Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN ANTARA KINERJA PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN

PASIEN RAWAT INAP DI PUSKESMAS KARTASURA


Netti1), Wahyuningsih Safitri2), Sunardi3)
1)

Mahasiswa Prodi S-1 STIKES Kusuma Husada Surakarta


Program studi S-1 STIKES Kusuma Husada Surakarta

2), 3)

ABSTRAK
Kinerja keperawatan mencerminkan kemampuan perawat untuk mengimplementasikan proses
keperawatan. Kinerja perawat diukur dari pelayanan yang diberikan kepada pasien sehingga
dengan kinerja yang baik pasien merasakan puas. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
hubungan antara kinerja perawat dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas
Kartasura. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini 50 orang dengan teknik pengambilan purposive sampling didapatkan
45 orang. Alat analisis data dengan analisis univariat dan bivariat yaitu korelasi product moment.
Hasil penelitian menunjukkan kinerja perawat rawat inap di Puskesmas Kartasura termasuk cukup
baik sejumlah 36 orang (80%), kepuasan pasien terhadap kinerja perawat di Puskesmas Kartasura
adalah puas sejumlah 35 orang (77,8%). Ada hubungan kinerja perawat dengan kepuasan pasien
rawat inap di Puskesmas Kartasura (p-value 0,01). Kinerja perawat ditingkatkan dengan
meningkatkan faktor internal yang dimiliki perawat diantaranya kecerdasan, pengalaman,
keterampilan, sikap, sifat sehingga dapat meningkatkan kinerja perawat.
Kata kunci: Kinerja Perawat, Kepuasan Pasien
ABSTRACT
Nurses performance reflects their ability to implement the nursing process. The nurses
performance is measured by their services to the patients; the better services are the more
satisfaction the patients will get. The objective of this research is to investigate the correlation
between the nurses performance and the hospitalized patients satisfaction level at Community
Health Center of Kartasura. This research used the quantitative method with the cross sectional
approach. Its population was 50 respondents. The samples of research were 45 persons. They were
taken by using the purposive sampling technique. The data of research were analyzed by using the
univariate and bivariate analyses with the product moment correlations formula. The result of the
research shows that 36 nurses (80%) had a good performance, and 35 hospitalized patients (77.8%)
had a very good satisfaction. Thus, there was a correlation between the nurses performance and
the hospitalized patients satisfaction level at Community Health Center of Kartasura as indicated
by the p-value = 0.01. Therefore, the nurses performance could be improved by improving the
their internal factors such as intelligence, experience, skill, attitude and personality.
Keywords:

Nurses performance, patients satisfaction level

dengan kinerja layanan kesehatan yang

1. PENDAHULUAN
Kinerja perawat merupakan hasil karya
dari perawat dalam bentuk tindakan atau
praktek yang mudah diamati atau dinilai.
Kinerja

keperawatan

mencerminkan

dirasakannya sewaktu menggunakan layanan


kesehatan.
Berdasarkan

wawancara dengan

10

pasien Unit Rawat Inap Puskesmas Kartasura

mengimple-

pada tanggal 18 November 2014, berkaitan

mentasikan proses keperawatan (Ilyas, 2002).

dengan faktor-faktor yang mempengaruhi

Kinerja

atas

tingkat kepuasan, peneliti mendapatkan 7

pedoman dan standar yang menjadi acuan

pasien menyatakan belum puas sepenuhnya

dalam pelayanan keperawatan. Persatuan

dengan

Perawat Nasional Indonesia (PPNI, 2010)

diperolehnya. Sebanyak 3 pasien (30%)

mensahkan

menyatakan puas dengan fasilitas yang ada di

kemampuan

perawat

untuk

keperawatan

standar

didasarkan

profesi

keperawatan

pelayanan

kesehatan

yang

Undang-

Puskesmas antara lain laboratorium, alat-alat

undang Nomor 36 Tahun 2009 yang terdiri

medis, biaya pelayanan kesehatan dan ada

dari standar kompetensi dan standar praktik

perawat yang bertanggung jawab pada

keperawatan.

pasien.

