Anda di halaman 1dari 19

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gerakan Keluarga Berencana yang kita kenal sekarang ini bermula dari
pelaporan beberapa orang tokoh, baik di dalam maupun di luar negeri. Pada awal abad ke19 di Inggris, upaya Keluarga Berencana mula-mula timbul atas prakarsa sekelompok
orang yang menaruh perhatian pada masalah kesehatan ibu. Maria Stopes (1880-1950)
menganjurkan pengaturan kehamilan di kalangan kaum buruh dsi Inggris. Di Amerika
Serikat dikenal Margareth Sanger (1883-1966) yang dengan program birth control-nya
merupakan pelopor Keluarga Berencana modern. Pada 1917 didirikan National Birth
Control League dan pada November 1921 diadakan American Nasional Birth Control
Conference yang pertama.
Sejak saat itu berdirilah perkumpulan-perkumpulan Keluarga Berencana di
seluruh dunia, termasuk di Indonesia yang mendirikan Perkumpulan Keluarga Berncana
Indonesia (PKBI). Sebelum PKBI didirikan di Indonesia, sudah banyak dilakukan usahausaha membatasi kelahiran secara individual. Diantara pelopor Keluarga Berencana itu,
Dr. Sulianti Saroso dari Yogyakarta. Pada 1952 Menganjurkan para ibu untuk membatasi
kelahiran, mengingat angka kematian bayi yang cukup tinggi. Banyak tantangan yang
dihadapi oleh Dr. Sulianti Saroso, antara lain dari Gabungan Organisasi Wanita
Yogyakarta, bahkan juga dari pemerintah pada waktu itu.
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu
dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi
merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas. (Sarwono, Prawirohardjo.
2005. hal : 905)
Kontrasepsi suntikan progestin yang pertama diperkembangkan tahun 1953 oleh
Karl Junkmann. Tahun 1957 Junkmann dan kawan-kawan menemukan NET EN. Pada
saat yang sama, Upjohn Company di Amerika Serikat menemukan DMPA yang berasal
dari hormon alamiah progesterone.
NET EN merupakan suntikan progestin pertama yang dipakai sebagai
kontrasepsi, dan diberi nama dagang Noristerat. Percobaan-percobaan klinik pertama dari
DMPA sebagai metode kontrasepsi dimulai pada tahun 1963, diikuti percobaan-percobaan
di lapangan pada tahun 1965.

1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah dalam
memberikan asuhan kebidanan secara nyata serta mendapatkan pengetahuan dalam
memecahkan masalah.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai adalah mampu melakukan :
a. Mengumpulkan data sampai dengan menganalisa data
b. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah
c. Mengantisipasi masalah potensial
d. Mengidentifikasi kebutuhan segara
e. Merencanakan asuhan kebidanan
f. Melaksanakan asuhan kebidanan yang telah direncanakan
g. Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup asuhan kebidanan dalam makalah ini hanya pada bayi baru lahir normal.
1.4 Metode Penulisan
1. Studi Kepustakaan
Sebagai pedoman dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mempelajari literaturliteratur yang berhubungan dengan perawatan bayi baru lahir.
2. Praktek Langsung
Suatu tindakan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan pada klien untuk
memperoleh data mengenai keluhan serta keadaan klien maka penulis mengadakan
pendekatan pada keluarga, mengobservasi dan melaksanakan asuhan kebidanan,
mengobservasi dan memantau keadaan klien sampai dengan klien pulang atau sampai
dengan masalah berhasil ditangani.
3. Bimbingan dan Konsultasi
Dalam penyusunan makalah ini, penulis juga melakukan konsultasi dengan
pembimbing, baik pembimbing lahan praktek maupun pembimbing pendidikan.

