Disusun Oleh :
Syahidah Amaniyya Ramadhan
1310029038
Pembimbing :
dr. Hendra, Sp.A
TUTORIAL KLINIK
Menyetujui,
BAB I
PENDAHULUAN
Asfiksia neonatorum ialah suatu keadaan dimana bayi tidak dapat bernapas
secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Hal ini merupakan salah satu masalah
yang terjadi akibat kegagalan seorang bayi untuk beradaptasi. Menurut NCHS pada
tahun 2002, asfiksia neonatorum mengakibatkan 14 kematian per 100.000 kelahiran
hidup di Amerika Serikat. Di dunia lebih dari 1 juta bayi mati karena komplikasi
asfiksia neonatorum. Sedangkan menurut WHO menyatakan bahwa asfiksia
neonatorum merupakan salah satu penyebab utama kematian bayi di negara-negara
berkembang, dimana 4-9 juta kasus asfiksia neonatorum terjadi tiap tahun. Menurut
SUSENAS (survei sosial ekonomi nasional), salah satu penyebab kematian utama
pada periode neonatal(usia bayi< 28 hari) adalah asfiksia lahir, yaitu 27 persen. Berat
ringannya asfiksia ditentukan dengan mengukur nilai apgar score. Semakin berat
derajat asfiksia neonatorum semakin buruk kondisi bayi.
Asfiksia neonatorum memerlukan tindakan penyelamatan sesegera mungkin.
Tujuannya untuk mempertahankan kelangsungan hidup bayi dan membatasi gejala
sisa yang mungkin timbul, akibat jangka panjang dari asfiksia ini dapat diperbaiki
secara bermakna apabila hal ini diketahui sebelum lahir, sehingga dapat diupayakan
untuk mempersingkat masa hipoksia yang terjadi. Resusitasi yang efektif dan cepat
pada saat kelahiran sangat membantu dalam memperbaiki akibat jangka panjang
tersebut.
BAB II
STATUS PASIEN
Identitas Pasien
Nama
: By. Ny.S
Usia
: 0 hari
Usia Gestasi
: 38-39 minggu
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tanggal Lahir
: 2 Maret 2016
Anak ke
: Keenam
Kamar
: Ruang bayi
: Tn. S
Usia
: 33 tahun
Alamat
Pekerjaan
: Swasta
Pendidikan Terakhir
: SMP
Suku
: Jawa
Nama Ibu
: Ny. S
Usia
: 33 tahun
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan Terakhir
: SD
Suku
: Madura
MRS
: 2 Maret 2016
Pukul
: 22.07 WITA
Keluhan Utama
: Bayi merintih
minggu) secara spontan letak sunsang dengan apgar score 4/7. Saat lahir bayi
merintih dan menangis lemah, dengan tubuh kemerahan namun ekstremitas biru,
refleks pengisapan tidak ada dan tidak bergerak.
Riwayat Kehamilan Sekarang
Ibu rutin memeriksakan kehamilannya di bidan praktek swasta sebanyak 4
kali yaitu pada bulan kedua, kelima, ketujuh dan bulan kesembilan kehamilannya.
Dan menurut pengakuan ibu pada saat itu bidan mengatakan kandungannya dalam
keadaan baik dan ibu diberikan vitamin zat besi. Namun pada saat kontrol kehamilan
pada bulan kesembilan, bidan mengatakan bahwa letak bayi sunsang. Selama
kehamilan ibu mengaku tidak pernah melakukan USG.
Riwayat Persalinan Sekarang
Bayi lahir 2 Maret 2016 dari ibu G6P5A0, 33 tahun, usia kehamilan 38-39
minggu secara spontan di rumah sakit Abdul Wahab Sjahrani Samarinda pada pukul
22.07 WITA. Ibu mengaku perut kencang-kencang sejak 6 jam SMRS, ada keluar
lendir darah dari jalan lahir. Saat baru tiba di rumah sakit, air ketuban tiba-tiba pecah,
dan dari hasil pemeriksaan vaginal toucher didapatkan adanya pembukaan 6 cm.
