Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

PT COCA-COLA AMATIL INDONESIA SEMARANG

Disusun Oleh :
Arista Hanudiana
J3E114007

PROGRAM KEAHLIAN SUPERVISOR JAMINAN MUTU


PANGAN
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga penyusunan laporan kunjungan
0

industri di PT Coca-Cola Amatil Indonesia di kota Semarang ini dapat terselesaikan


dengan baik tanpa kendala.
Adapun penyusunan laporan kunjungan industri ini berdasarkan data-data
yang diperoleh selama melakukan kunjungan industri. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan laporan kunjungan industri ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih
kepada perusahaan PT Coca-Cola Amatil Indonesia yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk melaksanakan kunjungan industri dan kepada dosendosen yang telah membimbing kami selama berada disana. Kami menyadari
sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan, karena
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan.
Demikian kata pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya
bagi diri pribadi kami sendiri dan pembaca pada umumnya.
Bogor, 24 Februari 2016

Arista Hanudiana

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................................2
1

PENDAHULUAN..................................................................................................3
1

1.1

Latar Belakang................................................................................................3

1.2

Tujuan.............................................................................................................3

METODE KAJIAN................................................................................................3
2.1

Lokasi dan Waktu Kunjungan Industri...........................................................3

2.2

Jenis dan Teknis Pengumpulan Data...............................................................4

KEADAAN UMUM..............................................................................................4
3.1

Sejarah Umun PT Coca-Cola..........................................................................4

3.2

Sarana dan Prasarana......................................................................................5

3.3

Visi dan Misi...................................................................................................6

3.3.1

Visi Perusahaan........................................................................................6

3.3.2

Misi Perusahaan.......................................................................................6

3.5

Produk Coca-Cola...........................................................................................6

3.6

Penjualan dan Pemasaran................................................................................7

3.7

Produksi dan Distribusi...................................................................................1

PEMBUATAN MINUMAN COCA-COLA..........................................................2


4.1

Terapan Teknologi yang Baik.........................................................................2

4.2

Bahan Baku.....................................................................................................3

4.3

Bahan Pendukung...........................................................................................4

4.4

Proses Pembuatan Minuman Coca-Cola.........................................................4

4.5

Proses Produksi...............................................................................................5

PENGAWASAN MUTU PROSES PRODUKSI...................................................7

KESIMPULAN......................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................8
1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT Coca-Cola Amatil Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam
operasional dan distribusi minuman berkarbonasi. Salah satu produk yang diproduksi
PT Coca-Cola Amatil Indonesia adalah Coca-Cola. Minuman ini termasuk minuman
2

ringan dan merupakan salah satu produk olahan dalam bentuk cair yang mengandung
bahan tambahan lainnya baik alami maupun sintetik. Produk ini dikemas dalam
kemasan siap untuk dikonsumsi yaitu minuman yang tidak mengandung alkohol. PT
Coca-Cola Amatil Indonesia memiliki cara proses produksi serta distribusi yang
berbeda dengan perusahaan lainnya hingga dapat membawa perusahaan tersebut
merajai pasar dunia.
Oleh karena itu, mahasiswa/i program keahlian Supervisor Jaminan Mutu
Pangan Institut Pertanian Bogor ingin mengetahui cara pengelolaan yang digunakan
perusahaan tersebut sehingga menjadi perusahaan raksasa di dunia. Untuk memenuhi
keingintahuan tersebut, diadakan sebuah kegiatan yang yang bertajuk "Kunjungan
Industri" di PT Coca-Cola Amatil Indonesia yang bercabang di Semarang.

1.2 Tujuan
Kunjungan industri yang dilakukan di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
memiliki tujuan khusus. Adapun tujuan khusus dari kunjungan ini yaitu untuk
mempelajari lebih mendalam proses produksi serta mengamati pengawasan mutu
yang dilakukan oleh PT Coca-Cola Amatil Indonesia.

METODE KAJIAN

2.1 Lokasi dan Waktu Kunjungan Industri


Lokasi kunjungan industri berada di PT Coca-Cola Amatil Indonesia, yang
beralamat di Jl. Soekarno Hatta Km 30 Harjosari Bawen Kab. Semarang. Kegiatan
kunjungan industri ini berlangsung pada tanggal 5 Februari 2016.

