PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Penyakit adalah keadaan tidak normal pada badan yang menyebabkan
ketidak selesaian, disfungsi, atau tekanan/stres kepada orang yang berhubung
rapat dengannya. Kadang kala istilah ini digunakan secara umum untuk
menerangkan kecederaan, kecacatan, sindrom, simptom, keserongan tingkah laku,
dan variasi biasa sesuatu struktur atau fungsi, sementara dalam konteks lain boleh
dianggap sebagai kategori yang boleh dibezakan. Terdapat berbagai jenis
penyakit yang mengancam manusia. Penyakit ini dapat disebabkan oleh kuman,
bakteria, virus, racun, kegagalan organ berfungsi, dan juga oleh penyakit
baka/keturunan.
Sesuatu keadaan boleh disahkan secara objektif, tetapi anggapan bahawa
sesuatu gejala ialah penyakit bergantung pada pertimbangan nilai masyarakat.
Sebagai contoh, pada masa kini, dalam kalangan masyarakat Amerika Utara,
jumlah mereka yang menganggap masalah kebantutan dan obesiti sebagai
penyakit telah meningkat sepanjang tempo 40 tahun lalu, sebaliknya jumlah
mereka yang menganggap homoseksual sebagai penyakit semakin berkurangan.
Sesuatu gejala dianggap sebagai penyakit oleh sesuatu kebudayaan atau
dalam satu julat masa, tetapi bukan dalam semua kebudayaan atau era. Masalah
kecenderungan menentang, masalah sukar menumpukan perhatian, dan masalah
personaliti merupakan antara contoh gejala yang dianggap sebagai penyakit
dalam masyarakat Amerika Utara kini tetapi tidak pernah dianggap sedemikian
dalam kebudayaan Amerika abad lalu atau bagi masyarakat lain pada masa kini.
Eksim atau Dermatosis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang
mana kulit tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja
namun yang paling sering terkena adalah tangan dan kaki. Jenis eksim yang
paling sering dijumpai adalah eksim atopik atau dermatosis. Gejala eksim akan
mulai muncul pada masa anak-anak terutama saat mereka berumur diatas 2 tahun.
Pada beberapa kasus, eksim akan menghilang dengan bertambahnya usia, namun
tidak sedikit pula yang akan menderita seumur hidupnya. Dengan pengobatan
1
yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi
angka kekambuhan.
Dimanapun lokasi timbulnya eksim, gejala utama yang dirasakan pasien
adalah gatal. Terkadang rasa gatal sudah muncul sebelum ada tanda kemerahan
pada kulit. Gejala kemerahan biasanya akan muncul pada wajah, lutut, tangan dan
kaki, namun tidak menutup kemungkinan kemerahan muncul di daerah lain.
Daerah yang terkena akan terasa sangat kering, menebal atau keropeng. Pada
orang kulit putih, daerah ini pada mulanya akan berwarna merah muda lalu
berubah menjadi cokelat. Sementara itu pada orang dengan kulit lebih gelap,
eksim akan mempengaruhi pigmen kulit sehingga daerah eksim akan tampak
lebih terang atau lebih gelap.
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud Dermatosis?
2. Apa saja tipe atau jenis Dermatosis?
3. Apa saja gejala dari Dermatosis?
4. Apa saja penyebab dari Dermatosis?
5. Bagaimana cara pencegahan atau penyembuhan penyakit Dermatosis?
C.
Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian Dermatosis.
2. Mengetahui tipe atau jenis Dermatosis.
3. Mengetahui gejala dari Dermatosis.
4. Mengetahui penyebab dari Dermatosis.
5. Mengetahui cara pencegahan atau penyembuhan penyakit Dermatosis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dermatosis
Dermatosis atau eksim sering muncul pada kulit seseorang apalagi yang
kurang menjaga kebersihannya. Dermatosis juga sering muncul pada pasien
HIV/AIDS. Dermatosis atau biasa disebut dengan eksim adalah istilah kedokteran
untuk kelainan kulit yang mana kulit tampak meradang dan iritasi. Dermatitis ini
juga termasuk peradangan hebat yang menyebabkan pembentukan lepuh atau
gelembung kecil (vesikel) pada kulit yang akhirnya pecah dan mengeluarkan
cairan. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang paling sering terkena
adalah tangan dan kaki. Jenis eksim yang paling sering dijumpai adalah eksim
atopik atau dermatitis atopik.