sebagaimana

tercantum

dalam

Kinerja perawat diukur dari pelayanan

Menurut uraian latar belakang di atas

yang diberikan kepada pasien sehingga

dan fenomena yang ada peneliti akan

pasien merasakan puas atau tidak puas

melakukan penelitian tentang Hubungan

(Kurniadi, 2013).

antara Kinerja Perawat Dengan Tingkat

Menurut Nursalam (2013) terdapat 5


indikator kepuasan pasien dan dijadikan
indikator

dalam

penelitian

ini

yaitu

Kepuasan Pasien Rawat Inap di Puskesmas


Kartasura.
Kepuasan pasien dalam nendapatkan

kenyataan (tangibles) berupa penampilan

pelayanan dapat

fasilitas fisik, keandalan (reliability) berupa

perawat

kemampuan

pendahuluan

perawat

dalam

menangani

yang

diperoleh
baik.

di

dari

Berdasarkan

Puskesmas

kinerja
studi

Kartasura

masalah dengan cepat, tanggung jawab

diketahui bahwa pasien merasa kurang puas

(responsiveness) berupa kesediaan perawat

dengan kinerja perawat, maka rumusan

dalam membantu pasien saat mengalami

masalah

dalam

kesulitan,

Apakah

ada

jaminan

(assurance)

berupa

penelitian
hubungan

ini

adalah:

antara

kinerja

kemampuan menjawab pertanyaan pasien

perawat dengan tingkat kepuasan pasien

perihal sakitnya, dan empati (empathy)

rawat inap di Puskesmas Kartasura?


Tujuan penelitian ini adalah untuk

berupa perhatian kepada semua pasien.


Kambong
ketidakpuasan

dkk

(2013)

pasien

menjelaskan

timbul

karena

terjadinya kesenjangan antara harapan pasien

mengetahui hubungan antara kinerja perawat


dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di
Puskesmas Kartasura.

Manfaat hasil dari penelitian ini akan

No

Usia

Jumlah

Persentase

memberikan kontribusi untuk Puskesmas

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

12 16 (remaja awal)
17 25 (remaja akhir)
26 35(dewasa awal)
36 45 (dewasa akhir)
46 55 (Lansia awal)
56 65 (Lansia akhir)
> 65 (Manula)

1
7
6
14
12
3
2

2,22 %
15,56 %
13,33 %
31,11 %
26,67 %
6,67 %
4,44 %

45

100,0 %

Kartasura diharapkan hasil dari penelitian ini


menjadi bahan masukkan dalam upaya
meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan
keperawatan kepada pasien.

Jumlah

2. METODOLOGI
Berdasarkan hasil penelitian dapat

Jenis penelitian ini adalah deskriptif


kuantitatif

dengan

pendekatan

diketahui bahwa responden, didapatkan

yang

hasil prosentase usia paling banyak adalah

digunakan adalah cross sectional.

rentang usia antara 36 45 tahun

Populasi yang digunakan peneliti adalah

sejumlah 14 responden atau 31,11%

seluruh pasien yang menjalani rawat inap di


Puskesmas Kartasura bulan Februari Maret
2015 adalah 50 pasien. Penentuan sampel
dengan

menggunakan

teknik

purposive

sampling. Sampel penelitian sebanyak 45


orang.
Analisis Data menggunakan analisis
univariat,

analisis

ini

menghasil-kan

b) Jenis Kelamin
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Responden Menurut
Jenis Kelamin di Puskesmas Kartasura
Bulan Maret April 2015 (n = 45)
No Jenis Kelamin
Jumlah Persentase
1 Laki-laki
17
37,8 %
2 Perempuan
28
62,2 %
Jumlah
45
100,0 %

distribusi frekuensi berdasarkan persentase

Berdasarkan

hasil

penelitian

dari tiap-tiap karakteristik variabel, mean,

diketahui pasien Puskesmas Kartasura

median, dan modus.

kebanyakan

Analisis
digunakan

bivariat.
untuk

Analisis

mengetahui

bivariate

adalah

perempuan

yaitu

62,2% dan sisanya adalah laki-laki yaitu

hubungan

37,8%

antara dua variabel (Notoatmodjo, 2012).


