PEMBAHASAN
a.
Tumor tulang primer merupakan tumor tulang yang berasal dari dalam
tulang itu sendiri (osteogenik).
Jinak : osteoid osteoma
Ganas : oesteosarkoma
b.
Jinak : Kondroblastoma
Ganas : Kondrosarkoma
c.
Tumor tulang sekunder merupakan tumor tulang yang berasal dari metastase
tumor yang berasal dari organ/bagian tubuh yang lain, misalnya pada tumor
tulang yang terjadi dari tumor payudara, prostase, paru-paru. Terutama sekali
tumor yang berada pada akses utama sistem vaskuler.
Penyebab dari tumor tulang tidak diketahui. Tumor tulang biasanya muncul pada
area yang sedang mengalami pertumbuhan yang cepat. Tetapi pada penelitian
biomolekuler lebih lanjut ditemukan beberapa mekanisme terjadinya neoplasma
tulang, yaitu melalui identifikasi mutasi genetik yang spesifik dan penyimpangan
kromosom pada tumor. Keabnormalan dari gen supresor tumor dan gen pencetus
oncogen. Tumor histogenik memiliki dua level tipe, yaitu:
Virus
Virus dapat dianggap bisa menyatukan diri dalam sel sehingga mengganggu
generasi mendatang dari populasi sel.
3.
Agens fisik
4.
Pemajanan terhadap radiasi pengionisasi dapat terjadi saat prosedur
radiografi berulang atau ketika terapi radiasi digunakan untuk mengobati
penyakit.
5.
Agens hormonal
Kegagalan sisem imun untuk berespon dengan tepat terhadap sel-sel maligna
memungkinkan tumor tumbuh sampai pada ukuran yang terlalu besar untuk
diatasi oleh mekanisme imun normal.
7.
Agens kimia
2.
Paparan radiasi
3.
Beberapa kasus pada tumor tulang ganas disebabkan oleh kelainan DNA
pada tulang faktor genetik contohnya:
a)
b)
Displasi tulang, penyakit paget, fibrous displasia, enchondromatosis,
eksostosis herediter multiple
c)
Benigna
Osteokondroma
2.
Kondroma Jinak
3.
Kondroblastoma
4.
Fibroma Kondromiksoid
5.
Osteoid Osteoma
6.
1.
OSTEOKONDROMA
KONDROMA JINAK
Kondroma Jinak biasanya terjadi pada usia 10-30 tahun, timbul dibagian tengah
tulang. Beberapa jenis kondroma menyebabkan nyeri. Jika tidak menimbulkan
nyeri, tidak perlu diangkat atau diobati. Untuk memantau perkembangannya,
dilakukan foto rontgen. Jika tumor tidak dapat di diagnosis melalui foto rontgen
atau jika menyebabkan nyeri, mungkin perlu dilakukan biopsi untuk menentukan
apakah tumor tersebut bisa berkembang menjadi kanker atau tidak.
3.
KONDROBLASTOMA
Kondroblastoma merupakan tumor yang jarang terjadi, yang tumbuh pada ujung
tulang. Biasanya timbul pada usia 10-20 tahun. Tumor ini dapat menimbulkan
nyeri, yang merupakan petunjuk adanya penyakit ini. Pengobatan terdiri dari
pengangkatan melalui pembedahan; kadang setelah dilakukan pembedahan,
tumor bisa tumbuh kembali.
4.
FIBROMA KONDROMIKSOID
Fibroma Kondromiksoid merupakan tumor yang sangat jarang, yang terjadi pada
usia kurang dari 30 tahun. Nyeri merupakan gejala yang biasa dikeluhkan. Tumor
ini akan memberikan gambaran yang khas pada foto rontgen. Pengobatannya
adalah pengangkatan melalui pembedahan
5.
