HASMUN
HASMUN
MAKALAH TUTORIAL
SKENARIO 2
Disusun oleh
Kelompok I
Hasmida
P201401049
Nurdianti Ansanif
P201401050
Laode Hasmun
P201401064
P201401065
Hikmawati
P201401066
Veni Ereska
P201401074
Ardianti Saputri
P201401075
PENDAHULUAN
A. KASUS
Tuan J datang ke poli kulit dan kelamin RS X dengan keluhan di suria sejak 2 minggu
yang lalu keluhan di sertai nyeri dan pengeluaran push pada saat urine.pada pengkjian di
temukan adanya kemerahan dan teraba panas pada sekitar orifisium uretra eksterna. Setelah di
lakukan pemeriksaan fisik di temukan pembesaran kelenjar getah bening inguinal bilateral
.pada pemeriksaan TTV di ketahui suhu 38C, TD, 120/80 mmHG, nafas 24 x/menit, skala
nyeri 6.
B. DAFTAR KATA SULIT
1. Disuria
6. Suhu
2. Nyeri
7. Inguinal
3. Pus
8. Nadi
9. Urine
C. DAFTAR PERTANYAAN
1. Mengapa klien mengalami di suria?
2. Apa yang menyebabkabkan adanya kemerahan dan teraba panas pada sekitar orifisium
uretra eksterna?
3. Apa yang menyebabkan sehingga terjadi pembesaran kelenjar getah bening inguinal
bilateral?
4. Apa yang menyebabkan keluarnya pus pada urine?
5. Mengapa klien mengalami nyeri skala 6?
4. Orifisium uretra eksterna adalah tempat keluarnya air kemihyang terletak di bawah klitoris.
(Dorland)
5. Kelenjar getah bening adalah sebuah jaringan berbentuk oval di dalam tubuh yang
bertindak sebagai penghasil dan penyaring cairan yang disebut sebagai getah bening
(limfosit). (Dorland)
6. Suhu adalah keadaan suhu dingin atau panas.
7. Inguinal adalah Berkenaan Dengan Selangkangan (Dorland Hal.568.)
8. Nadi adalah pada ayurveda tiap saluran yang menghantarkan energi vital keseluruh tubuh.
(Dorland Hal.726)
9. Urin adalah cairan yang di eksresikan oleh ginjal di simpan dalam kandung kemih dan di
keluarkan melalui uretra. (Dorland hal.1144)
E. JAWABAN PERTANYAAN
1. Karena pasien mengalami kelainan / terinfeksi pada organ kelaminnya sehingga muncullah
pus yang menghambat air seni untuk keluar / urinasi. (Mutaqin Arif & Sari Kumala, 2011)
2. Karena adanya infeksi dan inflamasi,infeksi adalah penyebab paling umum dari disuria dan
muncul sebagai cystitis,pyelonephritis,tergantung di mana area di traktus urogenital yang
paling terkena.noninfeksius dysuria dapat di sebabkan oleh implamasi dari mukosa urethra
yang mengembang tampa lapisan infeksi. (Mutaqin Arif & Sari Kumala, 2011)
3. Pembesaran kelenjar getah bening dapat berasal dari penambahan sel-sel pertahanan tubuh
yang berasal dari kelenjar getah bening itu sendiri seperti limfosit,sel
plasma,monosit,histiosit,atau karena datangnya sel-sel peradangan. (Mutaqin Arif & Sari
Kumala, 2011)
4. Disebabkan oleh kuman diplocus yang berbentuk bulat mirip dengan biji kopi pada
penderita laki-laki terhadap radang dari saluran air seni yang mengeluarkan lendir
bernanah sehingga menetes terus menerus apabila kencing akan terasa panas
sekali.pengeluaran pus pada urin dapat menjalar terus sampai buah zakar sehingga
membuat kemandulan pada laki-laki. (Mutaqin Arif & Sari Kumala, 2011)
5. Karena ada reaksi implamasi sistemik pada daerah genetalianya yang di sertai adanya pus
yang menyebabkan disuria. (Mutaqin Arif & Sari Kumala, 2011)
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP MEDIS
1. Definisi
Gonorrhea adalah infeksi virus Neisseria gonorheae paling lazim di tularkan
melalui hubungan seks pada laki-laki ditandai oleh urethritis dengan nyeri dan duh
