Anda di halaman 1dari 45

By:

Nisfil Mufidah, S.Kep., Ns,


M.Kep
STIKES Ngudia Husada Madura

SPACE
1.SUPRA CLAVICULAR SPACE
2.INFRA CLAVICULAR SPACE
3.PRECARDIAC SPACE
4.TRAUB SPACE
5.SUPRA SCAPULAR SPACE
6.INTER SCAPULAR SPACE
7.INFRA SCAPULAR SPACE

LINES
1.MID STERNAL LINE
2.PARA STERNAL LINE
3.MID CLAVICULA LINE
4.ANTERIOR AXILA LINE
5.MID AXILA LINE
6.POSTERIOR AXILA LINE
7.VERTEBRAL LINE
8.SCAPULAR LINE

Dimulai dari 3 cm
diatas klavikula pd
linea midclavicula
kanan turun
sepanjang linea
parasternal kanan
sd kosta ke 6 pd linea
midclavicula kosta
7 pd linea mid aksilaris
ke kosta 10 bagian
posterior axilla sd
linea vertebralis

PARU KIRI
Dari sudut Louis (costae 4),
mengikuti margin luar jantung
menuju kosta 6 pd linea
midclavicula kiri

APEX PARU
Pada daerah (ruang) supra clavicula
TB sering terjadi di daerah ini.

PASIEN

Mengucapkan salam terapeutik


Menyebutkan dan menjelaskan tujuan
dilakukan pemeriksaan fisik paru
Kontrak waktu
Memperhatikan kenyamanan posisi pasien
Mempersilahkan pasien membuka pakaian
atas pasien (sesuai jenis pemeriksaan)

ALAT

(stetoskop dan handscoon)


LINGKUNGAN (pencahayaan dan suhu
ruangan)

Keluhan Utama
- Batuk (berdahak/darah)
- Sesak nafas
- Nyeri Dada
- Cepat lelah
Riwayat peyakit sekarang
Riwayat penyakit sebelumnya
(pengobatan?)
Riwayat Penyakit keluarga

Pada bayi diameter anteroposterior dgn


tranversal 1:1
Orang dewasa diameter anteroposterior :
tranversal = 1:2
Bentuk dada yang abnormal seperti :
Pigeon chest diameter tranversal sempit &
diameter antero-posterior membesar , sternum
menonjol ke depan
Funnel chest sernum menyempit kedalam &
diameter antero-posterior mengecil
Barrel chest diameter antero-posterior :
tranversal = 1:1

Selain mengamati bentuk dada perawat juga


harus mengamat postur (kifosis, lordosis,
skoliosis mudah diamati saat dada tidak bergerak

Pectus Carinatum

Pectus Excavatum

METODE

Pasien tidak tahu bahwa kita sedang menghitung


frekunsi napasnya
Hitung sambil berpura pura memeriksa denyut nadi
Catat frekuensi napas dan bentuk pernapasan
Sifat pernafasan : pernafasan dada dan perut
umumnya kombinasi

Pola nafas berkaitan dg: Rate, Volume, Irama


(Reguler/Ireguler)
Jenis:
Normal (eupnea): reguler, 16-24 x/mnt
Tachypnea: > 24 x/mnt
Bradypnea: < 16 x/mnt
Dyspnea: kesulitan bernafas
Orthopnea: sulit bernafas membaik dalam
posisi duduk/berdiri
Apnea: Henti nafas
Retraksi: suprasternal, parasternal, intercostae,
supra clavicula, infra clavicula
Nafas cuping hidung?

Irama pernafasan abnormal


Cheyne Stokes
Pernapasan dg amplitudo mula2 kecil makin
lama membesar dan mengecil kembali disertai
periode apnea
Kussmauls
Pernafasan cepat dan dalam tanpa henti
Biots
Pernafasan yg cepat dan dalam dari normal. Dg
terhenti tiba2 diantaranya. Kedalaman sama.

