Oleh:
AFLAH SHORIH
08110010
TARBIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
BAB
PENDAHULUAN
A.
Latarbelakang
Dengan melihat beberapa spek yang di lalui oleh perkembanga fase dewasa
serta beberapa kajian tentang tersebut, dapatlah diambil suatu pemikitan bahwa
dewasa adalah pemekaran dalam hal ini berarti seseorang mampu untuk
menganggap orang lain sebagai bagian dari dirinya.. dalam hal ini penetapan
untuk masa dewasa itu sendiri sulit untuk dipastikan karena banyak aspek di
dalamnya yang mempengaruhi
mengatakan seorang anak dianggap belum mencapai status dewasa kalau ia belum
mencapai usia 21 tahun. Sementara itu dalam kebudayaan Indonesia , seseorang
dianggap resmi mencapai status dewasa apabila sudah menikah, meskipun
umurnya belum mencapai 21 tahun. Terlepas dari perbedaan dalam penentuan
waktu dimulainya status kedewasaan tersebut,
menetapkan sekitar usia 20 tahun sebagai awal masa dewasa dan berlangsung
sampai sekitar usia 40-45, dan pertengahan masa dewasa berlangsung dari sekitar
usia 40-45 sampai sekitar usia 65 tahun, serta masa dewasa lanjut atau masa tua
berlangsung dari sekitar usia 65 tahun sampai meninggal.
Dalam masa dewasa itu sendiri memiliki beberapa perode yang di lalui oleh
masa dewasa, diantaranya periode dewasa awal, periode dewasa madya (dewasa
tengah), dan periode dewasa akhir. dalam ke tiga periode ini juga memiliki
beberapa pendekatan-pendekatan dan perbedaan tingkat kemampuan yang
dimiliki, baik dalam hal fisik (jasmani),intelektual (kognitif),emosional, dan
spiritual.
B.
Runmusan masalah
1. apa pengertian dari fase dewasa ?
2. Bagaiman perkembangan yang di lewati oleh tiap fase-fase perkembangan
dewasa ?
3. Apakah ada perbedaan antara konsep dan aplikatif pada fase dewasa ?
1.
Pengertian dewasa
1. Pengertian dewasa menurut Allport : Extension of self atau pemekaran
dari diri sendiri. Hal ini berarti seseorang mampu untuk menganggap
orang lain sebagai bagian dari dirinya.
2. pengertian dewasa dalam Islam adalah suatu masa ketika kita harus
bertanggung jawab atas segala perbuatan yang kita lakukan sendiri.
3. pengertian dewasa didefinisikan dari aspek biologi yaitu sudah akil baligh.
Menurut istilah :
Pada sebagian besar
problem sosial lebih terfokus pada hubungan keluarga dan dalam dunia kerja.
Permasalahan tekanan oleh keluarga maupun dari bos kerjanya menjadikan
salah satu beban psikologis pada individu di usia dewasa awal. Selain itu pada
masa ini individu juga akan lebih merasakan kejenuhan karena kehilangan
persahabatan yang dimiliki pada masa remaja.
Di dalam perkembangan yang di alami oleh masa dewasa ada beberapa
aspek yang perlu kita ketahui di antaranya :
1. jasmani ( fisik )
Perkembangan Fisik: Mencapai puncak Kerangka dan otot
mencapai perkembangan penuh (usia 20-an hingga 30-an). Otot lurik
mencapai puncak kekuatannya (usia 25-30). Ketahanan fisik mencapai
puncak, kesehatan dan kekuatan umumnya dalam kondisi terbaik (usia
20-an hingga 30-an). Catatan: Penurunan kebugaran fisik dapat
diperlambat dengan makanan sehat, olah raga tera.
Bagi wanita, perubahan biologis yang utama terjadi selama masa
pertengahan dewasa adalah perubahan dalam hal kemampuan
repoduktif, yakni mulai mengalami menopause atau berhentinya
mentruasi dan hilangnya kesuburan. Dan pada umumnya menopause
terjadi pada usia sekitar 50 tahun, akan tetapi ada juga yang mengalami
pada usia 40 tahun. Peristiwa menopause disertai dengan berkurangnya
hormone estrogen. Bagi sebagian besar perempuan, menopause tidak
menimbulkan
berkurangnya
cenderung merosot.
masa
dewasa.,
pemikiran
lebih
realistic.
3. Sosio-Emosional
Ketegangan-keteganag emosi yang terjadi dalam masa dewasa
awal, terutama sering di alami dalam parohan awal masa ini. Banyak
dialami dewasa muda ini mengalami ketegangan emosi yang
berhubungan denagan persoalan-persoalan yang di alaminya seperti
persoalan jabatan, perkawinan, keuangan, dan sebagainya.. Robert J.
