Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang
Gangguan kognitif ringan atau Mild Cognitive Impairment (MCI) seringkali merupakan
tantangan klinis. Didefinisikan sebagai fungsi kognitif di bawah kisaran normal tetapi tidak
cukup untuk diagnosis demensia 1.
MCI biasanya dipisahkan menjadi dua kategori. Yang pertama adalah MCI amnestik
dimana gangguan memori dominan. Yang kedua adalah MCI Non amnestik dimana defisit
bahasa, perhatian atau fungsi visuospasial 1.
MCI amnestik mungkin pertanda penyakit Alzheimer. MCI non amnestik mungkin
pertanda degenerasi lobus frontotemporal atau degenerasi badan Lewy 1.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa individu dengan MCI memiliki peningkatan risiko
terkena penyakit Alzheimer selama beberapa tahun ke depan, terutama ketika masalah utama
mereka adalah memori. Tidak semua orang yang didiagnosis dengan MCI terus berkembang
menjadi Alzheimer 2.
Prevalensi MCI (pada sample usia 70-89 tahun non-demensia ) adalah 11.1% untuk MCI
Amnestik dan 4,9 % untuk MCI Non amnestik 1. Resiko MCI dengan demensia meningkat
menjadi 5 % sampai 10% pertahun 1.
Intervensi yang akan mengurangi risiko perkembangan demensia setelah terjadinya MCI
akan menjadi kemajuan besar dalam pencegahan penyakit Alzheimer 1.
Orang dengan penyakit Alzheimer sering mengalami kesulitan mengingat hal-hal seperti
tanggal-tanggal penting atau apakah mereka mengambil obat mereka, masalah yang dapat
mengganggu sehari-hari kegiatan dan perencanaan. Masalah yang sama juga umum pada orang
dengan gangguan kognitif ringan, atau MCI, yang sering mendahului penyakit Alzheimer 4.

Untuk penelitian ini, peneliti dari New York State Psychiatric Institute mensurvei hampir
400 pria dan wanita dengan gangguan kognitif ringan, dan hampir 200 dengan penyakit
Alzheimer. 229 orang lain menjabat sebagai kontrol sehat 4.
MCI melibatkan masalah dengan memori atau fungsi otak lainnya yang terlihat untuk
orang yang terkena dan orang-orang di sekelilingnya, tapi tidak cukup serius untuk mengganggu
kehidupan sehari-hari 5.
Berdasarkan prediksi, Indonesia akan menjadi negara dengan kecepatan pertumbuhan
lansia tertinggi di dunia, yaitu mengalami perubahan sebesar 414% dalam kurun waktu 1990
2020. Hal ini diiringi pula dengan meningkatnya usia harapan hidup dari 66,7 tahun menjadi
70,5 tahun. Dengan meningkatnya usia lanjut di populasi, diperkirakan gangguan fungsi kognitif
dan penyakit demensia akan menjadi penyakit yang umum ditemui pada pelayanan kesehatan
primer.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mild Cognitive Impairment ( Penurunan Kognitif Ringan)
II.1. Definisi Gangguan Kognitif Ringan
Penurunan kognitif ringan ditandai dengan penurunan kemampuan kognitif
(memori, konsentrasi, orientasi, persepsi, perhatian), dan kemampuan fungsional (kesulitan
menyelesaikan kompleks yang berhubungan dengan pekerjaan tugas dan kegiatan seharihari) yang sesuai dengan perubahan patologis pada bagian-bagian tertentu dari otak 3.
Gangguan kognitif ringan (Mild Cognitive Impairment) suatu kondisi di mana
seseorang memiliki masalah dengan memori, bahasa, atau fungsi lain mental yang cukup
parah untuk menjadi terlihat untuk orang lain dan muncul pada tes, tetapi tidak cukup serius
untuk mengganggu kehidupan sehari-hari. Karena masalah tidak mengganggu kegiatan
sehari-hari, orang tersebut tidak memenuhi kriteria untuk didiagnosa dengan demensia
(Alzheimer) 2.

Sumber : www.Medscape.com

Gambar 1. MCI merupakan precursor AD (Alzheimer disease)

Kerusakan kognitif ringan (MCI) merupakan tahap penurunan kognitif melebihi


yang normal, diharapkan perubahan yang berkaitan dengan usia. MCI tidak memenuhi
3

kriteria untuk demensia. Satu klasifikasi umum membedakan antara bentuk Non amnestik
dan amnestik MCI. Bentuk amnestik, di mana gangguan memori mendominasi, sering
merupakan prekursor untuk penyakit klinis Alzheimer. Berbagai jenis gangguan kognitif
dapat terjadi dalam bentuk nonamnestik MCI, dengan gangguan yang paling umum mungkin
berupa fungsi eksekutif. Bentuk nonamnestik MCI dapat berhubungan dengan penyakit
serebrovaskular atau mungkin menjadi pelopor untuk beberapa demensia frontotemporal.
Sejumlah besar pasien dengan MCI yang dinilai memiliki kognisi normal pada kunjungan
follow-up 5.
Istilah MCI dimaksudkan untuk mewakili suatu tahap peralihan antara penuaan normal dan
pengembangan penuaan patologis.