purulent;biasanya asimtomatik pada perempuan,tetapi dapaat meluas hingga menimbulkan
salpingitis,oofiritis,abbess tubo-ovarian dan peritonitis.bakterimia dapat terjadi pada kedua
2. Etiologi
Gonore di sebabkan oleh gonokokus yang di temukan oleh neisser pada tahun
1879. Kuman ini masuk dalam kelompok Neisseria sebagai N.gonorrhoeae bersama
dengan tiga spesies lainnya yaitu N.meningitidis,N.catarrhalis,dan N.pharyngis sicca
Gonokok termasuk golongan diplokokus berbentuk biji kopi dengan lebar 0,8
udan panjang 1,6 u.kuman bersifat tahan asam,gram negative,dan dapat di temui baik di
dalam maupun di luar leukosit.kuman ini tidak dapat bertahan hidup pada suhu 39C,paa
keadaan kering dan tidak tahan terhadap gas disinfektan.gonokok terdiri atas 4 tipe yaitu
tipe 1,tipe 2,tipe 3,dan tipe 4.namun hanya gonokok tipe 1 dan tpe 2 yang bersifat firulen
karena memiliki pili yang membantunya untuk melekat pada mukosa epitel terutama yang
bertipe kuboidal atau lapis gepeng yang belum matur dan menimbulkan peradangan (Daily,
2009).
3. Patofisiologi
Neiseria gonorhoe adalah bakteri gram negative yang di tularkn melalui hampir
semua kontak seksual.bakteri secara langsung menginfeksi uretra,endoserviks,saluran
anus,konjungtiva dan faring.infeksi dapat meluas dan melibatkan prostat,vas
deferens,vesikula seminalis,epididymis,serta testis pada pria ;dan kelenjar
skene,bartholini,endometrium,tuba fallopi,dan ovarium pada wanita.komplikasi lebih
lanjut adalah dermatitis,artritis,endocarditis,mioperikarditis,meninges,dan hepatitis.
Pada pria akan timbul gejala dan tanda-tandda urethritis dalam waktu 2-5 hari
sampai satu bulan setelah inokulasi.tanda pertama adalah secret uretra purulent berwarna
kuning atau kuning kehijauan.pada pria yang di sirkumsisi dapat terjadi balanoposititis
sehingga timbul secret dari bawah prepusium.komlikasi balanopostitis adalah fimosis
akibat peradangan dan edema pada glans.kurang dari 5%pria dengan urethritis gonokok
yang tidak berkomplikasi menjadi asimtomatik .jika tidak di obati dalam waktu 10-15
hari,infeksi akan naik dari uretra anterior ke uretra posterior . dysuria menjadi bertambah
berat dan terjadi malaise ,sakit kepala,serta limfademopati regional.infeksi yang terus
berlanjut menyebabkan prostatitis,spididimitis dan sistitis.
Masa inkubasi pada wanita berlangsung sedikitnya 2 minggu.tempat primer dari
infeksi adalah endoserviks,dengan infeksi uretra pada 70%-90% kasus.uretritis primer
tampa melibatkan serviks jarang terjadi pada wanita,tetapi dapat terjadi pada mereka yang
telah menjalani histerektomi totallebih dari separuh wanita yang terinfeksi gonorhoe tidak
mempunyai gejala,atau kalau ada pun hanya ringan yang sering kali di abaikan,seperti
secret vagina,dysuria,sering berkemih,sakit punggung belakang,serta nyeri abdomen dan
panggul.pada pemeriksaan ,servik tampak rapuh,dan bengkak,sering di sertai secret
purulen atau mukopurulen.kelenjar bartholini mungkin terkena sehingga dapat terbentuk
abses.mukosa rektuk dapat terinfeksi pada pria dan wanita sehingga akibat otoinokulasi
atau hubungan seksual melalui anus infeksi pada varing adalah akibat kontak seksual
orogenital.konjungtivitis gonokok terjadi melalui kontaminasi langsung pada mata melalui
jari atau handuk.neonatus mendapat konjungtivitis gonokok pada persalinan saat melalui
jalan lahir yang terinfeksi.
B. ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
a. Data demografi
Nama
: Tn J
Jenis kelamin
: Laki-laki
Umur
: 38 Thn
Agama
: Belum Diketahui
Suku
: Belum Diketahui
Alamat
: Belum Diketahui
b. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan masa lalu :
2. Riwayat kesehatan masa kini : Gonore
c. Pemeriksaan fisik
1. Di temukan pus.
2. Adanya kemerahan dan teraba panas pada sekitar orifisium uretra eksterna.
3. Suhu 38 C.
4. Tekanan darah 120/80 mmHg
5. Nadi 80 x/menit
6. Nafas 24 x/menit
7. Skala nyeri 6
d. Data Fokus
Data Subyekti
Klien mengeluh dysuria
Klien hipertermi
Klien Mengalami Nyeri.
Data Obyektif
P : virus Neisseria gonorhoe
Q : kemerahan dan teraba panas
R : uretra, sekitar penis dan bagian
glans penis
S : skala nyeri 6
T : menetap
Suhu tubuh 38 C
Adanya kemerahan dan teraba panas
diseitar orifisium uretra eksterna.
Pembesaran kelenjar getah bening.
e. Analisa Data
Data
Etiologi
Invasi virus
Neisseria gonorhoe
Ds :
Do:
Masalah Keperawatan
Nyeri
P : virus Neisseria
gonorhoe
Imflamasi lokal
Q : kemerahan dan
teraba panas
Pus
R : uretra,sekitar penis
dan bagian glans penis
S : skala nyeri 6
T : menetap
Ds:
Klien mengalami
nyeri
Adanya respon imflmasi
sistemik
hipertermi
Peningkatan set point
Do:
Hipertermi
Ds :
Klien mengeluh disuria
di sertai nyeri dan
Disuria
Menginfeksi uretra
Peradangan pada
Uretra
Munculnya pus
Disuria
orifisium uretra
eksterna
f. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b.d Proses Imflamasi
2. Hipertermi b.d respon inflamasi sistemik
3. Gangguan Eliminasi Urine b.d Disuria
g. Intervensi
1. Nyeri b.d proses inflamasi
Intervensi
Kaji nyeri dengan penekatan
Rasional
Menjadi acuan untuk mengetahui sejauh mana
PQRST
kepda pasien.
Rasional
Peningkatan suhu tubuh yang berkelanjutan
pada si klien akan memberikan komplikasi
antipiretik
nyeri .
Anti piretik di perlukan untuk menurunkan
panas tubuh dan memberikan rasa nyaman pada
pasien
Selain sebagai pemenuhan hidrasi tubuh,juga
Rasional
Menilai perkemihan yang di lakukan pasien
intenkonensia
Memantau penggunaan obat dengan
sifat antikolinergik
di resepkan,seperti kalsium,chanel
tersebut.
Fasilitas dalam menyediakan prifasi pasien
dapat membantu melegakan dan
menit).
keluhan pasien
Apabila rencana di atas tidak membantu
dalam menyelesaikan masalah merujuk ke
spesialis kontinensia kemih merupakan
keputusan yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Mutaqin Arif &,Kumala Sari. 2011. Asuhan Keperawatan Sistem Integument. Salemba
Medika : Jakarta
Dorland W.A Newman. 2012. Kamus Dorland. Penerbit : Indonesia.
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol 1. Edisi 8. Penerbit
buku kedokteran. Jakarta
Brunner & suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol 3. Edisi 8. Penerbit
buku kedokteran. Jakarta
http://core.ac.uk/download/pdf/11714295.pdf.Sabtu ,24 Oktober 2015
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26065/4/Chapter%20II.pdf.Sabtu
24,Oktober,2015
Rabu, 27 Februari 2013
http://udeasriani.blogspot.co.id/2013/02/askep-gonore.html.Sabtu 24 oktober 2015