Anda di halaman 1dari 14

Nama

: Nurul Musfirotin Janah

Npm

: 1313015018

Kelas

: H Sore

Mata Kuliah

: Anggaran Sektor Publik

PENGERTIAN MUSRENBANG
Musrenbang (Musyawarah Perencanaan dan Pengembangan) adalah forum konsultasi para
pemangku kepentingan untuk menghasilkan kesepakatan perencanaan pembangunan di daerah yang
bersangkutan sesuai tingkatan wilayahnya yang dilakukan secara berjenjang melalui mekanisme bottomup planning
DASAR HUKUM

UU No 25 /2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

UU No 32 /2004 tentang Pemerintahan Daerah

PP No. 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

PP No. 8/2008 tentang Tahapan, Tata Cara Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

Permendagri No. 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

Permendagri No. 66/2007 tentang Pemerintahan Desa

Permendagri No. 54 /2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No.8/2008 tentang


Tahapan, Tata Cara Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah

Peraturan Gubernur Jawa Timur No.39/2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka


Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 20/2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tuban Tahun 2011-2016.

KARAKTER

Demand Driven Process

Bersifat inkusif

Pandangan

Proses berkelanjutan

Bersifat strategic thinking process

Bersifat partisipatif

Kerjasama,pemahaman dan pengembangan

Bersifat resolusi konflik

TUJUAN
Agar penyelenggaraan Musrenbang Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan dan Desa dapat
memenuhi asas demokrasi, partisifasi, kemitraan, transparansi dan akuntabilitas dengan
melibatkan para pelaku pembangunan di daerah.
Tujuan penyelenggaraan Musrenbang dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Adalah:
1.
2.

3.

4.
5.
6.

7.
8.

Menyempurnakan rancangan awal RKPD menjadi rancangan akhir RKPD dengan


mengacu pada naskah RPJMD 2009 2014 yang mulai diimplementasikan pada tahun 2009.
Melakukan sinkronisasi dan penyempurnaan rancangan awal Rencana Kerja SKPD
menjadi rancangan akhir Rencana Kerja SKPD dengan memperhatikan prioritas
pembangunan yang tertuang dalam rancangan RKPD serta prioritas dan aspirasi masyarakat
sesuai kesepakatan Musrenbang.
Melakukan sinkronisasi program, kegiatan pokok, lokasi kegiatan dan pagu anggaran
yang disusun oleh SKPD yang bersifat penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan,
mempunyai dampak nyata, terukur dan langsung dirasakan oleh masyarakat, sesuai dengan
prioritas pembangunan yang telah ditetapkan dalam Rancangan RKPD.
Mengembangkan dan memperkuat proses partispisasi masyarakat dan dunia usaha
dalam penyusunan RKPD.
Mengembangkan dan memperkuat mekanisme pengendalian dan pengawasan (safe
guarding) terhadap pelaksanaan RKPD.
Merupakan media interaktif bagi segenap stakeholders daerah untuk menetapkan
program dan kegiatan daerah serta rekomendasi kebijakan guna mendukung implementasi
program/kegiatan tahun anggaran berikutnya.
Membangun komitmen bersama diantara steakholders dalam pencapaian
pembangunan yang berkualitas, partipatif, transparan dan akuntabel
Menciptakan program program innovatif dalam perencanaan pembangunan kedepan

MACAM MACAM

Musyawarah Rencana Pembangunan Desa/Kelurahan (Musrenbangdes/Kel)

Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam)

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Musrenbangkab)

PRINSIP-PRINSIP DALAM PELAKSANAAN MUSRENBANG


Prinsip dalam Musrenbang berlaku baik untuk Fasilitator, peserta, narasumber, dan semua
komponen yang terlibat dalam pelaksanaan musrenbang dan hendaknya ini menjadi
kesepakatan bersama sehingga Musrenbang benar benar menjadi sebuah wadah/forum dalam
mengambil keputusan bersama dalam rangka menyusun program kegiatan pembangunan tahun
berikutnya.

