Gizi Kelompok 4 Ibu PP

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 15

ILMU GIZI

Kebutuhan Nutrisi pada ibu hamil dan menyusui serta


penilaian status gizinya

KELOMPOK 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Alqna Miftasyah
Alvin Galih Anugra
Dea Vanike Azinora
Mayunita Sari
Mia Farlena
Repi Karlina

Tingkat : II A
Dosen : Prahardian Putri

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PRODI DIV KEPERAWATAN
TAHUN 2015
DATAR ISI
Gizi seimbang bagi ibu hamil dan menyusui...........................................................................1
1. Prinsip gizi bagi ibu hamil.................................................................................................1
2. Faktor-faktor yang memengaruhi bumil............................................................................1
3. Prinsip diet hyperemesis gravidarum................................................................................2
Diet hyperemesis......................................................................................................................3

Prinsip diet preeklampsia dan eklampsia..................................................................................5


Jenis-jenis diet preeklampsia.....................................................................................................6
Sumber kalori............................................................................................................................9
Protein.......................................................................................................................................10
Asam folat.................................................................................................................................10
Status gizi ibu hamil..................................................................................................................11
KESIMPULAN........................................................................................................................13

GIZI SEIMBANG BAGI IBU HAMIL dan MENYUSUI


A. Gizi seimbang bagi ibu hamil
Agar proses kehamilan berjalan normal,maka ibu hamil harus menjaga
kesehatannya, dengan memperhatikan pola makan,gaya hidup dan aktivitas fisiknya. Gizi
yang baik dibutuhkan oleh ibu hamil untuk mendukung proses pertumbuhan organ
pendukung proses kehamilan,proses metabolism zat gizi,dan mendukung kondisi fetus
dan nenonatus. Ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi akan berakhir pada janin yang
dikandungnya juga akan mengalami kekurangan gizi,bayi yang dilahirkan dengan berat

badan rendah atau premature,pendarahan post partum,produksi ASI berkurang bahkan


berakhir dengan kematian,serta gangguan kekuatan rahim.
1. Prinsip gizi bagi ibu hamil
Ketika proses kehamilan berlangsung,akan terjadi perubahan fisik dan mental
yang bersifat alami. Pada trimester 1,pertumbuhan janin masih lambat,sehinggga
kebutuhan-kebutuhan gizi untuk pertumbuhan janin belum begitu besar. Karena adanya
perubahan

system

hormonal

tubuh,seringkali

muncul

masalah

ngidam

dan

muntah,sehingga kebutuhan gizi perlu diperhatikan. Pada trimester 2 dan 3 pertumbuhan


janin jauh lebih cepat dari trimester sebelumnya sehingga perlu diperhatikan kebutuhan
gizi pula. Selama mengandung ibu hamil memerlukan energy sekitar 27.000 kkal atau
100 kkal/hari. Kebutuhan protein tergantung pada kecepatan pertumbuhan janinnya,
sekitar 6-10gr/hari. Sedangkan kebutuhan akan vitamindan mineral tidak melebihi 100%
kecuali Fe. Makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil adalah makanan yang
mengandung pewarna dan pengawet, penyedap masakan,dan minuman alcohol serta
kafein,oleh karena dapat berpengaruh terhadap janin yang dikandungnya.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil
Ada pun factor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil adalah sebagai berikut:
a. Umur
1
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Berat badan
Suhu lingkungan
Aktivitas
Status kesehatan
Pengetahuan zat gizi dalam makanan
Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
Status ekonomi
Makanan bumil
Status gizi bumil
Kenaikan bb selama kehamilan adalah sekitar 10-12 kg,dengan asumsi pada trimester
1 kenaikan kurang dari 1 kg,pada trimester 2 sekitar 3kg dan trimester 3 sekitar 6kg.