Sumber : National Institute On Aging


Gambar 2. Grafik diatas menunjukkan penurunan memori yang normal, dan perbandingannya
pada MCI dan Alzheimer disease.

Istilah lain dengan konotasi yang mirip dengan MCI termasuk gangguan memori terisolasi,
demensia baru jadi, dan prodrom demensia. Meskipun istilah-istilah terakhir ini tidak hampir sama luas diterima
sebagai MCI dan mereka tidak harus dianggap sebagai sinonim yang tepat 5.
Dari penelitian Mayoclinic tahun 2004 di Amerika Serikat, dari 2.719 sampel dengan usia 70 sampai 89 tahun
didapatkan:

76,5%

= Normal

9,5%

= Amnestik MCI

10,3%

= Demensia

3.7%

= Non amnestik MCI

Sumber : www.mayoclinic.com
Gambar 3. prevalensi MCI berdasarkan usia dan jenis kelamin.

Prevalensi MCI berdasarkan usia adalah semakin tua maka semakin tinggi persentase terkena
MCI, terlihat pada grafik di atas yaitu dari usia 70-74 tahun (10 %) menjadi (40 %) 85-89 tahun.
Sedangkan berdasarkan jenis kelamin lebih besar persentase pada laki-laki sebagaimana yang
terlihat pada grafik di atas.
II.2. Etiopatofisiologi
Tidak ada satu penyebab yang menyebabkan MCI 5. Relatif sedikit yang diketahui
tentang penyebab dari penurunan kognitif ringan ini, tetapi sejumlah kondisi neurologis dan
medis mungkin berkontribusi terhadap gejala ini. Dalam beberapa kasus yang diteliti di otopsi,
patolog telah mengamati perubahan struktur otak dan akumulasi peningkatan protein membentuk
plak amiloid 3.
5

Prediktor perkembangan amnestik MCI ke demensia yaitu 1:

Adanya gen apolipoprotein epsilon 4 (Gen ApoE4)

Volume hipokampus kurang dari 25 % yang diketahui dengan MRI

Pencitraan PET ( Positron Eemission Tomography) menunjukkan hipometabolisme


temporal dan parietal otak

Uji cairan serebrospinal menunjukkan rendahnya beta amiloid 42 dan peningkatan


protein tau

Plak otak amiloid yang terdeteksi pada pencitraan PET ( Positron Emission Tomography)
menggunakan Pittsburgh senyawa B

Factor resiko MCI adalah 5:

Meningkatnya usia

Diabetes Melitus

Merokok

Depresi

Hipertensi

Peningkatan kadar kolesterol darah

Kurangnya aktifitas fisik

II.3. Fungsi Kognitif


Kata kognitif berasal dari bahasa latin cognition, yang berarti pengetahuan. Para
teoritikus mengaplikasikan proses kognisi manusia dalam istilah-istilah seperti input
(berdasarkan persepsi), manipulasi (interpretasi atau transformasi informasi), penyimpanan
(menempatkan informasi dalam ingatan), retrieval (pengaksesan informasi dari memori), dan
output (menjalankan informasi) 7. Fungsi kognitif merupakan aktivitas mental secara sadar
seperti berpikir, mengingat, belajar, dan menggunakan bahasa. Fungsi kognitif juga merupakan
6

kemampuan atensi, memori, pertimbangan, pemecahan masalah, serta kemampuan eksekutif


seperti merencanakan, menilai, mengawasi, dan melakukan evaluasi. Normal terkait usia
diharapkan fungsi memori 5:

Fungsi memori yang tetap relatif stabil dengan bertambahnya usia


o

Memori semantik
Fakta dan pengetahuan umum tentang dunia, tetap stabil dengan usia, terutama
jika informasi tersebut sering digunakan (Namun, pengambilan informasi yang
sangat spesifik, seperti nama, biasanya menurun.)

