MANAJEMEN SDM
GLOBALISASI SDM
Dosen Pengampu : Dr. Zainal Mustofa EQ., MM.
Disusun Oleh :
Aldis Septyan Hardiyanto S, S.Sos.
(149 11013)
(149 11016)
(149 11019)
(149 11020)
A. PENDAHULUAN
Manusia selalu berperan aktif dan signifikan dalam setiap kegiatan organisasi, sebagai
perencana, pelaku dan perintis terwujudnya tujuan organisasi. Baik itu organisasi ekonomi,
politik dan kemasyarakatan tujuan organisasi tersebut tidak mungkin terwujud tanpa peranan
manusia. Bagaimana canggihnya peralatan sekalipun, faktor manusia tetap akan menentukan,
itulah sebabnya SDM dianggap aset yang sangat penting dalam suatu organisasi. Di tengah era
globalisasi dengan perubahan-perubahan yang cepat dan kompleksitas pendidikan yang makin
meningkat. MSDM seperti juga manajem umum perusahaan, tentunya melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Manajem Sumberdaya Manusia
(MSDM) dapat didefinisi sebagai serangkaian tindakan dalam penarikan, seleksi, pengembangan,
pemeliharaan dan penggunaan Sumberdaya Manusia (SDM) untuk mewujudkan tujuan, baik
tujuan individu maupun tujuan organisasi. Sedangkan manajem personalia diperlukan untuk
mencapai sasaran atau meningkatkan efektivitas SDM dalam organisasi. Tujuannya adalah untuk
menciptakan atau membangun satuan kerja yang efektif. Perencanaan SDM adalah suatu kegiatan
yang harus terus menerus dilaksanakan. Mereka yang bertanggung jawab dalam pengelolaan
SDM bertanggungjawab pula atas sampainya informasi yaitu segala sesuatu yang mempengaruhi
perusahaan yang akhirnya mempengaruhi system MSDM. Antara MSDM dan SDM terdlapat
jelas perbedaan dalam ruang lingkup dan tingkatannya. MSDM mencakup masalah-masalah yang
berkaitan dengan pembinaan, penggunaan dan perlindungan SDM, sedangkan manajemen
personalia lebih banyak berkaitan dengan SDM yang sudah berada di dalam organisasi
(perusahaan).
B. PENGERTIAN GLOBALISASI SDM
Globalisasi manajemen sumber daya adalah proses kesetaraan dan penyiapan tenaga kerja
yang dapat bersaing dengan ukuran global serta dapat dijadikan sebagai standar sumber daya
manusia.
Faktor yang memperngaruhi globalisasi manajemen sumber daya manusia adalah politik, hukum,
ekonomi dan kebudayaan.
Dengan pengaruh diatas maka akan tumbuh
1. organisasi global
2. perusahaan multinasional (MME)
3. impor-ekspor
C. JENIS-JENIS SDM GLOBAL
1. Ekspatriat
Ekspatriat adalah seorang karyawan yang bekerja dalam sebuah operasi, yang bukan
merupakan warga yang berasal dari Negara di mana operasi itu ditempatkan, tetapi karyawan
tersebut merupakan seorang warga yang berasal dari Negara di mana kantor pusat organisasi
bertempat.
2. Warga dari Negara Tuan Rumah
Seorang warga Negara tuan rumah adalah seorang karyawan yang bekerja untuk sebuah
perusahaan dalam operasi yang merupakan seorang warga dari Negara di mana operasi
tersebut ditempatkan, tetapi kantor pusat perusahaan tersebut berada di Negara lain.
Tujuannya karena organisasi tersebut ingin memperlihatkan dengan jelas bahwa organisasi
membuat satu komitmen dengan Negara tuan rumah dan bukan hanya membuka sebuah
operasi luar negeri.
3. Warga dari Negara Ketiga
Karyawan ini adalah seorang warga dari satu Negara, yang bekerja di Negara kedua dan
dipekerjakan oleh sebuah organisasi yang berkantor pusat di Negara ketiga.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANAJEMEN SDM GLOBAL
1. Faktor Hukum dan Politik
Sifat dan stabilitas sistem politik berbeda antara satu Negara dengan Negara yang lain.
Perusahaan perusahaan di AS terbiasa dengan system politik yang relative stabil, dan hal
yang sama berlaku di banyak Negara berkembang lainnya di Eropa. Walaupun para presiden,
perdana menteri, gubernur, dan anggota majelis berubah, sistem sistem hokum yang di
bentuk dengan baik memberikan kontinuitas dan konsistensi yang dapat diandalkan oleh
perusahaan perusahaan global.
