimer's disease, especially in the early stages.
Key differences between Alzheimer's and DLB
Cholinesterase inhibitors drugs are the current mainstay for treating thinking changes in
Alzheimer's. They also may help certain DLB symptoms.
Antipsychotic drugs should be used with extreme caution in DLB. Although physicians
sometimes prescribe these drugs for behavioral symptoms that can occur in Alzheimer's, they
may cause serious side effects in as many as 50 percent of those with DLB. Side effects may
include sudden changes in consciousness, impaired swallowing, acute confusion, episodes of
delusions or hallucinations, or appearance or worsening of Parkinson's symptoms.
Antidepressants may be used to treat depression, which is common with DLB, Parkinson's
disease dementia and Alzheimer's.The most commonly used antidepressants are selective
serotonin reuptake inhibitors (SSRIs).
Like other types of dementia that destroy brain cells, DLB gets worse over time and shortens
lifespan.
http://www.alz.org/dementia/dementia-with-lewy-bodiessymptoms.asp
12.Penatalaksanaan ?
Non farmakologi