OSTEOID OSTEOMA
Osteoid Osteoma adalah tumor yang sangat kecil, yang biasanya tumbuh
dilengan atau tungkai, tetapi dapat terjadi pada semua tulang. Biasanya akan
menimbulkan nyeri yang memburuk pada malam hari dan berkurang dengan
pemberian aspirin dosis rendah. Kadang otot di sekitar tumor akan mengecil
(atrofi) dan keadaan ini akan membaik setelah tumor diangkat. Skening tulang
menggunakan pelacak radioaktif bisa membantu menentukan lokasi yang tepat
dari tumor tersebut. Kadang-kadang tumor sulit ditentukan lokasinya dan perlu
dilakukan pemeriksaan tambahan seperti CT scan dan foto rontgen dengan
teknik yang khusus. Pengangkatan tumor melalui pembedahan merupakan
satusatunya cara untuk mengurangi nyeri secara permanen. Bila penderita
enggan menjalani pembedahan, untuk mengurangi nyeri bisa diberikan aspirin.
6.
Tumor Sel Raksasa biasanya terjadi pada usia 20 tahun dan 30 tahun. Tumor ini
umumnya tumbuh di ujung tulang dan dapat meluas ke jaringan di sekitarnya,
biasanya menimbulkan nyeri. Pengobatan tergantung dari ukuran tumor. Tumor
dapat diangkat melalui pembedahan dan lubang yang terbentuk bisa diisi
dengan cangkokan tulang atau semen tulang buatan agar struktur tulang tetap
terjaga. Pada tumor yang sangat luas kadang perlu dilakukan pengangkatan satu
segmen tulang yang terkena. Sekitar 10 % tumor akan muncul kembali setelah
pembedahan, walaupun jarang tumor ini bisa tumbuh menjadi kanker.
B.
Maligna
Kondrosarkoma
2.
Ewings Sarcoma
3.
4.
Mieloma Multipel
5.
Osteosarkoma
6.
1)
KONDROSARKOMA
Chondrosarcoma adalah tumor yang terdiri dari sel-sel kartilago (tulang rawan)
yang ganas, merupakan jenis tumor ganas kedua yang paling banyak didapati
diderita. Kebanyakan Chondrosarcoma tumbuh lambat atau merupakan tumor
derajat rendah yang sering dapat disembuhkan dengan pembedahan. Namun,
ada juga tumor derajat tinggi yang cenderung untuk menyebar. Biasanya untuk
menegakkan diagnosis perlu dilakukan biopsi. Tumor jenis ini harus diangkat
seluruhnya melalui pembedahan karena tidak bereaksi terhadap kemoterapi
maupun terapi penyinaran. Amputasi tungkai atau lengan jarang diperlukan. Jika
tumor diangkat seluruhnya, lebih dari 75% penderita bertahan hidup.
2)
EWINGS SARCOMA
Ewings sarcoma ditemukan oleh Dr. James Ewing pada tahun 1921, dan sering
ditemukan muncul pada masa pubertas, dimana tulang tumbuh sangat cepat.
Jenis tumor ini jarang ditemukan pada anak yang berumur kurang dari 10tahun
dan hamper tidak pernah ditemukan pada anak-anak afro-amerika.Ewings
sarcoma bisa tumbuh di bagian tubuh manapun, namun paling seringditemukan
pada tulang panjang anggota gerak, panggul atau dada, bahkan jugabisa
tumbuh di tulang tengkorak atau tulang pipih lainnya.
3)
Kanker ini biasanya berasal dari jaringan lunak (jaringan ikat selaintulang, yaitu
ligamen, tendo, lemak dan otot) dan jarang berawal dari tulang.Kanker ini
biasanya ditemukan pada usia lanjut dan usia pertengahan. Tulang yang paling
sering terkena adalah tulang pada tungkai, lengan dan rahang. Fibrosarkoma dan
histiositoma fibrosa maligna mirip dengan osteosarcoma dalam bentuk, lokasi
dan gejala-gejalanya, pengobatannya juga sama.