Havighurst (1953) berpendapat bahwa seorang dalm usiaawal atau
petrengahan tiga puluhan telah akan dapat memecahkan persoalanpersoalan serta cukup dapat mengendapkan ketegangan emosiny,
sehinnga seseorang dpat mencappai emosi yang setabil atau kalem.
Pada dewasa awal ketegangan emosional sering kali dinampakan
dalam ketakutan-ketakutan atau kekhawatiran. Ketakutan atau
kekhawatiran itu timbul bergantung pada ketercapaian penyesuaian
terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi pada suatu saat tertentu,
palingkonsisten
adalah
karakteristik
adaptif
gaya
bahwa
kecerdasan
yang
mengkristal
(crystallized
10
dengan ego. Tnjauan hidup merupakan suatu tema umum dalm teoriteori kepribadian di masa dewas akhir.
Selama masa dewasa, dunia social dan personal dari individu
menjadi lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan masa-masa
sebelumnya. Pada masa dewasa ini, individu memasuki peran
kehidupan yang lebih luas. Pola dan tingkah laku orang dewasa berbeda
dalam beberapa hal dari orang yang lebih muda. Perbedaan perbedaan
tersebut tidak dibedakan oleh perubahan-perubahan fisik dan kognitif
yang berkaitan dengan penuaan, tetapi lebih disebabkan oleh peristiwaperistiwa klehidupan yang dihubungkan dengan keluarga dan pekerjaan.
Selama periode ini orang melibatkan diri secara khusus dan karir,
pernikahan,dan hidup berkeluarga. Menurut Erikson, perkembangan
psikososial salama pada masa tua ini ditandai denga tiga gejala penting,
yaitu keintiman, generative, dan intregritas.
4.
Perkembangan spiritual
Kesetabilan dalam pandangan hidup beragama dan tingkah laku keagamaan
11
ketaatan
agama,
berdasarkan
atas
pertimbangan
dan
keagamaan
seseorang
agar
tercapai
pada
tingkat
12
apabila sudah mencapai pada tingkat kedewasaan, maka akan ditandai degnan
kematangan jasmani dan rohani.
Pada tahap kedewasaan awal telihat krisis psikologis yang dialami, oleh
karena adanya pertentangan antara kecenderungan untuk mengeratkan hubungan
dengan kecenderungan untuk mengisolasi diri. Terlihat kecenderungan untuk
berbagi perasaan, bertukar pikiran dan memecahkan berbagai problem kehidupan
denggan orang lain. Mereka yang sudah menginjak pada umur sekitar 25-40 tahun
memiliki kecenderungan besar untuk hidup berumah tangga, kehidupan sosial
yang lebih luas serta memikirkan masalah-masalah agama yang sejalan dengan
latar belakang kehidupannya.Kematangan atau kecenderungan seseorang dalam
beragama biasanya ditunjukkan dengan kesadaran dan keyakinan yang teguh
karena manganggap benar akan agama yang dianutnya dan ia memerlukan agama
dalam hidupnya.
Mengenai kehidupan keagamaan pada usia lanjut ini, William james
menyatakan bahwa umur keagamaan yang sangat luar biasa tampaknya justru
terdapat pada usia itu, ketika gejolak kehidupan seksual sudah berakhir. Tetapi
menurut Robert Thoules, dari hasil temuan Gofer, memang menunjukkan bahwa
kegiatan orang yang belum berumah tangga sedikit lebih banyak dari mereka yang
telah berumah tangga, sedangkan kegiatan keagamaan orang yang sudah bercerai
jauh lebih banyak dari keduanya. Menurut Thoules hal tersebut menunjukkan
bahwa kegiatan keagamaan berkorelasi terbaik dengan tingkat pemenuhan seksual
sebagai sesuatu yang diharapkan bila penyimpangan seksual itu benar-banar
merupakan salah satu faktor yang mendorong di balik prilaku keagamaan itu.
Yang
paling
mencolok
adalah
kecenderungan
emosi
keagamaan
yang
diekspresikan dalam bahasa cinta manusia. Jika kematangan beragama telah ada
pada diri seseorang, segala perbuatan dan tingkah laku keagamaan senantiasa
dipertimbangkan betul-betul dan dibina atas rasa tanggung jawab, bukan atas
dasar peniruan dan sekedar ikut-ikutan saja.
Dalam rangka menuju kematangan beragama terdapat beberapa hambatan.
Dan pada dasarnya terdapat dua faktor yang menyebabkan adanya hambatan
tersebut, di antaranya adalah:
1. Faktor diri sendiri
13
Faktor dari dalam diri sendiri terbagi menjadi dua yang menonjol di
antaranya kepasitas diri dan pengalaman.
a.
b.