2.2 Jenis dan Teknis Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan secara
langsung, wawancara, dan studi pustaka. Ketiga metode tersebut digunakan untuk
mengumpulkan data primer dan data sekunder. Metode pengamata secara langsung
dan wawancara digunakan untuk memperoleh data primer, sedangkan studi pustaka
digunakan untuk memperoleh data sekunder.

Data primer adalah data utama yang digunakan dalam penulisan laporan. Data
primer dioeroleh dari hasil pengamatan secara langsung dan wawancara. Pengamatan
secara langsung yang dilakukan pada saat proses produksi minuman Coca-Cola.
Sedangkan untuk wawancara, dilakukan wawancara dengan salah satu staff dari PT
Coca-Cola yang bertugas memandu kunjungan indutri di PT Coca-Cola Amatil
Indonesia. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka. Studi pustaka digunakan
sebagai data pelengkap untuk menunjang data hasil pengamatan langsung dan
wawancara yang telah dilakukan.

KEADAAN UMUM

3.1 Sejarah Umun PT Coca-Cola


Pada tanggal 8 Mei 1886 seorang ahli farmasi bernama John Styth Pemberton
membuat sirup caramel dalam sebuah ketel kuningan di kebun belakang rumahnya.
Pertama kali didistribusikan kepada Jacobs Pharmacy. Sirup tersebut kemudian
ditempatkan dalam sebuah teko. Konsumen dapat menikmati baru tersebut dengan
harga 5 sen di tempat penjualan itu. Nama Coca-Cola dengan huruf-huruf miring
mengalir merupakan saran dari Dr Frank M Robinson. Ternyata nama dari dua huruf
miring itu akhirnya membawa keberuntungan dan terkenal di seluruh dunia sampai
saat ini. Pada tahun pertama Dr Pemberton menjual 25 galon sirup yang diangkut
dalam tong kayu berwarna merah menyala. Warna merah kemudian menjadi warna
khusus yang dihubungkan dengan merk minuman no. 1 ini.
Sebagai hasil usahanya Dr Pemberton memperoleh keuntungan kotor sebesar
$50 dan menghabiskan $73.96 untuk iklan. Pada tahun 1891, seorang pengusaha dari
Atlanta bernama Asa G Chandler mengambil alih kepemilikan penuh atas Coca-Cola.
Hanya dalam waktu 4 tahun Coca-Cola berhasil meluas sampai disetiap Negara
bagian dan wilayah Amerika. Pada tahun 1892 Chandler mendirikan perusahaan
dengan nama The Coca-Cola Company dari Atlanta, Georgia Amerika Serikat yang
hingga saat ini menjadi kantor pusat Coca-Cola di dunia. Tahun 1991 Asa Chandler
menjual The Coca-Cola Company pada kelompok investor dengan harga $25 juta.
Tahun 1923 Robert W Woodruff diangkat menjadi presiden The Coca-Cola
Company, hingga beliau sukses membawa bisnis Coca-Cola menjadi produk yang
terkenal di seluruh dunia selama lebih dari 6 dekade kepemimpinannya. Coca-Cola
mulai diperdagangkan pada tahun 1923 oleh de Netherlands Indishe Mineral Water
Fabrick, Jakarta di bawah manajemen Bernie Vonings dari Belanda. Setelah

proklamasi perusaan ini berganti nama menjadi Indonesia Beverage Limited (IBL).
Pada tahun 1971 IBL menjalin kerjasama dengan tiga perusaan Jepang yaitu :
- Mithu Tootsu Chemical Inc Mitshu
- Co L td
- Mikumi Coca-Cola Bottling Co
Membentuk PT Djaya Beverage Bottling Company (DBBC). Pada tanggal 12
Oktober 1993 Coca-Cola Amatil Limited (CCA) sebuah perusahaan public dari
Australia yang merupakan pabrik pembotolan terbesar di dunia untuk pabrikasi,
distibusi dan pemasaran produk Coca-Cola Company yang telah mengambil alih
pemilikan DBBC dan berubah nama menjadi Coca-Cola Amatil Indonesia Jakarta. PT
Coca-Cola distribution Indonesia.
Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992.
Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah
mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia. Produksi
pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang
berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat.
Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga
buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11
perusahaan independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan
mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company. Pada awal tahun 1990-an,
beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung menjadi satu.
Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-perusahaan tersebut
bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca-Cola
Bottling Indonesia.

