Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum KIMIA

Mengukur Titik Didih Air dan Larutan

12 Science 1
Rinaldi Adiwiguna
SMA NEGERI 1 TASIKMALAYA
Jalan Rumah Sakit No. 28Tlp/Fax (0265) 331690/314861
Tasikmalaya 46115

I.

Judul Eksperimen : Mengukur titik didih pelarut (air) dan larutannya

II. Tujuan : Untuk mengetahui titik didih air dan titik didih larutannya
III. Dasar Teori :
Kenaikan titik didih larutan merupakan fenomena meningkatkan titik didih suatu
pelarut disebabkan adanya zat terlarut didalam pelarut tersebut. Ini berarti bahwa titik didih
pelarut akan lebih kecil jika dibandingkan dengan titik didih larutan.
Kenaikan titik didih larutan merupakan salah satu sifat koligatif larutan, Untuk
menghitung perubahan titik didih larutan maka kita bisa menggunakan persamaan berikut ini:
Tb = Kb. m . i
sedangkang titik didih larutan dicari dengan persamaan,
Tb = Tpelarut + Tb
dimana :
Tb = penurunan titik beku larutan
Tb = titik beku larutan
m = molalitas larutan
Kb = konstanta titik beku pelarut
i = Faktor Vant Hoff
Di bidang themodinamika konstanta titik beku pelarut, Kb lebih dikenal dengan istilah
Konstanta Ebulioskopik. Ebulioskopik berasal dari bahasa Yunani yang artinya
mendidih.
Faktor Vant Hoff (i) adalah parameter untuk mengukur seberapa besar zat terlarut
berpengaruh terhadap sifat koligatif (penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan
titik beku, dan tekanan osmotik). Faktor Vant Hoff dihitung dari besarnya konsentrasi
sesunguhnya zat terlarut yang ada di dalam larutan dibanding dengan konsentrasi zat terlarut
hasil perhitungan dari massanya. Untuk zat non elektrolit maka vaktor Vant Hoffnya adalah
1 dan nonelektrolit adalah sama dengan jumlah ion yang terbentuk didalam larutan Faktor
Vant Hoff secara teori dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
i = 1 + (n-1))
dengan adalah derajat ionisasi zat terlarut dan n jumlah ion yang terbentuk ketika suatu zat
berada didalam larutan. Untuk non elektrolit maka a = o dan n adalah 1.

IV. Alat dan Bahan :


No
1
2
3

Nama Alat / Bahan


Kaki tiga
Kawat kasa ber-asbes
Pembakar spirtus

Satuan
Unit
Unit
Unit

Jumlah
1
1
1

4
5
6
7
8
9

Korek api
Beacker glass
Air
Larutan urea
Larutan Garam NaCl
Termometer

10

Stopwatch/ jam tangan

Box
200cc
1 molal

1
3
Secukupnya
Secukupnya
100 mL
1

Biasa

-10 110

V. Prosedur dan Pengamatan :


Titik Didih Air
No
1
2
3
4
5
6

Cara Kerja
Siapkan kaki tiga, kemudian letakkan kawat kasa
diatasnya
Masukkan air secukupnya ke dalam beacker glass
Masukkan termometer ke dalam air. Tentukan suhu
awal air pada saat t=0 detik
Letakkan beacker glass yang berisi air di atas kawat
kasa.
Nyalakan pembakar spirtus.
Simpan pembakar spirtus tepat di bawah beacker
glass dan pada saat bersamaan tekan stopwatch
untuk memulai penghitungan suhu.
Setiap 60 detik, catat suhu pada termometer sampai
suhunya mencapai maksimum.

Setelah suhu tidak naik lagi (maksimum), teruskan

Pengamatan

t0= 25

Menit

Derajat Celcius

25

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

27.8
33
38.2
44
48.6
54
58.6
62.4
66.2
70
73.2
76.6
79.2
81.8
84.2
86.4
88.4
90.2
91.8
92.4

pemanasan sampai menit ke 5 agar hasil yang


didapat benar-benar akurat.

