Anda di halaman 1dari 9

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M

Berusaha Menerapkan Islam Kaffah

www.bersamadakwah.com

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M


Berusaha Menerapkan Islam Kaffah

        ! " #$  %&#'  # :      



 
)
( * +, -  .   /01 2 34 /5 6
  3  7*/89 , ;: <
B *9 "  ,  = >
',   ?- , @ /

 ?- ?A>
/% 
CDE
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,
Ramadhan adalah bulan istimewa. Di negeri kita, perubahan
besar segera terjadi dan kita rasakan di bulan Ramadhan ini.
Tiba-tiba suasana menjadi lebih relijius. Tiba-tiba iklim agamis
menyelimuti masyarakat kita. Bahkan sampai pada acara TV
dan iklan. Bahkan sampai pada artis dan selebritis yang
mendadak berjilbab.
Di masyarakat, pengajian menjadi marak. Kebaikan menjadi
mendominasi, dan kemaksiatan terusir pergi. Seakan-akan
kondisi ini menggambarkan hadits Rasulullah SAW:

F
  G =' H
GI J , ; I K
  F
   =' H

I8 2  L M    N1
)
 O  4I5
 H
  
  P ,  I % Q
Apabila telah masuk bulan Ramadhan, terbukalah pintu-pintu
surga dan tertutuplah pintu-pintu neraka dan setan-setan pun
terbelenggu. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

www.bersamadakwah.com

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M


Berusaha Menerapkan Islam Kaffah
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,
Iklim agamis ini, akankah kembali menjadi sekedar rutinitas
saja; hanya berlaku satu bulan saat Ramadhan kemudian
nantinya ia akan berganti, kembali seperti bulan-bulan sebelum
Ramadhan tiba? Kita mungkin tidak bisa memaksa orang lain
atau menuntut masyarakat kita secara makro untuk
mempertahankannya. Namun, kita sebagai pribadi bisa
memulainya dengan mengubah dan memperbaiki diri kita. Ibda'
binafsik. Mulailah dari dirimu.
Iklim agamis pada bulan Ramadhan ini, sesungguhya adalah
momentum yang tepat bagi kita untuk membuat hidup kita
berubah, menuju Islam yang kaffah. Ramadhan menghadirkan
suasana yang kondusif bagi kita untuk lebih dekat kepada Allah
dan mengamalkan Islam lebih dalam, tinggal bagaimana hal itu
kita optimalkan, kita jaga dan kita kembangkan di luar
Ramadhan nanti. Ramadhan, adalah kesempatan emas bagi
kita untuk berupaya menerapkan Islam kaffah.
Islam kaffah, yang artinya adalah ber-Islam secara total, tidak
setengah-setengah, merupakan perintah dari Allah SWT.
Seorang Muslim diseru Allah untuk mengarah ke sana.
Allah SWT berfirman:

G7*/89 G, ;: <         ! " #$  %&#'  #
)
( * +, -  .   /01 2 34 /5 6
  3 
Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam
Islam secara kaffah dan janganlah kalian ikuti langkah-langkah
www.bersamadakwah.com

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M


Berusaha Menerapkan Islam Kaffah
syetan. Sesunggungguhnya syetan itu adalah musuh yang
nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah : 208)
Masuk Islam secara kaffah yang dimaksud dalam ayat di atas
adalah masuk Islam secara keseluruhan. Menyeluruh, bukan
setengah-setengah.
Ibnu Abbas menuturkan bahwa asbabun nuzul QS. Al Baqarah
ayat 208 ini terkait dengan Abdullah bin Salam dan kawankawannya, mantan Yahudi yang telah masuk Islam. Mereka
telah beriman kepada Nabi Muhammad SAW dan syariat Islam
yang dibawa beliau, akan tetapi tetap mempertahankan
keyakinan mereka kepada sebagian syariat Nabi Musa AS.
Misalnya, mereka tetap menghormati dan mengagungkan hari
Sabtu serta membenci daging dan susu unta. Hal ini telah
diingkari oleh shahabat-shahabat Rasulullah SAW lainnya.
Abdulah bin Salam dan kawan-kawannya berkata kepada Nabi
SAW, "Sesungguhnya Taurat adalah kitabullah. Maka
biarkanlah kami mengamalkannya". Setelah itu, turunlah firman
Allah tersebut.
Imam Qurthubi menjelaskan bahwa lafadz kaaffah adalah
sebagai haal (penjelasan keadaan) dari lafadz al-silmi atau dari
dlomir mu'minin. Sedangkan pengertian kaaffah adalah jamii'an
(menyeluruh) atau 'aamatan (umum). Bila kedudukan lafadz
kaaffah sebagai haal dari lafadz al-silmi maka tafsir dari ayat
tersebut adalah Allah SWT menuntut orang-orang yang masuk
Islam untuk masuk ke dalam Islam secara keseluruhan, tanpa
memilih maupun memilah sebagian hukum Islam untuk tidak
diamalkan.