Prinsip-prinsip tersebut adalah:


1. Prinsip kesetaraan: Peserta musyawarah adalah kelompok masyarakat dengan hak yang
setara untuk menyampaikan pendapat, berbicara, dan dihargai meskipun terjdi perbedaan
pendapat. Sebaliknya, juga memiliki kewajiban yang setara untuk mendengarkan
pandangan orang lain, menghargai perbedaan pendapat, dan juga menjunjung tinggi hasil
keputusan bersama.
2. Prinsip musyawarah dialogis: Peserta musrenbang memiliki keberagaman tingkat
pendidikan, latar belakang, kelompok usia, jenis kelamin, status sosial-ekonomi, dan
sebagainya. Perbedaan dan berbagai sudut pandang tersebut diharapkan menghasilkan
keputusan terbaik bagi kepentingan masyarakat banyak di atas kepentingan individu atau
golongan.
3. Prinsip keberpihakan: Dalam proses musyawarah, dilakukan upaya untuk mendorong
individu dan kelompok yang paling terlupakan untuk menyampaikan aspirasi dan
pendapatnya, terutama kelompok miskin, perempuan dan generasi muda.
4. Prinsip anti dominasi: Dalam musyawarah, tidak boleh ada individu/kelompok yang
mendominasi sehingga keputusan-keputusan yang dibuat melalui proses musyawarah
semua komponen masyarakat secara seimbang.
5. Prinsip pembangunan secara holistic: Musrenbang dimaksudkan untuk menyusun rencana
pembangunan bukan rencana kegiatan kelompok atau sector tertentu saja. Musrenbang
dilakukan sebagai upaya mendorong kemajuan dan meningkatkan kesejahteraan secara
utuh dan menyeluruh sehingga tidak boleh muncul egosektor dan egowilayah dalam
menentukan prioritas kegiatan pembangunan.
MEKANISME PENYELENGGARAAN MUSRENBANG
PROSES MUSRENBANG DAERAH :
Musrenbang diselenggarakan melalui urutan proses :
o Tahap 1

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa/Kelurahan (Musrenbangdes)

o Tahap 2

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam)

o Tahap 3

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Musrenbangkab)

MUSRENBANG KABUPATEN
Tujuan Umum :
Ditujukan untuk menghasilkan kesepakatan dan komitmen diantara para pelaku pembangunan,
atas program, kegiatan dan anggaran tahunan daerah, dimana pengambilan keputusan dilakukan
secara partisifatif dengan berpedoman pada dokumen perencanaan pembangunan daerah
Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan intensitas dan kualitas partisifasi masyarakat
2. Meningkatkan kualitas perencanaan
3. Mewujudkan keseimbangan antara pencapaian sasaran jangka menengah dan strategis
dan sasaran tahunan
Sasaran :
1. Terjaminnya keterlibatan mayarakat (Individu/kelembagaan) dalam proses pengambilan
keputusan pada musrenbangkab.
2. Teridentifikasi dan tersepakatinya prioritas program/kegiatan daerah untuk tahun
mendatang yang memerlukan pembiayaan APBD Kabupaten
3. Teridentifikasinya kebutuhan akan kebijakan dari pemerintah kabupaten
4. Tersepakatinya kegiatan-kegiatan yang memerlukan pengkajian lebih lanjut
5. Terintegrasinya pendekatan partisipatif dalam keseluruhan proses perencanaan
pembangunan di kabupaten
Materi :
1. Hasil rekomendasi tata cara pelaksanaan musrenbangkab,
2. RPTK dan Rancangan Repetada berupa Usulan Satker (Ranc. RASK/DUP/DURP),
3. Tinjauan Pelaksanaan Pembangunan yang didanai APBD Kab, APBD Prop dan APBN
tahun sebelumnya,
4. Hasil Evaluasi APBD tahun lalu dan tahun berjalan,
5. Hasil kajian potensi lokal (SDM dan SDA)