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan laporan ini terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Sistematika Penulisan
BAB IILANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar KB Suntik
2.1.1 Pengertian
2.1.2 Profil
2.1.3 Cara Kerja
2.1.4 Efektifitas
2.1.5 Keuntungan
2.1.6 Keterbatasan
2.1.7 Yang dapat menggunakan KB Suntik
2.1.8 Yang Tidak Boleh Menggunakan
2.1.9 Waktu Mulai Menggunakan
2.1.10 Peringatan Bagi Pemakai
2.1.11 Penanganan Efek Samping
2.2 Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Menurut Varney
2.2.1 Pengkajian
2.2.2 Interpretasi Data
2.2.3 Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
2.2.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
2.2.5 Intervensi
2.2.6 Implementasi
2.2.7 Evaluasi
BAB III

TINJAUAN KASUS

BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar KB Suntik


2.1.1 Pengertian
Kontrasepsi depo progestin adalah salah satu kontrasepsi suntik yang diberikan tiap 3
bulan sekali dengan efektivitas 0,3 kelahiran per 100 perempuan (Saifudin, 2003 : 40)
2.1.2 Profil
- Sangat efektif
- Aman
- Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduktif
- Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4 bulanan
- Cocok untuk laktasi karena tidak menekan produksi ASI
2.1.3 Cara Kerja
- Mencegah ovulasi
- Mengentalkan lender servik sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma
- Menjadikan selaput lender rahim tipis dan atrofi
- Menghambat transportasi gamet oleh tuba
2.1.4

Efektifitas
Depo progestin memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100
perempuan asal penyuntikan dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah
ditentukan.

2.1.5

Keuntungan (Harianto, 2003 : 166)


- Sangat efektif
- Pencegahan kehamilan jangka panjang
- Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
- Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan pembekuan darah
- Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
- Sedikit efek samping
4

- Klien tidak perlu menyimpan obat suntik


- Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai premenopause
- Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
- Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
- Mencegah beberapa penyakit penyebab radang panggul
- Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sicklecal).
2.1.6 Keterbatasan (Harianto, 2003 : 167)
1. Sering ditemukan gangguan kecil seperti :
- Siklus haid yang memendek dan memanjang
- Perdarahan yang banyak dan sedikit
- Tidak haid sama sekali
- Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting)
- Amenorhoe
2. Klien sangat tergantung pada tempat serupa pelayanan kesehatan (harus kembali
untuk disuntik)
3. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya.
4. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
5. Tidak menjamin perlindungan terhadap PMS, hepatitis B, atau HIV
6. Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya kerusakan pada organ
genetalia, melainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya.
7. Terjadinya perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
8. Dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi,
sakit kepala, nervositas dan jerawat.
9. Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang
(densitas).
2.1.7 Yang Dapat Menggunakan Kontrasepsi Suntik Progestin
1.

Usia produktif

2.

Multipara dan yang telah memiliki anak

3.

Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektifitas


tinggi

4.

Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai

5.

Setelah melahirkan dan tidak menyusui


5

6.

Setelah abortus atau keguguran

7.

Telah banyak anak tapi belum menghendaki tubektomi

8.

Perokok

9.

Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah atau
anemia bulan sabit

10.

Menggunakan obat epilepsy (fenitoin dan berbiturat) atau obat TB


(rifampisin)

11.

Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen

12.

Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi

13.

Anemia defisiensi besi

14.

Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil
kontrasepsi kombinasi.

2.1.8

2.1.9

Yang Tidak Boleh Menggunakan


1.

Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat pada janin per 100.000 kelahiran)

2.

Perdarahan pervaginam yang tidak jelas penyebabnya

3.

Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid terutama amenorhoe

4.

Menderita Ca mammae atau riwayat Ca mammae.

5.

Diabet mellitus disertai komplikasi

Waktu Mulai Menggunakan Kontrasepsi Suntik Depo Progestin

1.

Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tidak hamil

2.

Mulai hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid

3.

Pada ibu yang tidak haid injeksi pertama dapat diberikan setiap saat asalkan
saja ibu tersebut tidak hamil selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan
hubungan seksual

4.

Ibu yang menggunakan suntikan yang lain dan ingin menggantinya dengan
kontrasepsi suntikan yang lain lagi. Kontrasepsi suntikan yang diebrikan dimulai pada
saat jadwal kontrasepsi suntikan yang sebelumnya.

5.

Ibu yang menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin menggantinya


dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan
diberikan dapat segera diberikan asal ibu tersebut tidak hamil dan pemberiannya tidak
perlu menunggu haid berikutnya dating. Bila disuntik setelah hari ke-7.

6.