3. Prinsip diet pada hyperemisis gravidarum


Hiperemisis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan selama masa
hamil,tidak seperti morning sickness yang biasa dan hal ini dapat menyebabkan
terjadinya dehidrasi dan kelaparan. Penyebab yang pasti belum diketahui. Factor psikis

dapat memicu atau memperburuk muntah. Berat badan penderita menjadi turun dan
terjadi dehidrasi. Dehidrasi dapat menyebabkan perubahan kdar elektrolit dalam darah
sehingga darah menjadi terlalu asam. Bila muntah terus terjadi,hal ini dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan hati. Komplikasi lainnya adalah perdarahan pada
retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah.
Penderita harus dirawat untuk mendapatkan cairan,glukosa,elektrolit serta vitamin
melalui infuse. Penderita disarankan untuk berpuasa selama 24 jam. Bila perlu,dapat
diberikan obat anti mual dan obat penenang. Bila dehidrasi telah berhasil
diatasi,penderita boleh mulai untuk makan makanan dengan tekstur lunak serta dalam
porsi yang kecil. Biasanya muntah berhenti dalam beberapa hari. Tetapi bila gejala ini
kembali kambuh,maka pengobatan harus diulang kembali.
Tujuan dari penatalaksaan pada hyperemesis gravidarum ini diantaranya adlah
sebagai berikut:
a. Menurunkan rasa mual dan muntah
2
b. Mengganti kehilangan cairan dan elektrolit
c. Memenuhi kebutuhan nutrisi dan mengatasi kehilangan BB ibu hamil
Untuk meringankan gejala-gejala dari hyperemesis gravidarum adalah dengan cara
makan dalam porsi yang sedikit tapi sering,karena mengonsumsi makanan dalam jumlah
atau porsi besar hanya akan membuat perut bertambah mual. Makan makanan yang tinggi
karbohidrat dan protein dapat membantu mengatasi rasa mual tersebut. Makanan yang
berlemak,berminyak dan pedas sebaiknya dihindari karena akan memperburuk rasa mual
tersebut. Minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi akibat muntah. Minumlah air
putih,ataupun jus,sedangkan minuman yang mengandung kafein dan karbonat sebaiknya
dihindari.
Ketika pagi hari sewaktu bangun tidur sebaiknya tidak langsung terburu-buru
terbangun,tetapi duduk dahulu dan mengkonsumsi snack atau biscuit seperti
crakers,setelah makan baru perlahan berdiri bangun.
Vitamin terkadang dapat memperburuk rasa mual,tetapi ibu hamil tetap
memerlukan folat untuk kehamilannya. Bila mual muntah sangat hebat,maka segera
konsultasikan dengan dokter yang dapat memberikan saran terbaik untuk vitamin yang
sebaiknya akan dikonsumsi. Dan dokter juga mungkin akan memberikan obat untuk mual
bila memang diperlukan. Vitamin B6 efektif untuk mengurangi rasa mual pada ibu
hamil,tetapi sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk pemakaiannya.

Diet hiperemesis
Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan ( sampai trimester 2 )
yang ditandai dengan adanya rasa mual dan muntah yang berlebihan dalam waktu relative
lama. Bila keadaan ini tidak diatasi dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat
badan. Cirri khas diet hiperemesis adalah penekanan pada pemberian karbohidrat
kompleks terutama pada pagi hari,serta menghindari makanan yang berlemak dan
goreng-gorengan untuk menekan rasa mual dan muntah. Sebaiknya diberi jarak dalam
pemberian makan dan minum.
3
Diet pada hiperemesis gravidarum bertujuan untuk mengganti persediaan
glikogen tubuh dan mengontrol asidosis secara berangsur memberikan makanan
berenergi dan zat gizi yang cukup. Diet hiperemesis gravidarum memiliki beberapa
syarat,diantaranya adalah:
a. Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80% dari kebutuhan energy total
b. Lemak rendah,yaitu < 10% dari kebutuhan energy total
c. Protein sedang,yaitu 10-15% dari kebutuhan energy total
Makanan diberikan dalam bentuk kering,mudah dicerna,tidak merangsang saluran
pencernaan,dan diberikan sering dalam porsi yang kecil. Bila makan pagi dan siang sulit
diterima,maka pemberian dioptimalkan pada makan malam dan selingan malam.
Makanan diberikan secara berangsur ditingkatkan dalm porsi dan nilai gizi sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan gizi pasien. Sedangkan pemberian cairan disesuaikan dengan
keadaan pasien,yaitu 7-10 gelas per hari.
Macam-macam diet hiperemesis
a. Diet hiperemesis I
Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis gravidarum berat.
Makanan hanya terdiri dari roti kering,singkong bakar atau rebus,ubi bakar atau
rebus,dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam
sesudahnya. Karena pada diet ini zat gizi yang terkandung didalamnya kurang,maka
tidak diberikan dalam waktu lama.
b. Diet hiperemesis II

Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet diberikan secara
berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi.
Minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan. Pemilihan bahan makanan
yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali kebutuhan energy.
c. Diet hiperemesis III
Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien hiperemesis gravidarum ringan.
4
Diet diberikan sesuai kesanggupan pasien,dan minuman boleh diberikan bersama
makanan. Makanan pada diet ini mencukupi kebutuhan energy dan semua zat
gizi.makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis gravidarum I,II, dan III adalah:
1. Roti panggang,biscuit,crackers
2. Buah segar dan sari buah
3. Minuman botol ringan (coca-cola,fanta,limun),sirup,kaldu tak berlemak,the dan
kopi encer.

4. Prinsip diet pada Preekalmpsia dan Eklampsia


a. Pre eklampsia
Pre eklampsia adalah salah satu komplikasi kehamilan,yang biasanya
terjadi pada kehamilan lebih dari 20 minggu,ditandai oleh adanya
hipertensi,proteinuria,dan edema. Keluhan-keluhan yang biasa timbul yaitu
dengan

adanya

pertambahan

berat

bdan,mudah

timbul

kemerah-

merahan,ual,muntah,pusing,pandangan kabur,nyeri lambung,oligouria,gelisah


dan kesadaran menurun. Cirri khas dari diet ini adalah dengan memperhatikan
asupan garam dan protein.
Tujuan dari pemberian diet pre eklampsia adalah sebagai berikut:
1. Mencapai dan memperthanakna status gizi optimal
2. Mencapai dan mempertahankan tekanan darah agra tetap normal
3. Mencegah dan mengurangi retensi garam dan air/cairan
4. Mencapai keseimbangan nitrogen
5. Mencegah agara penambahan berat badan tidak melebihi normal
6. Mengurangi atau mencegah timbulnya factor resiko lain atau penyulit
baru pada saat kehamilan atau setelah melahirkan.

5
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan diet pre
eklampsia ini ,yaitu sebagai berikut:
1. Energy dan zat gizi yang diberikan harus cukup. Dalam keadaan berat,
makanan diberikan secara bertahap sesuai dengan kemampuan pasien
dalam menerima makanan. Penambahan energy tidak melebihi
300kkal dari makanan atau diet sebekum hamil.
2. Garam diberikan rendah sesuai dengan berat ringannya retensi
garam/air. Penambahan berat badan diusahakan dibawah 3kg/bulan
atau dibawah 1kg/minggu.
3. Protein tinggi (1,5-2 gr/kg berat badan)
4. Pemberian lemak sedang,sebagian lemak berupa lemak tak jenuh
5.
6.
7.
8.

tunggal dan lemak tak jenuh ganda.


Vitamin cukup; vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi.
Mineral cukup terutama kalsium dan kalium
Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasienS
Cairan diberikan 2500ml/hari. Pada keadaan oliguria cairan dibatasi
dan

disesuaikan

dengan

cairan

yang

keluar

melalui

urin,muntah,keringat,dan pernafasan.
Jenis-jenis diet pre eklampsia
Diet pada pre eklampsia ini dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
1. Diet pre eklampsia I
Diet ini diberikan pada pasien dengan preeclampsia berat (PEB). Makan diberikan dalm
bentuk cair yang terdiri dari sari buah dan susu. Jumlah cairan yang diberikan paling
sedikit 1500ml sehari per oral,dan kekurangannya diberikan secara parenteral. Karena
makanan ini kurang mengandung zat gizi dan energy,maka hanya diberikan 102 hari saja.

