Latar Belakang
Daerah Desa Sumampir dan sekitarnya merupakan daerah rawan
bencana longsor, terutama di daerah Desa Gunung Wuled.
Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui keadaan dan kondisi
geologi serta potensi gerakan tanah yang memberikan informasi
daerah-daerah yang berpotensi gerakan tanah.
Lokasi Penelitian
Daerah penelitian dilakukan di daerah Desa Sumampir dan
sekitarnya, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa
Tengah. Secara geografis daerah penelitian terletak pada 109
30' 3BT - 109 34' 23 BT dan 07 16' 23 LS -07 20' 21 LS,
dengan luas daerah penelitian kurang lebih 7,3 km x 8 km atau
58 km2.
POTENSI GERAKAN
TANAH
Pengertian
Tinjauan Pustaka
Faktor-faktor
Metode Penelitian
Hasil Dan
Pembahasan
Kesimpulan
1.
2.
3.
4.
5.
Fisiografi
Geomorfologi
Stratigrafi
Struktur
Gerakan Tanah di lokasi
Penelitian
Pengertian
Gerakan tanah adalah perpindahan masa tanah atau batuan akibat gaya
gravitasi, yang sering disebut sebagai longsoran dari masa tanah atau
batuan. suatu peristiwageologi yang terjadi karena pergerakan masa
batuanatautanahdengan berbagai tipe dan jenis seperti
Fisiograf
Geomorfologi
Bentuk morfologi dataran alluvial, Gambar diambil di Sungai Gintung ke arah barat
daerah penelitian.
STRATIGRAFI
Tatanan batuan dari yang tertua hingga termuda adalah Satuan Batuan
Lava Andesit dan Breksi-Formasi Kumbang, berumur Pliosen Awal
diendapkan pada lingkungan laut dalam, dengan mekanisme turbidit
berada pada fasies kipas bawah laut Upper fan channel fill (Walker,
1978). Secara selaras di atas satuan ini di endapkan Satuan Batuan
Batulempung selang-seling Batupasir-Formasi Tapak berumur Pliosen
Tengah-Pliosen Akhir atau N20-N21 diendapkan pada lingkungan
neritic tepi-neritik tengah (5-100 meter). Dan secara tidak selaras di
atasnya di endapkan Satuan Batuan Breksi dan Andesit-Formasi
Ligung pada kala Pliosen Akhir-Pleistosen. Aluvial sungai yang terdiri
dari material lepas lempung hingga bongkah merupakan endapan
termuda yang ada didaerah penelitian
Struktur
Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian adalah struktur
patahan, yaitu Sesar Naik Gunung Wuled (barat-timur). Dengan arah
gaya utama N150E relatif utara-selatan.
Faktor eksternal
Curah hujan
Tutupan lahan
Getaran gempa
Aktifitas
manusia
Faktor internal :
Kondisi
geologi
Kelerengan
Hidrologi
Struktur
geologi
Metode Penelitian
Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan di lapangan, gerakan tanah yang
terjadi di daerah penelitian berupa : jatuhan rombakan (debris
fall), luncuran rombakan (debris slide), jatuhan batuan (rock
fall), dan nendatan (soil creep). Berdasarkan total NKB, daerah
penelitian dibagi menjadi 3 daerah, yaitu potensi gerakan tanah
rendah (NKB 37), potensi gerakan tanah sedang (NKB 58) dan
potensi gerakan tanah tinggi (NKB 88). Secara umum daerah
penelitian terletak pada daerah yang berpotensi gerakan tanah
rendah-tinggi.