Ibu ingin mengganti AKDR dengan kontrasepsi hormonal, suntikan pertama


dapat diberikan pada hari pertama sampai hari ketujuh siklus haid atau dapat
diberikan setiap saat setelah hari ketujuh siklus haid asal saja yakin ibu tersebut tidak
hamil.

2.1.10 Peringatan Bagi Pemakai Kontrasepsi Suntikan Progestin


1. Setiap terlambat haid harus dipikirkan adanya kemungkinan kehamilan.
2. Nyeri abdomen bawah yang berat, kemungkinan gejala gangguan kesehatan
3. Timbulnya abses atau perdarahan tempat injeksi
4. Sakit kepada migraine, sakit kepala yang berulang yang berat atau kaburnya
penglihatan
5. Perdarahan berat yang 2 kali lebih panjang dari masa haid atau 2 kali lebih banyak
dalam suatu periode masa haid terjadi hal-hal seperti diatas segera hubungan tenaga
kerja kesehatan atau ke klinik.
2.1.11 Penanganan Efek Samping Yang Sering Dijumpai (Harianto, 2003 : 168)
1.
-

Amenorhoe (tidak terjadi perdarahan)


Bila tidak hamil, pengobatan apapun tidak perlu, jelaskan darah tidak terkumpul
dalam rahim, nasehati untuk kembali ke klinik.

Bila terjadi kehamilan, rujuk klien, hentikan penyuntikan jelaskan bahwa


hormon progestin tidak akan menimbulkan kelainan pada klien.

Bila terjadi kehamilan ektopik, rujuk klien segera

Jangan berikan terapi hormonal untuk menimbulkan perdarahan karena tidak


akan berhasil. Tunggu 3-6 bulan kemudian bila tidak terjadi perdarahan juga
rujuk ke klinik.

2.

Perdarahan atau perdarahan bercak (spotting)

Informasikan bahwa perdarahan ringan sering dijumpai tetapi hal ini bukan masalah
serius dan biasanya tidak memerlukan pengobatan. Bila klien tidak dapat
menerimanya dan ingin melanjutkan suntikan, maka dapat dilaksanakan 2 pilihan
pengobatan yaitu :
a. 1 siklus pil kontrasepsi kombinasi (30-35 untuk etinil estradiet) ibu profen
(sampai 800 mg 3x/hari untuk lima hari). Jelaskan bahwa selesai pemberian pil
kontrasepsi dapat terjadi perdarahan. Bila terjadi perdarahan banyak selama
pemberian suntikan ditangani dengan pemberian 2 tablet pil kontrasepsi
7

kombinasi / hari selama 3-7 hari dilanjutkan dengan 1 siklus pil kontrasepsi
hormonal atau diberi 50 mg estrogen aqum konjugasi untuk 4-21 hari.
b. Bila perdarahan atau spotting terus berlanjut setelah tidak haid namun kemudian
terjadi perdarahan maka perlu dicari penyebabnya perdarahan, tanyakan apakah
klien ingin melanjutkan suntikan atau tidak, dan bila tidak suntikan jangan
dilanjutkan lagi dan carilah kontrasepsi lain (genis lain) bila perlu lakukan
pemeriksaan dalam.
3.

Meningkatkan atau menurunnya berat badan

Informasi bahwa kenaikan atau penurunan berat badan sebanyak 1-2 kg dapat saja
terjadi, perhatikan diet klien bila perubahan berat badan berlebihan, hentikan
suntikan dan anjurkan metode kontrasepsi lainnya.
4.

Sakit kepala

Incidens sakit kepala adalah sama pada DMPA maupun NET-EN dan terjadi pada <
1-17% akseptor. Apabila terjadi sering pusing ibu harus beristirahat cukup.
5.
-

Efek pada sistem Kartio-Vaskuler


Tampaknya hampir tidak ada efek pada tekanan darah atau sistem pembekuan
darah maupu sistem fibrinolitik. Tidak ditemukan bukti-bukti DMPA maupun
NET-EN, menambah resiko timbulnya bekuan darah atau gangguan sirkulasi
lain.

Perubahan dalam metabolisme lemak, terutama penurunan HDL-kolesterol, baik


pada DMPA maupun NET-EN, dicurigai dapat menambah besar resiko
timbulnya penyakit kardiovaskuler, HDL, kolesterol yang rendah menyebabkan
timbulnya ateres clerosis. Sedangkan terhadap trigliserida dan kolesterol total
tidak ditemukan efek apapun dari kontrasepsi suntikan.