6
2. Diet pre eklampsia II
Diet ini diberikan kepada pasien pre eklampsia yang penyakitnya tidak terlalu berat atau
sebagai makanan peralihan dari diet pre eklampsia I. makanan diberikan dalm bentuk

saring atau lunak dan diberikan sebagai diet rendah garam I. dalam diet ini makanan
yang diberikan cukup mengandung energy dan zat gizi lainnya.
3. Diet pre eklampsia III
Diet pre eklampsia III diberikan pada pasien dengan pre eklampsia ringan (PER) atau
sebagai peralihandari diet pre eklampsia II. Pada diet ini makanan mengandung tinggi
protein dan rendah garam. Makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Pada diet
ini,jumlah energy harus disesuaikan dengan kenaikna berat badan yang boleh lebih dari
1kg/bulan. Pada diet ini makanan yang diberikan mengandung cukup semua zat gizi dan
energy.
b. Eklampsia
Eklampsia adalah kelainan pada masa kehamilan,dalam persalinan,atau masa
nifas yang ditndai dengan timbulnya kejang dan atau koma dimana seblumnya
sudah menunjukkan gejala-gejala ore eklampsia.
Gejala dan tanda
1. Nyeri kepala hebat pada bagian depan atau belakang yang diikuti dengan
peningkatan tekanan darah yang abnormal. Sakit kepala tersebut terus
menerus dan tidak berkurang dengan pemberian aspirin atau obat sakit
kepala lain.
2. Gangguan

penglihatan:

pasien

akan

melihat

kilatan-kilatan

cahaya,pandangan kabur,dan terkadang bisa terjadi kebutaan sementara.


3. Iritabel: ibu merasa gelisah dan tidak bisa bertoleransi dengan suara
berisik atau gangguan lainnya.
4. Nyeri perut pada bagian ulu hati yang kadang disertai dengan muntah

7
5. Tanda-tanda umum pre eklampsia
6. Kejang-kejang/koma

Tatalaksana
Tujuan pengobatan:

1.
2.
3.
4.

Untuk menhentikan dan mencegah kejang


Mencegah dan mengatasi penyulit,khususnya krisi hipertensi
Sebagai penunjang untuk mencapi stabilisasi keadaan ibu seoptimal mungkin
Mengakhiri kehamilan dengan trauma ibu seminimal mungkin

Pengobatan koservatif
Sama seperti pengobatan pre eklampsia berat kecuali bila timbul kejang-kejang
lagi maka dapat diberikan obat anti kejang.
Pengobatan obstetric
1. Sikap dasar: semua kehamilan dengan eklampsia harus diakhiri dengan atau tanpa
memandang umur kehamilan dan keadaan janin
2. Bilamana diakhiri,maka kehmilan diakhiri bila sudah terjadi stabilisasi kondisi dan
metabolism ibu.

5. Prinsip diet pada ibu hamil dengan konstipasi


Konstipasi adalah hambatan pengeluaran dari sisa-sisa makanan yang berkaitan
dengan kesulitan BAB akibat tinja yang keras disertai dengan nyeri perut.
Konstipasi pada wanita hamil tidak hanya berkaitan dengan kurangnya asupan
serat,namun juga berkaitan dengan peningktan hormone progesterone yang
8
menyebabkan berkurangnya pergerakan lambung dan meningkatnya waktu transit
makanan dilambung. Selain itu penekanan rectum akibat pembesaran rahim juga
dapat menyebabkan konstipasi.
Pada ibu hamil yang mengalami konstipasi ini,kama dapat mengatur pola
makan sebagai berikut:
a. Makan-makanan yang berserat
b. Minum cairan dalam jumlah cukup
c. Minum-minuman hangat terutama dipagi hari
d. Miliki waktu khusus untuk buang air besar,dan hindari mengedan ketika
buang air besar.
e. Diskusikan penggunaan laksatif dengan dokter
6. Prinsip diet pada ibu hamil dengan diabetes mellitus
Diabetes melittus gestational adalah keadaan intoleransi karbohidrat dari seorang
wanita yang diketahui pertama kali ketika kehamilan berlangsung.

