Bab Xii Spektek
Bab Xii Spektek
SPESIFIKASI TEKNIS
Semua bahan urugan yang akan digunakan berupa tanah atau pasir. dan sebelum
digunakan harus ada ijin dari Direksi.
2.2.3 Syarat-syarat pelaksanaan
1. Pekerjaan Galian
a. Kedalaman galian saluran komplek minimal sesuai dengan gambar.
b. Galian tanah untuk lubang pondasi, kedalamannya harus mencapai tanah keras
atau sekurang-kurangnya sesuai dengan gambar.
c. Lubang galian harus cukup lebar guna mendapatkan ruang kerja yang cukup dan
sisi-sisinya tidak mudah longsor. Pada galian tanah yang mudah longsor,
kontraktor harus mengadakan tindakan pencegahan dengan memasang penahan
atau cara lain yang disetujui direksi.
d. Selama pelaksanaan penggalian, harus dibersihkan juga bekas-bekas akar pokok
kayu, longsoran atau benda-benda yang dapat mengganggu konstruksi padat.
e. Dalam pelaksanaan penggalian, pemasangan pondasi dan pekerjaan lain di
dalam galian harus dihindarkan dari genangan air. Untuk itu kontraktor harus
menyediakan pompa air dengan jumlah yang cukup untuk menunjang
kelancaran pekerjaan tersebut.
2. Pekerjaan Urugan
a. Bila pondasi sudah cukup mengeras, maka pengurugan dapat dilakukan, yaitu
pengurugan sisi bagian samping pondasi dengan tanah bekas galian.
b. Pelaksanaan pengurugan harus dilaksanakan dengan cara setiap lapis dengan
ketebalan setiap lapis +25 cm dan dipadatkan dengan steamper atau vibro.
c. Tanah yang akan diurug harus dalam keadaan terurai, bukan merupakan
bongkahan-bongkahan tanah agar mudah dipadatkan.
d. Tanah bongkahan tidak diijinkan untuk mengurug, disebabkan apabila terkena
air tanah dan terurai mudah menjadi penurunan lantai.
e. Dalam pelaksanaan pengurugan terutama pasir di bawah lantai dan area parker,
konraktor harus memperhatikan tingkat kepadatannya, sehingga tidak akan
terjadi penurunan akibat konsolidasi urugan.
2.3 Pekerjaan Pasangan
2.3.1
Lingkup pekerjaan
1. Pekerjaan pondasi batu kali
2. Pekerjaan pasangan bata merah
3. Pekerjaan plesteran dan acian
2.3.2
Bahan-bahan
1. Batu kali
Batu kali yang digunakan pada pasangan pondasi batu kali adalah batu kali dengan
ukuran 15/20 cm dan berujung runcing.
2. Batu bata
Batu harus berkualitas baik, ukuran minimal 5 x 11 x 24 cm, mempunyai rusukrusuk yang tajam dan siku, bidang sisinya datar, padat, dan tidak menunjukkan
retak-retak dengan kuat tekan minimal 10 kg/cm2, hasil pembakaran kayu. Apabila
dilakukan pemeriksaan dengan menggoreskan ujungnya berkurang akibat aus
maksimal 1 cm, diutamakan hasil pembakaran kayu.
d. Semua voeg/siar di antara pasangan batu pada hari pemasangan harus dikeruk 1
cm pada bagian luar dan dalam pada hari pemasangannya dengan rapi.
e. Sebelum dipasang bata harus dibasahi dengan air secukupnya hingga jenuh agar
dapat melekat dengan sempurna.
f. Pemasangan dinding maksimal seluas 9 m2. Bila lebih, maka harus dipasang
kolom praktis.
4. Plesteran dan acian
a. Plesteran Trasram
Plesteran ini dilakukan pada dinding km/wc, kaki bangunan setinggi 20 cm, bak
peresapan dan septitank. Campuran yang digunakan adalah 1pc : 3ps dengan
tebal 1,5 2 cm.
b. Plesteran Dinding
Dilakukan pada semua dinding bata merah yang tidak mengandung resapan air.
Campuran yang digunakan adalah 1pc: 3ps dengan tebal 1,5 2 cm
c. Plesteran dan benangan sudut beton
Dilaksanakan pada semua pekerjaan beton yang tampak. Campuran yang
digunakan 1pc : 2ps dengan tebal 1,5 2 cm.
Ketentuan umum pekerjaan plesteran:
a. Sebelum pekerjaan plesteran dilaksanakan, maka permukaan dinding yang akan
diplester harus dibasahi terlebih dahulu.
b. Semua pekerjaan plesteran dinding tembok harus rata, halus merupakan satu
bidang tegak lurus dan siku, pekerjaan plesteran yang telah selesai harus bersih
dari retak-retak/noda-noda dan cacat lainnya.
c. Acian dengan menggunakan air PS, setelah agak kering permukaan acian
digosok dengan kertas semen.
d. Acian beton dan benangan juga dilakukan pada permukaan kolom.
3.4 Pekerjaan Beton
3.4.1 Lingkup pekerjaan
Lingkup pekerjaan beton terdiri dari 3, yaitu:
a. Pekerjaan bekisting
b. Pekerjaan pembesian
c. Pekerjaan pengecoran/pembetonan
3.4.2 Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalan pekerjaan beton ini memakai bahan-bahan seperti:
a. Bekisting
1. Pada pekerjaan bekisting, menggunakan kayu kelas II yang cukup kering
dengan tebal minimal 2 cm danpanil-panil multipleks dengan tebal minimum 12
mm.
2. Rangka penguat konstruksi bekisting dari kayu ukuran 5/7 sebagai penyokong,
penyangga maupun pengikat, sehingga mampu mendukung tekanan beton pada
saat pengecoran samapai selesai proses pengikatan.
3. Penyangga struktur lantai (balok, lantai, dll) dapat menggunakan scaffolding
dengan dialasi papan kelas III antara tanah dan penyangga. Dan pemasangan
penyangga setelah tanah dipadatkan.
b. Baja tulangan
1. Baja tulangan yang dipakai harus dari baja mutu 24 menurut PBI 1971. Apabila
baja tulangan kualitasnya diragukan oleh direksi, maka kontraktor harus
memeriksakan ke lembaga penerbitan bahan yang diakui atas biaya kontraktor.
2. Ukuran baja tulangan harus seperti dalam gambar, penggantian dengan diameter
lain, hanya diperkenankan atas persetujuan tertulis oleh direksi. Bila
penggantian dapat disetujui maka luas penampang yang diperlukan tidak boleh
kurang dari tulangan dalam gambar atau perhitungan. Segala biaya yang
ditambah oleh penggantian tulangan terhdap yang digambar, sejauh bukan
kesalahan gambar adalah tanggung jawab kontraktor.
3. Semua baja tulangan harus disimpan di area bebas lembab, dipisahkan sesuai
dengan diameter serta asal pembelian. Semua tulangan baja harus dilindungi
dari segala kotoran dan minyak serta sejauh mungkin dihindarkan terhadap
pengaruh garam kuat.
c. Semen Portland (PC)
Semen Portland yang dipakai harus dari jenis I menurut Peraturan Semen Portland
Indonesia 1972(NI-8) yaitu semen Gresik atau merek lain dengan persetujuan
tertulis dari direksi.
d. Agregat halus (pasir)
Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alami atau pasir buatan yang
dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu asal menurut PBI 1971 (NI-2) memenuhi
syarat. Pada prinsipnya agregat halus terdiri dari butir-butir yang tajam dank eras
serta bersifat kekal, agregat halus harus bersih dan tidak boleh mengandung lumpur
lebih dari 5% (terhadap berat kering) serta memenuhi gradasi yang baik. Jika
meragukan, pasir tersebut harus dibawa ke laboratorium untuk diperiksa, atau pasir
yang sesuai dengan mix design. Pasir laut tidak boleh digunakan.
e. Agregat kasar
Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil dan batu pecah alami maupun
buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu atau yang sesua dengan mix
desain juga harus memenuhi PBI 1971 (NI-2).
f. Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton-beton harus air bersih (yang dapat
diminum) dan tidak boleh mengandung minyak, asam, alcohol, garam dan bahanbahan lainnya yang dapat merusak beton/tulangan baja.
g. Paku
3.4.3 Syarat-Syarat Pekerjaan
a. Pekerjaan Bekisting
1. Bekisting menggunakan kayu meranti yang cukup kering dan mampu
mendukung tekanan beton pada saat pengecoran sampai selesai saat pengikatan.
2. Sebelum beton dituang, cetakan harus diteliti uantuk memastikan bahwa
cetakan sudah tepat posisinya, kokoh, rapat, tidak terjadi penurunan atau
pengembangan saat beton dituang nanti, serta bersih dari segala macam kotoran.
3. Permukaan terjadi penyerapan air secara merata agar tidak terjadi penyerapan
air dari beton yang baru dituang.
4. Cetakan dapat dibongkar dengan persetujuan direksi lapangan atau pengawas.
b. Pekerjaan beton
1. Pada pembetonan, campuran yang digunakan adalah campuran K-250.
- Campuran K-250 digunakan untuk pekerjaan beton pondasi setempat dan
menerus, footplat, pondasi tangga, sloof, balok, plat lantai, lisplank beton,
beton ring, serta beton pedestal.
Untuk melaksanakan pekerjaan beton harus mengikuti persyaratan-persyaratan
yang tercantum dalam PBI 1971 dengan pengawasan yang ketat terhadap mutu.
2. Perbandingan komposisi adukan ditentukan dengan perbandingan mix desain
yang dibuat di laboratorium yang ditunjuk oleh direksi, hasil tersebut akan
digunakan patokan dalam pelaksanaan di lapangan. Biaya mix desain
ditanggung oleh kontraktor. Adapun untuk pembetonan non structural atau tanpa
tulangan seperti beton rabat, lantai kerja, menggunakan campuran 1 pc : 5ps
.Sedangkan untuk pekerjaan beton struktur atau beton bertulang menggunakan
campuran 1pc: 3ps.
3. Pelaksanaan pekerjaan
- Pada pembuatan lapisan penutup beton, tebal lapisan harus mendapat
persetujuan direksi dan ditetapkan sesuai dengan ketentuan pada PBI 1971.
Dan untuk mendapatkan ketebalan lapisan penutup beton yang seragam
maka harus dibuat beton ganjal tulangan/beton blok persegi yang dapat
diikat terhadap baja tulangan dengan mutu perekat yang sama dengan suatu
batas yang dicor.
- Pengawasan pekerjaan beton harus dilakukan dengan ketat dan secara
berkala harus dibuat benda uji beton dari slump, untuk diuji di laboratorium
setempat atau yang telah disetujui oleh direksi.
- Takaran untuk bahan beton harus dilakukan dengan baik agar mendapatkan
hasil yang dikehendaki, smua pengadukan dilakukan dengan mesin
pengaduk,
- Pengecoran ke dalam cetakan harus selesai dan berhenti pada suatu bagian
yang telah ditentukan oleh direksi atau dengan pertimbangan syarat
konstruksi.
- Adukan yang dituangkan ke dalam cetakan harus dipadatkan dengan mesin
penggetar (vibrator). Penggetaran harus dimulai pada waktu adukan
ditunagkan ke dalam cetakan sampai adukan berikutnya dituangkan
kembali. Penggetaran tidak diperkenankan langsung mengenai tulangan atau
bagian-bagian beton yang sudah mengeras.
c. Pekerjaan pembesian
Pemasangan, penyambungan, pemotongan dan pembengkokan harus sesuai dengan
persyaratan dalam PBI minimal sesuai gambar.
3.5 Pekerjaan Konstruksi Atap dan Penutup Atap
3.5.1 Lingkup pekerjaan
Lingkup pekerjaan atap adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan kuda-kuda
2. Pekerjaan Gording
3. Pekerjaan NOK dan Jurai
4. Pekerjaan rang dan usuk
3.8.2 Bahan-bahan
1. Untuk semua pekerjaan lantai dan dinding menggunakan ex. Roman kecuali
pasangan Granite Tile pada ruang utama menggunakan ex. Monalisa.
2. Khusus untuk keramik-keramik yang dimaksud dipesan oleh kontraktor dan harus
mengajukan contoh terlebih dahulu kepada direksi.
3. Sebelum mengadakan pemasangan/ mendatangkan bahan kontraktor harus
mengajukan contoh bahan terlebih dahulu kepada konsultan pengawas untuk
mendapatkan persetujuan.
3.8.3 Syarat-Syarat Pekerjaan
1. Seluruh lantai tegel keramik dipasang dengan perekat 1 Pc : 4 Ps dan nat-natnya
dicor dengan semen warna dengan warna sesuai dengan tegel keramiknya.
2. Pengecoran setelah pemasangan berlangsung 3 (tiga) hari dengan persetujuan
konsultan pengawasan.
3.9.2 Bahan-bahan
1. Persyaratan umum
Bahan-bahan yang akan dipasang harus baru dan memenuhi persyaratan-persyaratan
bahan yang berdasarkan PUILL 1987, syarat syarat LMK dan peraturan-peraturan
setempat atau peraturan standar internasional yang berlaku.
2. Bahan dan peralatan untuk sistem distribusi daya listrik.
a. Panel tegangan rendah serta kelengkapannya.
b. Sirkuit breaker harus merk yang mendapatkan sertifikat PLN atau LMK.
c. Panel dilengkapi pilot lamp. Warna merah, kuning dan hijau untuk fase R,S,T
dan dilengkapi sekering kecil untuk masing-masing lampu.
d. Kabel-kabel tegangan rendah dengan jenis dan ukuran yang sesuai yang
dinyatakan dalam gambar dengan merk sekualitas Focus atau yang skualitas
(bersertifikat LMK).
e. Semua bahan dan peralatan harus baru dan sesuai dengan syarat-syarat yang
dimaksud dalam gambar dan RKS dan terlebih dahulu diajukan contoh-contoh
atau brosur-brosur dan shop drawing.
