Gizi Kelompok 4 Ibu PP
Gizi Kelompok 4 Ibu PP
Gizi Kelompok 4 Ibu PP
KELOMPOK 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Alqna Miftasyah
Alvin Galih Anugra
Dea Vanike Azinora
Mayunita Sari
Mia Farlena
Repi Karlina
Tingkat : II A
Dosen : Prahardian Putri
system
hormonal
tubuh,seringkali
muncul
masalah
ngidam
dan
Berat badan
Suhu lingkungan
Aktivitas
Status kesehatan
Pengetahuan zat gizi dalam makanan
Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
Status ekonomi
Makanan bumil
Status gizi bumil
Kenaikan bb selama kehamilan adalah sekitar 10-12 kg,dengan asumsi pada trimester
1 kenaikan kurang dari 1 kg,pada trimester 2 sekitar 3kg dan trimester 3 sekitar 6kg.
dapat memicu atau memperburuk muntah. Berat badan penderita menjadi turun dan
terjadi dehidrasi. Dehidrasi dapat menyebabkan perubahan kdar elektrolit dalam darah
sehingga darah menjadi terlalu asam. Bila muntah terus terjadi,hal ini dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan hati. Komplikasi lainnya adalah perdarahan pada
retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah.
Penderita harus dirawat untuk mendapatkan cairan,glukosa,elektrolit serta vitamin
melalui infuse. Penderita disarankan untuk berpuasa selama 24 jam. Bila perlu,dapat
diberikan obat anti mual dan obat penenang. Bila dehidrasi telah berhasil
diatasi,penderita boleh mulai untuk makan makanan dengan tekstur lunak serta dalam
porsi yang kecil. Biasanya muntah berhenti dalam beberapa hari. Tetapi bila gejala ini
kembali kambuh,maka pengobatan harus diulang kembali.
Tujuan dari penatalaksaan pada hyperemesis gravidarum ini diantaranya adlah
sebagai berikut:
a. Menurunkan rasa mual dan muntah
2
b. Mengganti kehilangan cairan dan elektrolit
c. Memenuhi kebutuhan nutrisi dan mengatasi kehilangan BB ibu hamil
Untuk meringankan gejala-gejala dari hyperemesis gravidarum adalah dengan cara
makan dalam porsi yang sedikit tapi sering,karena mengonsumsi makanan dalam jumlah
atau porsi besar hanya akan membuat perut bertambah mual. Makan makanan yang tinggi
karbohidrat dan protein dapat membantu mengatasi rasa mual tersebut. Makanan yang
berlemak,berminyak dan pedas sebaiknya dihindari karena akan memperburuk rasa mual
tersebut. Minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi akibat muntah. Minumlah air
putih,ataupun jus,sedangkan minuman yang mengandung kafein dan karbonat sebaiknya
dihindari.
Ketika pagi hari sewaktu bangun tidur sebaiknya tidak langsung terburu-buru
terbangun,tetapi duduk dahulu dan mengkonsumsi snack atau biscuit seperti
crakers,setelah makan baru perlahan berdiri bangun.
Vitamin terkadang dapat memperburuk rasa mual,tetapi ibu hamil tetap
memerlukan folat untuk kehamilannya. Bila mual muntah sangat hebat,maka segera
konsultasikan dengan dokter yang dapat memberikan saran terbaik untuk vitamin yang
sebaiknya akan dikonsumsi. Dan dokter juga mungkin akan memberikan obat untuk mual
bila memang diperlukan. Vitamin B6 efektif untuk mengurangi rasa mual pada ibu
hamil,tetapi sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk pemakaiannya.
Diet hiperemesis
Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan ( sampai trimester 2 )
yang ditandai dengan adanya rasa mual dan muntah yang berlebihan dalam waktu relative
lama. Bila keadaan ini tidak diatasi dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat
badan. Cirri khas diet hiperemesis adalah penekanan pada pemberian karbohidrat
kompleks terutama pada pagi hari,serta menghindari makanan yang berlemak dan
goreng-gorengan untuk menekan rasa mual dan muntah. Sebaiknya diberi jarak dalam
pemberian makan dan minum.
3
Diet pada hiperemesis gravidarum bertujuan untuk mengganti persediaan
glikogen tubuh dan mengontrol asidosis secara berangsur memberikan makanan
berenergi dan zat gizi yang cukup. Diet hiperemesis gravidarum memiliki beberapa
syarat,diantaranya adalah:
a. Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80% dari kebutuhan energy total
b. Lemak rendah,yaitu < 10% dari kebutuhan energy total
c. Protein sedang,yaitu 10-15% dari kebutuhan energy total
Makanan diberikan dalam bentuk kering,mudah dicerna,tidak merangsang saluran
pencernaan,dan diberikan sering dalam porsi yang kecil. Bila makan pagi dan siang sulit
diterima,maka pemberian dioptimalkan pada makan malam dan selingan malam.