Abnormal Finding
Pleura
Push:
Pneumothorax
Pleural effusion
Pull:
Pleural fibrosis
Mediastinal masses and thyroid tumors
Kypho-scoliosis

Untuk mengevaluasi posisi


mediastinum atas
Metode Pemeriksaan :
1. Posisikan diri anda tepat di depan pasien, tandai
letak
kartilago thyroid.
2. Inspeksi simetri insersi clavicula pd kedua
sternomastoids.
3. Posisi trakhea : Angkat kepala, sisipkan jari anda
diantara trakhea dan sternomastoids, anda dpt
mengetahui posisi trakhea

Normal : Trakhea agak bergeser ke kanan

Abnormal Finding
Tracheal deviation ----> E/ the diseases of :
Lung
Pleural
Mediastinal
Chest wall
Lung :
Pull: ( Loss of lung volume)
Atelectasis
Fibrosis
Agenesis
Surgical resection
Push: (Space occupying lesions)
Large mass lesions

Untuk mengetahui pengembangan paru


pada saat inspirasi
Untuk mengetahui bagian yang
mengalami kelainan
METODE PEMERIKSAAN :
Posisikan

pasien pd keadaan berdiri atau


duduk dengan lengan pd kedua sisi
Letakkan kedua tangan anda pd dada atas
(apex),rasakan simetris tidaknya
pengembangan paru saat inspirasi & ekspirasi
Lakukan hal yang sama pada daerah dada
depan
Lakukan hal yang sama pada daerah posterior

Nyeri

tekan (nyeri tekan dapat timbul karena


luka, peradangan, metastases tumor ganas,
pleuritis)
Massa, peradangan bila ditemukan tentukan
: ukuran, konsistensi, suhunya
Kesimetrisan ekspansi
Normalnya dada bergerak simetris
Gerakan menjadi tidak simetris karena
atelektasis paru
Taktil fremitus (vibrasi yang dapat diraba yang
dihantarkan melalui sistem bronkopulmonal
selama seseorang berbicara)
Getaran menjaid keras karena adanya infiltrat
Getaran menjaid lemah pada emfisema,
pneumothorak, hidrotorak, atelektasis
obstruktif

Lakukan palpasi untuk mengetahui


ekspansi paru/ dinding paru
Letakkan kedua telapak tangan
secara datar pd dinding dada depan
Anjurkan pasien u/ menarik nafas
panjang
Rasakan getaran dinding dada dan
bandingkan sisi kanan dan kiri
Berdiri di belakang pasien , letakkan
tangan anda di punggung pasien dan
bandingkan gerakan kedua sisi
dinding dada

Lakukan palpasi untuk mengkaji taktil


fremitus :
Minta pasien menyebut bilangan tujuhtujuh sambil anda melakukan palpasi
Letakkan telapak tangan di bag
belakang dinding dada dekat apeks
paru2
Bandingkan fremitus kedua sisi paru
Normalnya getaran di apeks lebih
keras
Pada pria fremitus lebih mudah teraba
Lakukan pula palpasi di dada depan

Abnormal Finding
Decreased:
(Pleural effusion, Pneumothorax,
Atelectasis, Mass)
Increased: (conditions giving
bronchial breathing)
Bronchophony: (Normal)
Whispering pectoroliquy ( Normal )
Qualitative: Egophony

Prosedur kerja
Untuk mengetahui jumlah udara dalam paru
Hiperekstensikan jari tengah tangan kiri anda
dan letakkan di atas dinding dada. Ketuklah jari
tengah tadi dengan jari kanan anda secara tegak
lurus
Dengarkan suara yang dihasilkan
Normal : sonor/ resonan.
Pada keadaan tertentu bunyi resonan ini bisa
menjadi kurang atau lebih. Misal saat tjd
konsolidasi kurang resonan krn jar padat
lebih besar dr pd bag udara tumor paru2 :
pekak
Hiperresonan pneumothorak

