Anda di halaman 1dari 22

GETARAN DINAMIK

Diajukan untuk memenuhi tugas


Getaran Mekanis

Disusun oleh

RAGANG AJI WIBOWO


NIM. 125060207111021

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2016

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGASAHAN............................... ............................................... i


KATA

PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii


DAFTAR GAMB AR............................................................... .........................iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...1
1.2 Rumusan Masalah..1
1.3 Manfaat..1
BAB II SOLID MECHANIC
2.1 Getaran ........ ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... .......2
2.2 Hukum Hook ............... ............ .......... ............ ........... ........... ............4
2.3 Degree of Freedom ........... ............ .......... ............ ........... ........... ...... 6
2.4 Sistem Getaran Bebas .............. ........... ........... ........... ........... ........... 9
2.5 Sistem Getaran Teredam .......... ............ .......... ............ ........... ..........10
2.6 Frekuensi, Periode, Amplitudo, dan damping Ratio ..... ............ ....... 11

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.

Bandul

Gambar 2.2.

Elemen sistem getaran

Gambar 2.3.

Sistem Pegas massa dan diagram benda bebas

Gambar 2.4.

Getaran paksa dengan peredam

Gambar 2.5

Sistem Getaran Bebas (a) translasi (b) rotasi

Gambar 2.6.

(a). elastis linier (b). elastis nonlinear

Gambar 2.7.

Sumbu Derajat kebebasan

Gambar 2.8.

Sistem Single degree of free

Gambar 2.9.

Aplikasi Sistem Getaran Satu Derajat Kebebasan

Gambar 2.10.

Sistem Two degree of freedom

Gambar 2.11. Aplikas Two degree of freedom


Gambar 2.12.

Sistem Multi Degree of Freedom

Gambar 2.13.

Aplikasi Multi Degree of Freedom

Gambar 2.14.

Sistem Getaran Bebas

Gambar 2.15.

Sistem Getaran Bebas Teredam

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Getaran mekanik dapat didefinisikan sebagai gerak osilasi dari sistem
mekanik di sekitar titik/posisi seimbang. Getaran terjadi karena adanya gaya
eksitasi.

Hampir semua mesin yang bergerak akan bergetar meskipun

mungkin intensitasnya sangat kecil. Karena secara praktis tidak mungkin


menghilangkan eksitasi getaran sama sekali. Eksitasi dapat terjadi karena
adanya ketidakseimbangan pada mesin itu sendiri atau dari sumber di luar
mesin. Pada banyak hal biasanya terjadinya getaran sangat tidak diinginkan
karena

getaran

dapat

mengganggu

kenyamanan,

menimbulkan

ketidak

presisian atau menurunkan kwalitas kerja mesin-mesin perkakas. Bahkan


getaran juga dapat merusak konstruksi mesin. Untuk itu banyak upaya
dilakukan untuk meredam getaran. Meredam getaran pada dasarnya dapat
dilakukan dengan meminimalkan gaya gaya eksitasi akan tetapi juga dapat
dilakukan

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa yang dimaksut dengan getaran?
1.2.2. Apa saja jenis jenis getaran?
1.2.3. Apa definisi dari getaran mekanis?
1.2.4. Bagaimana aplikasi dari getaran mekanis dalam kehidupan sehari
hari?

1.3. Manfaat
1.3.1. Memberikan wawasan terkait getaran dan jenis - jenisnya
1.3.2. Memberikan wawasan terkait aplikasi getaran pada kehidupan
sehari hari

BAB II
SOLID MECHANIC

2.1. Getaran
Getaran adalah gerak bolak balik secara berkala melalui suatu titik
keseimbangan. Titik setimbang adalah sebuah titik dimana ketika posisi benda
dalam keadaan diam.

