Disusun Oleh :
Arista Hanudiana
J3E114007
Arista Hanudiana
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................................2
1
PENDAHULUAN..................................................................................................3
1
1.1
Latar Belakang................................................................................................3
1.2
Tujuan.............................................................................................................3
METODE KAJIAN................................................................................................3
2.1
2.2
KEADAAN UMUM..............................................................................................4
3.1
3.2
3.3
3.3.1
Visi Perusahaan........................................................................................6
3.3.2
Misi Perusahaan.......................................................................................6
3.5
Produk Coca-Cola...........................................................................................6
3.6
3.7
4.2
Bahan Baku.....................................................................................................3
4.3
Bahan Pendukung...........................................................................................4
4.4
4.5
Proses Produksi...............................................................................................5
KESIMPULAN......................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................8
1 PENDAHULUAN
ringan dan merupakan salah satu produk olahan dalam bentuk cair yang mengandung
bahan tambahan lainnya baik alami maupun sintetik. Produk ini dikemas dalam
kemasan siap untuk dikonsumsi yaitu minuman yang tidak mengandung alkohol. PT
Coca-Cola Amatil Indonesia memiliki cara proses produksi serta distribusi yang
berbeda dengan perusahaan lainnya hingga dapat membawa perusahaan tersebut
merajai pasar dunia.
Oleh karena itu, mahasiswa/i program keahlian Supervisor Jaminan Mutu
Pangan Institut Pertanian Bogor ingin mengetahui cara pengelolaan yang digunakan
perusahaan tersebut sehingga menjadi perusahaan raksasa di dunia. Untuk memenuhi
keingintahuan tersebut, diadakan sebuah kegiatan yang yang bertajuk "Kunjungan
Industri" di PT Coca-Cola Amatil Indonesia yang bercabang di Semarang.
1.2 Tujuan
Kunjungan industri yang dilakukan di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
memiliki tujuan khusus. Adapun tujuan khusus dari kunjungan ini yaitu untuk
mempelajari lebih mendalam proses produksi serta mengamati pengawasan mutu
yang dilakukan oleh PT Coca-Cola Amatil Indonesia.
METODE KAJIAN
Data primer adalah data utama yang digunakan dalam penulisan laporan. Data
primer dioeroleh dari hasil pengamatan secara langsung dan wawancara. Pengamatan
secara langsung yang dilakukan pada saat proses produksi minuman Coca-Cola.
Sedangkan untuk wawancara, dilakukan wawancara dengan salah satu staff dari PT
Coca-Cola yang bertugas memandu kunjungan indutri di PT Coca-Cola Amatil
Indonesia. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka. Studi pustaka digunakan
sebagai data pelengkap untuk menunjang data hasil pengamatan langsung dan
wawancara yang telah dilakukan.
KEADAAN UMUM
proklamasi perusaan ini berganti nama menjadi Indonesia Beverage Limited (IBL).
Pada tahun 1971 IBL menjalin kerjasama dengan tiga perusaan Jepang yaitu :
- Mithu Tootsu Chemical Inc Mitshu
- Co L td
- Mikumi Coca-Cola Bottling Co
Membentuk PT Djaya Beverage Bottling Company (DBBC). Pada tanggal 12
Oktober 1993 Coca-Cola Amatil Limited (CCA) sebuah perusahaan public dari
Australia yang merupakan pabrik pembotolan terbesar di dunia untuk pabrikasi,
distibusi dan pemasaran produk Coca-Cola Company yang telah mengambil alih
pemilikan DBBC dan berubah nama menjadi Coca-Cola Amatil Indonesia Jakarta. PT
Coca-Cola distribution Indonesia.
Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992.
Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah
mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia. Produksi
pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang
berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat.
Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga
buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11
perusahaan independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan
mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company. Pada awal tahun 1990-an,
beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung menjadi satu.
Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-perusahaan tersebut
bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca-Cola
Bottling Indonesia.
Coca-Cola
1. Coca-Cola
2. Diet Coke
3. Coca-Cola Zero
Sprite
1. Sprite
2. Sprite Zero
Fanta
1. Fanta Strawberry
2. Fanta Vitamin C
3. Fanta Fruitpunch
4. Fanta Orange
5. Fanta Blueberry
Frestea
1. Frestea Jasmine
2. Frestea Green
3. Frestea Apel-Lemon-Markisa
Minute Maid
1. Minute Maid Pulpy Orange
2. Minute Maid Pulpy Tropical
3. Minute Maid Pulpy OMango
4. Minute Maid Pulpy Aloe Vera
Schweppes
AdeS
Powerade Isotonik
A&W
Aquarius
Riset membuktikan bahwa 90% konsumen kami lebih menyukai membeli produkproduk Coca-Cola dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan
Cold Drink Equipment (peralatan pendingin) sangat penting dalam meningkatkan
pertumbuhan penjualan dan mendorong tingkat keuntungan para pelanggan kami.
- HoReCa
Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, dan Caf ternama, kami
memberikan beragam penawaran menarik melalui program HoReCa ini.
bermutu baik. Air yang digunakan sebagai media pelarut dalam pembuatan simple
syrup, proses mixing beverage, sanitasi mesin dan seluruh proses produksi.
b. Gula
Pemakaian gula dalam proses produksi juga mempengaruhi hasil produksi
karena gula sebagai pemanis. Gula pasir yang digunakan adalah Superior Hight
refined Sugar (SHS) karena mempunyai tingkat kemurnian yang lebih tinggi dan
warna yang lebih putih dibandingkan gula yang lain (Maria 2009). Sebelum gula
masuk kedalam tempat penyimpanan , dilakukan pengecekan terhadap kondisi
kemasan gula harus dalam keadaan baik dan utuh , tidak terdapat bau dan benda asing
dan memiliki jaminan halal. Gula yang digunakan PT Coca-Cola Amatil Indonesia
disuplai dari PT Labinta dan PT Jawamanis Rafinasi.
c. Karbondioksida (CO2)
Karbondioksida adalah bahan penting dalam pembuatan minuman Coca-Cola
yang berfungsi sebagai pengawet dan penyegar. CO 2 yang disuplai adalah CO2 murni.
Didalam minuman CO2 memiliki penampilan gelembung-gelembung yang memberi
kesan segar. Gelembung-gelembung CO2 tersebut juga memberi efek kepuasan yang
sangat khas apabila dikonsumsi yaitu rasanya yang menggigit di lidah (Fepriyana
2007).
Sebelum CO2 masuk kedalam tanki penyimpanan, CO 2 yang disuplai di cek
secara organoleptik dengan menggunakan larutan gula pH 4.5 dan treated water. CO2
yang digunakan PT Coca-Cola Amatil Indonesia disuplai dari PT Samantor
Indonesia.
d. Konsentrat
Konsentrat merupakan salah satu formula pokok dalam minuman Coca-Cola.
Berfungsi memberikan rasa, bau, warna dan pengawet pada minuman Coca-Cola.
Bahan baku pembuatan konsentrat adalah buah cola (Kartika 2011). Konsentrat
berbentuk cairan pekat dikemas dalam wadah yang tahan bocor, berbahan plastic
food grade berbentuk jerigen. Pembuatan konsentrat dilakukan oleh The Coca-Cola
Company yang berpusat di Atlanta.
4.3 Bahan Pendukung
Bahan tambahan merupakan bahan yang terpisah dari produk. Akan tetapi
bahan tersebut mempertinggi tampilan dan fungsi sebagai pengaman dari produk atau
dikenal sebagai pengemas. Bahan tambahan pada proses pembuatan minuman CocaCola yaitu :
a. Preform
Merupakan bahan baku pembuatan botol plastik PET. Preform memiliki
bentuk yang hampir sama dengan tabung reaksi dimana memiliki ukuran yang
10
berbeda-beda sesuai dengan volume botol yang akan diperoduksi. Preform yang
digunakan PT Coca Cola Amatil Indonesia (Cikedokan Plant) di suplai dari PT Coca
Cola Bottling Indonesia.
b. Closure
Berfungsi sebagai penutup botol, memiliki ulir yang berfungsi untuk
mengunci tutup dengan botol. Closure disuplai dari PT Namasindo plast. Pada closure
sudah terdapat logo perusahaan yaitu logo Coca Cola Company.
c. Plastik LDPE
Berfungsi melapisi produk yang sudah tersusun. Setiap pack terdiri dari 12
botol. Setelah botol disusun botol ditutup menggunakan plastik LDPE kemudian
dilakukan proses pemanasan agar plastik dapat mengepak secara rapat susunan botol
tersebut. Plastik LDPE yang digunakan disuplai dari PT Polytech Indo Hausen.
d. Plastik Warp
Berfungsi pada saat proses palletiser, yaitu menegemas produk dalam skala
besar. 1 pallet terdiri dari 30 pack, kemudian dililit dengan plastik warp agar produk
terlindungi dari gesekan pada saat distribusi.
e. Layer Pad
Pembatas antara lapisan pack produk yang telah disusun diatas pallet. Bertujuan agar
produk yang disusun dapat berdiri tidak terjatuh saat distribusi. Layer pad yang
digunakan di suplai dari PT Cakrawala Mega Indah.