6.
-

Efek Metabolik
DMPA mempengaruhi metabolisme karbohidrat, tetapi tidak ditemukan
terjadinya diabetes pada akseptor

WHO tidak menganggap diabetes sebagai contra-indikasi untuk pemakaian


kontrasepsi suntikan, hanya disarankan untuk melakukan pemantauan glukosa
tolerans.

Tidak ditemukan efek pada fungsi hepar


Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa kontrasepsi suntikan dapat dipakai
dengan aman pada wanita dengan riwayat ikterus atau penyakit hepar.
8

7.
-

Kontrasepsi suntikan tidak mempengaruhi metabolisme protein atau vitamin.


Acne atau Jerawat
Beri konseling pada klien bahwa penyebab jerawat karena pengaruh
progesterone yang dapat meningkatkan kadar lemak. Utnuk itu kurangi makanan
yang berlemak dan menjaga kebersihan muka.

Bila tidak hilang dan masih bertambah anjurkan ganti cara kontrasepsi non
hormonal.

2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan


Manajemen kebidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan masalah kesehatan
ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh Bidan dalam memberikan Asuhan Kebidanan pada
individu, keluarga dan masyarakat. Dalam melaksanakan proses manajemen kebidanan ini
menggunakan 7 langkah, yaitu :
1. Pengkajian
a. Data Subjektif
1. Identitas Pasien
Nama
: untuk dapat mengenali dan membedakan pasien yang satu
dengan pasien lain.
Umur
: untuk memastikan resiko bila alat kontrasepsi yang di
pilih tidak sesuai dengan kondisi pasiennya.
Agama
: berhubungan dengan religius dan kepercayaan
Pendidikan
: untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien dan
pemahaman pasien dari penjelasan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan.
Pekerjaan
: untuk mengetahui aktivitas ibu sesuai pekerjaan ibu seharihari, mengetahui taraf hidup sosial ekonomi.
Alamat
: untuk mengetahui tempat tinggal pasien
2. Keluhan Utama
Merupakan pernyataan pasien mengenai gangguan atau penyakit yang diderita
atau yang menyebabkan pasien datang
3. Riwayat Penyakit
Untuk mengetahui apakah dari ibu atau keluarga ibu mempunyai penyakit
menular seperti ( HIV / AIDS, penyakit kuning ) penyakit menurun seperti darah
tinggi, kencing manis
4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Untuk mengetahui keadaan kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu apakah
normal ataukah mengetahui masalah
5. Riwayat KB
Ibu sebelumnya menggunakan KB pada ibu untuk mengetahui jarak kehamilan
6. Pola Aktivitas Sehari-hari
Untuk mengetahui kebiasaan ibu sehari-hari mengenai nutrisi, eliminasi,
istirahat, aktivitas, dan personal hygiene.
9

7. Data sosial budaya


Kontrasepsi suntik di pandang agama , baik itu islam, kristen, katolik, budha,
hindu, di perbolehkan asal bertujuan untuk mengatur kehamilan bukan untuk
mengakhiri kehamilan.
b. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
-Keadaan umum