Bayi lahir pada pukul 22.07 WITA dengan berat 2700 gram, panjang 48 cm,
jenis kelamin perempuan, bayi hanya merintih, apgar score 4/7.
Resume Persalinan
Usia kehamilan
Letak bayi
Ketuban pecah
Warna air ketuban
Jenis persalinan
Apgar Score
: 38-39 minggu
: Presentasi bokong
: ya
: jernih
: spontan.
: 4/7
Riwayat Menstruasi
Menarche
Siklus haid
Lama haid
Jumlah darah haid
Hari pertama haid terakhir
Taksiran persalinan
:
:
:
:
:
:
12 tahun
28 hari/ teratur
7 hari
2-3 kali ganti pembalut
07-06-2015
14-03-2016
JK
BBL
Keadaan
Komplikasi
Penyakit
Lahir
Anak
Persalinan
Waktu Hamil
1997
IUFD
Persalinan
Spontan
(bidan)
2004
2700gr
Hidup
Spontan
(bidan)
2008
2800gr
Hidup
Spontan
(bidan)
2010
2700gr
Hidup
Spontan
(bidan)
2015
2900gr
Hidup
Spontan
(bidan)
2016
(hamil
2700gr
Hidup
Spontan
(bidan)
ini)
Kontrasepsi
Tidak pernah menggunakan kontrasepsi
Paritas
: P5A0
Lahir di
: rumah sakit
ditolong oleh
: bidan
Jenis partus
: spontan
Air ketuban
: jernih
NILAI APGAR
Apgar Score
Detak Jantung
Pernafasan
Warna Kulit
Reaksi Penghisapan
Tonus otot
Total
Apgar score 4/7 : asfiksia ringan
1 menit
2
1
1
0
0
4
Resusitasi
: dilakukan
Penghisapan lendir
: dilakukan
VTP
: dilakukan
Massage jantung
: tidak dilakukan
5 menit
2
1
2
0
2
7
: lemah
Berat Badan
: 2700 gram
Panjang badan
: 48 cm
Lingkar Kepala
: 33 cm
Lingkar Dada
: 32 cm
Lingkar Perut
: 30 cm
Panjang Lengan
: 11 cm
Panjang Kaki
: 19 cm
Anus
: +
Cacat
: -
Nadi
Pernafasan
: 40 x/menit
Suhu
: 36,3 C
7
Kepala
Bentuk
Ubun ubun :
Datar
Rambut
Lebat, hitam
Raut muka
normal
Odema
tidak ada
Moon face
tidak ada
Bentuk
Normal
Palpebra
edema (-/-)
Konjungtiva
Anemis (-/-)
Sklera
Ikterik (-/-)
Pupil
Lensa
Jernih
Muka
Mata
Hidung
Bentuk
: normal
: (-/-)
Sekret
: (-/-)
Darah
: -
Mulut
Bibir
Lidah
Gigi
Gusi
kemerahan
Leher
Trakea
di tengah
Kelenjar
Massa
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
tidak dilakukan
Auskultasi
Inspeksi
agak cembung
Auskultasi
Perkusi
Timpani
Palpasi
Bentuk
Akral
Hangat
Kulit
CRT
Genitalia
Thorax
regular
Abdomen
Ekstremitas
Posture
Square window
Arm recoil
Popliteal angle
4
4
4
5
Scarf sign
Heel to ear
Total: 25
Kulit
3
Lanugo
Permukaan plantar kaki
Payudara
4
Mata/daun
telinga
4
Kelamin
2
4
3
3
4
Total: 19
Diagnosis
Neonatus Cukup Bulan, Sesuai Masa Kehamilan dengan Asfiksia Neonatorum
Ringan (Ibu HbsAg +)
Penatalaksanaan
Tanggal
2 Maret 2016
Pemeriksaan
S :aktif (+), refleks (), sesak (-),
sianosis (-)
O : KU lemah,. HR: 138 x/menit,
RR: 40 x/menit,T: 36,0oC
Anemis(-/-),retraksi (-),rhonki(-/-),
wheezing(-/-),abdomen
Penatalaksanaan
Lapor dr. Sp.A:
Loading Nacl 0,9% 30cc
IVFD D10% 162 cc/ 24 jam
Injeksi Ampicillin 2x75 mg
Injeksi Gentamycin 1x15 mg
O2 nasal canul 1 liter/menit
Injeksi vaksin Hepatitis B (i.m)
Injeksi Hep B Quin (i.m)
Aff ogt
Inf. KN 4A 170cc/24 jam
Inf. Aminosteril 6% 45cc/24jam
Injeksi Ampicillin 2x70 mg
Injeksi Gentamycin 1x14 mg
ASI 10 cc/kgBB/hari (8x3cc)
BAB III
PEMBAHASAN
Anamnesis
Teori
Kasus
Neonatus Cukup Bulan yaitu bayi dilahirkan dengan Pasien lahir secara spontan ditolong
masa gestasi 37-42 minggu
bidan, letak sunsang, cukup bulan
Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi
(usia kehamilan 38-39 minggu).
tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur
Pada saat lahir keadaan umum
beberapa saat setelah lahir. Penyebab asfiksia
pasien lemah, bayi merintih dan
antara lain :
menangis lemah, dengan tubuh
- Faktor ibu : preeklampsia dan eklampsia,
kemerahan namun ekstremitas biru,
perdarahan abnormal, partus lama atau pastus
refleks pengisapan tidak ada dan
macet, infeksi berat, kehamilan lewat waktu
tidak bergerak.
(>42 minggu)
- Faktor tali pusat : lilitan tali pusat, tali pusat Dengan 11Apgar score 4/7. berat
-
kelainan bawaan.
Resume Persalinan
kongenital, air ketuban dengan mekonium
Usia kehamilan: 38-39minggu
Seorang neonatus disebut mengalami asfiksia bila Letak bayi
: Presentasi bokong
Ketuban pecah: ya
memenuhi kondisi sebagai berikut :
Warna air ketuban: jernih
- Nilai apgar score 0 3
- Adanya asidosis pada pemeriksaan tali pusat Jenis persalinan : spontan
Apgar Score : 4/7
(pH <7,0)
- Gangguan neurologis (misalnya : kejang,
-
gangguan
kardiovaskular,
hematologi,
Kasus
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum:
lemah
Berat Badan :
2700 gram
Panjang badan
: 48 cm
Lingkar Kepala
: 33 cm
sisa mekonium pada tubuh bayi
- BBLR
Lingkar Dada
: 32 cm
Asfiksia dapat bermanifestasi sebagai disfungsi
Lingkar Perut
: 30 cm
multiorgan, kejang, ensefalopati hipoksikPanjang Lengan
: 11 cm
iskemik, serta asidemia metabolik.
Panjang Kaki
: 19 cm
Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk
Nadi : 140 x/ menit, regular, kuat
mencari kecurigaan atas komplikasi.
angkat
Pernafasan : 40 x/menit
Suhu : 35,6 C
Anus
Cacat
12
: (+)
: (-)
Diagnosis
Teori
Kasus
Lubchenco
Besar Masa Kehamilan : BB lahir > persentil 90
pada grafik Lubchenco
13
Penatalaksanaan
Teori
Resusitasi
Mempertahankan suhu tubuh
Pemberian cairan dan nutrisi yang baik.
Diberikan infus D 5% atau D 10% , dengan
dosis 60-80 mL/kg/hari.
CPAP (Continous Positive Airway Pressure)
diindikasikan untuk:
- memperbaiki dan meningkatkan kapasitas
residu fungsional (FRC) paru serta
oksigenasi.
- mencegah kolaps alveolus dan atelektasis.
- meningkatkan daya kembang paru.
- mengurasi usaha bernapas yang
berlebihan.
- mempertahankan jalan napas dan
meningkatkan diameternya.
- memberikan kesesuaian perfusi ventilasi
yang lebih baik dengan menurunkan pirau
intrapulmoner.
- Menstimulasi pertumbuhan paru.
Kasus
14