Keluaran :
1. Arah Kebijakan Umum APBD
2. Repetada yang definitif
3. Daftar usulan kebijakan pada tingkat Kabupaten, Propinsi dan pusat
4. Daftar usulan kegiatan/investasi yang memungkinkan terjadinya kemitraan dengan
swasta
5. Daftar usulan kegiatan yang perlu pengkajian lebih lanjut
MUSRENBANGKAB DILAKSANAKAN DALAM TIGA TAHAPAN :
1. Pra Musrenbangkab
Agenda :
a. Pembentukan Tim Fasilitasi Musrenbang
b. Pembahasan tata cara pelaksanaan pra musrenbang
c. Penyiapan Materi
d. Pembahasan perkiraan kemanfuan pendanaan
Peserta :
Camat, Satker, Tomas, Swasta/Dunia Usaha, Assosiasi profesi, Perwakilan tim penyusun
rancangan AKU APBD, dan Tim penyusun Repetada Kabupaten
2. Musrenbangkab
Agenda :
a. Pembentukan Prioritas Kegiatan
b. Pemilihan Kegiatan
Peserta :
Badan/Dinas/Kantor/Bagian, Kepala Desa/Lurah, LKD, Ormas, Camat, Swasta/Dunia Usaha,
Perguruan Tinggi, Tomas, Wakil Sektor Informal, Tim penyusun AKU APBD, dan Tim penyusun
Repetada Kabupaten
3. Pasca Musrenbangkab
Agenda :
a. Sosialisasi hasil Musrembang
b. Sosialisasi Hasil RAPBD
c. Penerimaan Usulan dan Keluhan sebelum Pengesahan APBD
MUSRENBANG KECAMATAN

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) kecamatan adalah forum musyawarah


tahunan para pemangku kepentingan/stakeholders di tingkat kecamatan untuk mendapatkan
masukan mengenai kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan terkait yang
didasarkan pada masukan dari hasil Musrenbang kelurahan, serta menyepakati rencana kegiatan
lintasbkelurahan di kecamatan yang bersangkutan. Masukan itu sekaligus sebagai dasar
penyusunan Rencana Pembangunan Kecamatan yang akan diajukan kepada SKPD yang
berwewenang sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah pada
tahun berikutnya. Musrenbang kecamatan dilakukan setiap tahun pada bulan Februari dengan
luaran berupa Dokumen Rencana Pembangunan Kecamatan serta masukan untuk Renja SKPD
Kecamatan.

Lembaga penyelenggara Musrenbang kecamatan adalah kecamatan dan Bappeda. Kecamatan


bertugas untuk menyiapkan teknis penyelenggaraan Musrenbang kecamatan serta
mempersiapkan dokumen Rancangan Rencana Pembangunan Kecamatan. Bappeda bertugas
untuk mengorganisasi penjadwalan seluruh Musrenbang kecamatan, mempersiapkan Tim
Pemandu, dan dokumendokumen yang relevan untuk penyelenggaraan Musrenbang kecamatan.

Musrenbang kecamatan tidak semata-mata menyepakati prioritas masalah daerah yang ada di
desa/kelurahan yang di usulkan dari Musrenbang desa/ kelur ahan, tetapi untuk menghasilkan
prioritas masalah dan kegiatan yang menjadi urusan dan kewenangan wajib dan pilihan
pemerintah daerah. Selain itu Musrenbang juga merupakan forum pendidikan warga agar
menjadi bagian aktif dari tata pemerintahan dan pembangunan.Akan tetapi Musrenbang
kecamatan merupakan suatu proses pembahasan, penilaian dan penentuan urutan prioritas
rencana pembangunan yang berasal dari masyarakat dan dari pemerintah di tingkat kecamatan.
Proses pembahasan dilakukan secara terpadu dan obyektif bersama unsur-unsur terkait dari
tingkat kelurahan, kecamatan dan kota untuk menghasilkan rencana pembangunan tahunan
kecamatan serta daerah.

Tujuan Musrenbang Kecamatan

Adapun tujuan daripada musrenbang kecamatan adalah sbb :


1. Memberikan wahana untuk mensinergikan dan menyepakati prioritas usulan-usulan
masalah yang berasal dari masyarakat tingkat kelurahan (dan atau lintas kelurahan) yang
menjadi skala pelayanan atau kewenangan kecamatan dan lintas kecamatan untuk
satuntahun mendatang.