3.2 Sarana dan Prasarana


PT Coca-Cola Amatil Indonesia memiliki ruang induction. Ruangan ini
merupakan tempat untuk memperlihatkan gambaran umum PT Coca Cola Amatil
Indonesia kepada pengunjung yang baru masuk. Di ruang induction juga dujelaskan
tata tertib yang harus dipatuhi pengunjung saat berada di area PT Coca-Cola Amatil
Indonesia.
PT Coca-Cola Amatil Indonesia bertanggungjawab sebagai pengelola
industry, hydrant pemadam kebakaran, lampu penerangan, listrik, taman, gedung
serba guna, mushola, pos keamanan, area parker, tempat peribadatan,
pendidikan/tempat pelatihan dan keterampilan, sarana gedung pertemuan, alat-alat
P3K, aAlat Pelindung Diri (APD) dan koperasi.

3.3 Visi dan Misi


3.3.1 Visi Perusahaan
1. Menciptakan bisnis yang berwawasan lingkungan selain perusahaan berpikir untuk
memproduksi produk dengan kualitas yang baik, perusahaan juga menunjukkan
tanggun jawab terhadap lingkungan. Oleh sebab itu, perusahaan mengadakan
sistem pengolahan air limbah yang aman dan tidak berbahaya bagi lingkungan.
2. Menyajikan minuman segar non alkohol, pelepas dahaga guna memenuhi
kepuasan konsumen. Produk-produk yang dihasilkan dan dipasarkan kepada
konsumennya selalu produk yang mempunyai kualitas terbaik.
3.3.2 Misi Perusahaan
1. Menjadi perusahaan minuman yang terkemuka di dunia khususnya di Indonesia.
2. Memberikan nilai terbaik bagi pemegang saham dengan menjadi perusahaan
tedepan dalam pasar minuman non alkohol secara global.
3. Merk Coca-Cola merupakan tumpuan sukses dalam memuaskan konsumen dengan
produk layanan berkualitas tinggi melalui orang-orang yang dinamis dan
berdedikasi tinggi.

3.5 Produk Coca-Cola


Coca-Cola Bottling Indonesia memproduksi merek-merek inti seperti CocaCola, Sprite, Fanta, dan Frestea di dalam pabrik-pabriknya yang tersebar di seluruh
Indonesia. Untuk menjaga agar mutu minuman yang dihasilkan sesuai dengan
standar, kami menerapkan dengan ketat proses produksi yang diakui secara
internasional. Pemberian kode-kode pada setiap produk merupakan bagian terpenting
dari keseluruhan proses. Dengan kode-kode itu kami menjaga agar para pelanggan
mendapatkan minuman dalam rasanya yang terbaik. Setiap kode menunjukkan
keterangan-keterangan tertentu tentang produk tersebut. Ada kode yang menunjukkan
keterangan tentang tanggal pembuatan.
Ada kode yang lebih rumit, terdiri atas huruf dan angka yang menunjukkan hari,
bulan, shift, dan pabrik tempat minuman tersebut dibuat. Ada lagi yang tidak tampak
pada kemasan karena tinta yang digunakan hanya dapat dibaca dengan teknologi
khusus. Semua itu menunjukkan komitment PT Coca Cola untuk memastikan bahwa
teknologi, sumber daya manusia maupun material yang dipergunakan, semuanya
tertuju untuk kepuasan para pelanggan dan konsumen.
Produk PT Coca Cola:
6

Coca-Cola
1. Coca-Cola
2. Diet Coke
3. Coca-Cola Zero
Sprite
1. Sprite
2. Sprite Zero
Fanta
1. Fanta Strawberry
2. Fanta Vitamin C
3. Fanta Fruitpunch
4. Fanta Orange
5. Fanta Blueberry
Frestea