Di berbagai Negara sistem hukum berbeda dalam hal sifat dan stabilitas, dengan perjanjian
bisnis yang terkandung menjadi tidak dapat dilaksanakan karena factor politik internal.
Perusahaan internasional memungkinkan harus memutuskan secara
strategis kapan harus tunduk pada hukum dan peraturan negara tuan rumah dan kapan harus
mengabaikannya karena alasan-alasan operasional atau politik.
Sebagai contoh, di banyak negara Eropa Barat, hukum dalam serikat buruh dan
ketenagakerjaan menjadikannya sulit untuk mengurangi jumlah para pekerja jarena wajib
untuk bekas karyawan bisa sangat tinggi. Undang-undang ketenagakerjaan yang setara ada
untuk membendakan tingkat-tingkat di berbagai negara, tetapi praktik diskriminasi pekerjaan
bisa terjadi di negara lain karena perbedaan agama dan etika. Oleh karena itu, sangat penting
bagi profesional-profesional sumber daya manusia untuk mengadaka tinjau yang
komprehensif mengenai lingkungan politik dan hukum yang berkenaan dengan pekerjaan.
2. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi berhubungan dengan persoalan, hukum, dan budaya, serta negara yang
berbeda memiliki system ekonomi yang berbeda. Beberapa negara bahkan masih beroperasi
dengan bersi komunisme yang dimodifikasi, yang pada dasarnya telah gagal.
contoh, komunisme merupakan pendekatan ekonomi yang resmi di Cina. Tetapi,
Sebagai
ketika
pemerintah berusaha untuk bergerak menuju sistem yang lebih beragam, pemerintah
menerapkan sistem PHK dan dirumahkan sementara (layoff) untuk mengurangi perusahaanperusahaan pemerintah yang membengkak karena memiliki terlalu banyak pekerja.
Selain itu negaranegara yang memiliki ekonomi lebih mungkin tidak mampu untuk
melakukan investasi dalam mempertahankan dan memperbaiki elemen-elemen penting
infrastruktur mereka, seperti jalan-jalan, tangga listrik, sekolah-sekolah, dan telekomunikasi.
Ketiadaan infrastruktur yang baik mungkin menjadikannya lebih sulit untuk meyakinkan
manajer dari Amerika Serikat, negara - negara UE, atau Jepang agar membawa tugasnya ke
luar negeri.
3. Faktor Budaya
Kebudayaan (culture)
GLOBALISASI
UNTUK
MENCIPTAKAN
SDM
BERSKALA
INTERNATIONAL
Tantangan Globalisasi Menurut mantan Mendikbud Wardiman Djojonegoro, ada 4 tantangan
yang dihadlapi oleh suatu bangsa dalam upaya menciptakan SDM berskala internasional, yaitu:
1. Berwawasan
Nilai tambah penting mengingat bahwa apabila sumber daya alam tak dapat lagi
diandalkan, pilihan satu satunya adalah membina SDM yang mampu meningkatkan nilai
tambah produk industri.
2. Perubahan Struktur Masyarakat
Secara alami harus ada suatu mekanisme yang menjembatani konflik internal sehingga
setiap benturan dapat ditangani secara terarah dan proporsional.
3. Persaingan Global Yang Kian Ketat
Di perspektif ekonomi, globalisasi merupakan tantangan untuk meraih peluang.
4. Manajemen Sumberdaya Manusia
Melalui penguasaan teknologi produksi berskala internasional yang solusinya adalah
bagaimana menciptakan produk yang kompetitif di pasar global.
5. Penguasaan IPTEK
Kita harus bekerja keras untuk menciptakan sentra-sentra pengembangan dan penelitian
iptek. Fakta di atas sekaligus menjadi jawaban bagaimana membangun SDM yang tangguh.
Seperti kita tabu SDM sebagai sumber daya memiliki kredibilitas ganda yaitu technical skill
dan conceptual skill. Dengan begitu, untuk menciptakan SDM yang baik haruslah dirancang
sistem pendidikan dan pelatihan yang bertaraf internasional, sehingga mampu melahirkan
individu yang memiiliki teknik dan konsep global. Ada tiga cara yang dapat ditempub sebagai
upaya untuk mengembangkan komitmen SDM kita, yaitu :
a. Non Stop Learning
Belajar memang bukan hanya di lembaga pendidikan formal. Pengalaman menunjukkan,
tak jarang belajar di luar lembaga pendidikan formal juga terbukti penting.
b. Terbuka
Sikap terbuka terhadap perubahan lingkungan clapat menimbulkan kepekaan terhadap
profesionalisme. Dampak globalisasi memunculkan standarisasi diberbagai bidang, salah
satunya adalah standarisasi di bidang SDM.