Gejala eksim akan mulai muncul pada masa anak anak terutama saat
mereka berumur diatas 2 tahun. Pada beberapa kasus, eksim akan menghilang
dengan bertambahnya usia, namun tidak sedikit pula yang akan menderita seumur
hidupnya. Dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan
baik sehingga mengurangi angka kekambuhan.
3
Gambar 1. Dermatosis
Sumber Internet, diakses pada 2 Desember 2014
B.
Tipe Dermatosis
Dermatosis terdapat berbagai macam tipe-tipenya, diantaranya :
1.
Dermatosis Atopik
Adalah salah satu jenis dermatosis yang paling sering ditemui dan
merupakan penyakit keturunan. Penyakit ini umumnya dimulai ketika bayi
atau pada saat masih anak-anak dengan gejala gatal-gatal, radang pada kulit.
Selain itu pada sebagian penderita juga sering menimbulkan penyakit lain
seperti asma dan demam.
Dermatosis atopik ini adalah radang pada kulit berbentuk ruam yang
4
timbul hanya pada orang yang memiliki kulit sensitif dan mudah teriritasi.
Gangguan pada kulit ini terjadi dalam jangka waktu lama dan sewaktu-waktu
dapat kambuh. Diperkirakan angka kejadian di masyarakat sekitar 1-3% dan
pada anak kurang dari 5 tahun sebesar 3,1%. Prevalensi dermatosis atopik
pada anak meningkat 5-10% pada 20-30 tahun terakhir. Sangat mungkin
peningkatan prevalensi ini berasal dari faktor lingkungan, seperti bahan kimia
industri, makanan olahan, atau benda asing lainnya. Ada dugaan bahwa
peningkatan ini juga disebabkan perbaikan prosedur diagnosis dan
pengumpulan data.
Dermatosis atopik lebih sering terjadi pada perempuan, dan rentang
usia yang paling sering mengalami gangguan ini antara 25-44 tahun dan 1-4
tahun. Balita merupakan kelompok umur yang paling sering mengalami
gangguan ini. Umumnya episode pertama terjadi sebelum usia 12 bulan dan
episode-episode selanjutnya akan hilang timbul hingga si anak melewati masa
tertentu. Sebagian besar anak akan sembuh dari penyakit ini sebelum usia 5
tahun, dan sebagian kecil anak akan terus mengalaminya hingga dewasa.
2.
Dermatosis Kontak
Dermatosis kontak dibagi lagi menjadi 2 yaitu :
a.
berupa bahan kimia dengan berat molekul kurang dari 500-1000 Da, yang
juga disebut bahan kimia sederhana. Dermatitis yang timbul dipengaruhi
oleh potensi sensitisasi alergen, derajat pajanan, dan luasnya penetrasi di
kulit. Mekanisme terjadinya kelainan kulit pada dermatoais kontak alergi
adalah mengikuti respons imun yang diperantarai oleh sel (cell-mediated
immune respons) atau reaksi tipe IV. Reaksi hipersensitivitas di kulit
timbulnya lambat (delayed hypersensitivit), umumnya dalam waktu 24
jam setelah terpajan dengan alergen. Sebelum seorang pertama kali
menderita dermatitis kontak alergik, terlebih dahulu mendapatkan
perubahan spesifik reaktivitas pada kulitnya.
Perubahan ini terjadi karena adanya kontak dengan bahan kimia
sederhana yang disebut hapten yang akan terikat dengan protein,
membentuk antigen lengkap. Antigen ini ditangkap dan diproses leh
makrofag dan sel Langerhans, selanjutnya dipresentasikan ke sel T.
Setelah kontak dengan yang telah diproses ini, sel T menuju ke kelenjar
getah
bening
regional
untuk
berdeferensiasi
dan
berproliferasi
Ada dua jenis bahan iritan yaitu : iritan kuat dan iritan lemah.
Iritan kuat akan menimbulkan kelainan kulit pada pajanan pertama pada
hampir semua orang, sedang iritan lemah hanya pada mereka yang paling
rawan atau mengalami kontak berulang-ulang. Faktor kontribusi,
misalnya kelembaban udara, tekanan, gesekan dan oklusi, mempunyai
andil pada terjadinya kerusakan tersebut.
3.
Dermatitis Numular
Dermatosis numular merupakan suatu peradangan dengan lesi yang
menetap, dengan keluhan gatal, yang ditandai dengan lesi berbentuk uang
logam, sirkular atau lesi oval berbatas tegas, umumnya ditemukan pada
daerah tangan dan kaki. Lesi awal berupa papul disertai vesikel yang
biasanya mudah pecah sehingga basah (oozing). Nama lain dari dermatosis
numular adalah ekzem diskoid, ekzem numular, nummular eczematous
dermatitis. Terdapat beberapa klasifikasi dermatosis berdasarkan lokasi
kelainan, penyebab, usia, faktor konstitusi.