Gambar 2.1. Bandul


Keterangan : 2 = titik setimbang; 1,3 = titik terjauh (Amplitudo );

Beberapa contoh getaran yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari
hari antara lain senar gitar yang dipetik, bandul jam dinding yang sedang
bergoyang, ayunan anak-anak yang sedang dimainkan., pegas yang diberi
beban.
Elemen-elemen dari sistem getaran ditunjukkan sebagaimana gambar 2.2
di bawah. Masing-masing diidealisasikan sebagai massa (m), pegas (k),
peredam, dan eksitasi (F). Tiga elemen pertama menunjukkan kondisi fisik
dari sistem. Keadaan fisik suatu system dapat dinyatakan sebagai massa,
pegas dan peredam yang tersusun misalnya seperti pada gambar 2.2. Massa
(m) diasumsikan sebagai body kaku (rigid) yang tidak memiliki elastisitas
dan redaman. Sebaliknya pegas juga dianggap hanya memiliki elastisitas (k)
saja sehingga massa dan redamannya diabaikan.`

Demikian

peredam juga dianggap hanya memiliki sifat redaman saja.

halnya,

Gambar 2.2. Elemen sistem getaran


Persamaan gerak massa (m) merupakan respon karena adanya eksitasi gaya
(F).
Karakteristik getaran biasanya ditunjukkan sebagai persamaan
perpindahan, bukan persamaan kecepatan ataupun persamaan percepatan
dari massa (m). Gaya pegas terjadi hanya jika terdapat defleksi relatif
antara kedua ujung-ujungnya. Menurut hukum Hooke's besarnya gaya
pegas

sebanding

dengan

defleksi

relatif

tersebut.

Konstanta

kesebandingannya disebut konstanta pegas (k) dan dinyatakan dalam


satuan gaya per satuan panjang. Untuk peredam viscous besarnya
gaya redaman sebanding dengan kecepatan dan faktor kesebandingan
disebut koefsien redaman .
Ada dua kelompok getaran yang umum yaitu :
2.1.1. Getaran Bebas.
Getaran bebas terjadi jika sistem berosilasi karena bekerjanya gaya
yang ada dalam sistem itu sendiri (inherent), dan jika ada gaya luas
yang bekerja. Sistem yang bergetar bebas akan bergerak pada sa tu atau
lebih frekuensi naturalnya, yang merupakan sifat sistem dinamika yang
dibentuk oleh distribusi massa dan kekuatannya. Semua sistem yang
memiliki massa dan elastisitas dapat mengalami getaran bebas atau
getaran yang terjadi tanpa adanya

pengaruh rangsangan dari luar.

Gambar. 2.3. Sistem Pegas massa dan diagram benda bebas

2.1.2. Getaran Paksa


Getaran paksa adalah getaran yang terjadi karena rangsangan
gaya luar, jika rangsangan tersebut be rosilasi maka sistem dipaksa untuk
bergetar pada frekuensi rangsangan. Jika frekuensi rangsangan sama
dengan salah satu frekuensi natural sistem, maka akan didapat keadaan
resonansi dan osilasi besar yang berbahaya mungkin terjadi. Kerusakan
pada

struktur besar seperti jembatan, gedung ataupun sayap pesawat

terbang,

merupakan kejadian menakutkan

resonansi.

Jadi perhitungan frekue

yang

disebabkan

oleh

nsi natural merupakan hal yang

utama.

Gambar 2.4. Getaran paksa dengan peredam


Semua

sistem

menggunakan

linear
sistem

satu

derajat
seperti

kebebasan
gambar

bisa

dimodelkan

berikut

ini:

(a)
Gambar

2.5.

(b)

Sistem Getaran

Bebas

(a)

translasi (b) rotasi

2.2. Hukum Hook


Menyatakan bahwa pada suatu struktur : hubungan tegangan (stress) dan
regangan (strain) adalah proporsional atau hubungan beban (load) dan
deformasi (deformations) adalah proporsional.

Struktur yang

mengikuti

hukum Hooke dikatakan elastis linier dimana hubungan F dan y berupa garis
lurus. sedangkan struktur yang tidak mengikuti hukum Hooke dikatakan
Elastis non linier.

Gambar 2.6. (a). elastis linier (b). elastis non linear

Dari gambar (a):


F=Ky
Dimana:

F= beban ,
K = konstanta proporsional y = defleksi

F=Ky

F3 = (F1+F2) y3 = y1 + y2

Dari gambar (b):


F = K Yn
Dimana :

F1 = K y1n
F2 = K y2n
F3 = K y3n

Dalam

hal

ini,

y3n

(y1n

y2n)

2.3. Degree of Freedom


Derajat kebebasan (degree of freedom) adalah derajat independensi yang
diperlukan untuk menyatakan posisi suatu sistem pada setiap saat. Pada masalah
dinamika, setiap titik atau massa pada umumnya hanya diperhitungkan berpindah
tempat dalam satu arah saja yaitu arah horizontal. Karena simpangan yang terjadi
hanya terjadi dalam satu bidang atau dua dimensi, maka simpangan suatu massa
pada setiap saat hanya mempunyai posisi atau ordinat tertentu baik bertanda
negatif ataupun bertanda positif.