: di tujukan untuk pemeriksaan pada postur tubuh,


gerak tubuh dan ekspresi wajah

-Kesadaran

: composmentis, apatis, samnolen, koma

-TTV :
-

Tekanan darah : normal 100 130 sistole dan 60-80 diastole

Nadi

: normal 74-84 x/menit

Suhu

: normal 365 0c 375 0c

Respirasi

: normal 16 24 x/menit

2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi

Mata

: simetris, konjungtiva anemis / tidak, palpebra


odema / tidak, skleara ikterus / tidak

Leher

: ada pembesaran kelenjar limfe, tyroid dan vena


jungularis / tidak

Mamae

: simetris / tidak, papilla dan areola mengalami


hiperpigmentasi/ tidak, papilla menonjol / tidak

Axilla

: ada benjolan yang abnormal / tidak, bersih / tidak

Abdomen

: ada pembesaran abnormal / tidak, ada luka bekas


operasi / tidak

Ekstermitas
Atas

: simetris / asimetris, odema / tidak

Bawah

: odema / tidak, varises atau tidak


Palpasi

Leher

: ada pembesaran kelenjar / tidak

Mamae

: adanya benjolan abnormal/ tidak

Axilla

: ada pembengkakan kelenjar limfe / tidak


10

Abdomen

: menetukan adanya benjolan yg dpt menunjang


adanya kehamilan / tidak

2. Interprestasi Data
Yaitu menentukan diagnosa / masalah yang ditemukan dari hasil pengkajian data dan
kemudian mengidentifikasi kebutuhan pasien.
3. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Langkah ini berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah teridentifikasi yaitu
merupakan kegiatan antisipasi pencegah jika memungkinkan menunggu, waspada dan
persiapan untuk segala sesuatu yang dapat terjadi.
4. Identifikasi Kebutuhan Segera
Langkah ini menggambarkan proses manajemen yang tidak hanya pada pemberian
pelayanan dasar pada kunjungan antenatal secara periodik. Data baru tetap diperoleh dari
evaluasi beberapa data memberi indikasi adanya situasi emergensi, dimana bidan harus
bertindak segera disamping menunggu tindakan dokter.
5. Intervensi
Berisi rencana asuhan yang diberikan kepada pasien sesuai diagnosa/ masalah awal yang
ada sesuai dengan protap yang ada.
6. Implementasi
Pelaksanaan/implementasi merupakan tahap ketiga dalam proses asuhan kebidanan yang
merupakan perwujudan dari rencana tindakan yang telah disusun dalam tahap
perencanaan, implementasi akan dilaksanakan pada kasus nyata serta sesuai dengan
kondisi klien (Depkes RI, 1995 : 11)
7. Evaluasi
Dilakukan evaluasi kefektifan dari

asuhan

yang

sudah diberikan meliputi

pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar - benar telah

terpenuhi sesuai dengan

kabutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam masalah dan diagnosa. Rencana


tersebut dapat dianggap efektif pelaksanaannya, ada kemungkinan bahwa sebagian
rencana tersebut telah efektif sedang sebagian belum efektif. (Simatupang E.J, 2006)

11

Evaluasi adalah tahap akhir dari proses asuhan kebidanan untuk menilai tentang
kriteria hasil yang dicapai, apakah sesuai dengan rencana atau tidak dalam evaluasi
dilakukan dengan pendekatan SOAP, yang dimaksud SOAP adalah sebagai berikut:
S

: Subyektif
Yang didapatkan dari keluhan klien

O : Obyektif
Yang didapatkan dari hasil pemeriksaan oleh petugas yang terkait.
A : Assesment
Berisi kesimpulan dari data subyektif dan obyektif yang menunjukkan keberhasilan
tindakan yang telah dilakukan ataupun masalah yang baru muncul.
P

: Planning
Merupakan perencanaan lanjut dan tindakan yang sudah dilakukan dengan
berpedoman pada tingkat keberhasilan yang telah dicapai (Depkes RI, 1995 : 11).

BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. A P10001 USIA 31 TAHUN DENGAN AKSEPTOR LAMA KB SUNTIK 3 BULAN
DI PUSKESMAS DUPAK SURABAYA

12

I.

