Draft
Draft
yang
komplit,
sehingga
pada
akhirnya
akan
mempengaruhi
Latar belakang
Daftar Pustaka
Angelova B., Zekiri J. 2011. Mesuring Customer Satisfaction with Service Quality
Using American Customer Satisfaction Model (ACSI Model). International Journal
of Academic Research in Bussiness and Social Sciences. October 2011, Vol. 1 No.
3. Tersedia di: http://www.hrmars.com/admin/pics/381.pdf (Diakses tanggal 2
Maret 2016 pukul 00.55 WIB).
Agbor J.M. 2011. The Relationship between Customer Satisfaction and Service
Quality: a Study of three Service sectors in Umea. Umea School of Bussiness.
Chapter 2: Literature Review and Theoritical Framework halaman 6; Tersedia di:
http://www.diva-portal.org/smash/get/diva2:448657/fulltext02 (Diakses tanggal 2
Maret 2016 pukul 01.25 WIB).
Permen PAN No. 16 Tahun 2014. Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap
Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi kementrian Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Octavia A., Suswitaroza., Anwar A.P. 2013. ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT
INAP BANGSAL JANTUNG DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI. Vol 1 No.1
Januari Maret 2012. ISSN: 2302-4682.
Permenkes Nomor 46 Thun 2015. AKREDITASI PUSKESMAS, KLINIK PRATAMA,
TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER, DAN TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER
GIGI. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46
TAHUN 2015
Permenkes
Nomor
75
Thun
2014.
PUSAT
KESEHATAN
MASYARAKAT.
2006.
Pedoman
Pelaksanaan
Pengembangan
Desa
Siaga.
Menurut Safri yang dikutip Nani(2006) Kepuasan pasien adalah tingkat pelayanan
pasien dari persepsi pasien dan keluarga terdekat pasien. Kepuasan pasien akan
tercapai apabila diperoleh hasil yang optimal bagi setiap pasien dan pelayanan
kesehatan memperhatikan kemampuan pasien dan keluarganya, memperhatikan
setiap keluhan kondisi lingkungan fisik dan tenaga serta memperioritaskan
kebutuhan pasien sehingga tercapai keseimbangan yang sebaik-baiknya antara
tingkat kepuasan atau hasil dan derita jerih payah yang telah dan harus dialami
guna memperoleh hasil tersebut. Kepuasan pasien sebagai salah satu dimensi mutu
pelayan kesehatan bersifat relatif dan subjektif sehingga sulit di ukur. Adalah tidak
mungkin untuk mencapai kepuasan pasien sementara dipihak lain pertimbangan
kode etik dan standar pelayanan profesi dikesampingkan, oleh karena pada
akhirnya pelayanan kesehatan yang demikian itu akan merugikan pasien juga.
kesempatan
seluas-luasnya
bagi
para
konsumennya
untuk
menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka. Media yang bisa digunakan
meliputi kotak saran yang diletakkan di tempat-tempat strategis (yang mudah
dijangkau atau sering dilewati konsumen), menyediakan kartu komentar,
Perusahaan berusaha menghubungi pelanggannya yang telah berhenti membeli atau telah beralih
ke pemasok lainnya, yang ingin diperoleh adalah informasi tentang penyebab terjadinya hal
tersebut. Informasi ini snagat penting berguna bagi perushaaan untuk mengambil kebijakan
selanjutnya dalam rangka meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
1. Ketersedian pelayanan kesehatan Untuk menimbulkan kepuasan pasien
terhadap pelayanan kesehatan banyak syarat yang harus dipenuhi. Salah
satu diantaranya yang dinilai mempunyai pelayanan yang cukup penting
adalah
ketersedian
pelayanan
kesehatan
tersebut.
Bertitik
tolak
dari
pendapat ini dan karena kepuasan mempunyai hubungan yang erat dengan
mutu apabila pelayanan kesehatan tersedia di masyarakat.
2. Kewajaran pelayanan kesehatan Syarat yang lain harus dipenuhi untuk dapat
menimbulkan kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan, adalah
kewajaran pelayanan kesehatan. Sama halnya dengan ketersediaan, yang
mengkaitkan
aspek
kepuasan
dengan
mutu,
maka
suatu
pelayanan
sangat
menentukan
puas
atau
tidaknya
pasien
terhadap