Pada kondisi dua dimensi tersebut, simpangan

suatu massa pada saat t dapat dinyatakan dalam koordinat tunggal yaitu Y(t).
Struktur seperti itu dinamakan struktur dengan derajat

kebebasan tunggal /

SDOF ( Single Degree of Freedom ) system.


Dalam model sistem SDOF atau berderajat kebebasan tunggal, setiap massa
m, kekakuan k, mekanisme kehilangan atau redaman c, dan gaya luar yang
dianggap tertumpu pada elemen fisik tunggal.
Struktur yang
derajat kebebasan
Akhirnya

mempunyai n-derajat
banyak

disebut multi

kebebasan atau struktur dengan


degree

of

freedom (MDOF).

dapat disimpulkan bahwa jumlah derajat kebebasan adalah jumlah

koordinat yang diperlukan untuk menyatakan posisi suatu massa pada saat
tertentu. Parameter untuk menentukan derajat kebebasan jumlah massa dan
sumbu sumbu yang digunakan untuk analisis getaran.

y
z
Gambar 2.7. Sumbu Derajat kebebasan

2.3.1

Single degree of freedom


Dalam

analisis

dinamis,

struktur

yang

dimodelisasikan

sebagai

sistem dengan koordinat perpindahan tunggal ( single displacement coordinate ).


k

c
m
Gambar 2.8. Sistem Single degree of free

a. Massa (m), menyatakan sifat khusus inersia (property of inertia),


bukan elastisitas atau kehilangan energi ( Kg )
b. Konstanta

Pegas

(k),

menyatakan

elastisitas,

bukan

inersia

atau

kehilangan energy ( Nm-1 )


c. Peredam (c), menyatakan kehilangan energy

Gambar 2.9. Aplikasi Sistem Getaran Satu Derajat Kebebasan

2.3.2

Two degree of freedom


Merupakan sistem yang membutuhkan dua buah koordinat bebas untuk

menentukan kedudukannya

k
1
m
x
1
k
2
m
x
2
Gambar 2.10. Sistem Two degree of freedom

Gambar 2.11. Aplikas Two degree of freedom

2.3.3

Multi degree of freedom


Merupakan sebuah sistem yang mempunyai koordinat bebas untuk

mengetahui kedudukan massa lebih dari dua.

k
1
m
1
x
1 k2
m
2
x
2
Gambar 2.12. Sistem Multi Degree of Freedom

Gambar 2.13. Aplikasi Multi Degree of Freedom

2.4. Sistem Getaran Bebas


Getaran bebas terjadi jika sistem berosilasi karena bekerjanya gaya yang
ada dalam sistem itu sendiri (inherent), dan jika ada gaya luas yang bekerja.
Sistem yang bergetar bebas akan bergerak pada satu atau lebih frekuensi
naturalnya,

yang merupakan sifat sistem dinamika yang dibentuk oleh

distribusi massa dan kekuatannya. Semua sistem yang memiliki massa dan
elastisitas dapat mengalami getaran bebas atau getaran yang terjadi tanpa
rangsangan luar.

Gambar 2.14. Sistem Getaran Bebas


Metode sistem ekuivalen atau metode energi, menggunakan ekuivalen
system inersia, peredam dan kekakuan. Metode lain yang digunakan untuk
memodelkan sistem satu derajat kebebasan adalah metode diagram benda
bebas.