1. Frestea Jasmine
2. Frestea Green
3. Frestea Apel-Lemon-Markisa
Minute Maid
1. Minute Maid Pulpy Orange
2. Minute Maid Pulpy Tropical
3. Minute Maid Pulpy OMango
4. Minute Maid Pulpy Aloe Vera
Schweppes
AdeS
Powerade Isotonik
A&W
Aquarius

3.6 Penjualan dan Pemasaran


PT Coca Cola Amatil Indonesia memiliki beberapa program untuk mendukung
penjualan dan pemasaran produk-produk. Program tersebut bertujuan untuk
meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen, yaitu:
- Program Promosi
PT Coca Cola Amatil Indonesia mempunyai program promosi yang beragam, yang
tidak hanya untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran, tetapi juga
meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk PT Coca Cola.
- Layanan Konsumen
Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem pelayanan pelanggan kami,
didesain untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen secara terusmenerus terhadap produk-produk Coca-Cola dengan menyediakan pelayanan yang
optimal kepada seluruh pelanggan berdasarkan kebutuhan mereka masing-masing.
- Area Marketing Contractor
Terbatasnya sumberdaya dan kemampuan untuk melakukan pengembangan daerah
tertentu, sekaligus komitmen untuk menciptakan peluang kerja yang luas di sektor
informal, mendorong Coca-Cola untuk secara serius dan berkesinambungan
mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect Distribution) berbasis
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Sistem Distribusi ini
mengandalkan dua kelompok usaha kecil dan menengah yang terbagi dalam dua
kelompok besar: Area Marketing Contractor (AMC) dan Street Vending.
- Layanan Pendingin Produk
7

Riset membuktikan bahwa 90% konsumen kami lebih menyukai membeli produkproduk Coca-Cola dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan
Cold Drink Equipment (peralatan pendingin) sangat penting dalam meningkatkan
pertumbuhan penjualan dan mendorong tingkat keuntungan para pelanggan kami.
- HoReCa
Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, dan Caf ternama, kami
memberikan beragam penawaran menarik melalui program HoReCa ini.

3.7 Produksi dan Distribusi


Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh Coca-Cola Bottling
Indonesia diproduksi di Indonesia. Saat ini terdapat 10 pabrik pembotolan yang
tersebar di seluruh Indonesia. Selama ini pabrik-pabrik yang ada di Indonesia telah
menerima berbagai penghargaan dari The Coca-Cola Company atas pencapaian
standar yang melampaui standar yang ditetapkan untuk pabrik-pabrik sejenis di
berbagai lokasi lain di dunia.
Semua pabrik diwajibkan mematuhi dan bahkan kerap kali melampaui
berbagai ketentuan internasional dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
dan secara teratur melaksanakan audit di bidang pengawasan mutu, lingkungan,
kesehatan dan keselamatan kerja.
Minuman Coca-Cola sebelum sampai ke tangan konsumen berawal dari bahan
baku pilihan berkualitas tinggi yang diproses melalui beberapa tahapan, yaitu:
persiapan bahan, pencampuran, pencucian, pengisian dan penutupan, pengkodean,
pemeriksaan, pengemasan, dan pengangkutan.
Tim penjualan yang sangat besar tidak saja menjual produk-produk kepada
para pelanggan, tetapi mereka juga memberikan saran bagaimana sebaiknya mereka
menjual produk-produk Coca-Cola. Supervisor penjualan di PT Coca Cola juga
teratur mengunjungi para pelanggan dan memberikan bimbingan, serta menampung
masukan yang disampaikan para pelanggan.
Kebijakan penjualan dan distribusi secara menyeluruh diarahkan oleh
National Office di Cibitung, Bekasi, namun penerapan kebijakan tersebut
dilaksanakan oleh para manajer operasional dan regional yang handal dan
berpengalaman beserta staf mereka
Pabrik Coca-Cola di Indonesia terbuka untuk kunjungan bagi semua lapisan
masyarakat :
kalangan pendidikan, instansi pemerintah/swasta, organisasi sosial dll. yang ingin
melihat langsung proses produksi kami yang higienis dan berkualitas.