Hasil uji Kolmo-gorov-Sminorv dinyatakan
berdistribusi normal, sehingga uji bivariat
menggunakan korelasi product moment.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Analisis Univariat
1) Karakteristik Responden
a) Usia
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Responden Menurut
Usia di Puskesmas Kartasura Bulan
Maret April 2015 (n = 45)

c) Pendidikan
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Responden Menurut
Pendidikan di Puskesmas Kartasura
Bulan Maret April 2015 (n = 45)
No
1.
2.
3.
4.
5.

Pendidikan
Terakhir
SD
SMP/sederajat
SMA/sederajat
Diploma
Sarjana
Jumlah

Berdasarkan

Jumlah

Persentase

3
8
24
4
9
45

6,7 %
17,8 %
46,7 %
8,9 %
20,0 %
100,0 %

tingkat

pendidikan

yang pernah mereka kecam, paling

banyak

adalah

tamatan

sederajat sebesar 46,7%

SMA

atau

dan paling

sedikit tamatan SD yaitu 6,7%.


d) Pekerjaan
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Responden Menurut
Pekerjaaan di Puskesmas Kartasura
Bulan Maret April 2015 (n=45)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Pekerjaan
Buruh
Dagang
Pegawai swasta
Pelajar
Pensiunan
PNS
Tukang
Wiraswasta
Tidak bekerja
Jumlah

Berdasarkan
diketahui

Jumlah
10
4
10
4
1
7
1
3
5
45

Persentase
22,2 %
8,9 %
22,2 %
8,9 %
2,2 %
15,6 %
2,2 %
6,7 %
11,1 %
100,0 %

hasil

penelitian

bahwa

sebagian

besar

responden bermata pencaharian sebagai


buruh dan pegawai swasta yaitu 22,2%
dan jumlah paling sedikit adalah menjadi
tukang yaitu 1 orang atau 2,2 %.

menunjukkan

bahwa

hasil
kinerja

No Keterangan
1 Puas
2 Kurang Puas
Jumlah

Jumlah Persentase
35
77,8 %
10
22,2 %
45
100,0 %

Hasil analisis distribusi frekuensi untuk


variabel kepuasan pasien rawat inap di
Puskesmas

Kartasura

diketahui

paling

banyak responden merasa puas yaitu 35


responden atau 77,8%.
Analisis korelasi dengan menggunakan
rumus korelasi product moment bertujuan
untuk mengetahui adanya hubungan yang
signifikan antara kinerja perawat dengan
kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas
Kartasura.

Hal

ini

dimaksudkan

untuk

mengukur koefisien korelasi antara dua

b. Analisa Bivariat
1) Kinerja Perawat
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Kinerja Perawat
Puskesmas Kartasura
Bulan Maret April 2015 (n = 45)
No. Keterangan
Jumlah Persentase
1 Baik
9
20,00 %
2 Cukup Baik
36
80,00 %
3 Kurang Baik
Jumlah
45
100,0 %
Berdasarkan

2) Kepuasan Pasien
Tabel 6
Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien
Puskesmas Kartasura
Bulan Maret April 2015 n = 45

penelitian
perawat

variabel. Analisis ini dimaksudkan untuk


mengungkap korelasi atau hubungan antara
variabel satu dengan variabel yang lainnya.
Penjelasan hasil analisis korelasi sebagai
berikut:
Tabel 7
Hasil Korelasi Product Moment
Variabel

r hitung

Hubungan kinerja
perawat dengan kepuasan
pasien rawat inap

0,489

p
value
0,001

Puskesmas Kartasura termasih kategori

Berdasarkan Tabel di atas diketahui

cukup baik yaitu sebanyak 36 responden

bahwa nilai rhitung 0,489 dengan p value 0,001

atau 80%.

lebih kecil

dari 0,05, berarti terdapat

hubungan antara kinerja perawat dengan


kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas
Kartasura.

