Disusun Oleh:
1.
2.
3.
4.
Kurniawati
Faisal Ainnurrokhim
Atika Wulansari
Fajar Himawan
(135150079)
(135150080)
(135150085)
(135150081)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kegiatan perekonomian ada banyak unsur yang terlibat. Dalam hal ini uang
dan lembaga perbankan mempunyai peranan yang sangat penting. Uang merupakan alat
pembayaran yang berlaku sekarang untuk semua transaksi jual-beli baik secara langsung
maupun secara tidak langsung. Dalam perekonomian suatu negara tidaklah selalu stabil
oleh karena itu dibutuhkan suatu kebijakan untuk mengatur perekonomian suatu negara
agar tercipta keadaan perekonomian yang baik.
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi
yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk
mencapai tujuan tersebut Bank Sentral berusaha mengatur keseimbangan antara
persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai
kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain :
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Uang
1. Pengertian Uang
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang
dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat
diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.
Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan
secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan
jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.
Menurut Suprayitno, Uang adalah alat untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Sejak peradaban kuno, mata uang logam sudah menjadi alat pembayaran biasa
walaupun belum sesempurna sekarang. Kebutuhan menghendaki adanya alat
pembayaran yang memudahkan pertukaran barang agar pekerjaan lebih mudah.
Sadono dalam bukunya Makro Ekonomi mengatakan bahwa: Uang adalah
benda-benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat perantara untuk
mengadakan tukar menukar atau perdagangan.
2. Jenis-jenis Uang
a.
b.
Ketika uang logam masih digunakan sebagai uang resmi di dunia, ada
beberapa pihak yang melihat peluang meraih keuntungan dari kepemilikan
mereka atas emas dan perak . Pihak-pihak ini adalah bank, orang yang
meminjamkan uang dan pandai emas (goldsmith) atau toko-toko perhiasan.
Mereka melihat bukti peminjaman, penyimpanan atau penitipan Emas dan Perak
ditempat mereka juga bisa diterima dipasar.
Berdasarakan hal ini pandai emas dan bank mengeluarkan surat (uang
kertas) dengan nilai yang besar dari emas dan perak, masyarakat umum menerima
uang kertas ini sebagai alat tukar. Jadi aspek penerimaan masyarakat secara luas
dan umum berlaku, sehingga menjadikan uang kertas sebgai alat tukar yang sah.
Ini kemudian berlanjut sampai uang kertas menjadi alat ukur yang dominan, dan
semua sistem perekonomian menggunakannya sebagai alat tukar utama. Malahan
sekarang, uang yang dikeluarkan oleh bank sentral tidak lagi didukung oleh
cadangan emas.
c.
3. Fungsi Uang
Fungsi uang dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Fungsi asli ada dua macam:
1) Uang itu alat penukaran umum (medium of exchange)
: bila nilai yang tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai
2. Macam Bank
a.
Bank Sentral
Bank sentral adalah bank yang bergungsi sebagai bank sirkulasi dan sebagai
induk bank-bank lain. Bank Sentral ialah Bank yang fungsinya :
1) Mengurus sirkulasi uang dalam negeri.
2) Memajukan perkembangan yang sehat dari urusan kredit dan perbankan.
3) Memajukan pembayaran luar negeri.
Bank Indonesia sebagai Bank Sentral, menjalankan tugas-tugas sebagai berikut :
1) Mengatur sirkulasi uang serta mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan
nilai rupiah.
2. Jenis Inflasi
Jenis inflasi dapat menjadi 4 macam berdasarkan tingkat keparahan :
a.
b.
c.
d.
Luar Negeri
Inflasi ini terjadi akibat adanya kenaikan harga diluar negeri yang
menyebabkan kenaikan harga di dalam negeri
b.
Dalam negeri
Inflasi disebabkan faktor-faktor didalam negeri. Faktor-faktor iti antara lain:
1) Terjadi defisit anggaran secara terus menerus
2) Terjadi gagal panen
3) Kredit untuk keperluan produksi dibatasi
4. Penyebab Inflasi
a. Kenaikan permintaan
b. Inflasi terjadi karena permintaan masyarakat terhadap berbagai barang lebih besar
daripada
antara
D. Kebijakan Moneter
1. Pengertian Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah untuk memperbaiki keadaan
perekonomian melalui pengaturan jumlah uang beredar. Jumlah uang beredar, dalam
analisis ekonomi makro, memiliki pengaruh penting terhadap tingkat output
perekonomian, juga terhadap stabilitas harga-harga. Uang beredar yang terlalu tinggi
tanpa disertai kegiatan produksi yang seimbang akan ditandai dengan naiknya tingkat
harga-harga pada seluruh barang dalam perekonomian atau dikenal dengan istilah
inflasi.
Kebijakan moneter memiliki beberapa instrumen yaitu operasi pasar terbuka,
kebijakan diskonto, kebijakan rasio kas, pengawasan kredit secara selektif, persuasi
moral. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu;
a. Kebijakan moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy adalah suatu
kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar.
b. Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy adalah suatu
kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Disebut juga
dengan kebijakan uang ketat (tight money policy).
2. Tujuan Kebijakan Moneter
Tujuan kebijakan moneter antara lain :
a. Menjaga stabilitas ekonomi
b. Menciptakan kesempatan kerja
c. Kestabilan Harga
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Uang adalah setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Uang terdiri dari uang
barang, uang kertas dan uang giral. Uang mempunyai fungsi asli dan fungsi turunan.
2. Bank ialah suatu badan yang menjalankan perusahaan memberikan kredit, baik dengan
alat-alat sendiri dan dengan uang yang diterimanya dari orang lain, maupun dengan
mengedarkan alat-alat penukaran baru yang berupa uang kertas dan uang giral. Bank
terdiri dari bank sentral dan bank umum. Bank mempunyai dua fungsi pokok yaitu
menjadi perantara dalam pemberian kredit dan mencipta uang kertas dan uang giral serta
mengedarkannya.
3. Inflasi adalah suatu keadaan dimana harga cenderung naik secara terus-menerus dan
berlaku secara umum yang akan mengakibatkan nilai uang turun. Inflasi terdiri dari
inflasi ringan, inflasi sedang, inflasi berat dan hiperinflasi.
4. Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah untuk memperbaiki keadaan
perekonomian melalui pengaturan jumlah uang beredar. Kebijakan moneter dapat
digolongkan menjadi kebijakan moneter ekspansif dan kebijakan moneter kontraktif.
Kebijakan moneter bertujuan menjaga stabilitas ekonomi, menciptakan kesempatan kerja,
dan kestabilan harga.
DAFTAR PUSTAKA