21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

93.8
94.2
95
95.6
95.8
96.2
96.4
96.4
96.4
96.4
96.4

Titik Didih Larutan Urea


No
1
2
3
4
5
6

Cara Kerja
Siapkan kaki tiga, kemudian letakkan kawat kasa
diatasnya
Masukkan Larutan urea secukupnya ke dalam
beacker glass
Masukkan termometer ke dalam Larutan urea.
Tentukan suhu awal air pada saat t=0 detik
Letakkan beacker glass yang berisi Larutan urea di
atas kawat kasa.
Nyalakan pembakar spirtus.
Simpan pembakar spirtus tepat di bawah beacker
glass dan pada saat bersamaan tekan stopwatch
untuk memulai penghitungan suhu.
Setiap 60 detik, catat suhu pada termometer sampai
suhunya mencapai maksimum.

Setelah suhu tidak naik lagi (maksimum), teruskan


pemanasan sampai menit ke 5 agar hasil yang
didapat benar-benar akurat.

Pengamatan

t0= 24.6

Menit

Derajat Celcius

24.6

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

27.4
33.2
40
48
55
62
68.2
75.6
81
86
90.2
93.8
95.4
96.4
97.8
98
98

18
19
20

98
98
98

Titik Didih Larutan Garam


No
1
2
3
4
5
6

Cara Kerja
Siapkan kaki tiga, kemudian letakkan kawat kasa
diatasnya
Masukkan Larutan garam secukupnya ke dalam
beacker glass
Masukkan termometer ke dalam Larutan garam.
Tentukan suhu awal air pada saat t=0 detik
Letakkan beacker glass yang berisi Larutan garam
di atas kawat kasa.
Nyalakan pembakar spirtus.
Simpan pembakar spirtus tepat di bawah beacker
glass dan pada saat bersamaan tekan stopwatch
untuk memulai penghitungan suhu.
Setiap 60 detik, catat suhu pada termometer sampai
suhunya mencapai maksimum.

Setelah suhu tidak naik lagi (maksimum), teruskan


pemanasan sampai menit ke 5 agar hasil yang
didapat benar-benar akurat.

VI. Analisis Data


- Grafik :

Pengamatan

t0= 25.8

Menit

Derajat Celcius

25.8

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

29
35.6
45
54.8
60.8
67.8
74
79.4
84.6
89
94.6
95.6
98
98.4
98.6
98.6
98.6
98.6
98.6

Kenaikan Suhu Air


120
100
80
60
40
20
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425262728293031
kenaikan suhu per menit

Kenaikan SuhuUrea
120
100
80
60
40
20
0
0

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

kenaikan suhu per menit

Kenaikan Suhu Garam


120
100
80
60
40
20
0
0

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

kenaikan suhu per menit

- Diskusi :
Ketika stopwatch dipencet, harus bersamaan dengan disimpannya spirtus dibawah
kaki tiga yang sudah disimpan becker glass. Selain itu, kawat dibawah becker glass harus
diberi asbes agar panas dari spirtus merata pede becker glass.
Volume suatu larutan tidak mempengaruhi titik didih, tetapi mempengaruhi kecepatan
larutan tersebut untuk mencapai titik didih.
- Menjawab Pertanyaan
Pertanyaan
1. Berapakah titik didih air, Urea 1m dan NaCl 1m ?
2. Berapakah kenaikan titik didih larutan Urea 1m dan NaCl 1m ?
Jawaban
1. Titik Didih air = 96,4
Titik Didih Larutan Urea [Co(NH2)2] 1 molal = 98
Titik Didih Larutan Garam (NaCl) 1 molal = 98,6
2. Tb Co(NH2)2 = Tb ureaTb pelarut (air)
Tb Co(NH2)2 = 98 96,4
Tb Co(NH2)2 = 1,6
Tb NaCl = Tb garam Tb pelarut (air)
Tb NaCl = 98,6

96,4

Tb NaCl = 2,2

VII. Kesimpulan :
Suatu larutan memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada titik didih pelarut, karena
molekul larutan lebih kompleks dibanding molekul pelarut.

VIII. Daftar Pustaka :


http://belajarkimia.com/2010/07/kenaikan-titik-didih-larutan/

Anda mungkin juga menyukai