c. Mandiri
Mandiri di sini tidak diartikan sebagai pelepasan diri terhadap tergantwlgan kepada pihak
lain, melainkan lebih ditekankan pada perwujudan jatidiri dengan ke-khas-an-nya dalam
bemalar dan menjalankan fungsinya. Sikap ini penting, dengan mandiri kita akan mampu
menghadapi tantangan dan mengambil keputusan tanpa spekulasi. Pembinaan SDM
dimulai dari dalam keluarga, kemudian ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan
produktivitas. Kunci menuju produktivitas adalah ilmu dan perekayasaan teknologi, sosial,
budaya, ekonomi, dan politik. Penelitian menunjukkan bahwa maju tidaknya suatu Negara
disebabkan produktivitas nasionalnya yang berkaitan dengan keberhasilan system pendidikan
di negara tersebut dan penguasaan teknologi dari SDM-nya. Sehubungan dengan itu, maka
strategi pembangunan nasional haruss didasarkan pada mobilitas SDM, alam dan
kelembagaan.
Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk di wilayah bersangkutan.
Lebih jauh strategi pembangunan hendaknya berorientasi pada kebutuhan dasar, pada tenaga
kerja industri kecil, SDM dan cenderung menggunakan teknologi tepat guna padat karya.
Strategi ini memberikan keutamaan dan kesempatan pada SDM untuk berperan serta dalam
pembangunan secara berkesinambungan. Pembangunan ekonomi suatu bangsa haruss
didukung SDM yang memiliki prakarsa dan daya kreasi.
Pembangunan satu bangsa bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM sehingga mampu
berfungsi
sebagai
motor
penggerak
pembangunan
dan
mampu
mengelola
serta
b. Kapasitas untuk berubah, yang berarti peningkatan kecepatan merespon apa yang terajdi di
sekitar kita.
Lingkungan bisnis yang telah mengglobal pada saat ini, perusahaan hraus dapat menetapkan
Misi, Visi, Strategi dan nilai-nilai budaya perusahaan agar dapat menghadapi tantangan-tantangan
SDM dalam pengelolaan Internasional.
Adapun tantangan-tantangan tersebut terdiri dari :
1. Globalisasi
Globalisasi mendominasi horizon persaingan. Konsepnya sendiri sudah lama, tetapi intensitas
tantangan yang diciptakannya semakin terasa. Globalisasi memunculkan dan mensyaratkan
pasar baru, produk baru, mindset baru, kompetensi baru dan cara pikir bisnis baru
2. Perkembangan Teknologi
Inovasi teknologi terjadi semakin cepat. Berbagai teknologi baru
conferencing, networks, global paging, informasi dan analisis instan
kegiatan bisnis yang benar-benar baru. Teknologi telah membuat dunia menjadi lebih kecil,
lebih dekat dan berputar lebih cepat. Tantangan nyata manajemen adalah aplikasi teknologi
secara efektif dan kreatif yang menambah nilai, bukan sekedar akuisisi teknologi.
Persaingan bisnis terjadi bukan antar produk, tetapi antar kompetensi, mindset versus mindset
(Hamel & Prahalad, 1993). Pengembangan kompetensi dapat dilakukan dengan proses
pelatihan (training) dan Pengembangan (development). Pembelajaran terjadi ketika konsep
bertemu pengalaman melalui refleksi.
H. KESIMPULAN
Manajemen Sumber Daya Manusia atau MSDM (Human Resources Management) adalah
bagian dari fungsi manajemen. Jikalau manajemen menitikberatkan bagaimana mencapai tujuan
bersama dengan orang lain maka MSDM memfokuskan pada orang baik sebagai subyek
atau pelaku dan sekaligus sebagai obyek dari pelaku. Jika bagaimana mengelola orang-orang
dalam organisasi yang direncanakan (planning), diorganisasikan (organizing), dilaksanakan
(directing) dan dikendalikan (controlling) agar tujuan yang dicapai organisasi dapat diperoleh
hasil yang seoptimal mungkin, efisien dan efektif.
Hal yang menarik lagi, manusia sebagai makhluk yang unik dibandingkan dengan
makhluk lain di dunia
keinginan dalam kelompok-kelompok dalam wujud yang lebih besar (organisasi) melakukan
interaksi dan kerjasama yang melahirkan berbagai fenomena yang menarik untuk dikaji dan
dipelajari dalam sumber daya manusia. Jadi, wajar bahwa MSDM merupakan manajemen inti
yang menggerakkan organisasi sehingga suatu wadah organisasi baik yang berorientasi laba
(profit organization) maupun organisasi yang berorientasi nirlaba (non-profit organization)
menjadi hidup dan dinamis sesuai karakter manusianya sehingga organisasi tetap eksis dan
memiliki kinerja yang dapat dinikmati oleh anggota-anggota dalam organisasi itu maupun
member manfaat bagi masyarakat di sekitarnya.
