Laporan
Laporan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Orang menyangka bahwa zat zat yang berada dalam tumbuh
tumbuhan dibentuk oleh sesuatu yang gaib dan belum diketahui sifat sifatnya.
Kemudian kepercayaan ini lambat laun hilang dan pada tahun 1828 seorang ahli
kimia, Fiedrich Mohler yang dapat membuat Ureum dari zat zat anorganik.
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana.
Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya
tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari
banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas
alam, plastik dan lain-lain.
Selain itu, tumbuh tumbuhan dan hewan, masih ada sumber senyawa
hidrokarbon sederhana yaitu batu bara dan minyak bumi. Tumbuh tumbuhan
dan hewan tertentu merupakan sumber senyawa hidrokarbon yang compleks,
misalnya gula, amilum, protein, glukosida, antibiotika, minyak, lemak dan lain
lain. Dari batu bara diperoleh kokas, gas batu bara, ter batu bara yang
mengandung berbagai senyawa organic. Minyak bumi merupakan campuran
senyawa senyawa carbon, terutama hidrokarbon jenuh dari zat cair yang mudah
menguap sampai zat yang barat.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang ingin dijawab dalam percobaan sifat-sifat kimia
hidrokarbon adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana sifat-sifat khas dari senyawa hidrokarbon jenuh, tidak jenuh dan
aromatik?
2. Bagaimana membedakan senyawa-senyawa tersebut berdasarkan sifat reaksi
kimianya?
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan sifat-sifat kimia hidrokarbon
adalah sebagai berikut.
1. Memperlihatkan sifat-sifat khas dari senyawa hidrokarbon jenuh, tak jenuh
dan aromatik.
2. Membedakan senyawa-senyawa tersebut berdasarkan sifat reaksi kimianya.
BAB II
LANDASAN TEORI
Beberapa komponen organik hanya mengandung dua unsur, hydrogen dan
karbon, dan sekarang dikenal sebagai hidrokarbon. Berdasarkan strukturnya,
hidrokarbon dibagi menjadi dua kelompok, alifatik dan aromatik. Hidrokarbon
alifatik dibagi kembali menjadi beberapa bagian: alkana, alkena dan senyawa
sikliknya seperti sikloalkana (Morisson, 1992).
Senyawa hidrokarbon alifatik merupakan senyawa yang dapat dirubah gugus
fungsinya, senyawa hidrokarbon aromatic merupakan senyawa yang mengandung
paling tidak satu cincin benzena, senyawa heterosiklik merupakan senyawa yang
mengandung atom non-karbon dalam struktur cincinnya dan polimer merupakan
rantai panjang dengan gugus berulang (Cahyono, 2012).
Titik leleh dan titik didih hidrokarbon meningkat seiring dengan peningkatan
massa molekul relatifnya. Titik leleh dan titik didih senyawa-senyawa yang
merupakan isomer berkurang seiring dengan pertambahan jumlah cabang dalam
molekulnya. Alkana mempunyai reaksi-reaksi penting yaitu pembakaran, substitusi
dan perengkahan. Alkena dan alkuna yang mempunyai ikatan rangkap, maka reaksi
yang umumnya terjadi adalah adisi atau penjenuhan (Dadari, 2012)
Salah satu bahan pencemar yang sering menimbulkan masalah lingkungan adalah
hidrokarbon aromatis. Hidrokarbon yang sering dijumpai terutama di perairan adalah
fenol dan derivatnya (Jauhari, 2012).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Percobaan Sifat-Sifat Kimia Hidrokarbon dilaksanakan pada hari senin,
11 November 2013, pada pukul 07.30 s/d 09.55 WITA dan bertempat di
Laboratorium Riset Terpadu, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo.
B. Alat dan Bahan
Adapun Alat dan Bahan yang digunakan pada praktikum Sifat-Sifat
Kimia Hidrokarbon adalah sebagai berikut.
1. Alat
Terdiri dari tabung reaksi, pipet tetes, neraca analitik, Erlenmeyer, batang
pengaduk, botol gelap, aluminium foil, filler dan pipet ukur.
2. Bahan
Terdiri dari naftalen, CHCl3 (Kloroform), petroleum benzena,
sikloheksena, KMnO4 1% dalam asam sulfat 10% dan AlCl3 (Anihidrous).
C. Prosedur Kerja
1. Reaksi dengan asam permanganat
1 ml Petroleum Benzena
1 ml sikloheksena
b) Bensin
Asam sulfat 0,5 mL
-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Berikut adalah hasil yang telah diamati setelah melakukan prosedur kerja
yang telah dtuliskan dalam bab sebelumnya.
1. Reaksi dengan asam permanganat
No
Hasil Pengamatan
Sebelum
Sesudah
Perlakuan
.
1. Tabung 1, diisi dengan 2 mL Larutan
Terbentuk
dua
lapisan. Lapisan
lapisan
dikocok.
hitam.
2. Senyawa aromatik
bawah
Terdapat
dua
lapisan. Lapisan
atas bening.
No
Perlakuan
.
1.
Sebelum
Hasil Pengamatan
Sesudah
dilarutkan, bening
dimiringkan
tersabut,
dalam
sehingga
larutan.
dalam
kloroform.
tabung -kloroform
larut
terdapat
lapisan. Lapisan
anhidrous atas
agak
Lapisan
AlCl3
terdapat endapan
anhitrous,
sehingga
bawah
selanjutnya
dicatat
dalam
tabung bening
lapisan, lapisan
atas bening dan
lapisan
hitam
bawah
COOH
KMnO4
COOH
MnO2 + KOH
b. Senyawa aromatik
CH3
+ CHCl3
Naftalen
AlCl3
Kloroform
B. Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN
HCl
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, Ari Dwi & Tuhu Agung R. 2012. Pemanfaatan Fly Ash Batubara Sebagai
Adsorben Dalam Penyisihan Cod Dari Limbah Cair Domestik Rumah Susun
Wonorejo Surabaya. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. Vol. 4 No. 1
Dadari, Dian Wulan & Dian Novita. 2012. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa Melalui
Media Pembelajaran Blog pada Materi Alkana, Alkena, dan Alkuna. Journal of
Chemical Education. Vol. 1 No. 1
Jauhari, Ahmad & Gt. A. R. Thamrin. 2012. Pemanfaatan Lumpur Aktif dalam
Mereduksi Fenol. Jurnal Hutan Tropis. Vol 13 No. 1
Morrison, Robert Thornton & Robert Neilson Boyd. 1992. Morrison and Boyd
Organik Chemistry Sixth Edition. A Simon and Schister Company: Englewood,
New Jersey.
Noller, Carl R. 1958. Textbook of Organic Chemistry Second Edition. W. B. Saunders
Company: Philadelphia, London