Selain mengidentifikasi suara paru, perkusi


jg digunakan untuk menentukan batas2 paru
dgn organ yg lain
Perkusi dari paru ke jantung akan
menimbulkan perubahan dr resonan ke
redup
Perkusi dari paru ke lambung akan
menimbulkan perubahan dr resonan ke
timpani yaitu di ruang interkostae ke 8
pada sisi dada kiri
Batas paru dengan hati di ruang
interkostae ke 6 dada kanan
Batas atas paru (dari posterior) di daerah
supraskapula seluas 3-4 jari
Batas bawah di vertebrae torakalis ke-10

lakukan

perkusi paru2 anterior dgn posisi


pasien terlentang

Perkusi mulai dr atas klavikula ke


bawah pada setiap ruang
interkostae
Bandingkan sisi kanan dan kiri

Lakukan

perkusi posterior dengan posisi


pasien duduk atau berdiri

Pasien posisi duduk lurus


Mulai perkusi dr puncak paru2 ke
bawah
Bandingkan sisi kanan dan kiri

Perkusi dinding dada sesuai dengan


pola yang ditunjukkan pd gambar
Selalu bandingkan kanan dan kiri untuk
mengetahui kesimetrisan
Tandai perbedaan suara yang anda
dapatkan

Paru terisi udara (99%) shg didapakan suara


sonor
Sonor berubah redup karena :
Ada

jantung
Ada hepar

Sonor berubah menjadi timpani pd


daerah lambung
terisi lebih banyak udara

Hipersonor Emfisema
Sonor Normal
Redup
infiltat/Atelektasis
Pekak masa/cairan

Abnormal Finding
Lungs fields
Dullness: (Mass, Atelectasis,
Consolidation, Pleural effusion)
Hyper-resonance: (Emphysema, Asthma,
Pneumothorax, Blebs)

Increased resonances :

can be noted either due to lung


distention
in asthma, emphysema, bullous disease
or due to Pneumothorax.

Decreased resonance :

pleural effusion
Diaphragmatic motion
Decreased diaphragmatic excursion:
(Emphysema, paralysed diaphragm)

Tujuan

Mengkaji aliran udara mell batang


trakeabronkeal

Mengidentifikasi adanya sumbatan aliran udara

Mengkaji paru2 dan rongga pleura

Metoda pemeriksaan

1.

Pasien bernapas normal, mulut dibuka.


Auskultasi paru di daerah apek, tengah dan
bawah di bagian anterior, posterior dan lateral

2.

Bergantian dan bandingkan pada masingmasing sisi


Gunakan bagian diafragma pada stetoskop
Dengarkan paling sedikit 1 siklus pernapasan

3.
4.

5. Perhatikan kualitas suara dasar yang


anda dengar
6. Perhatikan apakah ada suara tambahan
7. Pada umumnya fase inspirasi lebih
panjang dan lebih jelas dari ekspirasi

BUNYI DURAS
NAFAS I INS
:EKS

NADA
INTENS LOKASI
BUNYI
ITAS
EKSPIRA EKS
SI

Vesikul Ins >


er
eks

Rendah

Lembut

Sebag area
paru kanan
dan kiri

Bronko Ins =
eks
vesikul
er

Sedang

Sedang

Interkosta
1&2 dan
diantara
skapula

Bronke Esp >


al
insp

Tinggi

Keras

Diatas
manubrium

Trakeal Ins =
eks

Sangat
tinggi

Sangat
keras

Diatas
trakea

KREKELS HALUS
Ciri-ciri

nada tinggi, pendek, seperti bunyi letupan kecil2


yg terdengar saat inspirasi, bunyi td hilang dgn
menyuruh pasien batuk
Bunyi ini mirip seprti suara saat kita menggesek rambut
dengan jari2 kita disamping telinga
Penyebab : obstruksi pernafasan : asma, bronkitis,
emfisema

KREKELS KASAR
Ditandai

dgn nada rendah, kedengaran basah dr awal


inspirasi sampai awal ekspirasi
Pada pasien PPOK

PLEURAL FRICTION RUB


Nada rendha dan kering
Sepeti krekels tp lebih superfisial,

terjadi saat inspirasi

dan ekspirasi
Akibat gesekan dua permukaan pleura yang meradang
(pleuritis)

Wheezing
Terjadi bila ada penyempitan saluran
napas, fase
inspirasi pendek, fase
ekspirasi diperpanjang
Amforik
seperti bunyi yang ditimbulkan kalau kita
meniup diatas mulut botol kosong
Ronchi
suara kasar dikarenakan ada cairan yang
melewati saluran pernafasan

Anda mungkin juga menyukai