Prosedural memori
Akuisisi dan kinerja kemudian kognitif dan keterampilan motorik

Fungsi memori yang menurun dengan usia


o

Memori kerja
Memanipulasi informasi dalam pikiran seperti reorganisasi daftar pendek kata ke
dalam urutan abjad, kecepatan kerja verbal dan visuospatial, memori, dan
pembelajaran dengan kognisi visuospatial lebih dipengaruhi oleh penuaan dari
pada kognisi lisan

Episodik memori
Peristiwa pribadi dan pengalaman

Kecepatan pemrosesan

Prospektif memori
Kemampuan untuk mengingat untuk melakukan suatu tindakan di masa depan
seperti mengingat janji atau untuk mengambil obat

Terkait umur

Penurunan dalam kemampuan untuk mengingat informasi teks baru, untuk


membuat kesimpulan tentang informasi teks baru, untuk mengakses pengetahuan
sebelumnya dalam memori jangka panjang, dan untuk mengintegrasikan
pengetahuan sebelumnya dengan informasi teks baru
o

Penurunan dalam ingatan

II. 4. Gejala Klinis


Gejala berupa penurunan fungsi kognitif, diantaranya 5,7:

Sering lupa. Misalnya penderita lupa akan even-even penting yang akan dilakukannya,
penderita mulai lupa jalan yang sering dilalui di lingkungannya, lupa nomor telepon
keluarganya.

Sering menanyakan pertanyaan yang sama, menceritakan hal yang sama, dan
memberikan informasi yang sama berulang-ulang

Tidak mampu melakukan suatu pekerjaan dengan banyak petunjuk

Kurang focus dalam pembicaraan

Selain itu, penderita dapat juga akan mengalami depresi, cemas, dan apatis

II. 5. Diagnosis
Diagnosis gangguan kognitif ringan berdasarkan hasil evaluasi diagnostik yang meliputi
pemeriksaan neurologis, pemeriksaan status mental, evaluasi neuro psikologis dan psikiatris,
pemeriksaan fisik termasuk tes laboratorium, pencitraan (CT-Scan atau MRI), dan peninjauan
kembali dari riwayat medis pasien dan obat-obatan yang pasien saat ini sedang dipakai. Evaluasi
ini dilengkapi dengan pengamatan klinis dari gejala-gejala pasien, onset (mendadak atau

bertahap), presentasi (bagaimana gejala-gejala muncul), dan perkembangan gejala dari waktu ke
waktu 3. Tetapi tidak ada tes yang spesifik untuk mendiagnosa MCI 5.

Sumber : NEJM
Gambar 4. Volume hipokampus kurang dari 25 % dan volume ventrikel yang bertambah
dilaporkan dapat progresif menjadi MCI.

Untuk mendiagnosa MCI, pemeriksa harus memperhatikan criteria seperti diatas :


1. keluhan kognitif (memori, bahasa, kosentrasi, perhatian, kemampuan visuospasial)
2. terdapatnya satu atau lebih abnormal dari fungsi kognitif pada usianya
3. adanya penurunan dari satu atau lebih aspek fungsi kognitif
4. aktifitas fungsional dalam batas normal
9

5. tidak ada demensia


Penilaian MCI dapat dilakukan melalui beberapa pemeriksaan 1:
1. Uji Pendek Status Mental (MMSE). Pemeriksaan ini tidak sensitif untuk gangguan awal.
2. Penilaian Kognitif Montreal
3. Kuesioner Kegiatan Fungsional. Tes ini dilakukan untuk membedakan MCI dengan
demensia. Karena pada demensia sudah ada gangguan dalam melakukan kegiatan seharihari sedangkan pada MCI itu tidak ada.

Sumber : NEJM
Gambar 5. Alur diagnosa sub tipe MCI

Apabila ada keluhan yang berhubungan dengan fungsi kognitif, kemudian disesuaikan
dengan kriteria. Jika sudah tegak diagnosa MCI, maka harus dicari apakah ada tanda penurunan
memori atau tidak. Jika ada, maka didiagnosa dengan MCI amnestik. Jika hanya kelainan
memori saja maka MCI amnestik single domain, jika da keluhan lain MCI amnestik multiple
domain. Tapi, jika tidak ada gangguan memori, disebut MCI nonamnestik. Jika disertai
penurunan fungsi kognitif lain disebut MCI nonamnestik multiple domain, jika tidak disebut
MCI nonamnestik single domain.
10

Kesulitan dalam mendiagnosa MCI karena 7:


Tidak ada pemeriksaan yang spesifik
Adanya masalah gangguan memori secara bertahap
Adanya penyakit lain berkonstribusi dalam perubahan memori
Beberapa orang beranggapan bahwa penurunan memori adalah tanda penuaan,
padahal tidak semua seperti itu.
II. 6. Penatalaksanaan
Saat ini tidak ada pengobatan farmakologis yang tersedia di pasar untuk mengurangi
gejala penurunan kognitif ringan, namun obat baru sedang diuji dalam uji klinis. Intervensi
psikososial sedang dikembangkan dan non-farmakologis perawatan juga sedang diuji termasuk
program-program seperti Program Peningkatan Memori ADRC Silberstein 3. Tidak ada obat
yang disetujui oleh FDA (The Food and Drug Administration) untuk pengobatan MCI 1.