2. Merumuskan dan menyepakati kegiatan-kegiatan yang akan dimusyawarahkan dalam


forumforum SKPD dan Musrenbang kota.
3. Menetapkan delegasi kecamatan untuk mengawal usulan-usulan permasalahan
kecamatanbyang merupakan kegiatan supra kecamatan.
Keluaran Musrenbang Kecamatan
Keluaran yang dihasilkan melalui pelaksanaan Musrenbang Tingkat Kecamatan adalah:
1. Daftar prioritas kegiatan pembangunan di wilayah Kecamatan menurut fungsi/ SKPD
atau gabungan SKPD, yang siap dibahas pada forum Satuan Kerja Perangkat Daerah dan
Musrenbang Kota, yang akan didanai melalui APBD Kota dan sumber pendanaan
lainnya. Selanjutnya, daftar tersebut disampaikan kepada masyarakat di masing-masing
Kelurahan oleh para delegasi yang mengikuti Musrenbang Kecamatan.
2. Terpilihnya delegasi Kecamatan untuk mengikuti Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah
dan Musrenbang Kota.
3. Berita acara Musrenbang Tahunan Kecamatan.
PROSES MUSRENBANG KECAMATAN
Pra Musrenbang Kecamatan
Pra Musrenbang Kecamtan dengan kegiatan sebagai berikut :
1. Camat menetapkan Tim Penyelenggara Musrenbang Kecamatan.
2. Rekruitmen Tim Pemandu Musrenbang oleh Bappeda
3. Tim Penyelenggara melakukan hal-hal sebagai berikut :
o Memilah dan mengkompilasi prioritas kegiatan pembangunan yang menjadi
tanggungjawab SKPD dari masing-masing Kelurahan berdasarkan masing-masing
fungsi/SKPD.
o Menyusun jadual dan agenda Musrenbang Kecamatan.
o Mengumumkan secara terbuka tentang jadual, agenda, dan tempat musrenbang
Kecamatan minimal 7 hari sebelum kegiatan dilakukan agar peserta bias menyiapkan
diri dan segera melakukan pendaftaran dan atau diundang.
o Membuka pendaftaran dan atau mengundang calon peserta Musrenbang Kecamatan,
baik wakil dari Kelurahan maupun dari kelompok-kelompok masyarakat.
o Menyiapkan peralatan dan bahan/materi serta notulen untuk musrenbang Kecamatan.
o Informasi Pagu indikatif

o Membuat Draf Rancangan Awal Rencana Pembangunan Kecamatan


Pelaksanaan Musrenbang Kecamatan
Tahap pelaksanaan Musrenbang dengan agenda sebagai berikut:
1. Pendaftaran peserta Musrenbang Kecamatan.
2. Pembukaan acara
3. Pemaparan Camat mengenai prioritas masalah Kecamatan, seperti kemiskinan,
pendidikan, kesehatan, prasarana dan pengangguran.
4. Pemaparan mengenai rancangan Rencana Kerja SKPD di tingkat Kecamatan yang
bersangkutan beserta strategi, besaran plafon dana oleh Kepala-Kepala Cabang SKPD
dari kota.
5. Pemaparan masalah dan prioritas kegiatan dari masing-masing Kelurahan menurut
fungsi/SKPD oleh Tim Penyelenggara Musrenbang Kecamatan.
6. Verifikasi oleh delegasi Kelurahan untuk memastikan semua prioritas kegiatan yang
diusulkan oleh Kelurahannya sudah tercantum menurut masing-masing SKPD.
7. Pembagian peserta Musrenbang ke dalam kelompok pembahasan berdasarkan junlah
fungsi/SKPD atau gabungan SKPD yang tercantum.
8. Kesepakatan prioritas kegiatan pembangunan Kecamatan yang dianggap perlu oleh
peserta Musrenbang namun belum diusulkan oleh Kelurahan (kegiatan lintas Kelurahan
yang belum diusulkan Kelurahan).
9. Kesepakatan kriteria untuk menentukan prioritas kegiatan pembangunan Kecamatan
berdasarkan masing-masing fungsi/SKPD atau gabungan SKPD.
10. Kesepakatan prioritas kegiatan pembangunan Kecamatan berdasasrkan masing-masing
fungsi/SKPD.
11. Pemaparan prioritas pembangunan Kecamatan dari tiap-tiap kelompok fungsi/SKPD atau
gabungan SKPD dihadapan seluruh peserta Musrenbang Kecamatan.
12. Penetapan daftar nama delegasi Kecamatan 3-5 orang (masyarakat) untuk mengikuti
Forum SKPD dan Musrenbang Kota. Dalam komposisi delegasi tersebut terdapat
perwakilan perempuan.
13. Notulensi Musrenbang kecamatan sebagai bahan untuk memperbaiki draf Rancangan
Awal Rencana Pembangunan Kecamatan
Partisipan Musrenbang Kecamatan
Delegasi kelurahan