www.bersamadakwah.com

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M


Berusaha Menerapkan Islam Kaffah
Sedangkan Sayyid Quthb pada Fi Zhilalil Quran mengatakan,
Ketika menyeru orang-orang yang beriman agar masuk ke
dalam kedamaian (Islam) secara total, Allah SWT
memperingatkan mereka dari mengikuti langkah-langkah
syaithan. Petunjuk atau kesesatan. Islam atau jahiliyah. Jalan
Allah SWT atau jalan syaithan. Petunjuk Allah SWT atau
kesesatan syaithan. Dengan ketegasan seperti ini seharusnya
seorang muslim bisa mengetahui sikapnya, sehingga tidak
terombang-ambing, tidak ragu-ragu, dan tidak bingung di
antara berbagai jalan dan dua arah.
Sesungguhnya di sana tidak ada beraneka ragam manhaj yang
harus dipilih salah satunya oleh seorang Mukmin, atau
dicampur aduk salah satunya dengan yang lain. Tidak!
Sesungguhnya orang yang tidak masuk ke dalam kedamaian
(Islam) secara total, orang yang tidak menyerahkan dirinya
secara murni kepada pimpinan Allah SWT dan syariat-Nya,
orang yang tidak melepaskan semua tashawwur (konsepsi),
manhaj dan syariat lain, sesungguhnya ia berada di jalan
syaithan dan berjalan di atas langkah-langkah syaithan.
Di sana tidak ada solusi tengah, tidak ada manhaj gado-gado,
tidak ada langkah setengah-setengah! Di sana hanya ada
kebenaran dan kebathilan. Petunjuk dan kesesatan. Islam dan
jahiliyah. Manhaj Allah atau kesesatan syaithan. Allah SWT
menyeru orang-orang yang beriman pada bagian pertama
untuk masuk ke dalam kedamaian (Islam) secara total; dan
memperingatkan pada bagian kedua dari mengikuti langkahlangkah syaithan. Kemudian hati dan perasaan mereka
tersadar dan rasa khawatir mereka tersentak dengan
peringatan tentang permusuhan syaithan terhadap mereka

www.bersamadakwah.com

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M


Berusaha Menerapkan Islam Kaffah
tersebut. Permusuhan yang sangat jelas lagi gamblang, yang
tidak akan pernah dilupakan kecuali oelh orang yang lengah,
sedangkan kelengahan memang tidak pernah terjadi bersama
keimanan."
Mengamalkan atau menerapkan Islam secara kaffah dengan
demikian berarti berserah diri kepada Allah secara totalitas,
beriman dan tunduk kepada aturan-Nya. Terhadap ajaran Islam
yang hukumnya fardhu ain, maka setiap muslim mengimani
wajibnya dan berkewajiban untuk melaksanakannya.
Terhadap ajaran Islam yang hukumnya fardhu kifayah, maka
setiap muslim berkewajiban untuk meyakininya sebagai
kewajiban dan melaksanakannya jika status fardhu kifayah itu
berkenaan dengan dirinya, atau, melaksanakannya sebagai
bentuk sukarela-nya untuk memikul tanggung jawab wajib
kifayah meskipun sebenarnya tidak berkenaan dengan
dirinya. Misalnya, seseorang yang mempunyai takhashshush
(spesialisasi) seorang dokter, maka ia berkewajiban secara
aini untuk menjalankan perannya sebagai dokter, meskipun
mempelajari kedokteran sendiri hukumnya fardhu kifayah,
namun bisa saja dengan sukarela ia menambahkan
spesialisasinya dengan mempelajari ilmu fiqih, walaupun untuk
ilmu fiqih sudah ada yang mengisinya.
Terhadap ajaran Islam yang hukumnya sunnah, setiap muslim
meyakini hukum sunnah-nya, dan berkeinginan serta senang
untuk melaksanakannya.
Terhadap hal-hal yang hukumnya makruh, maka muslim
meyakini ke-makruh-annya, hatinya tidak menyukai hal-hal

