Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A.

TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan melakukan praktikum ini adalah agar dapat mengelompokan larutan


kedalam larutan elektorlit ataupun non-elektrolit berdasarkan sifat hantaran
listriknya

B.

DASAR TEORI

Larutan adalah camparun homogenya yang terdiri dari zat terlarut dan zat
pelarut. Larutan terbagi dua yaitu: Larutan Elektrolit dan Larutan Non-elektrolit.
Larut elekrolit adalah larutan yang dapat mnghantarkan arus listrik.

Menurut ARHENIUS larutan elketrolit mengandung ion-ion yang bergerak bebas.


Ion-ion inilah yang menghantarkan arus listrik melalui larutan. Sedangkan
larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik.

Suatu larutan yang bersifat elektrolit atau non-elektrolit dapat diketahui melalui
percobaan dengan mengamati bola lampu dan elektrode.

Ciri larutan elektrolit adalah sebgai berikut:

Lampu menyala terang dan pada elektrode timbul gelembung gas.


Lampu menyala redup/tak menyalah tetapi pada electrode timbul gelembung
gas.

Ciri-ciri larutan non-elektrolit adalah lampu tidak menyala dan pada elektrode
tidak terdapat gelembung gas.

Berdasarkan daya hantar listriknya,larutan terbagi menjadi 3 jenis, yaitu sebagai


berikut:

Elektrolit kuat, contoh : NaCl


Elektrolit lemah, contoh : CH3COOH
Non Elektrolit, Contoh : C6H12O6

BAB II

METODOLOGI

A.

Alat dan Bahan

Alat yaitu sesuatu yang tidak akan habis jika digunakan. Adapun alat yang
digunakan pada praktikum ini adalah :

Aki
Kabel
Bola lampu
Elektrode

Gelas kimia
Pipet tetes
Batang Pengaduk
Botol Cuci
Kain Lap/Kertas Tisu
Gunting/silet

Bahan adalah sesuatu yang akan habis jika digunakan. Adapun bahan-bahan
yang digunakan adalah :

Gula Pasir
Asam Cuka
Garam Dapur
Air

B.

Cara Kerja
Siapkan alat uji elektrolit yang sudah dirancang.

Lilitkan kabel pada balon lampu, kemudian ujung kabel yang lain
disentuhkan pada kedua kutub aki sebagai penghantar arus listrik
Selanjutnya kabel sebagai penghubung antara aki dan balon lampu
diputuskan kemudian diikat pada batang elektroda dan batang elektroda
tersebut dicelupkan ke dalam gelas kimia yang di dalamnya sudah terdapat
larutan. Misalnya larutan NaCl yang sudah diaduk dengan pipet pengaduk.
Bila bahan yang digunakan berupa zat cair, ambilah dengan pipet secara
teliti dan diusahakan batang elektroda jangan saling bersentuhan, lalu amati
pada batang elektroda dan nyala lampu.

BAB III

HASIL PENGAMATAN

Dari pengamatan yang kami lakukan, larutan C6H12O6 dan CH3COOH


termasuk larutan elektrolit lemah karena lampu tidak menyalah dan terdapat
gelembung gas pada batang elektroda. Lain halnya dengan larutan garam dapur
(NaCl), larutan ini merupakan larutan elektrolit kuat karena bola lampu menyala
terang dan terdapat gelembung gas pada elektroda.

Tabel Hasil Pengamatan

No

Bahan (zat terlarut)

Rumus kimia

Lampu

Sekitar Elektroda
1

Natrium Klorida

Gula Pasir

Asam Cuka
NaCl

C6H12O6

CH3COOH
Menyala

Tidak Menyala

Tidak Menyala
Banyak gelembung gas

Sedikit gelembung

Sedikit gelembung

BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan daya hantar listriknya larutan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu


larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit .

a.

Larutan Elektrolit

Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit.


Senyawa elektrolit adalah senyawa yang di larutkan dalam air dan dapat
mengalami ionisasi, umumnya senyawa elektrolit berupa garam yang terdiri dari
ion positif dan negative pada saat pembentukannya. Contohnya senyawa
elektrolit yaitu NaCl, KCl, NaBr, CaCl2, dan Na2SO4.

Larutan elektrolit terbagi dua yaitu:

1)

Larutan Elektrolit Kuat

Larutan elektrolit kuat ditandai dengan adanya ion-ion yang bergerak bebas.
Contoh elektrolit kuat dari percobaan yang kami lakukan yaitu Larutan NaCl
karena pada elektroda banyak timbul gelembung gas dan pada lampu menyala
terang. Teori ini sudah sesuai dengan hasil percobaan yang kami lakukan.

NaCl merupakan senyawa ionic, yaitu senyawa yang proses pembentukannya


terdiri dari ion positif (Na+) dan ion negative (Cl ). Struktur kristal NaCl terdiri
dari ion-ion yang rapat jika dilarutkan dalam air, molekul air akan
merenggangkan ion-ion tersebut, sehingga ion akan terpisah-pisah.
Reaksi pelarutan:

NaCl Na+(ag) + Cl(ag)

Muatan dari ion tersebut akan menghantarkan arus listrik dari satu elektroda ke
elektroda lainnya, sehingga lampu dapat menyala.