1. Anggota DPRD yang berasal dari Dapil yang bersangkutan


2. LSM yang mempunyai wilayah kerja di kecamatan bersangkutan
3. Kelompok-kelompok sektoral tingkatan kecamatan seperti: Petani, Ojeg, Nelayan, Buruh.
4. Kelompok perempuan, dan Perwakilan pengusaha lokal yang didasari pada
kemampuannya untuk meningkatkan sumberdaya lokal
Narasumber
1. Bappeda
2. Perwakilan SKPD
3. Kepala-Kepala Cabang SKPD di Kecamatan yang bersangkutan
4. Kepala-Kepala Unit Pelayanan di Kecamatan.
5. Anggota DPRD dari Wilayah Pemilihan Kecamatan yang bersangkutan.
6. Camat dan aparat Kecamatan,
7. LSM yang bekerja di Kecamatan yang bersangkutan, dan Para ahli/professional yang
dibutuhkan.
Pasca Musrenbang Kecamatan
Tim Pelaksana Musrenbang menyiapkan :
1. Dokumentasi hasil Musrenbang kecamatan
2. Penyusunan Berita Acara Musrenbang kecamatan.
3. Penyampaian hasil Musrenbang kecamatan kepada Kepala Bappeda.
4. Pengumuman hasil Musrenbang kecamatan oleh Tim Penyelenggara Musrenbang
kecamatan.
5. Pembekalan delegasi Musrenbang kecamatan
6. SK Camat untuk Tim Delegasi kecamatan
MUSRENBANG KELURAHAN
Musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) kelurahan adalah forum musyawarah
tahunan para pemangku kepentingan (stakeholder) kelurahan untuk menyepakati rencana
kegiatan untuk tahun anggaran berikutnya. Musrenbang kelurahan dilakukan setiap bulan Januari
untuk menyusun rencana kegiatan tahunan dengan mengacu/memperhatikan pada rencana
pembangunan jangka menengah Kelurahan (RPJMkel.) yang telah disusun untuk 5 tahun
kedepan.

Musrenbang adalah forum publik perencanaan (program) yang diselenggarakan oleh lembaga
publik yaitu pemerintah kelurahan bekerjasama dengan warga dan para pemangku kepentingan.
Penyelenggaraan musrenbang merupakan salah satu tugas pemerintah kelurahan untuk
menyelenggarakan urusan pemerintahan,pembangunan dan kemasyarakatan. Pembangunan
tidak akan bergerak maju apabila salah satu saja dari tiga komponen tatapemerintahan
(pemerintah, masyarakat, swasta) tidak berperan atau berfungsi. Karena itu, musrenbang juga
merupakan forum pendidikan warga agar menjadi bagian aktif dari tatapemerintahan dan
pembangunan.

Konsep musyawarah menunjukkan bahwa forum musrenbang bersifat partisipatif dan dialogis.
Musyawarah merupakan istilah yang sebenarnya sudah jelas berarti merupakan forum untuk
merembukkan sesuatu dan berakhir pada pengambilan kesepakatan atau pengambilan keputusan
bersama. Bukan seminar atau sosialisasi informasi. Proses musrenbang jangan sampai disusun
sebagai suatu acara seremonial yang separuh atau sebagian besar dari waktunya diisi dengan
sambutan-sambutanatau pidato-pidato. Inti dari musrenbang adalah partisipasi aktif warga.