Obat Alzheimer, Donepezil dapat mengurangi perkembangan MCI menjadi Alzheimer


pada 2 tahun pertama pengobatan. 10 mg Donepezil (Aricept) setiap hari dapat
mengurangi resiko Amnestik MCI menjadi Alzheimer selama satu tahun. Tetapi manfaat
itu menghilang dalam waktu tiga tahun. Penelitiaan juga menunjukkan bahwa 2.000 unit
internasional vitamin E setiap hari tidak mengurangi risiko berkembangnya MCI
amnestik menjadi Alzheimer 2.
Dua penelitian lain telah diuji galantamine (Razadyne) sebagai pengobatan untuk MCI.
Dari studi ini ditemukan bahwa galantamine tidak bermanfaat, namun data menunjukkan
peningkatan jumlah kematian di peserta yang menngunakan galantamine dibandingkan
dengan mereka yang menerima placebo 2.

Rehabilitasi kognitif dapat membantu dalam perbaikan memori jangka pendek pada MCI.
Karena penurunan memori pada tahap ini dapat menghasilkan kecemasan, depresi, atau

11

kesulitan emosional lainnya, konseling yang tepat juga mungkin diperlukan dan
dianjurkan.
Untuk melatih konsentrasi, dapat dilakukan latihan konsentrasi dengan teknik zikir,
memakai musik pengantar, menggunakkan aroma. Tujuannya adalah untuk memperkuat
sekaligus menanamkan pengendalian pikiran agar mudah terfokus ke dalam diri. Pikiran
yang sudah hadir ke dalam diri ini akan selalu siap digunakan untuk berkonsentrasi pada
kegiatan apa saja yang hendak dilakukan 6.

Mengobati kondisi yang menyertai. Seperti faktor resiko dari kardiovaskuler (hipertensi),
depresi, jika ada.

12

BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan prediksi, Indonesia akan menjadi negara dengan kecepatan pertumbuhan
lansia tertinggi di dunia, yaitu mengalami perubahan sebesar 414% dalam kurun waktu 1990
2020. Hal ini diiringi pula dengan meningkatnya usia harapan hidup dari 66,7 tahun menjadi
70,5 tahun. Dengan meningkatnya usia lanjut di populasi, diperkirakan gangguan fungsi kognitif
dan penyakit demensia akan menjadi penyakit yang umum ditemui pada pelayanan kesehatan
primer.
Penurunan kognitif ringan ditandai dengan penurunan kemampuan kognitif (memori,
konsentrasi, orientasi, persepsi, perhatian), dan kemampuan fungsional (kesulitan menyelesaikan
kompleks yang berhubungan dengan pekerjaan tugas dan kegiatan sehari-hari) yang sesuai
dengan perubahan patologis pada bagian-bagian tertentu dari otak.
Diagnosis gangguan kognitif ringan berdasarkan hasil evaluasi diagnostik yang meliputi
pemeriksaan neurologis, pemeriksaan status mental, evaluasi neuro psikologis dan psikiatris,
pemeriksaan fisik termasuk tes laboratorium, pencitraan (CT-Scan atau MRI), dan peninjauan
kembali dari riwayat medis pasien dan obat-obatan yang pasien saat ini sedang dipakai. Evaluasi
ini dilengkapi dengan pengamatan klinis dari gejala-gejala pasien, onset (mendadak atau
bertahap), presentasi (bagaimana gejala-gejala muncul), dan perkembangan gejala dari waktu ke
waktu 3. Tetapi tidak ada tes yang spesifik untuk mendiagnosa MCI

13

DAFTAR PUSTAKA
1. Petersen, RC . 2011. Mild Cognitive Impairment. New England Journal Medicine, 364 ,
2227-2234. diakses dari www.laureateinstitute.org. tanggal 18 Agustus 2011
2. Anonimous. 2011. Alzheimer National Association. Mild cognitive impairment.
www.alz.org. Chicago. Diakses tanggal 18 Agustus 2011.
3. Anonimous. 2011. www.nyumedicalcenter.com. Alzheimers disease center. Diakses
tanggal 18 Agustus 2011
4. Brown P,J. dkk. 2011. Penurunan Fungsional Pasien Lansia dengan gangguan kognitif
ringan dan ringan penyakit Alzheimer. Yayasan Penelitian Alzheimer di The Rockefeller
University. Diakses dari www.ALZinfo.org tanggal 18 Agustus 2011
5. Anderson, H.S, dkk. 2010. Mild Cognitive Impairment. Diakses dari www.medscape.com
tanggal 18 Agustus 2011
6. Hakim. T. 2003. Mengatasi gangguan konsentrasi : Puspa Swara. Jakarta
7. Nevid, JS. Dkk. 2005. Abnormal Psychology in a Changing World, Fifth Edition :
Erlangga. Jakarta
8. Anonimous. 2006. Mild Cognitive Impairment. Center for Gerontology. Virginia.

14

Anda mungkin juga menyukai