Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PEMILIHAN LOKASI PERKEMAHAN

DENGAN MENGGUNAKAN ARCGIS 10.2

PRAKTIKUM
ANALISIS SPASIAL (GEP 625)
(Dosen : Bowo Susilo, S.Si., M.T)

Oleh :
NOPYANTO
15/387555/PGE/01215

PROGRAM PASCASARJANA PENGINDERAAN JAUH


FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016

DAFRTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

DAFTAR ISI

ii

BAB I PENDAHULUAN

BAB II METODE PRAKTIKUM


BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam era globalisasi ini kemajuan
teknologi sangat pesat sekali. Banyak sekali riset dilakukan untuk mendorong
timbulnya penemuan baru dalam dunia teknologi, terutama teknologi
Informasi. Adapun salah satu penemuan tersebut adalah Sistem Informasi
geografis atau Geographic Information System (GIS). Dengan adanya
teknologi ini maka akan memudahkan kita dalam hal pemetaan lokasi, dan
penentuan lahan yang cocok untuk perkemahan yang ada di Kabupaten Kulon
Progo.
Proses analisis dengan ArcGIS adalah proses menggabungkan
informasi dari beberapa layer data yang berbeda dengan menggunakan
operasi spasial tertentu dimana kita memulai dari ide yang kita kembangkan
dan diaplikasikan dalam berbagai hal.
Proses analisis untuk menjawab pertanyaan yang terkait dengan ruang
disebut juga analisis spatial. Analisis spatial ini dilakukan dengan
menggunakan analisis data vector, analisis data citra satelit dan analisis data
tabular yang ada.
Dalam melakukan analisis dilakukan beberapa langkah:
1. Menentukan permasalahan/pertanyaan kunci
2. Mengumpulkan dan Menyiapkan data
3. Menentukan metode dan alat analisis
4. Melakukan proses analisis
5. Memeriksan dan memperbaiki hasil-hasil analisis tersebut.
Analisis dilakukan dengan tahapan tersebut, diawali dengan menentukan
permasalahan atau pertanyaan kunci sebagai leading dalam melakukan
analisis. Dalam kaitannya dengan pemilihan lokasi perkemahan misalnya;
Bagaimana lokasinya mudah diakses, apakah tanahnya rata (luas) untuk
pembuatan tapak kemah, lokasinya dekat dengan sumber air, dan terjamin
keamanannya.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut yang kemudian memandu proses-proses


selanjutnya dalam analisis dengan GIS. Dalam proses selanjutnya dilakukan
pengumpulan dan pengecekan data, dimana data-data yang dibutuhkan dalam
analisis GIS dikumpulkan dan kemudian dilakukan pengecekan dalam
beberapa aspek seperti format data, skala, sumber, tingkat kedetailan (skala),
dll. Sesudah proses ini dilakukan proses penyiapan data berupa penyamaan
format, system koordinat, dan kemudian melengkapi data-data yang
diperlukan dari berbagai sumber data atau membangun data yang ada.
Penentuan metode analisis dilakukan ketika semua data yang dibutuhkan
untuk analisis sudah tersedia. Analisis yang dilakukan terdiri atas berbagai
jenis analisis, dengan menggunakan metode analisis

yang sesuai dalam

menjawab semua pertanyaan tersebut.


Selanjutnya adalah proses analisis, proses ini dilakukan dengan
menggunakan data dan metode yang telah diisi. Proses analisis dapat
dilakukan menggunakan metode yang telah ditetapkan dalam menjawab
pertanyaan. Proses analisis bisa sederhana atau kompleks.
Hasil analisis harus kemudian diperiksa kembali misalnya hasil akhir
penentuan lokasi perkemahan kemudian di cross check kembali secara baik.
Hasil analisis yang menggabungkan banyak data, ada kemungkinan kesalahan
seperti

kesalahan

koordinat

atau

kesalahan

menentukan

parameter.

Pengecekan dilakukan dengan merunut kembali baik segi data maupun


metode yang digunakan.
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk membuat Peta Lokasi yang tepat untuk
perkemahan.