Makanan diberikan secara berangsur ditingkatkan dalm porsi dan nilai gizi sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan gizi pasien. Sedangkan pemberian cairan disesuaikan dengan
keadaan pasien,yaitu 7-10 gelas per hari.
Macam-macam diet hiperemesis
a. Diet hiperemesis I
Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis gravidarum berat.
Makanan hanya terdiri dari roti kering,singkong bakar atau rebus,ubi bakar atau
rebus,dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam
sesudahnya. Karena pada diet ini zat gizi yang terkandung didalamnya kurang,maka
tidak diberikan dalam waktu lama.
b. Diet hiperemesis II
Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet diberikan secara
berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi.
Minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan. Pemilihan bahan makanan
yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali kebutuhan energy.
c. Diet hiperemesis III
Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien hiperemesis gravidarum ringan.
4
Diet diberikan sesuai kesanggupan pasien,dan minuman boleh diberikan bersama
makanan. Makanan pada diet ini mencukupi kebutuhan energy dan semua zat
gizi.makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis gravidarum I,II, dan III adalah:
1. Roti panggang,biscuit,crackers
2. Buah segar dan sari buah
3. Minuman botol ringan (coca-cola,fanta,limun),sirup,kaldu tak berlemak,the dan
kopi encer.
adanya
pertambahan
berat
bdan,mudah
timbul
kemerah-
5
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan diet pre
eklampsia ini ,yaitu sebagai berikut:
1. Energy dan zat gizi yang diberikan harus cukup. Dalam keadaan berat,
makanan diberikan secara bertahap sesuai dengan kemampuan pasien
dalam menerima makanan. Penambahan energy tidak melebihi
300kkal dari makanan atau diet sebekum hamil.
2. Garam diberikan rendah sesuai dengan berat ringannya retensi
garam/air. Penambahan berat badan diusahakan dibawah 3kg/bulan
atau dibawah 1kg/minggu.
3. Protein tinggi (1,5-2 gr/kg berat badan)
4. Pemberian lemak sedang,sebagian lemak berupa lemak tak jenuh
5.
6.
7.
8.
disesuaikan
dengan
cairan
yang
keluar
melalui
urin,muntah,keringat,dan pernafasan.
Jenis-jenis diet pre eklampsia
Diet pada pre eklampsia ini dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
1. Diet pre eklampsia I
Diet ini diberikan pada pasien dengan preeclampsia berat (PEB). Makan diberikan dalm
bentuk cair yang terdiri dari sari buah dan susu. Jumlah cairan yang diberikan paling
sedikit 1500ml sehari per oral,dan kekurangannya diberikan secara parenteral. Karena
makanan ini kurang mengandung zat gizi dan energy,maka hanya diberikan 102 hari saja.
6
2. Diet pre eklampsia II
Diet ini diberikan kepada pasien pre eklampsia yang penyakitnya tidak terlalu berat atau
sebagai makanan peralihan dari diet pre eklampsia I. makanan diberikan dalm bentuk
saring atau lunak dan diberikan sebagai diet rendah garam I. dalam diet ini makanan
yang diberikan cukup mengandung energy dan zat gizi lainnya.
3. Diet pre eklampsia III
Diet pre eklampsia III diberikan pada pasien dengan pre eklampsia ringan (PER) atau
sebagai peralihandari diet pre eklampsia II. Pada diet ini makanan mengandung tinggi
protein dan rendah garam. Makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Pada diet
ini,jumlah energy harus disesuaikan dengan kenaikna berat badan yang boleh lebih dari
1kg/bulan. Pada diet ini makanan yang diberikan mengandung cukup semua zat gizi dan
energy.
b. Eklampsia
Eklampsia adalah kelainan pada masa kehamilan,dalam persalinan,atau masa
nifas yang ditndai dengan timbulnya kejang dan atau koma dimana seblumnya
sudah menunjukkan gejala-gejala ore eklampsia.
Gejala dan tanda
1. Nyeri kepala hebat pada bagian depan atau belakang yang diikuti dengan
peningkatan tekanan darah yang abnormal. Sakit kepala tersebut terus
menerus dan tidak berkurang dengan pemberian aspirin atau obat sakit
kepala lain.
2. Gangguan
penglihatan:
pasien
akan
melihat
kilatan-kilatan
7
5. Tanda-tanda umum pre eklampsia
6. Kejang-kejang/koma
Tatalaksana
Tujuan pengobatan:
1.
2.
3.
4.
Pengobatan koservatif
Sama seperti pengobatan pre eklampsia berat kecuali bila timbul kejang-kejang
lagi maka dapat diberikan obat anti kejang.
Pengobatan obstetric
1. Sikap dasar: semua kehamilan dengan eklampsia harus diakhiri dengan atau tanpa
memandang umur kehamilan dan keadaan janin
2. Bilamana diakhiri,maka kehmilan diakhiri bila sudah terjadi stabilisasi kondisi dan
metabolism ibu.