Tanggal Pengkajian

: 21 Nopember 2015

Pukul

: 09.00 WIB

No.Register

: 01. 34624

PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata/ Identitas
Nama Ibu

: Ny. A

Nama Suami : Tn.R

Umur

: 31 Tahun

Umur

: 35 tahun

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMP

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: Swasta

Alamat

: D. Bangunrejo 21

Alamat

: D. Bangunrejo 21

Kunjungan ke

:3

Alasan kunjungan

: Ibu mengatakan ingin suntik KB 3 bulan karena sudah waktu


kembalinya

Keluhan utama

: Ibu mengatakan tidak ada keluhan

2. Riwayat Perkawinan
Status

: Menikah

Usia menikah

: 23 tahun

Lama

: 15 tahun

3. Riwayat Kebidanan
a. Riwayat Menstruasi
Menarche

: 13 tahun

Siklus

: 28 hari teratur

Jumlah

: Mengganti pembalut 2-3x/hari

Warna / bau

: Merah / anyir

Flour Albus

: sebelum dan sesudah haid

Disminorhea

: 2 hari pada saat haid


13

b. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu


N
o
1

Persalinan
UK

Jenis Persalinan

Penolong

BB/TB

Spontan

Bidan

3500/50

18bln

J
K

H/M
H

Nifas
Masala
Laktasi
h
6 bulan tdk ada

c. Riwayat KB
Jenis KB

: Suntik 3 bulan

Lama

: 1 tahun

Keluhan

: tidak ada keluhan

4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak mempunyai penyakit menular seperti HIV/AIDS,
penyakit menurun seperti kencing manis, darah tinggi, dsb.
b. Riwayat Kesehatan dahulu
Ibu mengatakan dahulu juga tidak mempunyai penyakit menular seperti
HIV/AIDS, penyakit menurun seperti kencing manis, darah tinggi, dsb.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak mempunyai penyakit menular seperti
TBC, HIV/AIDS, penyakit menurun seperti kencing manis, darah tinggi, dsb.
5. Pola Aktivitas Sehari-hari
Nutrisi

: Ibu mengatakan makan 3x/hari dengan menu nasi, lauk-pauk dengan


porsi lebih banyak, sayur-sayuran, minum air putih 8 gelas/hari

Eliminasi

: Ibu mengatakan BAB 1x konsistensi lunak, BAK 3- 4x/hari dengan


warna kuning jernih bau khas urine

Istirahat

: Ibu mengatakan tidur siang 1-2 jam, tidur malam 6-7 jam

Hygiene

: Ibu mengatakan mandi 2x/hari, keramas 3x/minggu, ganti baju setiap


hari, ganti celana dalam 2x/hari.

Aktivitas

: Ibu mengatakan hanya sebagai ibu rumah tangga seperti mencuci,


memasak, menyapu, dan mengepel.

Seksualitas

: Ibu mengatakan tidak ada keluhan

6. Riwayat Psikososial spiritual


14

Hubungan ibu dengan keluarga atau lingkungan : Baik

Tanggapan dan dukungan keluarga terhadap kehamilan : Mendukung program


KB

Pengambil keputusan : Suami

B. DATA OBYEKTIF
1

Pemeriksaan Umum
KU

: Baik

Kesadaran

: Compos mentis

TTV

: TD
N

: 120/80 mmHg
: 80 x/menit

S
RR

: 36oC
: 22 x/menit

Antropometri : LILA : 27 cm

TB

: 158 cm

BB

: 56,5 Kg

Pemeriksaan Fisik

Inspeksi
Kepala

: bersih, rambut hitam, tidak rontok

Muka

: Tidak odema, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum

Mata

: Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih

Leher

: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe dan


pembendungan vena jugularis

Payudara : Simetris, areola hyperpigmentasi, papilla menonjol.


Abdomen : terdapat linea nigra dan stiae albican, tidak ada pembesaran
perut/uterus.
Ekstermitas

Atas

: Tidak odema, tidak pucat

Bawah

: Tidak odema, tidak pucat, tidak ada varises

Palpasi
Leher

: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe, dan tidak ada
pembendungan vena jugularis

Mamae

: Tidak ada benjolan abnormal

Abdomen : Ballotement ()

Auskultasi
Bising usus (+)
15

Perkusi

Reflek patella kanan/kiri +/+


II.

INTERPRETASI DATA DASAR


Dx

: Ny. A P10001 usia 31 tahun Akseptor Lama KB Suntik 3 Bulan

DS

:-

Ibu mengatakan mau suntik KB 3 bulan karena sudah waktu kembalinya

DO

Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

: KU

: Baik

Kesadaran

: Compos mentis

TTV

: TD
N

: 120/80 mmHg
: 80 x/menit

S
RR

: 36oC
: 22 x/menit

Antropometri: LILA : 27 cm
TB : 158 cm
BB : 56,5 Kg

III.

Masalah

: tidak ada

Kebutuhan

: tidak ada

IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL


Tidak ada

IV.

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Tidak ada

V.

INTERVENSI/PLANNING
Tanggal

: 21-11-2015

Jam

: 09.00

Dx

: Ny. A P10001 usia 31 tahun Akseptor Lama KB Suntik 3 Bulan

Tujuan : Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan diharapkan program KB berhasil dan tidak
terjadi kehamilan
KH

:-

KB Suntik 1 Bulan berhasil disuntikkan

Tidak terjadi komplikasi

Intervensi
1

KU ibu baik

Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu


R/ menumbuhkan rasa percaya ibu terhadap tenakes
16

2. Beritahu ibu hasil pemeriksaan.


R/ Agar ibu tahu hasil pemeriksaannya
3. Berikan KIE ulang efek samping dan komplikasi KB Suntik 3 Bulan.
R/ agar Ibu dapat lebih mengerti tentang efek samping KB Suntuk 3 Bulan
4. Siapkan alat dan obat untuk KB Suntik 3 Bulan.
R/ untuk segera dilakukan penyuntikkan
5. Berikan injeksi KB Suntik 3 Bulan.
R/ Untuk mengatur jarak kelahiran
6. Anjurkan ibu untuk datang kembali pada bulan berikutnya atau bila ada keluhan
sewaktu-waktu.
R/ Agar ibu tahu dan bisa suntik dengan tepat waktu
VI.

IMPLEMENTASI
Tanggal

: 21-11-2015

Jam

: 09.00

Jam
09.0

terhadap tenakes.\
2

09.0
5

Tindakan
Melakukan pendekatan terapeutik pada ibu untuk menumbuhkan rasa percaya ibu
Memberitahu ibu hasil pemeriksaannya yaitu TD : 120/80 mmHg, S : 36oC, N : 80
x/menit, RR : 22 x/menit.

Memberikan KIE ulang efek samping dan komplikasi KB Suntik 3 Bulan seperti
perubahan pola haid yang tidak teratur, sakit kepala dan penambahan berat badan.

09.1

Menyiapkan alat dan obat untuk KB Suntik 3 Bulan seperti :


a. Kapas alkohol
b. Spuit 3 cc
c. Obat KB Depo

Memberikan injeksi KB Suntik 3 Bulan pada 1/3 bagian dari spina illiaca anterior
superior secara IM.

6
09.2
0

Menganjurkan ibu untuk datang kembali pada tanggal 13 Februari 2016 atau bila
ada keluhan sewaktu-waktu.

09.3
0

17

VII.

EVALUASI
Tanggal
: 21-11-2015
Jam
: 09.30 WIB
S

: Ibu mengatakan sudah disuntik KB 3 Bulan

: KU

: Baik

Kesadaran

: Compos mentis

TTV

: TD
N

: 110/80 mmHg

: 36oC

: 80 x/menit

RR

: 22 x/menit

Antropometri:
TB : 158 cm
BB : 56,5 kg
A

: Ny. S P20002 usia 38 tahun Akseptor Lama KB Suntik 3 Bulan

: Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang pada jadwal suntik selanjutnya atau jika ada
keluhan

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
18

Setelah penulis melaksanakan asuhan pada Ny. A dengan Akseptor lama KB


suntik 3 bulan, dapat disimpulkan :
1.

Dalam melakukan pengkajian data diperlukan ketelitian, kepekaan dan peran serta
ibu dalam memberikan tanggapan untuk menunjang menegakkan diagnosa

2.

kebidanan.
Dalam analisa data dan menegakkan diagnosa kebidanan yang mengacu pada

tinjauan pustaka
3. Dari analisa data dapat dilakukan diagnosa masalah potensial
4. Dalam identifikasi kebutuhan segera dapat diambil tindakan segera jika ada masalah
5.

potensial yang harus segera ditangani


Perencanaan yang ada pada tinjauan pustaka tidak semuanya dapat direncanakan

6.

pada kasus nyata


Pada dasarnya pelaksanaan merupakan perwujudan dan perencanaan, akan tetapi
tidak semua rencana dapat dilaksanakan karena kemungkinan kondisi klien berubah
sehingga dapat merubah rencana yang telah dibuat.

7.

Evaluasi merupakan tahap akhir dari asuhan kebidanan yang mana setelah penulis
mengadakan evaluasi diharapkan klien bersedia kontrol sehingga dapat dideteksi
lebih dini jika terjadi komplikasi.

4.2 Saran
1.

Mahasiswa
Mahasiswa harusnya mempunyai tanggung jawab atas tugas profesinya. Mahasiswa

2.

dapat bertindak cepat tanggap dalam menghadapi permasalahan kebidanan


Klien
Klien harusnya dapat bekerja sama dengan lebih baik dengan petugas kesehatan,

3.

agar asuhan yang diberikan bisa dilakukan secara optimal


Institusi Kesehatan
Dapat memberikan pelayanan yang sesuai standart yang telah ada dan melakukan
asuhan yang bermutu tinggi untuk kepuasan klien.

19

Anda mungkin juga menyukai

  • Malam Aktifitas
    Malam Aktifitas
    Dokumen2 halaman
    Malam Aktifitas
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat
  • Adhd PDF
    Adhd PDF
    Dokumen21 halaman
    Adhd PDF
    Taufik Tias
    50% (2)
  • Materi Kelas 3 Tema 8 Subtema 4 Aku Suka Berkarya
    Materi Kelas 3 Tema 8 Subtema 4 Aku Suka Berkarya
    Dokumen52 halaman
    Materi Kelas 3 Tema 8 Subtema 4 Aku Suka Berkarya
    Nur Afifah
    83% (6)
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen38 halaman
    Bab Ii
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat
  • MPASI
    MPASI
    Dokumen31 halaman
    MPASI
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat
  • Materi Kelas 3 Tema 8 Subtema 2 Aku Anak Mandiri PDF
    Materi Kelas 3 Tema 8 Subtema 2 Aku Anak Mandiri PDF
    Dokumen59 halaman
    Materi Kelas 3 Tema 8 Subtema 2 Aku Anak Mandiri PDF
    Putri Hidayatul Laila
    100% (1)
  • PH Kls 3 Tema 3.4 Rev 2018
    PH Kls 3 Tema 3.4 Rev 2018
    Dokumen2 halaman
    PH Kls 3 Tema 3.4 Rev 2018
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen11 halaman
    Bab Ii
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat
  • PERSENTIL
    PERSENTIL
    Dokumen9 halaman
    PERSENTIL
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat
  • Humanistik
    Humanistik
    Dokumen9 halaman
    Humanistik
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat
  • Hubungan Status Gizi dan Dismenore pada Remaja
    Hubungan Status Gizi dan Dismenore pada Remaja
    Dokumen66 halaman
    Hubungan Status Gizi dan Dismenore pada Remaja
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat
  • Iva
    Iva
    Dokumen15 halaman
    Iva
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen9 halaman
    Bab Iv
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat
  • Gizi Buruk Balita di NTT
    Gizi Buruk Balita di NTT
    Dokumen15 halaman
    Gizi Buruk Balita di NTT
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat
  • Penggolongan IUD
    Penggolongan IUD
    Dokumen11 halaman
    Penggolongan IUD
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat
  • BAB 1jasem
    BAB 1jasem
    Dokumen18 halaman
    BAB 1jasem
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat
  • Penggolongan IUD
    Penggolongan IUD
    Dokumen11 halaman
    Penggolongan IUD
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat
  • Modul
    Modul
    Dokumen24 halaman
    Modul
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat
  • BAB I Tik
    BAB I Tik
    Dokumen11 halaman
    BAB I Tik
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii1
    Bab Ii1
    Dokumen6 halaman
    Bab Ii1
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat
  • Presentation2 Statistik
    Presentation2 Statistik
    Dokumen12 halaman
    Presentation2 Statistik
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat
  • PERSENTIL
    PERSENTIL
    Dokumen4 halaman
    PERSENTIL
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat
  • Presentation2 Statistik
    Presentation2 Statistik
    Dokumen12 halaman
    Presentation2 Statistik
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat
  • BAB IIIk
    BAB IIIk
    Dokumen8 halaman
    BAB IIIk
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen23 halaman
    Bab Ii
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat
  • Lembar Observasi
    Lembar Observasi
    Dokumen2 halaman
    Lembar Observasi
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat
  • PERSENTIL
    PERSENTIL
    Dokumen4 halaman
    PERSENTIL
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen2 halaman
    Bab 3
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    Putri Hidayatul Laila
    Belum ada peringkat