2)

Larutan Elektrolit Lemah

Dikatakan elektrolit lemah karena ion-ion yang bergerak bebas hanya sedikit.
Adapun yang termasuk elektrolit lemah dari hasil percobaan kami yaitu larutan
asam cuka (CH3COOH), dimana larutan ini ditandai dengan adanya gelembung
gas pada batang elektroda dan lampu tidak menyalah. Tetapi sesuai dengan
buku panduan kami yang disusun oleh Jaka Wismono, dkk Terbitan Ganeca,
larutan CH3COOH lampunya menyala redup hal ini dikarenakan larutan
CH3COOH tidak mengalami ionisasi secara sempurna sehingga jumlah ion yang
terdapat pada larutan tidak banyak dan menyebabkan nyala lampu redup.
Keredupan tersebut tergantung pada konsentrasi larutan karena larutan yang

encer tidak dapat menyalakan bola lampu, dan kami menyadari kekeliruan kami,
semuanya itu mungkin disebabkan oleh alat yang kami gunakan.

b.

Larutan Non-Elektrolit

Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus


listrik, dimana senyawa yang dilarutkan dalam air tidak dapat terionisasi .
Umumnya senyawa non-elektrolit ini berupa senyawa karbon yang berikatan
kovalen, misalnya gula, urea, dan minyak, senyawa tersebut utuh dalam bentuk
molekulnya dan tidak bermuatan. Contohnya pada larutan gula.

Molekul-molekul pada larutan gula tidak terionisasi sehingga tidak ada ion-ion
yang bermuatan. Akibatnya molekul-molekul air dan larutan gula tidak dapat
menghantarkan arus listrik (lampu tidak menyala dan pada batang elektroda
tidak timbul gelembung gas). Hal ini disebabkan karena larutan gula tidak dapat
terionisasi sama sekali. Namun teori ini tidak sesuai dengan hasil percobaan
kami, dan kami menyadari ketidak sesuaian ini dikarenakan batang karbon
(elektroda) yang kami gunakan pada larutan garam tidak dicuci bersih saat kami
pindahkan kelarutan gula.

BAB V

PENUTUP

A.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dengan menggunakan teknik praktikum, maka


ditemukan kesimpulan sebaga berikut:

Larutan NaCl (Natrium Clorida) dapat menghantarkan arus listrik dengan baik
dan termasuk larutan elektrolit kuat (lampu menyala terang dan terdapat
gelembung gas pada batang elektroda) dengan reaksi pelarutan NaCl dalam air
yaitu:

NaCl(F) Na+(ag) + Cl(ag)

Larutan CH3COOH (Asam Cuka) termasuk elektrolit lemah karena lampunya


menyala redup dan tidak mengalami ionisasi secara sempurna sehingga jumlah
ion yang terdapat dalam larutan tidak banyak.
Larutan C6H12O6 (gula) dalam teori dijelaskan bahwa bukan merupakan
larutan elektrolit (non-elektrolit) dimana senyawa yang dilarutkan dalam air
tidak dapat terionisasi sehingga tidak ada ion-ion yang bermuatan, akibatnya
tidak dapat menghantarkan arus listrik (lampu tidak menyala dan tidak ada
gelembung gas pada batang elektroda).

B.

SARAN

Bertitik tolak pada uraian di atas, kami sampaikan beberapa saran kepada
segenap pembaca laporan tugas praktikum akhir kimia ini, yaitu sebagai berikut:

Dengan selesainya tugas praktikum ini, kiranya pihak-pihak terkait dapat


memahami serta memaklumi bentuk kesederhanaannya. Bila perlu tugas ini
dapat di evaluasi guna menjadi acuan kami untuk mengembangkan tugas ini
kearah yang lebih sempurna.
Semoga laporan ini dapat menarik simpati para siswa untuk memilih program
IPA.
Seyogyanya kegiatan praktikum lebih digalakkan di kalangan siswa karena
masih begitu banyak kejadian alam yang masih menjadi misteri.
Sebaiknya dalam mengikuti praktikum khususnya praktikum kelompok harus
disiapkan mental dan jangan melamun saat sedang melakukan eksperimen agar
tidak mudah kaget apabila tersentuh alat dan bahan yang disiapkan dalam
praktikum.
Diharapkan kepada para guru utamanya pelajaran teori guru MIPA, untuk tidak
hanya memberikan pelajaran teori kepada siswanya, namun juga memberikan
kegiatan praktek sehingga tidak menimbulkan kejenuhan bagi siswa di kala
pembelajaran berlangsung, dan yang lebih penting lagi para siswa dapat
mengetahui lebih jelas kenyataan yang sesungguhnya tentang materi yang
diberikan.
Saran dan Kritik senantiasa kami nantikan dari semua pihak.

DAFTAR PUSTAKA

Bodner, G.M. and Perdue HL., Chemistry An ex perimental Science 2/ eJhon Willey dan Sons, Singapore, 1995.
Petrucci, Ralp H Suminar, Kimia dasar prinsip dan Terapan Modern Erlangga,
Jakarta 1999.
Wismono, Jaka, dkk, 2004. Kimia dan Kecakapan Hidup. Jakarta, Penerbit
Ganeca Exact.

Anda mungkin juga menyukai