PEMBUATAN MINUMAN COCA-COLA

4.1 Terapan Teknologi yang Baik


Dari terapan teknologi yang sudah ada, kemudian berkembang menjadi suatu
terapan teknologi yang baik. Hal ini bertujuan untuk menaggulangi permasalahan
yang terdapat pada terapan teknologi. Yaitu terciptanya suatu alat yang dapat
mempermudah manusia dalam melakukan proses pengerjaan (dalam hal ini pengisin
dan pencacahan botol Coca cola) yaitu dengan menggunakan sistem Microcontroller.

4.2 Bahan Baku


Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam produk, ikut
dalam proses produksi dan terkandung dalam produk akhir. Bahan baku yang
digunakan untuk produksi minuman Coca-Cola yaitu :
a. Air
Air merupakan komponen utama bahan baku dalam pembuatan minuman
karbonasi. Air yang diguanakan harus memenuhi standar paramer yang telah
ditentukan oleh PT Coca-Cola Amatil Indonesia, agar produk yang dihasilkan
9

bermutu baik. Air yang digunakan sebagai media pelarut dalam pembuatan simple
syrup, proses mixing beverage, sanitasi mesin dan seluruh proses produksi.
b. Gula
Pemakaian gula dalam proses produksi juga mempengaruhi hasil produksi
karena gula sebagai pemanis. Gula pasir yang digunakan adalah Superior Hight
refined Sugar (SHS) karena mempunyai tingkat kemurnian yang lebih tinggi dan
warna yang lebih putih dibandingkan gula yang lain (Maria 2009). Sebelum gula
masuk kedalam tempat penyimpanan , dilakukan pengecekan terhadap kondisi
kemasan gula harus dalam keadaan baik dan utuh , tidak terdapat bau dan benda asing
dan memiliki jaminan halal. Gula yang digunakan PT Coca-Cola Amatil Indonesia
disuplai dari PT Labinta dan PT Jawamanis Rafinasi.
c. Karbondioksida (CO2)
Karbondioksida adalah bahan penting dalam pembuatan minuman Coca-Cola
yang berfungsi sebagai pengawet dan penyegar. CO 2 yang disuplai adalah CO2 murni.
Didalam minuman CO2 memiliki penampilan gelembung-gelembung yang memberi
kesan segar. Gelembung-gelembung CO2 tersebut juga memberi efek kepuasan yang
sangat khas apabila dikonsumsi yaitu rasanya yang menggigit di lidah (Fepriyana
2007).
Sebelum CO2 masuk kedalam tanki penyimpanan, CO 2 yang disuplai di cek
secara organoleptik dengan menggunakan larutan gula pH 4.5 dan treated water. CO2
yang digunakan PT Coca-Cola Amatil Indonesia disuplai dari PT Samantor
Indonesia.
d. Konsentrat
Konsentrat merupakan salah satu formula pokok dalam minuman Coca-Cola.
Berfungsi memberikan rasa, bau, warna dan pengawet pada minuman Coca-Cola.
Bahan baku pembuatan konsentrat adalah buah cola (Kartika 2011). Konsentrat
berbentuk cairan pekat dikemas dalam wadah yang tahan bocor, berbahan plastic
food grade berbentuk jerigen. Pembuatan konsentrat dilakukan oleh The Coca-Cola
Company yang berpusat di Atlanta.
4.3 Bahan Pendukung
Bahan tambahan merupakan bahan yang terpisah dari produk. Akan tetapi
bahan tersebut mempertinggi tampilan dan fungsi sebagai pengaman dari produk atau
dikenal sebagai pengemas. Bahan tambahan pada proses pembuatan minuman CocaCola yaitu :
a. Preform
Merupakan bahan baku pembuatan botol plastik PET. Preform memiliki
bentuk yang hampir sama dengan tabung reaksi dimana memiliki ukuran yang
10