Musrenbang kelurahan adalah forum dialogis antara pemerintah dengan pemangku kepentingan
dari suatu isu/persoalan, kebijakan, peraturan, atau program pembangunan yang sedang
dibicarakan. Dalam musrenbang kelurahan, pemerintah kelurahan dan warga berembug dalam
menyusun program tahunan di kelurahan, musrenbang kelurahan menjadi media dialog dan
penyepakatan penyusunan program dan kegiatan pembangunan di wilayah kelurahan, baik yang
ditangani secara swadaya, melalui pos bantuan daerah, menjadi bagian Renja SKPD Kelurahan,
maupun diajukan untuk ditangani oleh SKPD lain yang relevan dengan usulan yang ada.

Tujuan Musrenbang Kelurahan


Tujuan Musrenbang Kelurahan yaitu:
1. Menyepakati prioritas kebutuhan dan kegiatan yang termasuk urusan pembangunan yang
menjadi wewenang kelurahan yang menjadi bahan penyusunan Rencana Kerja SKPD
Kelurahan.
2. Prioritas kegiatan kelurahan yang akan dilaksanakan oleh warga kelurahan yang dibiayai
melalui dana swadaya masyarakat dan dikoordinasikan oleh lembaga kemasyarakatan di
kelurahan setempat.
3. Prioritas kegiatan kelurahan yang akan dilaksanakan kelurahan sendiri yang dibiayai
melalui dana bantuan dari pemerintah daerah (kota)

4. Prioritas kegiatan pembangunan kelurahan yang akan diusulkan melalui musrenbang


kecamatan untuk menjadi kegiatan pemerintah daerah dan dibiayai melalui APBD kota
atau APBD propinsi.
5. Menyepakati Tim Delegasi kelurahan yang akan memaparkan persoalan yang ada di
kelurahannya di forum musrenbang kecamatan untuk penyusunan program pemerintah
daerah/SKPD tahun berikutnya.
Keluaran Musrenbang Kelurahan
Keluaran Musrenbang Kelurahan adalah:
1. Daftar prioritas kegiatan urusan pembangunan untuk menyusun Rencana Kerja SKPD
kelurahan
2. Daftar prioritas kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan secara swadaya
3. Daftar permasalahan prioritas yang akan diajukan ke musrenbang kecamatan
4. Daftar nama Tim Delegasi Kelurahan yang akan mengikuti musrenbang kecamatan.
5. Berita acara musrenbang kelurahan
PROSES MUSRENBANG KELURAHAN
Pra Musrenbang Kelurahan
Yang perlu disiapkan untuk penyelenggaraan adalah :
1. Pembentukan Tim Penyelenggara Musrenbang (TPM) oleh Lurah
2. Menetapkan fasilitator yang berasal dari aparat (ditentukan oleh Lurah) dan masyarakat
(dipilih oleh warga);
3. Menyusun jadual dan agenda Musrenbang Kelurahan;
4. Mempersiapkan bahan/materi untuk Musrenbang Kelurahan;
5. Mengumumkan secara terbuka tentang jadual, agenda, dan tempat Musrenbang
Kelurahan;
6. Melakukan musyawarah/rembug dusun/RW
7. Daftar prioritas masalah dari tingkat di bawah Kelurahan
8. Peta potensi dan permasalahan Kelurahan (peta kerawanan kemiskinan, pengangguran,
dll.);
9. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kelurahan;