Pembahasan

antaraperempuan dengan laki-laki secara

1. Karakteristik Responden

biologis sejak seseorang lahir.

a. Usia Responden
Berdasarkan

hasil

penelitian

dapat

diketahui bahwa responden, didapatkan hasil


prosentase usia paling banyak adalah rentang
usia antara 36 45 tahun sejumlah 14
responden atau 31,11%. Menurut Potter &
Perry (2009) usia berhubungan dengan usia
kerja,

kekuatan

fisik

dan

kecerdasan

intelektual maupaun emosional. Kemampuan


seorang

dalam

melakukan
dewasa

berpikir

kritis

suatu tindakan

dengan

banyaknya

dalam

selama

usia

kasus

dan

Menurut Enggia dan Murni (2014) telah


berhasil menemukan bahwa lebih banyak
berusia 36 45 tahunyang masuk dalam
dewasa

akhir.Penelitian

yang

dilakukan Stefan (2014) yang meneliti


masalah

karakteristik

kepuasan

pasien

pasien

dalam

dengan

mendapatkan

pelayanan kesehatan, hasil yang diperoleh


bahwa tingkatan usia antara 35 tahun sampi
dengan

Berdasarkan tingkat pendidikan yang


pernah mereka kecam, paling banyak adalah
tamatan SMA atau sederajat sebesar 46,7%
dan paling sedikit tamatan SD yaitu 6,7%.
Menurut Siagian (2012), menyatakan bahwa
semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang
semakin

besar

pula

keinginan

dan

harapannya, maka tingkat pendidikan yang


tinggi akan cenderung menyebabkan tingkat
kepuasan yang rendah sehingga diperlukan
pelayanan yang berkualitas tinggi untuk

pengalaman yang diperoleh.

kategori

c. Pendidikan Responden

45 tahun merupakan pasien yang

paling merasakan kepuasan atas pelayanan


kesehatan yaitu 51,3% dari jumlah responden
115 orang.
b. Jenis Kelamin Responden
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
pasien Puskesmas Kartasura kebanyakan
adalah perempuan yaitu 62,2% dan sisanya
adalah laki-laki yaitu 37,8%. Menurut Hungu
(2007) jenis kelamin (seks) adalah perbedaan

mendapatkan kepuasan.
d. Pekerjaan Responden
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa sebagian besar responden

bermata

pencaharian sebagai buruh dan pegawai


swasta yaitu 22,2% dan jumlah paling sedikit
adalah menjadi tukang yaitu 1 orang atau 2,2
%. Zaini (2001) yang mengungkapkan bahwa
pekerjaan mempengaruhi tingkat kepuasan
pasien terhadap pelayanan kesehatan yang
diterimanya karena orang yang bekerja lebih
tinggi harapannya dibandingkan dengan yang
tidak

bekerja.

Menurut

Stefan

(2013)

responden yang bekerja pada umumnya


memiliki banyak tuntutan dan harapan akan
pelayanan

kesehatan

yang

dibutuhkan,

pelayanan yang diberikan harus sejalan


dengan biaya yang dikeluarkan. Responden
yang tidak bekerja pada umumnya tidak
memiliki tuntutan dan harapan yang tinggi
terhadap pelayanan kesehatan, selama dapat

kembali sembuh dengan pelayanan kesehatan

perawat berhubungan nyata dengan kepuasan

yang diberikan pasien akan kembali untuk

pasien pengguna kartu yankestis dalam

berobat di tempat tersebut.

pelayanan keperawatan di RSUD Syech


Yusuf Kabupaten Gowa, dimana penilaian

2. Kinerja Perawat Unit Rawat Inap di


Puskesmas Kartasura
Berdasarkan
menunjukkan
Puskesmas

hal

hasil

penelitian

bahwa

kinerja

perawat

Kartasura

termasih

kategori

cukup baik yaitu sebanyak 36 responden atau


80%. Pernyataan responden paling sedikit
adalah kinerja perawat masuk dalam kategori
baik yaitu 9 responden atau 20%. Menurut
Faizin dan Winarsih (2008) menjelaskan
kinerja perawat merupakan aktivitas perawat
dalam mengimplementasikan sebaik-baiknya
suatu

wewenang,

tugas

dan

tanggung

jawabnya dalam rangka pencapaian tujuan


tugas pokokprofesi dan terwujudnya tujuan
dan

sasaran

unit

pelaksanaan kerja pegawai menunjukan hal-

organisasi.