BAB II
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah :
1. Laptop
2. Software ArcGis 10.2
Bahan yang digunakan terdiri dari:
1. Peta Jaringan Jalan (format *.shp, Koordinat UTM)
2. Peta kontur (format *.shp, Koordinat UTM)
3. Peta Sungai (format *.shp, Koordinat UTM)
4. Peta area Kabupaten Kulonprogo (format *.shp, Koordinat UTM)
3.2 Kriteria Pemilihan Lokasi Perkemahan
Pemilihan lokasi perkemahan dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
1. Lereng landai ( 20%)
2. Dekat dengan jalan (< 90 m)
3. Pemandangan bebas ke arah tubuh air
4. Orientasi lereng ke selatan ( South East, South, South West)
3.3 Metode Praktikum
1. Lereng landai ( 20%)
Data Kontur shp

Topo to
Raster

DEM

Reclassify

Raster to
Slope

Derive Slope

Classified
Raster Slope

Raster Peta Lereng

2. Dekat dengan jalan (< 90 m)


Spatial
analyst

Data Jaringan
jalan shp

Classified
Raster Distance

Distance

Jalan terhadap
DEM

Euclidean
Distance

Raster Jarak
terhadap jalan

Reclassify

3. Pemandangan bebas ke arah tubuh air


Data Sungai shp,
UTM

Classified Raster
Visibility

Reclassify

Visibility

Input Raster = DEM


Input Polyline = Data Sungai

Raster Visibility

4. Orientasi lereng ke selatan ( South East, South, South West)

Orientasi

Aspect

Orientasi lereng

Reclassify

Classified

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasi dan Pembahasan
Pemilihan lokasi perkemahan dalam ArcGis dapat dilakukan dengan
menggabungkan beberapa peta (overlay) berdasarkan parameter atau kriteria
yang telah ditentukan, menterjemahkannya ke dalam bentuk data keruangan.
Pada praktikum ini kriteria yang dibangun dalam menentukan lokasi
perkemahan adalah sebagai berikut :
1. Memiliki Lereng landai ( 20%)
2. Lokasi dekat dengan jalan (< 90 m)
3. Pemandangan bebas ke arah tubuh air
4. Orientasi lereng ke selatan ( South East, South, South West)
Penentuan akhir lokasi perkemahan adalah dengan melakukan penjumlahan
dan perkalian dengan menggunakan MAP ALGEBRA. Dalam Penjumlahan
dilakukan dengan persamaan :
Lokasi Kemah = a + b + c + d
Di mana :
a = Raster peta lereng
b = Raster jarak terhadap jalan
c = Raster visibility
d = Raster Aspect
Sehingga menghasilkan peta sebagai berikut :

Perkalian dilakukan dengan persamaan sebagai berikut :

Lokasi Kemah = a x b x c x d
Di mana :
a = Raster peta lereng
b = Raster jarak terhadap jalan
c = Raster visibility
d = Raster Aspect
sehingga menghasilkan peta sebagai berikut :

Map Algebra adalah aljabar sederhana yang memungkinkan kita dapat


menjalankan semua extension tools Spatial Analis ArcGIS, dan fungsi untuk
melakukan analisis geografis. Map Algebra tersedia melalui extension Spatial
Analyst; dari paket situs ArcPy Python.
Alat Analis spasial diakses melalui format aljabar. Artinya, suatu objek yang
namanya diidentifikasi di sebelah kiri tanda sama yang dibuat berdasarkan alat
atau operator lain di sebelah kanan tanda sama.
Hasil penjumlahan Map Algebra diperoleh lima (5) kelas yaitu :
Kelas I = Sangat tidak sesuai
Kelas II = Tidak sesuai
Kelas III = Cukup sesuai
Kelas IV = Sesuai
Kelas V = Sangat sesuai
Sedangkan hasil perkalian (Biner) diperoleh hanya dua kelas yaitu sesuai dan
tidak sesuai. Perbedaan ini terjadi karena pada proses penjumlahan memberikan
pilihan yang lebih kompleks dengan memperhatikan parameter-parameter lain.
Sedangkankan pada metode perkalian parameter lain yang tidak termasuk dalam
kriteria dianggap 0 (nol) atau dianggap tidak berarti.

BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh :
1. Map algebra adalah salah satu alat analisys yang dapat digunakan untuk
menentukan lokasi perkemahan berdasarkan kriteria dan parameter yang
dibangun dari operator
2. Penentuan lokasi kemah yang tepat dapat digunakan dengan fungsi
penjumlahan beberapa kriteria spasial dan fungsi perkalian.
3. Fungsi penjumlahan menghasilkan beberapa pilihan dengan
mempertimbangkan parameter luar dari kriteria yang telah ditetapkan
4. Fungsi perkalian akan menghasilkan dua kelas yaitu sesuai dan kelas tidak
sesuai.

Anda mungkin juga menyukai