Proses Paramix
Treated
Water
Blowing
Post
Base
Neck
Labeling
Capping
Cek
Filling
Date
Cooling
spray
Mat
Beverage
Syrup
Packaging
Closure
PHE
Deaeration
Palletiser
Finished
CO2
11
Proses penyemprotan bagian bawah botol dengan air dingin. Berfungsi untuk
mendinginkan botol dan mendapatkan bagian bawah botol. Hal ini bertujuan agar
pada saat proses pengisian bagian bawah botol tidak cembung.
d. Filling
Sebelum proses pengisian terjadi proses paramix yaitu pencampuran air,
finished syrup dan CO2. Air yang dicampurkan sebelumnya di deaerasikan untuk
mempermudah proses karbonasi. Deaersi adalah proses pengeluaran udara dari dalam
air. Bertujuan agar CO2 mudah terikat oleh sirup. Kemudian air yang telah di
deaerasikan dicampur dengan finished syrup dengan perbandingan yang telah
ditetapkan. Hasil pencampuran dilewatkan melalui PHE untuk di dinginkan agar suhu
sirup berubah menjadi 4-70C. Pendinginan ini bertujuan agar CO2 yang terdapat pada
produk tidak mengua. Setelah itu sirup diinjeksikan CO 2 kemudian dilakukan
pengisian pada botol.
Pengisian dilakukan dengan menggunakan 100 buah filling valve yang mengalir
melalui dinding botol. Hal ini brtujuan untuk mencegah timbulnya buih yang
berakibat reject karena gas volume.
e. Neck Spray
Penyemprotan dengan treated water bagian mulut botol setelah proses filling.
Bertujuan untuk membilas sisa filling yang menempel pada bagian mulut botol. Hal
ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kontaminasi.
f. Capping
Proses penutupan botol menggunakan closure. Stelah dilakukan filling dan
neck spray. Penutupan ini dilakukan menggunakan capper mechine.
g. Cek Mat
Botol yang sudah ditutup kemudian dilakukan cek mat untuk mengukur level
ketinggian isi botol dan juga untuk menghitung jumlah produk yang telah di produksi
dan produk yang keluar dari conveyor. Cek mat berupa sensor yang akan mendeteksi
botol yang low fill dan high fill.
h. Date deconding
Pemberian kode pada botol. Kode tersebut memberikan informasi waktu
penyimpanan produk yang baik dan kode produksi.
i. Labeling
Produk yang telah diberi kode pada botol kemudian dilabeli. Label yang
digunakan disuplai dari PT Karisma. Label yang disuplai sudah dalam bentuk label
yang sudah siap digunakan. Label berisi tentang identitas produk seperti informasi
nilai gizi, komposisi dan lain-lain.
j. Packaging
13
KESIMPULAN
Banyak hal baru yang bisa didapat dari kunjungan industri kali ini karena
pengalaman langsung melihat proses produksi coca-cola di pabriknya. Mulai dari
sejarah coca-cola yang sudah berdiri lebih dari satu abad, mengetahui raw material
yang digunakan, bagaimana line of production berbagai produk Cola-Cola dari
berupa raw material sampai proses pembuatan package yang menarik, dan yang
paling utama yaitu dapat melihat secara detail bagaiamana mass production produkproduk Coca-Cola. Ada satu saat dimana terjadi kesalahan kecil yang terjaddi dan kita
bisa mengobservasi bagaiman reaksi mesin produksi dalam menanggapi eror tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Fidaus Lutfi Riantono. Laporan Kunjungan Industri PT Coca Cola Amatil Indonesia,
Jawa
Timur.
Diakses
pada
22
Febuari
2016.
http://www.academia.edu/11229716/LAPORAN_KUNJUNGAN_INDUSTRI
_PT_COCA_COLA_AMATIL_INDONESIA_
JAWA_TIMUR
Riantono. Laporan Kunjungan Industri PT Coca Cola Amatil Indonesia. Diakses
pada
22
Febuari
2016.
http://marketivabloogger.blogspot.co.id/2014/01/laporan-kunjungan14
industri-pt-coca-cola.html#!/2014/01/laporan-kunjungan-industri-pt-cocacola.html
15