2.5. Sistem Getaran Bebas Teredam


Sistem getaran bebas teredam adalah suatu peristiwa dimana
yang bergetar akan
Getaran

benda

mengalami redaman dan akhirnya berhenti bergetar.

ini berhenti karena adanya gaya hambat atau gaya gesek. Contoh

sederhananya ketika memetik dawai gitar maka lama-kelamaan getaran dari


dawai tersebut akan berhenti. Hal lain yang juga mempengaruhi adalah
karena energi dari benda yang bergetar tersebut lama kelamaan berkurang
hingga amplitudinya 0.
Gambar di bawah ini menggambarkan suatu sistem. Massa benda m
disangga oleh pegas dengan kekakuan k dan inertia diabaikan dan
dihubungkan dengan sebuah dashpot oli yang mempunyai hambatan yang
dapat

dianggap sebanding dengan kecepatan relative. Massa m ditarik

kebawah dari posisi setimbang, kemudian dilepaskan.


Pada selang waktu t, massa akan berada pada jarak x dari posisi setimbang.
Gaya pegas kx yang bekerja pada benda akan cenderung menahannya

pada keadaan setimbang dan gaya peredaman yang cenderung untuk


melawan gerakan adalah

dimana c adalah konstanta peredaman.

Gambar 2.15. Sistem Getaran Bebas Teredam

Terdapat 3 jenis gerak bebas teredam yaitu :


a. Kurang redam, <1
Karena kurang dari satu maka frekuensi dari benda hamper mendekati
frekuensi aslinya, artinya gerak benda tersebut berayun harmonik.
Contohnya bandul yang berayun
b. Redaman kritis, = 0
Gerak

ini mempunyai kadar laju

terlampau redam atau

gerak

yang lebih tinggi dari gerak

kurang

redam

sekalipun.

Contoh

dari redaman ini adalah galvanometer


c. Terlampau redam, >1
Gerakan ini tidak meggambarkan periodik simpangan ayunan akan
berkurang satu atau sama sekali tidak bergetar atau tetap di posisi
setimbang.

Artinya setelah sistem menerima gaya sistem ini akan

langsung kembali setimbang tanpa adanya getaran. Contohnya adalah


pegas yang ada di pintu.

2.6. Frekuensi, Periode, Amplitude dan Damping Ratio


Gambar di bawah ini adalah sebuah bandul yang bergetar. Titik A adalah
titik kesetimbangan. Sedangkan terjauhnyha adalah B dan C. Simpangan
terjauh benda dari titik kesetimbangan. Simpangan terjauh benda dari titik
setimbang adalah amplitude

Gambar 2.16. Aliran Gelombang


a. Frekuensi
Frekuensi getaran adalah jumlah getaran yang dilakukan oleh
sistem dalam satu detik, simbol frekuensi adalah f. Jika
bandul bergerak dari B-A-C-A-B dengan waktu 0,2 detik
maka frekuensinya adalah :

Jika dilihat dari rumus diatas maka frekuensi bandul adalah 5 Hz.
Hz adalah satuan dari frekuensi yang disebut hertz. Jika suatu benda
yang bergetar terdapat redaman, maka dirumuskan :

Keterangan :
k : konstanta pegas (N/m)
m: massa (Kg)

b. Periode
Periode getaran adalah waktu yang digunakan dalam satu getaran dan
simbol dari periode adalah T. Jika bandul pada gambar bergerak
dari B-A-C-A-B dalam waktu 2 detik maka periode bandul tersebut
adalah 2 detik. Jika dirumuskan adalah :

Keterangan : T = periode
f = Frekuensi

c. Amplitudo
Seperti penjelasan diatas, amplitudo adalah simpangan terjauh yang
dihitung dari kedudukan setimbang. Amplitudo disimbolkan A dengan
satuan meter
Y=

keterangan :
Y = amplitudo getaran
A = Amplitudo maksimal
w = kecepatan sudut
t = waktu
= sudut gelombang
d. Damping ratio
Damping

ratio

adalah

ratio

redaman

yang

digunakan

untuk

mengkarakteristikan jumlah peredaman dalam sistem. Ratio disini adalah


perbandingan antara peredaman sebenarnya terhadap

jumlah peredaman

yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis. Rumus damping ratio :

DAFTAR PUSTAKA

White, F.M. 2005. Fluid Mechanics . New York: McGraw Hill Laboratorium
Fenomena Dasar Mesin FT-UB
.http://www.physics.umd.edu/courses/Phys726/The_Quantum_Vor
.http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0376738804005
http://www.vibrasindo.co

Anda mungkin juga menyukai