14
4. Jauh dari tuhan; orang yang hidupna jauh dari Tuhan akan merasa dirinya
lemah dan kehilangan pegangan hidup, terutama saat manghadapi
musibah.
Adapun ciri-ciri mereka yang mengalami kelainan kejiwaan dalam beragama
sebagai berikut:
a. pesimis
b. introvert
c. menyenangi paham yang otodoks
d. mengalami proses keagamaan secara graduasi
b. Faktor ekstern yang mempengaruhi sikap keagamaan secara mendadak adalah:
1. Musibah; sering kali musibah
yang
15
beberapa hasil observasi kami terhadap beberapa orang yang kami anggap mereka
telah masuk dalam fase dewasa.. dalam penyajian opservasi kami buat dengan
bentuk table sehingga bisa mempermudah dalam pengkajiannya. Dan dan diantara
observasi kami, kami mengambil dua orang yang menjadi obyek , dan kami
sengaja mengambil yang berbeda latarbelakang dan fasenya, yaitu fase dewasa
awal dan fase dewas madya/pertengahan
Diantar observasi kami adalah sebagai berikut :
Nama
: Indra hermawan
Umur
: 26 tahun
no perkembanagan
1 Perkembangan
fisik
Deskriptif
Dalam periode ini obyek dalam perkembangan fisiknya
mengalami peningkatan, diantaranya dengan semakin
semangatnya dalam bidang olah raga, dalam hal ini olahraga
yang paling domina adalah futsal, untuk masalah kesehatan
penyakit yang sering diderita yaitu flu dan sariawan dan
aggota badan yang sering sakit adalah hidung dan
tenggorokan.. dan obyek dalam hal ini sering mengalami
kesusahan yaitu dalam meluangkan waktu untuk berolahraga.
16
Perkembangan
kognitif
Perkembangan
emosional
Perkembangan
spititual
no perkembanagan
1 Perkembangan
fisik
17
Perkembangan
kognitif
Perkembangan
emosional
Perkembangan
spititual
Nama
: M. Syukur
Umur
: 47 tahun
Deskriptif
Dalam masa ini perkembangan fisik yang dialami kondisinya
tidak jauh beda dengan dewasa awal Cuma penuruna dalam
kondisi kesehatan diantaranya sering terkena pengyakit flu dan
pilek yang semuanya disebabkan dengan kesibukan yang di
laluinya dan kapasitas olah raga yang kurang teratur, dan
diantaranya perubahan yang terjadi pada kulit semakin mengerut
dan kondisi rambut mulai berwarna dua.. dalam hal ini ada
beberapa permasalahan yang di alaminya yaitu yang berkaitan
dengan olahraga di karenakan kurangnya waktu di akibat
kesibukan yang dialami baik kesibuakn pekerjaan dan
pendidikan.
18
Perkembangan
kognitif
Perkembangan
emosional
Perkembangan
spititual
19
No
1
Perkembanagan
Perkembangan
fisik
Perkembangan
kognitif
Perkembangan
emosional
Perkembangan
spititual
20
KESIMPULAN
Di dalam fase perkemnagan yang di lalui oleh masa dewasa ini banyak
selkali perbedaan yang di miliki dan dapat kami simpulkan, bahwa perkembangan
fase dewasa memiliki tiga fase yaitu, 1. fase dewasa awal, 2. fase dewasa madya,
3 fase dewasa akhir. Di dalam perkembangan yang dialami oleh ketiga
perkembangan tersebut tiap-tiap fase memiliki ciri perkembangan tersendiri dan
saling terkait antara satu dengan yang lainnya.
Dalam kajian perkembangan ini kami melakuakn analisis yang diskriptis
dan aplikatif untuk mengetahu bagaiman perbedaan antara konsep yang
dipaparkan dengan realita yang ada di sekelingnya. Maka dari sini dapat kami
simpulkan bahwa perkembangan yang ada tidaklah memiliki perbedaan yang
besar antara konsep dan aplikatif yang ada di lapangan, di antara perbedaanya
yaitu dalam penelitian kami untuk menganai tingkat kestabialan dalam emosional
dan pola fakir agak berbeda karena dalam penelitian kami menemukan adanya
ketidak stabilan yaitu kurang bisa mengedalikan tingkat emosionalnya dan pola
fakir masi dalam taraf remaja akhir. menurut kami dalam hal ini hanya ada
beberapa perbedan yang di alami dan itu semua karena perbedaan latar belakang,
lingkungan dan adat yang ada yang di miliki oleh seseoarng.
21
DATAR PUSTAKA
afkika,
perkembangan
agama
pada
masa
orang
dewasa,
22