Secara

keseluruhan kinerja perawatpelaksana pada


setiap aspek yang dinilai dengan standard

yang

sudah

memuaskan

dan

menunjukkan hal yang perlu diperbaiki oleh


pegawai. Sebaiknya merujuk pada contohcontoh khusus mengenai tingkah laku yang
memuaskan maupun yang tidak memuaskan
supaya

dapat

menjelaskan

dasar-dasar

komentar yang bersifat evaluatif.


Mulyaningsih

(2013)

menjelaskan

bahwa salah satu kinerja perawat dapat


diketahui dari kelengkapan dokumentasi
keperawatan. Dari hasil audit dokumentasi
asuhan keperawatan di salah satu ruangan
RSJD Surakarta didapatkan nilai rata-rata
85% (baik). Nilai dokumentasi yang paling
rendah terdapat pada evaluasi (45%). Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja perawat sudah
baik.

asuhan keperawatan sudah baik dari 100


responden sebanya 61 orang (61,0%).

3. Kepuasan

Menurut Enggia dan Murni (2014)

Pasien

Rawat

Inap

di

Puskesmas Kartasura

bahwa kinerja yang telah di lakukan perawat

Hasil analisis distribusi frekuensi untuk

telah dilaksanakan dengan baik hal ini

variabel kepuasan pasien rawat inap di

berpedoman pada misi puskesmas yaitu

Puskesmas

memberikan

yang

banyak responden merasa puas yaitu 35

memenuhi harapan kepada seluruh lapisan

responden atau 77,8%. Menurut Pohan

masyarakat. Perawat di Puskesmas telah

(2007), mengungkapkan kepuasan pasien

mempunyai kompetensi tentang keperawatan

adalah suatu tingkat perasaan pasien yang

sehingga

timbul sebagai akibat dari kinerja layanan

pelayanan

dapat

kesehatan

memberikan

pelayanan

keperawatan yang lebih baik pula.


Menurut
penelitiannya

Kartasura

diketahui

paling

kesehatan yang diperoleh setelah pasien

Hafid

(2014)

hasil

didapatkan

bahwa

kinerja

membandingkannya

dengan

apa

yang

diharapkan. Hafid (2014) kepuasan pasien

tergantung pada kualitas pelayanan perawat.

menyatakan

Pelayanan

yang

kesehatan di rumah sakit. Responden juga

dilakukan perawat sebagai profesi atau

merasakan puas terhadap pelayanan rumah

profesional

keinginan

sakit. Berdasarkan penelitian oleh Iranita dan

pasien dengan jasa yang diberikan. Suatu

Kusasi (2013), pasien secara keseluruhan

pelayanan dapat dikatakan baik, ditentukan

telah mencapai tingkat Puas. Variabel yang

berdasarkan kenyataan apakah jasa yang

membentuk ketidakpuasan /kepuasan pada

diberikan oleh perawat bisa memenuhi

pelayanan medik pada pasien adalah ada

kebutuhan pasien, dengan menggunakan

perbedaan

persepsi pasien tentang pelayanan yang

menggunakan

diterima (memuaskan atau mengecewakan).

pasien yang membayar tunai. Mulyono,

adalah

untuk

semua

upaya

memenuhi

penting

pada

pelayanan

kepuasan

pasien

yang

fasilitas

asuransi

dengan

Enggia dan Murni (2013) menyebutkan

Hamzah dan Abdullah (2013) menyatakan

pasien akan merasa puas atau tidak puas

kepuasan memiliki hubungan yang kuat

tergantung pada penilaian baik atau tidak

dengan kinerja perawat yang ditunjukkan

baik untuk dirinya,sesuai atau tidak sesuai

dengan p value adalah 0,000.