Dermatosis Statis
4.
C.
Gejala Dermatosis
Dermatosis ringan menimbulkan gejala utama yaitu kulit memerah kering,
bersisik, dapat menimbulkan gatal, biasanya terdapat pada daerah kaki atau
tangan. Sedangkan tanda-tanda dari dermatosis akut yaitu kulit mengalami gatal
yang intents yang biasanya terjadi pada daerah depan siku, belakang lutut, dan
pada wajah. Selanjutnya kulit menjadi lebih sensitif terhadap kain, terutama kain
wol. Pada musim dingin dermatosis akan menjadi lebih parah karena udara yang
kering.
Dimanapun lokasi timbulnya eksim, gejala utama yang dirasakan pasien
8
adalah gatal. Terkadang rasa gatal sudah muncul sebelum ada tanda kemerahan
pada kulit. Gejala kemerahan biasanya akan muncul pada wajah, lutut, tangan dan
kaki, namun tidak menutup kemungkinan kemerahan muncul di daerah lain.
Daerah yang terkena akan terasa sangat kering, menebal atau keropeng. Pada
orang kulit putih, daerah ini pada mulanya akan berwarna merah muda lalu
berubah menjadi cokelat. Sementara itu pada orang dengan kulit lebih gelap,
eksim akan mempengaruhi pigmen kulit sehingga daerah eksim akan tampak
lebih terang atau lebih gelap.
D.
Penyebab Dermatosis
Penyebab dermatosis dapat berasal dari luar (eksogen), misalnya bahan
kimia, fisik (contoh : sinar), mikroorganisme (bakteri, jamur); dapat pula dari
dalam (endogen), misalnya dermatosis atopik. Sebagian lain tidak diketahui pasti.
Banyak macam dermatosis yang belum diketahui patogenesisnya, terutama yang
penyebabnya fakktor endogen. Yang telah banyak dipelajari adalah tentang
dermatosis kontak, baik yang tipe alergik maupun iritan primer.
Pada umumnya penderita dermatosis mengeluh gatal. Kelainan kulit
bergantung pada stadium penyakit, batasnya dapat tegas dapat pula tidak tegas,
penyebarannya dapat setempat, generalisata, bahkan universalis. Pada stadium
akut kelainan kulit berupa eritema, edema, vesikel atau bula, erosi dan eksudasi,
sehingga tampak basah (medidans). Stadium subakut, eritema berkurang, eksudat
mengering menjadi krusta. Sedang pada stadium kronis tampak lesi kronis,
skuama, hiperpigmentasi, likenifikasi, dan papul, mungkin juga terdapat erosi
atau ekskoriasi karena garukan. Stadium tersebut tidak selalu berurutan, bisa saja
sejak awal suatu dermatitis memberi gambaran klinis berupa kelainan kulit
stadium kronis. Demikian pula jenis efloresensinya tidak selalu harus polimorfi,
mungkin hanya oligomorfi.
Tiap orang mempunyai pencetus eksim yang berbeda beda. Ada orang
yang setelah memegang sabun atau deterjen akan merasakan gatal yang luar
biasa, ada pula yang disebabkan oleh bahan atau alat rumah tangga yang lain.
9
Gejala yang timbul pun bervariasi, ada yang gatalnya ringan tetapi rasa panas
yang dominan, ada pula yang sebaliknya. Infeksi saluran nafas bagian atas atau
flu juga bisa menjadi pencetus timbulnya eksim. Stress yang dialami penderita
akan membuat gejala menjadi lebih buruk.
Meskipun penyembuhan eksim sangat sulit dilakukan, namun pada banyak
kasus, pasien dapat mengurangi terjadinya kekambuhan dengan melakukan
pengobatan yang tepat dan menghindari iritan/alergen yang menyebabkan eksim.
Perlu diingat, penyakit ini tidak menular dan tidak akan menyebar dari satu orang
ke orang yang lain.
Hingga kini belum ada kesepakatan internasional mengenai tatanan dan
klasifikasi dermatosis, tidak hanya karena penyebabnya yang multi faktor, tetapi
juga karena seseorang dapat menderita lebih dari satu jenis dermatosis pada
waktu yang bersamaan atau bergantian. Ada yang memberi nama berdasarkan
etiologi (contoh : dermatitis kontak, radiodermatitis, dermatitis medikamentosa),
morfologi (contoh : dermatitis papulosa, dermatitis vesikulosa, dermatitis
medidasns, dermatitis eksfoliativa), bentuk (contoh : dermatitis numularis),
lokalisasi (contoh : dermatitis interdigitalis, dermatitis intertriginosa, dermatitis
manus, dermatitis generalisata), dan ada pula yang berdasarkan lama atau stadium
penyakit (contoh : dermatitis akut, dermatitis subakut, dermatitis kronis).
Perubahan histopatologi dermatitis terjadi pada epidermis dan dermis,
bergantung pada stadiumnya. Pada stadium akut kelainan di epidermis berupa
vesikel atau bula, spongiosis, edema intrasel, dan eksositosis, terutama sel
mononuklear. Dermis sebab, pembuluh darah melebar, ditemukan sebukan
terutama sel mononuklear; eosinofil kadang ditemukan, bergantung pada
penyebab dermatitis.
Kelainan pada stadium subakut hampir seperti stadium akut, jumlah
vesikel di epidermis berkurang, spongiosis masih jelas, epidermis tertutup krusta,
dan parakeratosis; edema di dermis berkurang, vasodilatasi masih tampak jelas,
demikian pula sebukan sel radang.
Epidermis pada stadium kronis, hiperkeratosis, parakeratosis, akantosis,
10
rete ridges memanjang, kadang ditemukan spongiosis ringan; vesikel tidak ada
lagi. Papila dermis memanjang (papilamatosis), dinding pembuluh darah
menebal, dermis terutama di bagian atas bersebukan sel radang mononuklear,
jumlah fibroblas dan kolagen bertambah.
Eksim dapat dipicu oleh beberapa hal, antara lain:
1
Keringnya kulit
Iritasi oleh sabun, detergen, pelembut pakaian, dan bahan kimia lain
Alergi terhadap tungau debu, serbuk sari tanaman, atau bulu hewan
4.
Kortikosteroid topical
a. Obat-obat seperti steroid sebaiknya digunakan hanya pada daerah yang
meradang.
b. Tidak dianjurkan untuk menggunakan preparat mi pada luka terbuka atau
5.
pada wajah.
Pelindung kulit
a. Beberapa bahan yang terkandung dalam pelembab dan emolien dapat
memperburuk kondisi kulit.
b. Pelembab sebaiknya dioleskan sesering mungkin untuk menghindari
6.
7.
Suplemen
The Marigold, Minyak Evening, Primrose Marine E, Latio Calamin,
Baking Soda, Multivitamin dan Mineral, Vitamin A, C, dan E dan Zing,
Ekstrak Kulit Kayu Cemara.
12
2.
sedang pasta pada daerah yang tidak berambut. Bila kronik, diberi salap.
Makin berat atau akut penyakitnya, makin rendah persentase
obat spesifik.
Munculnya eksim dapat dihindari dengan melakukan beberapa tips dibawah ini:
1.
2.
3.
4.
Kurangi Stress.
13
5.
Hindari pakaian yang menggunakan bahan yang menggaruk seperti wool dan
lain lain.
6.
Hindari sabun dengan bahan yang terlalu keras, deterjen dan larutan lainnya.
7.
Hindari faktor lingkungan lain yang dapat mencetuskan alergi seperti serbuk
bunga, debu, bulu binatang dan lain lain.
8.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kasus tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Eksim atau
Dermatosis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit
tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang
paling sering terkena adalah tangan dan kaki. Jenis eksim yang paling sering
dijumpai adalah eksim atopik atau dermatosis atopik. Gejala eksim akan mulai
muncul pada masa anak-anak terutama saat mereka berumur diatas 2 tahun. Pada
beberapa kasus, eksim akan menghilang dengan bertambahnya usia, namun tidak
sedikit pula yang akan menderita seumur hidupnya. Dengan pengobatan yang
tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi dampak
dari penyakit Dermatitis.
14
DAFTAR PUSTAKA
Djuanda A, Hamzah M,editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin ed. 5. Jakarta :
Fakultas Kedokteran Unibersitas Indonesia; 2007.
http://www.tanyadok.com/kesehatan/gangguan-kesehatan-kulit-yang-sering-kambuhjangan-jangan-dermatitis-atopik diakses pada tanggal 2 Desember 2014 pukul
15.00
http://www.tanyadok.com/kesehatan/gangguan-kesehatan-kulit-yang-sering-kambuhjangan-jangan-dermatitis-atopik diakses pada tanggal 2 Desember 2014 pukul
15.15
http://lukas21.wordpress.com/pengertian-penyakit/ diakses pada tanggal 2 Desember
2014 pukul 15.38
15