www.bersamadakwah.com

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M


Berusaha Menerapkan Islam Kaffah
yang makruh itu, berkeinginan serta merasa senang untuk
meninggalkannya.
Sedangkan terhadap hal-hal yang hukumnya haram, maka
setiap muslim meyakini ke-haram-annya dan menghalangi
dirinya agar tidak sampai melakukannya.
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,
Perintah masuk Islam secara kaffah ini dilanjutkan dengan
larangan mengikuti langkah-langkah syetan. Di mana syetan itu
menggelincirkan manusia dengan dua senjata: syubhat dan
syahwat. Dua senjata itu pula yang jika mengenai manusia,
maka ia meninggalkan sebagian ajaran Islam, tidak berislam
secara kaffah.
Dari jalan syubhat, artinya timbul keraguan iman atau
kerancuan pemikiran sehingga seorang Muslim bisa terjebak
memandang sesuatu yang wajib sebagai sesuatu yang bukan
wajib. Atau memandang sesuatu yang haram sebagai sesuatu
yang boleh dilakukan. Misalnya kewajiban menutup aurat
dengan berjilbab bagi Muslimah, betapa banyaknya orangorang yang mengingkari atau meragukan kewajiban itu
meskipun ia menyatakan diri sebagai Muslim.
Sedangkan dari jalan syahwat, artinya adalah dominasi nafsu
sehingga manusia terperosok pada kemaksiatan, mendurhakai
Allah SWT. Misalnya, seseorang mau melakukan shalat, tetapi
ia enggan untuk berzakat karena nafsunya atas harta sangat
mendominasi dan membuatnya bakhil.

www.bersamadakwah.com

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M


Berusaha Menerapkan Islam Kaffah
Firman-Nya, 
 
       sesungguhnya setan itu musuh
yang nyata bagimu menunjukkan bahwa syetan sebagai
musuh yang nyata tidak akan mengajak kecuali kepada
kejahatan dan kekejian serta segala yang mengandung bahaya
bagi Muslim.
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,
Islam ini sebuah paket dari Allah SWT yang harus diambil
secara keseluruhan. Al-Qur'an telah sampai kepada kita
dengan sempurna. Maka ia bukan pilihan bagian mana yang
kita senangi dan bagian mana yang boleh kita tawar.
Memang di zaman Rasulullah SAW, Al-Qur'an diturunkan
secara gradual, sekian ayat lalu sekian ayat. Begitu ayat
tertentu turun, ia berlaku. Demikian seterusnya hingga ia
sempurna 114 surat. Di zaman kita, seluruh ayat itu telah
diturunkan, maka tak ada lagi tawar menawar atau kita
beralasan masih berada pada fase tertentu sehingga kewajiban
atau larangan tertentu belum berlaku.

H
 4RM , 8
7 0  . 4  - H


9 ',  . #  .  H
 
< ' S  4  
D# S P T   . 
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,
dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu (QS. Al-Maidah : 3)
Membeda-bedakan ajar Islam yang sama-sama berhukum
wajib, atau memilah-milah perintah untuk dilaksanakan dan
dilanggar sebagian adalah karakter orang-orang kafir. Syetan
www.bersamadakwah.com

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M


Berusaha Menerapkan Islam Kaffah
sebagai musuh yang nyata amat suka jika seorang Muslim
terkontaminasi karakter itu, jauh dari Islam kaffah.

" 4 G = UVW # 2 ' 2 ,#V#,   P M ,  = 2 ,VW . # " #$ 21


2 ,#V#, X
@ 7 * = V W . 0 , X
@ 7 * = " Y 0 2 # ,   P M ,  
:4*P Z
N " 4 = ,$[
 /8# 2 '
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasulrasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan
kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami
beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap
sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan
itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman
atau kafir) (QS. An-Nisa' : 150)
Maka marilah kita berupaya menjadi Muslim kaffah, menjadi
pribadi Muslim yang menerapkan Islam secara kaffah.
Ramadhan, sekali lagi, adalah momentum tepat bagi kita untuk
memperbaiki pemahaman kita dan melengkapi amal kita
sehingga semua ajaran Islam bisa kita tunaikan.
Setelah pribadi kita beres, kita kemudian atau secara bersamasama memperbaiki keluarga kita sehingga menjadi keluargakeluarga muslim yang berupaya menerapkan Islam secara
kaffah. Dari keluarga-keluarga muslim, terbentuklah
masyarakat islami. Dengan itu, lebih mudah bagi kita untuk
menggapai cita-cita bersama, negeri kita menjadi seperti yang
digambarkan Allah dalam QS. Saba' ayat 15: M( GWJ +FM , ;\ * 4O ]\   =
"negeri yang baik dan dalam ampunan Allah." []
www.bersamadakwah.com

Anda mungkin juga menyukai