Diabetes
buncis, kacang-kacangan dan roti gandum. Selain itu folat juga dapat didapatkan dari
suplementasi asam folat.
Dalam tubuh, asam folat berfungsi sebagai ko-enzym dalam sintesa asam amino
dan asam nukleat. Folat juga diperlukan pada pembentukan dan pematangan sel darah
merah dan sel darah putih di sumsum tulang. Selain itu folat juga berperan sebagai
pembawa karbon tunggal pada pembentukan heme pada molekul hemoglobin.
Kekurangan asam folat menyebabkan gangguan metabolisme DNA.
10
Akibatnya terjdi perubahan dalam morfologi inti sel, terutama pada sel-sel yang cepat
membelah seperti erytrosit, leukosit, sel epitel lambung dan usus, epitel vagina dan servik
uterus. Pada ibu hamil, folat memegang peranan penting dalam perkembangan embrio,
diantaranya adalah pembentukan neural tube pada bulan pertama kehamilan. Neural tube
inilah sebagai awal pembentukan otak dan sumsum tulang belakang.
Kekurangan folat dapat terjadi karena intake makanana berkurang, gangguan
absorbsi pada pencernaan, alkoholis, pengaruh obat, atau kebutuhan internal yang
meningkat karena pertumbuhan sel yang cepat misalnya pada kehamilan, ibu menyusui,
anemia hemolitik dan leukimia. Kekurangan asam folat pada ibu hamil menyebabkan
meningkatnya resiko anemia, keguguran, neural tube defect. Pada janin kekurangan asam
folat akan meningkatkan resiko bayi lahir dengan berat badan rendah atau lahir dengan
cacat bawaan, kecacatan pada otak dan sumsum tulang belakan, down,s syndrome, bibir
sumbing, kelainan pembuluh darah, dan lepasnya plasenta sebelum waktunya.
Janin terganggu, berat badan bayi lahir rendah. Selain itu, juga akan berakibat terjadi
gangguan kekuatan rahim saat persalinan dan pendarahan post partum.
11
Penambahan berat badan status gizi ibu sebelum hamil
Penambahan berat
Katagori berat (BMI)
12,5-3
2,3
0,49
11,5-16
1,6
0,44
Lebih
7-11,6
0,9
0,3
Obesitas(BMI >19,8)
TM 1 (kg)
TM 11 (kg)
Peran Perawat
Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi sedikitnya dua gelas susu sehari atau kalau tidak,
santaplah hasil produksi ternak lainnya. Ingat, keanekaragaman bahan makanan merupakan
kunci dari menu makanan bergizi seimbang. Kebutuhan kalori mudah didapat dari tambahan
porsi biji-bijian, sayuran, buah dan susu rendah lemak. Jika ibu baru mengonsumsi menu bergizi
setelah beberapa minggu kehamilan, diharapkan keterlambatannya tidak melampui masa
trimester II yang merupakan masa pertumbuhan janin terbesar.
Bagi ibu hamil sebenarnya tidak ada makanan yang benar-benar harus dihindari, kecuali
alkohol. Namun bila ibu mengalami keluhan mual-muntah, maka ia tidak dianjurkan untuk
mengonsumsi makanan yang dapat merangsang keluhan mual-muntahnya. Contohnya adalah
durian. Jika tidak ada keluhan, buah ini boleh dikonsumsi selama hamil asalkan jumlahnya
wajar, yaitu sekitar 35 gram dalam sehari.
Olahan apa pun seperti makanan yang dibakar boleh saja disantap asalkan benar-benar
matang dan tidak dikonsumsi bagian gosongnya. Selanjutnya, apabila ibu hamil telah
mengonsumsi menu makanan sesuai anjuran, maka camilan tanpa kalori boleh-boleh saja
dikonsumsi seperti agar-agar, gelatin dan sejenisnya.
12
Selain alkohol, kopi juga tidak dianjurkan diminum selama hamil karena kurang
mengandung zat gizi dan kemungkinan memberikan efek negatif walau hal ini masih
diperdebatkan. Merokok aktif maupun pasif juga harus dihentikan karena berkaitan dengan
tingginya risiko keguguran, bayi lahir meninggal, lahir prematur, ataupun lahir dengan berat
badan rendah (kurang dari 2.500 gram).
13
KESIMPULAN
Agar proses kehamilan berjalan normal,maka ibu hamil harus menjaga
kesehatannya, dengan memperhatikan pola makan,gaya hidup dan aktivitas fisiknya. Gizi
yang baik dibutuhkan oleh ibu hamil untuk mendukung proses pertumbuhan organ
pendukung proses kehamilan,proses metabolism zat gizi,dan mendukung kondisi fetus
dan nenonatus. Ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi akan berakhir pada janin yang
dikandungnya juga akan mengalami kekurangan gizi,bayi yang dilahirkan dengan berat
badan rendah atau premature,pendarahan post partum,produksi ASI berkurang bahkan
berakhir dengan kematian,serta gangguan kekuatan rahim.
14