dengan harapannya. Perawat haus lebih

Mulyanto (2012) hasil penelitiannya

meningkatkan lagi pelayanan keperawatan

membuktikan

dari yang dilakukan sekarang, karena untuk

antara kinerja perawat dengan kepuasan

meningkatkan pelayanan khususnya dan

pasien. Hal ini menggambarkan apabila

pelayanan

kinerja tenaga keperawatan baik, yang

kesehatan

umumnya,

maka

kepuasan klien harus diutamakan.

terdapat

diimplementasikan

hubungan

dalam

positif

melaksanakan

tugas pelayanan dengan disiplin dan dedikasi


4. Hubungan Kinerja Perawat dengan
Kepuasan

Pasien

Rawat

Inap

di

Puskesmas Kartasura
Berdasarkan

penelitian

perawat dengan kepuasan pasien rawat inap


Puskesmas

Kartasura.

MenurutKotler

(2010) kepuasan adalah tingkat kepuasan


seseorang setelah membandingkan kinerja
atau hasil yang dirasakan dibandingkan
dengan harapannya. Hasil penelitian ini
didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Fadli, Sulaeman, Mimin (2013) yang telah
membuktikan

sebagian

tepat waktu, cepat dan adil dalam bertindak,


sopan dan ramah, serta cakap menggunakan

hasil

menunjukkan ada hubungan antara kinerja

di

yang tinggi, misalnya datang dan pulang

besar

pasien

alat medik dan keperawatan, akan membuat


pasien merasa aman dan nyaman sehingga
tentunya akan mempercepat kesembuhan
penyakitnya, dengan demikian meningkatkan
kredibilitas Rumah Sakit.
Berdasarkan hasil analisis peneliti, dapat
dijelaskan bahwa kinerja perawat Puskesmas
Kartasura

ditunjang

oleh

sumber

daya

manusia yang memadai secara kualitas


maupun kuantitas. Kinerja tenaga perawat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah

satunya adalah faktor internal yang dimiliki

rawat inap di Puskesmas Kartasura (p value =

masing-masing perawat. Faktor yang ber-

0,001).
Adapun

hubungan dengan kecerdasan, keterampilan,

saran

yang

dapat

penulis

seseorang

berikan antara lain: (1) Bagi Puskesmas

meliputi sikap, sifat pribadi, sifat fisik,

Kartasura, agar perawat, tim medis dan

kestabilan

keinginan

emosi,

atau

membantu

sifat-sifat

motivasi.

kelancaran

Faktor

dalam

ini

proses

perawatan sehingga kesehatan pasien juga


cepat membaik dan sembuh. Sikap perawat
sangat bersahabat, ramah dan sabar. Setiap

tenaga kesehatan lain dapat meningkatkan


kinerjanya agar lebih baik lagi. Peningkatan
kinerja perawat ini dapat dilakukan dengan
lebih mencerdaskan perawat dalam melakukan

pengkajian,

diagnosis,

perencanaan

maupun evaluasi. Dapat juga dilakukan

kali akan memeriksa selalu menanyakan

dengan meningkatkan keterampilan perawat

perkembangan kesehatan pasien. Berdasar-

dalam melakukan tindakan perawatan pada

kan penjelasan diatas dapat disimpulkan

pasien. Selain itu dapat diberikan pelatihan-

bahwa pelayanan kesahatan di Puskesmas

pelatihan tentang keperawatan diantaranya

Kartasura

pelatihan

sudah

baik,

kinerja

perawat

pelayanan

prima

(excellent

diterima baik oleh pasien maupun keluarga

service), seminar-seminar tentang asuhan

pasien. Dan pasien sudah merasakan puas

keperawatan, sehingga dapat meningkatkan

dengan kinerja perawat.

kinerja

perawat,

(2)