berbeda-beda sesuai dengan volume botol yang akan diperoduksi. Preform yang
digunakan PT Coca Cola Amatil Indonesia (Cikedokan Plant) di suplai dari PT Coca
Cola Bottling Indonesia.
b. Closure
Berfungsi sebagai penutup botol, memiliki ulir yang berfungsi untuk
mengunci tutup dengan botol. Closure disuplai dari PT Namasindo plast. Pada closure
sudah terdapat logo perusahaan yaitu logo Coca Cola Company.
c. Plastik LDPE
Berfungsi melapisi produk yang sudah tersusun. Setiap pack terdiri dari 12
botol. Setelah botol disusun botol ditutup menggunakan plastik LDPE kemudian
dilakukan proses pemanasan agar plastik dapat mengepak secara rapat susunan botol
tersebut. Plastik LDPE yang digunakan disuplai dari PT Polytech Indo Hausen.
d. Plastik Warp
Berfungsi pada saat proses palletiser, yaitu menegemas produk dalam skala
besar. 1 pallet terdiri dari 30 pack, kemudian dililit dengan plastik warp agar produk
terlindungi dari gesekan pada saat distribusi.
e. Layer Pad
Pembatas antara lapisan pack produk yang telah disusun diatas pallet. Bertujuan agar
produk yang disusun dapat berdiri tidak terjatuh saat distribusi. Layer pad yang
digunakan di suplai dari PT Cakrawala Mega Indah.

4.4 Proses Pembuatan Minuman Coca-Cola


Minuman ini dibuat dengan melarutkan gas CO2 kedalam air. Bila diinjeksikan
dalam tekanan tinggi karbondioksida akan membentuk asam karbonat. Itulah
sebabnya minuman ini disebut CSD. Asam karbonat ini yang menimbulkan sentuhan
khas dimulut. Proses pembuatan minuman berkarbonasi mencakup tahap proses
pengolahan air. Proses pengolahan sirup dan proses produksi. Proses produksi
mencakup proses pembuatan kemasan. Pencampuran dan pengemasan (Rinandi
1997).

4.5 Proses Produksi


Berikut diagram proses produksi yang terjadi pada pembuatan minuman Coca
Cola dimulai dari pembuatan botol PET. Pengisian hingga pengemasan.
Preform

Proses Paramix
Treated
Water

Blowing
Post
Base
Neck
Labeling
Capping
Cek
Filling
Date
Cooling
spray
Mat

Beverage
Syrup
Packaging
Closure
PHE

Deaeration
Palletiser
Finished
CO2

11

Proses produksi yang terjadi pada pembuatan minuman Coca-Cola dimulai


dari pembuatan botol PET , pengisian hingga pengemasan.
a. Blowing
Merupakan proses pembuatan botol plastik. Preform dimasukkan kedalam
tempat penampungan kemudian ditransfer menuju proses pemanasan menggunakan
sinar ultra violet dengan suhu 1260C. pemanasan ini bertujuan untuk melunakan
tekstur preform agar mudah dibentuk. Preform yang telah dipanaskan kemudian
dilewatkan pada gate yang akan mendeteksi apakah preform tersebut layak untuk
dibentuk menjadi botol. Bila preform tidak layak gate tersebut secara oakan
membuang preform. Kemudian preform masuk kedalam pencetakan (Mold). Setelah
masuk kedalam cetakan kemudian dihembuskan udara dengan tekanan tinggi 28 bar
dengan suhu 710C. proses ini bertujuan untuk membentuk botol.
b. Post Inspection
Pemeriksaan yang dilakukan pada botol yang sudah terbentuk. Di dalam
proses ini terdapat sensor yang otomatis akan membuang kemasan yang tidak
terbentuk sempurna.
c. Base Cooling
12