Perkembangan global secara langsung dan tidak langsung memiliki pengaruh terhadap
organisasi dan manusia di dalamnya. Budaya global berinteraksi dengan budaya regional,
nasional, organisasi dan fungsi-fungsi organisasi termasuk sikap dan perilaku individu di
dalamnya sehingga perubahan global juga dapat direspon dan mempunyai hubungan dan
pengaruh dengan aktivitas manusia dalam organisasi. Perkembangan global memiliki pengaruh
yang besar terhadap perkembangan ilmu MSDM karena pada dasarnya memang perubahan itu
terjadi pada segenap manusia yang selama ini berada dalam organisasi-organisasi. Perubahan
merupakan fenomena yang tidak mungkin dihindari, tetapi bagaimana SDM dapat memanfaatkan
perubahan bagi kepentingan organisasi dan anggota-anggota di dalamnya. Jika tidak dapat
beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang terjadi, maka organisasi akan menjadi status
quo yang berakhir pada pengangguran bahkan pemusnahan organisasi di masa yang akan
datang.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan MSDM adalah kecenderungankecenderungan yang mencakup keragaman angkatan kerja, teknologi, globalisasi, dan perubahan
dunia jabatan dan kerja (Gary Dessler, 1997,h.6). Keragaman angkatan kerja akan terus berubah
secara dramatis akan lebih beragam seperti angkatan kerja wanita, kelompok minoritas, para
pekerja manula memasuki dunia kerja. Perubahan teknologi akan terus menggeser pekerjaan dari
suatu tempat ke tempat yang lain dan berperan besar dalam meningkatkan produktivitasnya,
berkurangnya tenaga kerja buruh kasar ke tenaga kerja ahli, lingkungan semakin kompetitif serta
menyusutnya peranan hirarki.
Globalisasi adalah kecenderungan perusahaan atau organisasi untuk meluas penjualan
atau manufacturing mereka ke pasar baru di luar negeri. Akibat proses globalisasi menimbulkan
tren dalam dunia kerja dalam aspek teknologi yang akhirnya melahirkan dunia jabatan dan kerja.
Kita bisa melihat perangkat dan peralatan kantor bermunculan seperti mesin fax, fotokopi, mesin
cetak, komputer persolan (PC), internet, chatting, facebook, laptop, handphone, blackberry yang
semakin kuat mempengaruhi perubahan SDM dalam organisasi.
Globalisasi dan perdagangan dunia merupakan dua arus yang saling mempengaruhi atau
memperkuat satu dengan yang lainnya, yang sekarang sedang menghadapi dunia dan kedua arus
tersebut semakin kuat pada masa yang akan mendatang, seiring dengan kemajuan teknologi serta
peningkatan pendapatan per kapita dan penambahan jumlah penduduk dunia. (Tulus
T.H.Tambunan, 2004). Globalisasi ekonomi diartikan sebagai suatu proses di mana semakin
banyak negara di dunia yang terlibat langsung dengan kegiatan ekonomi atau produksi dunia.
Proses globalisasi ekonomi adalah perubahan perekonomian dunia yang bersifat mendasar atau
struktural, dan perubahan ini semakin kuat dengan berlangsungnya juga proses perdagangan
dunia.
Munculnya dua arus ini yang mengubah tatanan perekonomian dan perdagangan dunia
jelas akan berpengaruh sangat kuat terhadap setiap negara, terutama yang menerapkan kebijakan
perdagangan bebas atau ekonomi terbuka. Pengaruh tersebut tidah hanya pada kegiatan produksi
dalam negeri, tetapi juga pada aspek-aspek kehidupan masyarakat sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Raymond J. Stone, 1998, Human Resources Management, 3 rd edn, Jhon Willey & Sons
Australia, Ltd.
Maya
Oktaviani,
2014,
Globalisasi
Sumber
Daya
Manusia,
http://mayaaaiueo.blogspot.co.id/2014/01/globalisasi-manajemen-sumber-daya.html
Sunyoto Danang. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: CAPS.
Sutrisno Edy. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan ke-6. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Suhardi Gunarto, Juli 2007, Globalisasi Dan Sumber Daya Manusia Yang Kompetitif. Jurnal
Hukum
Pro
Justitia,
Volume
25
No.
3,