3. Kabel-kabel untuk instalasi penerangan
a. Kabel-kabel instalasi dari kualitas produksi dalam negeri.
b. Merk adalah Focus atau yang semuanya bersertifikat LMK dan telah disetujui
oleh direksi.
c. Jenis dan ukuran sesuai yang dinyatakan dalam gambar.
4. Pipa-pipa kabel dan persilangan
a. Pipa kabel yang digunakan pipa PVC dengan ukuran yang sesuai atau minimal
diameter 5/8 dan 2 atau secukupnya untuk kabel tanam dan tidak boleh ada
sambungan kabel didalamnya. Khususnya untuk kabel tertentu (kabel pembagi)
di dekat panel digunakan pipa galvanize.
b. Persilangan-persilangan pipa disambung dengan T doos dengan bahan PVC
dilengkapi dengan tutupnya.
c. Sambungan kabel pada persilangan ditutup dengan dop bahan keramik atau
PVC.
5. Saklar dan stop kontak
a. Armateur-armateur saklar dan stop kontak merk Vimar atau yang sekualitas.
b. Doos digunakan tipe inbouw (tertanam dalam dinding) dengan bahan plastik
yang khusus yang khusus untuk itu yaitu hubungan doos dengan saklar tertutup.
6. Titik lampu untuk instalasi penerangan
a. Armateur-armateur lampu produksi dalam negeri dan telah mendapatkan
persetujuan direksi, macam, jenis dan ukuran-ukuran daya sesuai yang dinyatan
dalam gambar.
b. Semua bahan-bahan adalah harus baru dan sesuai dengan syarat-syarat yang
dimaksud dalam gambar dan terlebih dahulu diajukan contoh, brosur dan shop
drawing dan harus diserahkan kepada direksi, 30 (tiga puluh) hari sebelum
pemasangan.
c. Lampu SL (Save Lamp)
Produksi dalam negeri dengan kualitas baik, merk Philips atau Nasional atau
sekualitas.
3.11.2 Bahan-bahan
1. Closet Jongkok produksi TOTO lengkap, warna ditentukan kemudian
2. Wastafel produksi TOTO
3. Floor drain merk San-EI ex Japan, Metal vercroom, diameter 2" lengkap dengan
syphon.
4. Kran tembok merk SAN-EI ex Japan diameter 0,5" verchroom, denga atau tanpa
leher bebek (extention) sesuai gambar untuk itu.
3.11.3 Syarat-Syarat Pekerjaan
1. Pemasangan pipa-pipa draAmstadse dari atap, alat plumbing, kamar mandi dan
tempat-tempat lain yang ditunjuk dalam gambar.
2. Pemasangan pipa ventilasi dari stek ventilasi ke pipa dan atau alat plumbing yang
ditunjukkan dalam gambar.
3. Untuk bahan bak penampung beton lengkap dengan penampungnya.
4. Setiap bahan pipa (panjang utuh), fitting, fixture-fixture dan peralatan yang akan
dipasang pada instalasi ini harus mempunyai tanda atau merek yang jelas dari
pabrik pembuatnya, fitting-fitting dan fixture yang tidak memiliki tanda-tanda
tersebut harus diganti dan tanggung jawab kontraktor.
5. Bahan-bahan, peralatan-peralatan tambahan yang disediakan harus baru dan dapat
diterima.
6. Pipa-pipa air bersih utama maupun pipa cabang-cabang untuk distribusi air sampai
ke fixture baik yang ditanam didalam tanah, ditanam didalam dinding maupun
yang ditempatkan diatas langit-langit dibuat dari pipa putih yang digalvanisir atau
gip kelas medium dari bermacam-macam ukuran sesuai dengan ukuran yang
dinyatakan didalam gambar, produksi dalam negeri dengan kualitas terbaik dipilih
salah satu dari produksi Wavin/ Vinilon/ Maspion-SNI.
7. Pipa-pipa draAmstadse dan vent yang dipasang pada alat plumbing dan semua
fittingnya menggunakan PVC type Vinilon/ Maspion-SNI.
8. Talang tegak menggunakan pipa PVC type AW kelas medium produksi PVC type
Vinilon/ Maspion-SNI.
9. Bahan dan peralatan sambungan dipakai dari mutu terbaik, kualitas dan produksi
yang sama dengan pipa yang digunakan serta telah mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas.
Peralatan dan material yang akan dipakai atau dipasang harus diajukan contohnya kepada
Konsultan Pengawas sebelum dilakukan pemasangan atau pemakaian dapat berlangsung
setelah mendapatkan persetujuan dari Konsultan pengawas.