Proses penyemprotan bagian bawah botol dengan air dingin. Berfungsi untuk
mendinginkan botol dan mendapatkan bagian bawah botol. Hal ini bertujuan agar
pada saat proses pengisian bagian bawah botol tidak cembung.
d. Filling
Sebelum proses pengisian terjadi proses paramix yaitu pencampuran air,
finished syrup dan CO2. Air yang dicampurkan sebelumnya di deaerasikan untuk
mempermudah proses karbonasi. Deaersi adalah proses pengeluaran udara dari dalam
air. Bertujuan agar CO2 mudah terikat oleh sirup. Kemudian air yang telah di
deaerasikan dicampur dengan finished syrup dengan perbandingan yang telah
ditetapkan. Hasil pencampuran dilewatkan melalui PHE untuk di dinginkan agar suhu
sirup berubah menjadi 4-70C. Pendinginan ini bertujuan agar CO2 yang terdapat pada
produk tidak mengua. Setelah itu sirup diinjeksikan CO 2 kemudian dilakukan
pengisian pada botol.
Pengisian dilakukan dengan menggunakan 100 buah filling valve yang mengalir
melalui dinding botol. Hal ini brtujuan untuk mencegah timbulnya buih yang
berakibat reject karena gas volume.
e. Neck Spray
Penyemprotan dengan treated water bagian mulut botol setelah proses filling.
Bertujuan untuk membilas sisa filling yang menempel pada bagian mulut botol. Hal
ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kontaminasi.
f. Capping
Proses penutupan botol menggunakan closure. Stelah dilakukan filling dan
neck spray. Penutupan ini dilakukan menggunakan capper mechine.
g. Cek Mat
Botol yang sudah ditutup kemudian dilakukan cek mat untuk mengukur level
ketinggian isi botol dan juga untuk menghitung jumlah produk yang telah di produksi
dan produk yang keluar dari conveyor. Cek mat berupa sensor yang akan mendeteksi
botol yang low fill dan high fill.
h. Date deconding
Pemberian kode pada botol. Kode tersebut memberikan informasi waktu
penyimpanan produk yang baik dan kode produksi.
i. Labeling
Produk yang telah diberi kode pada botol kemudian dilabeli. Label yang
digunakan disuplai dari PT Karisma. Label yang disuplai sudah dalam bentuk label
yang sudah siap digunakan. Label berisi tentang identitas produk seperti informasi
nilai gizi, komposisi dan lain-lain.
j. Packaging

13

Proses pengemasan kedalam kemasan plastik LDPE yang telah dipanaskan


dengan suhu 220oC agar mendapatkan hasil pengemasan yang baik. Setiap kemasan
pack berisi 12 botol.
k. Palletiser
Produk yang sudah di pack kemudian disusun di atas pallet untuk
mempermudah transportasi dan penyimpanan. Dalam 1 pallet terdiri dari 30 pack
untuk produk 1.5 L dan 42 pack untuk produk 1 L denngan susunan bertumpuk 3.
Setelah disusun kemudian dililit dengan plastik warp.

PENGAWASAN MUTU PROSES PRODUKSI

Kegiatan pengawasan mutu proses produksi minuman Coca-Cola meliputi


pengawasan proses pengolahan air, proses pengolahan sirup dan proses pengisian sera
pengemasan. Proses pengawasan ini dilakukan dengan cara pemantauan terhadap
beberapa parameter dalam proses produksi. Pengawasan mutu yang dilakukan
mengacu pada standar yang telah ditetapkan oleh PT Coca-Cola Amatil Indonesia
agar mutu tetap terjaga.

KESIMPULAN

Banyak hal baru yang bisa didapat dari kunjungan industri kali ini karena
pengalaman langsung melihat proses produksi coca-cola di pabriknya. Mulai dari
sejarah coca-cola yang sudah berdiri lebih dari satu abad, mengetahui raw material
yang digunakan, bagaimana line of production berbagai produk Cola-Cola dari
berupa raw material sampai proses pembuatan package yang menarik, dan yang
paling utama yaitu dapat melihat secara detail bagaiamana mass production produkproduk Coca-Cola. Ada satu saat dimana terjadi kesalahan kecil yang terjaddi dan kita
bisa mengobservasi bagaiman reaksi mesin produksi dalam menanggapi eror tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Fidaus Lutfi Riantono. Laporan Kunjungan Industri PT Coca Cola Amatil Indonesia,
Jawa
Timur.
Diakses
pada
22
Febuari
2016.
http://www.academia.edu/11229716/LAPORAN_KUNJUNGAN_INDUSTRI
_PT_COCA_COLA_AMATIL_INDONESIA_
JAWA_TIMUR
Riantono. Laporan Kunjungan Industri PT Coca Cola Amatil Indonesia. Diakses
pada
22
Febuari
2016.
http://marketivabloogger.blogspot.co.id/2014/01/laporan-kunjungan14

industri-pt-coca-cola.html#!/2014/01/laporan-kunjungan-industri-pt-cocacola.html

15

Anda mungkin juga menyukai