Diabetes

gestational terjadi karena kelainan yang dipicu oleh kehamilan,yang diperkirakan


karena adanya perubahan pada metaolisme glukosa.
SUMBER KALORI
Seorang ibu hamil akan melahirkan bayi sehat bila tingkat kesehatan dan gizi nya
berada pada kondisi baik. Hasil SKRT 1995 menunjukkan bahwa 41% ibu hamil
diIndonesia menderita kurang energi kronis dan 51% menderita anemia, dan ini
menyebabkan kecendrungan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Bagi ibu
hamil, pada dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan.Kebutuhan energi untuk
kehamilan normal perlu tambahan kira-kira 80.000 Kalori selama 280 hari, hal ini berarti
perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300 kalori setiap hari selama kehamilan.
9
Kebtuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal, kemudian sepanjang
trimester II dan III kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir kehamilan. Energi
tambahan untuk trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu seperti,
penambahan volume darah, pertumbuhan uterus dan payudarah, penumpukan lemak.
Selama trimester III tambahan energi meningkat digunakan untuk pertumbuhan janin dan
plasenta.
PROTEIN
Sama halnya dengan energi, selama kehamilan kebutuhan protein juga meningkat,
bahkan sampai 68% dari sebelum kehamilan. Hal ini dikarenakan protein diperlukan
untuk pertumbuhan jaringan dan janin. Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir
kehamilan ddiperkirakan sebanyak 925 g, yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta,
serta janin. Dianjurkan penambahan protein sebanyak 12 g per hari selama kehamilan.
Dengan demikian dalam satu hari asupan protein dapat mencapai 75 sampai 100 g
(sekitar 12% dari jumlah total kalori).
ASAM FOLAT
Asam folat termasuk vitamin B komplek, yakni vitamin B9. Kebutuhan asam
folat pada ibu hamil dan usia subur sebanyak 400 mikro gram per hari atau setara 2 gelas
susu. Folat didapatkan dari sayuran berwarna hijau (seperti bayam, asparagus), jeruk,

buncis, kacang-kacangan dan roti gandum. Selain itu folat juga dapat didapatkan dari
suplementasi asam folat.
Dalam tubuh, asam folat berfungsi sebagai ko-enzym dalam sintesa asam amino
dan asam nukleat. Folat juga diperlukan pada pembentukan dan pematangan sel darah
merah dan sel darah putih di sumsum tulang. Selain itu folat juga berperan sebagai
pembawa karbon tunggal pada pembentukan heme pada molekul hemoglobin.
Kekurangan asam folat menyebabkan gangguan metabolisme DNA.
10
Akibatnya terjdi perubahan dalam morfologi inti sel, terutama pada sel-sel yang cepat
membelah seperti erytrosit, leukosit, sel epitel lambung dan usus, epitel vagina dan servik
uterus. Pada ibu hamil, folat memegang peranan penting dalam perkembangan embrio,
diantaranya adalah pembentukan neural tube pada bulan pertama kehamilan. Neural tube
inilah sebagai awal pembentukan otak dan sumsum tulang belakang.
Kekurangan folat dapat terjadi karena intake makanana berkurang, gangguan
absorbsi pada pencernaan, alkoholis, pengaruh obat, atau kebutuhan internal yang
meningkat karena pertumbuhan sel yang cepat misalnya pada kehamilan, ibu menyusui,
anemia hemolitik dan leukimia. Kekurangan asam folat pada ibu hamil menyebabkan
meningkatnya resiko anemia, keguguran, neural tube defect. Pada janin kekurangan asam
folat akan meningkatkan resiko bayi lahir dengan berat badan rendah atau lahir dengan
cacat bawaan, kecacatan pada otak dan sumsum tulang belakan, down,s syndrome, bibir
sumbing, kelainan pembuluh darah, dan lepasnya plasenta sebelum waktunya.