4)
MIELOMA MULTIPEL
OSTEOSARKOMA
Limfoma Tulang Maligna (Sarkoma Sel Retikulum) biasanya timbul pada usia 4050 tahun. Bisa berasal dari tulang manapun atau berasal dari tempat lain di
tubuh kemudian menyebar ke tulang. Biasanya tumor ini menimbulkan nyeri dan
pembengkakan, dan tulang yang rusak lebih mudah patah. Pengobatan terdiri
dari kombinasi kemoterapi dan terapi penyinaran, yang sama efektifnya dengan
pengangkatan tumor. Amputasi jarang diperlukan.
mengalami patah tulang atau pada kasus metastasis kanker ke tulang. Osteosit
adalah sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai suatu lintasan untuk
pertukaran kimiawi untuk tulang yang padat. Osteoklas adalah sel-sel besar
berinti banyak yang memungkinkan mineral dan matriks tulang dapat diabsorbsi.
Tidak seperti osteoblas dan osteosit, osteoklas adalah proses pengikisan tulang.
Metabolisme tulang diatur oleh beberapa hormon yaitu hormon kalsitonin,
hormon paratiroid dan vit D. Suatu peningkatan kadar hormone kalsitonin
mempunyai efek terjadinya peningkatan absorbsi ke dalam tulang sehingga
mengakibatkan terjadinya pengapuran tulang yang menjadikan tulang-tulang
rawan menjadi keras. Jika terjadi peningkatan hormon paratiroid (PTH)
mempunyai efek langsung menyebabkan kalsium dan fosfat diabsorbsi dan
bergerak memasuki serum. Di samping itu peningkatan kadar PTH secara
perlahan-lahan menyebabkan peningkatan jumlah dan aktivitas osteoklas,
sehingga terjadi demineralisasi. Peningkatan kadar kalsium serum pada
hiperparatiroidisme dapat pula menimbulkan pembentukan batu ginjal. Vitamin
D mempengaruhi deposisi dan absorbsi tulang seperti yang terlihat pada kadar
PTH yang tinggi.
Pasien umumnya memiliki riwayat nyeri berulang, memburuk pada malam hari
dan biasanya tidak sanggup beraktivitas. Massa dan pembengkakan mungkin
dapat diketahui dengan palpasi, tetapi gejala pokok (kehilangan berat badan,
demam, berkeringat pada malam hari, lemas) biasanya tidak ditemukan, kecuali
pada kasus tumor metastase.
Lesi yang berdekatan bergabung dan dapat menyebabkan tumor tidak
terkendali, bernodul dan nyeri. Tumor jaringan lunak seringkali dirasakan kurang
nyeri bahkan tidak nyeri. Nyeri ini disebabkan tertekannya saraf-saraf nyeri oleh
massa.
B.
1.
Nyeri merupakan gejala yang paling banyak ditemukan, sekitar 75% pasien
dengan tumor tulang maligna merasakan nyeri. Gejala nyeri yang ditimbulkan
tergantung pada predileksi serta ukuran tumor. Gejala dini biasanya berupa nyeri
yang bersifat tumpul akibat pembesaran tumor yang perlahan-lahan. Nyeri
berlangsung lama dan memburuk pada malam hari. Saat istirahat nyeri tidak
menghilang, nyeri diperberat oleh adanya fraktur patologis.
2.
Pembengkakan
Manifestasi klinis ini ditemukan pada tumor tulang maligna di pelvis, namun
manifestasi klinis ini tidak selalu ada di setiap tumor tulang maligna. Gejala yang
ditimbulkan tergantung dari gradenya. Pada grade tinggi, selain pertumbuhan
tumor cepat juga disertai nyeri yang hebat. Sedangkan pada grade rendah,
pertumbuhan tumor lambat dan biasanya disertai keluhan orang tua seperti
nyeri pinggul dan pembengkakan.
B.
2.
3.
4.
Surgery
Kemoterapi
Kemoterapi, meskipun bukan yang paling utama, namun ini diperlukan jika
kanker telah menyebar ke area tubuh lainnya. Terapi ini menggunakan obat anti
kanker (cytotoxic) untuk menghancurkan sel-sel kanker. Namun kemoterapi
dapat memberikan efek samping yang tidak menyenangkan bagi tubuh. Efek
samping ini dapat dikontrol dengan pemberian obat.
3.
Radioterapi