Anda di halaman 1dari 6

BAB II

Macam dan Jenis Baut dan Mur


Baut dan mur memiliki berbagai macam jenis. Jenis ini dibedakan
tergantung dari segi pemakaian, bahan yang digunakan untuk membuat baut,
bentuk baut dan lain sebagainya. Berikut ini adalah beberapa contoh macam
atau jenis baut yang sering digunakan dalam sehari-hari.
2.1. Baut dalam Konstruksi Bangunan Kayu
Menurut (Heinz dan Moerdianto, 2004) dalam konstruksi bangunan kayu,
ada beberapa jenis baut yang digunakan. Baut-baut tersebut meliputi:
- Baut baja, baut ini digunakan pada bangunan sederhana dan semi
permanen karena baut ini dinilai sebagai alat sambungan yang lunak.
Sambungan baut ini tidak cocok untuk menyalurkan beban besar.
Sambungan baut ini hanya digunakan untuk konstruksi kayu yang
benar-benar kering udara, karena penyusutan pada kayu dapat
mengakibatkan retak pada kayu dan mengurangi kekuatan
sambungan.

Baut simplex, baut ini dapat digunakan sebagai sambungan tarikan


pada bagian kayu yang saling bertumpuan tegak lurus. Keuntungan
baut simplex ini adalah dapat digunakan juga pada kayu (balok)
berdimensi kecil. Baut simplex ini dapat dibuat secara sederhana
dengan baut biasa dan sepotong pipa air yang dilas pada mur baut.

Baut perentang, baut ini biasa digunakan untuk menyambung kabel


kawat baja. Untuk pengikatan kabel kawat baja pada baut ini harus
diperhatikan dengan baik.

Baut pasak khusus (dowel), merupakan baut yang dibuat dari baja
bermutu tinggi dan berbentuk silinder. Baut pasak khusus dapat
digunakan sebagai alat penyambung bagian konstruksi yang terkena
gaya lengkung. Baut ini dimasukkan dalam lubang dengan diameter
0,2mm. Sambungan bau pasak khusus tidak mengalami pergeseran
seperti misalnya sambungan baut baja. Baut pasak khusus ini
merupakan alat sambungan yang secara statis agak mirip dengan
paku. Daya tahan baut pasak khusus rata-rata 35% lebih besar
daripada baut biasa yang berukuran sama.

2.2. Baut dalam Konstruksi Bangunan Baja


Menurut (Nandan, 2008) dalam konstruksi baja baut yang digunakan
adalah dengan jenis batang bulat dan berulir, salah satu ujungnya dibentuk
kepala baut (umumnya bentuk kepala segi enam) dan ujung lainnya dipasang
mur/pengunci. Dalam pemakaian di lapangan, baut dapat digunakan untuk

membuat konstruksi sambungan tetap, sambungan bergerak, maupun


sambungan sementara yang dapat dibongkar atau dilepas kembali. Bentuk
uliran batang baut untuk baja bangunan pada umumnya ulir segitiga (ulir
tajam) sesuai fungsinya yaitu sebagai baut pengikat. Sedangkan bentuk ulir
segi empat (ulir tumpul) umumnya untuk baut-baut penggerak atau
pemindah tenaga misalnya dongkrak atau alat-alat permesinan lainnya. Baut
untuk konstruksi baja bangunan dibedakan 2 jenis:
-

Baut hitam, yaitu baut dari baja lunak banyak dipakai untuk konstruksi
ringan atau sedang misalnya bangunan gedung, diameter lubang dan
diameter batang baut memiliki kelonggaran 1 mm
Baut pass, yaitu baut dari baja mutu tinggi yang dipakai untuk
konstruksi berat atau beban bertukar seperti jembatan jalan raya,
diameter lubang dan diameter batang baut relatif pass yaitu
kelonggaran kurang dari 0,1 mm

2.3. Macam dan Jenis Baut Lainnya


Menurut (Bigford dan Nassar, 1998) ada berbagai macam baut yang
digunakan. Baut-baut ini dibedakan ditinjau dari segi penggunaannya,
pemakaian khusus, bentuk kepala serta tehnik pemutarnya. Berdasarkan
pemakaian atau penggunaannya baut dibedakan menjadi dua yaitu baut
penjepit dan baut untuk pemakaian secara khusus. Baut penjepit itu sendiri
terdiri dari tiga macam baut yaitu baut biasa, baut tanam dan baut tap.
Sedangkan ditinjau dari pemakaian khusus terdapat:
-

Baut pondasi, yang digunakan untuk memasang mesin atau bangunan


pada pondasinya.

Baut penahan, yang digunakan untuk menahan dua bagian dalam jarak
yang tetap

Baut mata atau baut kait, yang digunakan untuk peralatan kaitan
mesin pengangkat.

Baut T, untuk mengikat benda kerja atau peralatan pada meja yang
dasarnya mempunyai alur T

Baut kereta, yaitu baut yang umumnya dipakai pada kendaraan

Sedangkan apablia dilihat dari kepala baut, maka bentuknya terdiri dari:
-

Kepala segi enam

Filister head

Kepala bulat (round head)

Kepala datar (flat head)

Hexagonal Socket

Socket beralur (fluted socket)

2.4. Macam dan Jenis Mur

Menurut (Coombs dan Barandon, 1981) umumnya mur memiliki bentuk segi
enam. Untuk pemakaian khusus dapat dipakai mur dengan bentuk bermacammacam, misalnya:
-

Mur bulat

Mur flens

Mur tutup

Mur mahkota

Mur kuping

Anda mungkin juga menyukai