Status Gizi Bagi Ibu Hamil


Status gizi pada ibu hamil pada waktu pertumbuhan dan selama hamil dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Berat badan ibu hamil harus memadai,
bertambah sesuai umur kehamilan. Hal ini di karenakan berat badan yang bertambah normal
akan menghasilkan bayi yang normal juga.
Kekurangan asupan pada trimester 1 dapat menyebabkan Hiperemisis garvidarum,
kelahiran prematur, kematian janin, kegugurandan kelainan pada sistem saraf pusat. Sedangkan
pada trismeter II dan III dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan

Janin terganggu, berat badan bayi lahir rendah. Selain itu, juga akan berakibat terjadi
gangguan kekuatan rahim saat persalinan dan pendarahan post partum.

11
Penambahan berat badan status gizi ibu sebelum hamil
Penambahan berat
Katagori berat (BMI)

Total kenaikan BB (kg)

Normal (BMI 19,8-26)

12,5-3

2,3

0,49

Kurus (BMI <19,8)

11,5-16

1,6

0,44

Lebih

7-11,6

0,9

0,3

Obesitas(BMI >19,8)

TM 1 (kg)

TM 11 (kg)

Peran Perawat
Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi sedikitnya dua gelas susu sehari atau kalau tidak,
santaplah hasil produksi ternak lainnya. Ingat, keanekaragaman bahan makanan merupakan
kunci dari menu makanan bergizi seimbang. Kebutuhan kalori mudah didapat dari tambahan
porsi biji-bijian, sayuran, buah dan susu rendah lemak. Jika ibu baru mengonsumsi menu bergizi
setelah beberapa minggu kehamilan, diharapkan keterlambatannya tidak melampui masa
trimester II yang merupakan masa pertumbuhan janin terbesar.
Bagi ibu hamil sebenarnya tidak ada makanan yang benar-benar harus dihindari, kecuali
alkohol. Namun bila ibu mengalami keluhan mual-muntah, maka ia tidak dianjurkan untuk
mengonsumsi makanan yang dapat merangsang keluhan mual-muntahnya. Contohnya adalah

durian. Jika tidak ada keluhan, buah ini boleh dikonsumsi selama hamil asalkan jumlahnya
wajar, yaitu sekitar 35 gram dalam sehari.
Olahan apa pun seperti makanan yang dibakar boleh saja disantap asalkan benar-benar
matang dan tidak dikonsumsi bagian gosongnya. Selanjutnya, apabila ibu hamil telah
mengonsumsi menu makanan sesuai anjuran, maka camilan tanpa kalori boleh-boleh saja
dikonsumsi seperti agar-agar, gelatin dan sejenisnya.

12
Selain alkohol, kopi juga tidak dianjurkan diminum selama hamil karena kurang
mengandung zat gizi dan kemungkinan memberikan efek negatif walau hal ini masih
diperdebatkan. Merokok aktif maupun pasif juga harus dihentikan karena berkaitan dengan
tingginya risiko keguguran, bayi lahir meninggal, lahir prematur, ataupun lahir dengan berat
badan rendah (kurang dari 2.500 gram).

13
KESIMPULAN
Agar proses kehamilan berjalan normal,maka ibu hamil harus menjaga
kesehatannya, dengan memperhatikan pola makan,gaya hidup dan aktivitas fisiknya. Gizi
yang baik dibutuhkan oleh ibu hamil untuk mendukung proses pertumbuhan organ
pendukung proses kehamilan,proses metabolism zat gizi,dan mendukung kondisi fetus
dan nenonatus. Ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi akan berakhir pada janin yang
dikandungnya juga akan mengalami kekurangan gizi,bayi yang dilahirkan dengan berat
badan rendah atau premature,pendarahan post partum,produksi ASI berkurang bahkan
berakhir dengan kematian,serta gangguan kekuatan rahim.

14

Anda mungkin juga menyukai