Bagi

institusi

pendidikan, agar hasil penelitian ini dapat


sebagai acuan dalam proses belajar mengajar

4. SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan dari penelitian ini adalah:

khususnya

mata

kuliah

manajemen

(1) Karakteristik responden sebagian besar

keperawatan, sehingga mampu meningkatkan

usia adalah 46 - 55 tahun sejumlah 14 orang

kualitas dan kuantitas keperawatan di masa

(31,1%),

perempuan

yang akan datang, (3) Bagi peneliti lain,

sejumlah 28 orang (62,2%), berpendidikan

diharapkan peneliti lain dapat menggali

SMA atau sederajat sejumlah 21 orang

secara lebih luas baik secara kualitatif

(46,7%), serta memiliki pekerjaan atau mata

maupun

pencaharian sebagai buruh dan pegawai

antara kinerja perawat dengan kepuasan

swasta

(22,2%),

pasien rawat inap dengan menambahkan

(2) Kinerja perawat rawat inap di Puskesmas

variabel selain kinerja perawat yang dapat

Kartasura termasuk cukup baik sejumlah 36

mempengaruhi kepuasan pasien, dan (4) Bagi

orang (80%), (3) Kepuasan pasien terhadap

peneliti, agar dapat menambah pengalaman,

kinerja perawat di Puskesmas Kartasura

pengetahuan penelitian tentang hubungan

termasuk kategori sudah merasa puas dengan

kinerja perawat dengan kepuasan pasien

pelayanan kesehatan yang diberikan sejumlah

rawat inap di Puskesmas Kartasura.

berjenis

sejumlah

kelamin

10

orang

kuantitatif

mengenai

hubungan

35 orang (77,8%), dan (4) Ada hubungan


kinerja perawat dengan kepuasan pasien

5. DAFTAR PUSTAKA
Ilyas, Y. 2002. Kinerja Teori, Penilaian dan
Penelitian. Jakarta: Pusat Kajian
Ekonomi Kesehatan FKM-UI
Jumadi, L.O.G. 2007. Pengantar Keperawatan Profesional. Jakarta: EGC
Kambong, M. dkk. 2013. Hubungan antara
Pelayanan Perawat dengan Kepuasan
Pasien
di
Puskesmas
Talawan
Kecamatan Minahasa Utara. Naskah
Publikasi.
Fakultas
Kesehatan
Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi
Manado.
Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran:
Analisis, Perencanaan Implementasi,
dan
Pengendalian.
(Terjemahan).
Jakarta: Salemba Empat.
Kurniadi, A. 2013. Manajemen Keperawatan
dan prospektifnya: Teori, Konsep dan
Aplikasi. Jakarta: FKUI.
Mangkunegara. 2011. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Bandung: Refika
Aditama.
Mulyaningsih. 2013. Reliabilitas Mempengaruhi Kepuasan Pasien Terhadap
Pelayanan Kesehatan Di Salah Satu
Puskesmas
Kabupaten
Ngawi
GASTER. Vol. 10 No. 2 Agustus 2013.
pp 22-32.
Mulyono, H.; Hamzah, A., dan Abdullah, Z.
2013. Faktor-faktor yang Berpengaruh
Terhadap Kinerja di Rumah Sakit
Tingkat III 16.06.01 Ambon. Jurnal
AKK. Vol 2 No 1 pp 18-26.

Mulyanto, R. 2012. Hubungan Kinerja


Perawat dengan Tingkat Kepuasan
Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah
Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
Kalimantan
Tengah.
Abstrak.
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Nursalam. 2013. Manajemen Keperawatan:
Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
Pohan, Imbalo. 2007. Jaminan Mutu
Layanan
Kesehatan:
Dasar-dasar
Pengertian dan Penerapan. Jakarta :
EGC.
PPNI. 2010. Standar Praktik Keperawatan.
Jakarta: PPNI.
Stefan, M.M. 2013. Hubungan Karakteristik
Pasien Dengan Kepuasan Pasien
Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan Di
Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan
Jakarta Selatan. Artikel Ilmiah. Progdi
S1 Keperawatan STIKES Sint Carolus
Jakarta. Pp 1-17.
Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian.
Bandung : Alfabeta
____________. 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Zaini, Rohmad. 2001. Pengaruh Kinerja
Pegawai Dan Mutu Pelayanan Pegawai
Terhadap Kepuasan Masyarakat Dalam
Memperoleh Kartu Tanda Penduduk
Dan Kartu Keluarga di Kantor
Kecamatan Baki Tahun 2001. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai