Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDIDIKAN SAINS
KETERAMPILAN IDENTIFIKASI
DI SUSUN OLEH :
Nama
: Asih Rahayu
NIM
: 13304241009
Prodi
: Pendidikan Biologi A
KETERAMPILAN IDENTIFIKASI
I. Latar Belakang
Pembelajaran IPA merupakan wahana untuk membekali siswa dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan
dan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang ada disekelilingnya.
Depdiknas (2006) menyatakan bahwa IPA berhubungan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis. Sehingga IPA bukan hanya penguasaan kesimpulan
pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja. Tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. Dengan demikian, bahwa pendidikan IPA
menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Dengan menggunakan
keteramplan proses akhirnya akan terjadi interaksi antara konsep/prinsip/teori yang telah
ditemukan atau dikembangkan dengan pengembangan keterampilan proses itu sendiri.
Pada praktikum kali ini siswa diharapakan bisa melakukan penginderaan dengan benar,
merumuskan persoalan berdasarkan data hasil penginderaan dan dapat mengidentifikasi
keterampilan sains dasar.
II. Tujuan
1. Mampu melakukan penginderaan dengan benar
2. Mampu merumuskan persoalan berdasarkan data hasil penginderaan
3. Mampu mengidentifikasi keterampilan sains dasar
III.
Dasar Teori
Keterampilan proses sains (KPS) adalah pendekatan yang mengarahkan bahwa
untuk menemukan pengetahuan memerlukan suatu keterampilan mengamati, melakukan
eksperimen,
menafsirkan
data
mengomunikasikan
gagasan
dan
sebagainya.
terdiri atas: mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam
bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah
data, menganalisis penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel secara
operasional, merancang penelitian dan melaksanakan eksperimen (Dimyati dan
Mudjiono, 2009: 140).
Keterampilan proses melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau
intelektual, manual dan sosial. Keterampilan kognitif atau intelektual terlibat karena
dengan melakukan keterampilan proses siswa menggunakan pikirannya. Keterampilan
manual jelas terlibat dalam keterampilan proses karena mungkin mereka melibatkan
penggunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan atau perakitan alat. Dengan
keterampilan sosial dimaksudkan bahwa mereka berinteraksi dengan sesamanya dalam
melaksanakan kegiatan belajar-mengajar. Rangkaian keterampilan proses antara lain
mengamati, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan
penelitian, dan mengkomunikasikan.
Diungkapkan pula oleh Conny Semiawan (1992: 15) bahwa keterampilan proses
adalah keterampilan fisik dan mental terkait dengan kemampuan-kemampuan yang
mendasar yang dimiliki, dikuasai dan diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah
sehingga
para
ilmuwan
berhasil
menemukan
sesuatu
yang
baru.
Dengan
berbagai pengalaman belajar dan keterampilan proses sains untuk memahami konsep
yang berkaitan dengan kehidupan makhluk hidup.
Scientific products identik pada produk ilmiah berupa konsep materi biologi yang
dapat dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan proses ilmiah. Scientific attitudes
identik dengan sikap ilmiah seperti:
kejujuran, tanggung jawab, kedisiplinan, keterbukaan dalam menerima pendapat orang
lain, ketelitian dan lain-lain. Scientific attitudes diperoleh siswa setelah melakukan
kegiatan proses ilmiah dan kemudian diterapkan sehingga membentuk karakter
kepribadian siswa.
Ketrampilan proses dapat diklasifikasikan menjadi dua. Pertama, ketrampilan
proses sains dasar yaitu aktivitas ilmiah yang meliputi: 1) mengamati (observasi) yaitu
mencari gambaran atau informasi tentang objek penelitian melalui indera; 2)
mengkomunikasikan data hasil observasi dalam berbagai bentuk seperti: gambar, bagan,
tabel, grafik, tulisan, dan lain-lain; 3) menggolongkan (klasifikasi) untuk mempermudah
dalam mengidentifikasi suatu permasalahan; 4) menafsirkan data, yaitu memberikan arti
sesuatu fenomena/kejadian berdasarkan atas kejadian lainnya; 5) meramalkan, yaitu
memperkirakan kejadian berdasarkan kejadian sebelumnya serta hukum-hukum yang
berlaku. Prakiraan dibedakan menjadi dua macam yaitu prakiraan intrapolasi yaitu
prakiraan berdasarkan pada data yang telah terjadi dan prakiraan ekstrapolasi yaitu
prakiraan berdasarkan logika di luar data yang terjadi; 6) mengajukan pertanyaan, berupa
pertanyaan yang menuntut jawaban melalui proses berpikir atau kegiatan.
Kedua, ketrampilan proses sains terpadu yaitu aktivitas ilmiah yang terdiri dari:
1) mengidentifikasi variabel; 2) mendeskripsikan hubungan antar variabel; 3) melakukan
penyelidikan; 4) menganalisia data hasil penyelidikan; 5) merumuskan hipotesis; 6)
mendefinisikan variabel secara operasional, melakukan eksperimen.
Ketrampilan proses sains dasar dan terintegrasi tersebut di atas, idealnya
terintegrasi dalam setiap pembelajaran biologi.
Tabel 1. Indikator Keterampilan Proses Sains:
Keterampilan Proses Sains Indikator
Mengamati
1. Menggunakan sebanyak mungkin indera
2. Mengumpulkan atau menggunakan fakta yang relevan
(observasi)
Mengelompokan
1. Mencatat setiap pengamatan secara terpisah
2. Mencari perbedaan dan persamaan
(klasifikasi)
3. Mengontraskan ciri-ciri
4. Membandingkan
Menafsirkan
(interpretasi)
Meramalkan
(prediksi)
Mengajukan
pertanyaan
Berhipotesis
5.
6.
1.
2.
3.
1.
2.
belakang
hipotesis
1. Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan
penjelasan dari satu kejadian
2. Menyadari bahwa suatu penjelasan
perlu
diuji
Bekomunikasi
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
1.
langkah kerja
Memakai alat dan bahan
Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/bahan
Mengetahui bagaimana menggunakan alat dan bahan
Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam
situasi baru
2. Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk
menjelaskan apa yang sedang terjadi
1. Memberikan/menggambarkan data
empiris
hasil
menyampaikan
laporan
secara
sistematis
3. Penjelaskan hasil percobaan atau penelitian
4. Membaca grafik atau table diagram
5. Mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah atau suatu
Melaksanakan
Percobaan/
Eksperimentasi
peristiwa
6. Mengubah bentuk penyajian
1. Melakukan percobaan
IV.
Metode
1. Alat dan bahan
Alat tulis
Satu ranting daun durian
2. Langkah kerja
Memilih salah satu objek alam baik benda hidup maupun mati yang ada di
sekitar kampus
V.
Data Tabel
Table 1. Data Hasil Pengamatan
No
1.
2.
3.
Penglihatan
Penglihatan
4.
8.
9.
10.
11.
Ujung daun
6 daun ujungnya runcing
2 daun ujungnya tidak runcing
Tepi daun halus
Permukaan atas daun halus
Warna permukaan bawah daun
3 daun berwarna cokelat gelap
3 daun berwarna cokelat agak gelap
2 daun berwarna cokelat terang
Ketika disobek muncul bau
Ketika digigit muncul rasa sepat
Permukaan bawah daun kasar
Muncul tonjolan-tonjolan di atas permukaan
12.
bawah daun
Ketika daun disobek muncul getah berwarna Penglihatan
13.
putih
Ketika daun disobek muncul serat-serat (seperti Penglihatan
5.
6.
7.
Penglihatan
Sentuhan
Sentuhan
Penglihatan
Penciuman
Perasa
Sentuhan
Sentuhan
benang)
Table 2. Rumusan Persoalan dan Data Pendukung
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Rumusan Persoalan
Fakta Pendukung
Mengapa dalam 1 ranting ukuran daunnya 3 daun berukuran kecil
1 daun berukuran hampir
berbeda-beda?
sedang
1 daun berukuran sedang
2 daun berukuran besar
1 daun berukuran sangat
kecil
Mengapa dalam 1 ranting warna permukaan 5 daun berwarna hijau tua
1 daun berwarna hijau muda
atas daun berbeda-beda?
1 daun berwarna hijau
dengan bintik kuning
1 daun berwarna hijau
sangat muda
Megapa warna ranting daun cokelat?
Mengapa pada 1 ranting daun ujungnya 6 daun ujungnya runcing
2 daun ujungnya tidak
memiliki bentuk yang berbeda?
runcing
Mengapa tepi daun halus?
Mengapa permukaan atas daun halus?
Mengapa dalam 1 ranting daun warna 3 daun berwarna cokelat
gelap
permukaan bawah daun berbeda-beda?
3 daun berwarna cokelat
agak gelap
2 daun berwarna cokelat
terang
Apa yang menyebabkan daun ketika disobek
9.
muncul bau?
Apa yang menyebabkan daun muncul rasa
10.
11.
daun kasar?
Apa yang menyebabkan muncul tonjolan-
12.
13.
berwarna putih?
Mengapa daun ketika disobek muncul
benang-benang/serat
VI.
Pembahasan
Praktikum dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2016 di halaman Labolatorium
FMIPA UNY. Judul dari praktikum ini yaitu Keterampilan Identifikasi dengan tujuan
mampu melakukan penginderaan dengan benar, mampu merumuskan persoalan
berdasarkan data hasil penginderaan dan mampu mengidentifikasi keterampilan sains
dasar. Alat dan bahan yang digunakan diantaranya alat tulis dan 1 ranting daun durian,
prosedur dalam identifikasi yaitu memilih objek yang akan diidentifikasi disini kami
memilih 1 ranting daun durian sebagai objek kemudian mengidentifikasinya dengan
memaksimalkan semua indera yang bisa digunakan, lalu hasil identifikasi menuliskannya
ke dalam table pengamatan kemudian merumuskan persoalan dari identifikasi tersebut.
Keterampilan proses sains (KPS) adalah pendekatan yang mengarahkan bahwa
untuk menemukan pengetahuan memerlukan suatu keterampilan mengamati, melakukan
eksperimen,
menafsirkan
data
mengomunikasikan
gagasan
dan
sebagainya.
Kesimpulan
Dari pembahasan dapat disimpulkan :
1. Penginderaan yang digunakan praktikan dalam mengidentifikasi objek daun durian
diantaranya menggunkan indera penglihatan (mata), sentuhan (tangan), penciuman
(hidung), dan perasa (lidah).
2. Persoalan yang dirumuskan praktikan setelah mengidentifikasi objek daun durian
antara lain:
Mengapa dalam 1 ranting ukuran daunnya berbeda-beda?
Mengapa dalam 1 ranting warna permukaan atas daun berbeda-beda?
Mengapa warna ranting daun cokelat?
Mengapa pada 1 ranting daun ujungnya memiliki bentuk yang berbeda?
daun?
Mengapa ketika daun disobek muncul getah berwarna putih?
Mengapa daun ketika disobek muncul benang-benang/serat
3. Ketrampilan proses sains dasar yaitu aktivitas ilmiah yang meliputi: 1) mengamati
(observasi) yaitu mencari gambaran atau informasi tentang objek penelitian melalui
indera; 2) mengkomunikasikan data hasil observasi dalam berbagai bentuk seperti:
gambar, bagan, tabel, grafik, tulisan, dan lain-lain; 3) menggolongkan (klasifikasi)
untuk mempermudah dalam mengidentifikasi suatu permasalahan; 4) menafsirkan
data, yaitu memberikan arti sesuatu fenomena/kejadian berdasarkan atas kejadian
lainnya; 5) meramalkan, yaitu memperkirakan kejadian berdasarkan kejadian
sebelumnya serta hukum-hukum yang berlaku. Prakiraan dibedakan menjadi dua
macam yaitu prakiraan intrapolasi yaitu prakiraan berdasarkan pada data yang telah
terjadi dan prakiraan ekstrapolasi yaitu prakiraan berdasarkan logika di luar data
yang terjadi; 6) mengajukan pertanyaan, berupa pertanyaan yang menuntut jawaban
melalui proses berpikir atau kegiatan.
VIII.
Diskusi
1. Agar diperoleh data hasi observasi dengan tepat, keterampilan ilmiah apa yang
diperlukan?
2. Menurut anda, kegiatan seperti diatas bisa dipelajari pada kelas berapa? Mengapa?
3. Susunlah suatu petunjuk kegiatan untuk siswa sesuai dengan jawaban no.2!
Jawaban
1. Keterampilan ilmiah yang diperlukan yaitu keterampilan proses sains dasar
2. Bisa dipelajari di SD kelas V, karena tujuan pendidikan IPA dalam kurikulum dasar
menurut Mulyana (2011:13) adalah mendidik anak agar memahami konsep IPA,
memiliki keterampilan ilmiah, bersikap ilmiah dan religious. Tujuan tersebut
sejalan dengan karakterisitk atau hakekat IPA di SD bertujuan untuk
mengembangkan atau meningkatkan keterampilan proses siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Conny Semiawan. 1992. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia
Widisarana Indonesia.
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Rustaman Nuryani. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.