10. Informasi dari Pemerintah Kota tentang perkiraan jumlah Dana Alokasi Kelurahan yang
akan dialokasikan Kelurahan yang bersangkutan;
11. Informasi dari Pemerintah Kota tentang isyu-isyu strategis daerah;
12. Informasi tentang jumlah usulan yang dihasilkan pada forum sejenis di tahun sebelumnya
yang telah terealisasi.
13. Evaluasi pelaksanaan pembangunan Kelurahan pada tahun sebelumnya.
14. Daftar nama para wakil kelompok fungsional/asosiasi warga, koperasi, LSM yang
bekerja di Kecamatan, atau organisasi tani/ nelayan dan pedagang.
Pelaksanaan Musrenbang Kelurahan
1. Pendaftaran peserta.
2. Pemaparan Camat atas prioritas kegiatan pembangunan di Kecamatan yang bersangkutan
3. Lurah mempresentasikan prioritas masalah Kelurahan sesuai hasil Pra Musrenbang
(seperti kemiskinan, pengangguran, kesehatan, dan pendidikan);
4. Membahas Dokumen RPJM Kelurahan (Hasil evaluasi Renja SKPD Kelurahan yang
sudah berjalan).
5. Menyampaikan informasi tentang perkiraan jumlah Dana Alokasi Kelurahan yang berasal
dari pemerintah Kota (Kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh SKPD yang sudah
berjalan di wilayah kelurahan)
6. Menyampaikan informasi tentang isyu-isyu strategis Kota;
7. Membahas pelaksanaan pembangunan Kelurahan tahun sebelumnya termasuk
mendiskusikan tentang jumlah usulan yang dihasilkan pada forum sejenis di tahun
sebelumnya yang telah terealisasikan;
8. Merumuskan kriteria bersama dalam menentukan prioritas untuk menyeleksi usulan;
9. Pemaparan masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat Kelurahan oleh beberapa
perwakilan dari masyarakat misalnya : ketua kelompok tani, komite sekolah, Ketua RW /
RT dan lain-lain.
10. Pemisahan kegiatan berdasarkan: a). Kegiatan yang akan diselesaikan sendiri di tingkat
Kelurahan dan b). Kegiatan yang menjadi tanggung jawab Satuan Kerja Perangkat
Daerah yang akan dibahas dalam Musrenbang tahunan Kecamatan.
11. Membahas prioritas pembangunan tahun yang akan datang beserta pendanaannya sesuai
dengan potensi serta permasalahan kelurahan;

12. Penetapan prioritas kegiatan pembangunan tahun yang akan datang sesuai dengan potensi
serta permasalahan di Kelurahan yang akan diusung ke Musrenbang Kecamatan
13. Musyawarah penentuan tim delegasi Kelurahan dengan proses sbb:
o Penyampaian/penyepakatan kriteria tim delegasi Kelurahan.
o Penentuan calon dari peserta musrenbang kelurahan.
o Pemilihan/pengambilan suara.
o Penyampaian/penyepakatan mandat yang diberikan kepada tim delegasi
o Penetapan daftar nama 3-5 orang (masyarakat) delegasi dari peserta Musrenbang
Kelurahan untuk menghadiri musrenbang Kecamatan. Dalam komposisi delegasi
tersebut terdapat perwakilan perempuan
o Berita acara Musrenbang Tahunan
Nara Sumber
1. Lurah,
2. Ketua dan para anggota LPM,
3. Camat dan aparat Kecamatan,
4. Kepala sekolah,
5. Kepala puskesmas,
6. Pejabat instansi yang ada di Kelurahan, dan
7. LSM yang bekerja di Kelurahan yang bersangkutan
Partisipan Musrenbang Kelurahan
Seluruh komponen masyarakat yang berada di Kelurahan, seperti :
1. Ketua RT/RW
2. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM),
3. Kelompok Perempuan,
4. Keterwakilan kelompok usia
5. Organisasi Masyarakat,
6. Pengusaha,Kelompok-kelompok masyarakat marginal, dan lain-lain.

7. Keterwakilan berbagai sektor (ekonomi/ pertanian/ kesehatan/ pendidikan/


lingkungan/dsb.)

Pasca Musrenbang Kelurahan


Tim Delegasi bersama dengan tim penyelenggara Musrenbang melakukan :
1. Rapat kerja finalisasi dokumen Renja SKPD Kelurahan
2. Penyusunan Daftar Prioritas Kegiatan Pembangunan Swadaya Kelurahan
3. Daftar Prioritas Permasalahan Pembangunan Kelurahan

Anda mungkin juga menyukai