Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LANDASAN TEORI
Jarak adalah panjangan terpendek antara dua titik di lapangan pada bidang horizontal. Pada
dasarnya jarak dapat diukur secara langsung dan tidak langsung. Cara langsung dengan cara
membentangkan pita ukur sepanjang garis yang akan diukur menggunakan pita ukur,
sedangkan cara tidak langsung dapat dilakukan dengan metode jarak optis, elektro optis dan
elektronis.
Pada pengukuran jarak optis, diperlukan alat seperti teodolit, rambu ukur, dan pita ukur. Ada
hal hal yang perlu diketahui sebelum melakukan pengukuran jarak optis, seperti
mengetahui cara membaca rambu ukur yang benar dan konstanta pengali teropong. Sehingga
jika tidak tau cara membaca rambu ukur yang benar maka tidak akan bisa melakukan
pengukuran jarak optis dengan hasil yang akurat
Konstanta pengali teropong didapatkan dari rata rata konstanta pengali teropong dengan
rumus K = D/(ba-bb)xCos2h. D merupakan jarak antara dua titik dan h merupakan sudut
helling. Sudah diketahui bahwa, konstanta pengali teropong ini berguna untuk pengukuran
jarak optis.
II.
Waktu
: 27 Oktober 2015
Tempat
III.
TUJUAN PRAKTIKUM
- Mahasiswa dapat melakukan pembacaan rambu ukur dengan benar
- Mahasiswa mampu melakukan pengukuran jarak optis
- Mahasiswa dapat menghitung konstanta pengali teropong
IV.
ALAT DAN BAHAN
- Pita ukur
- Rambu Ukur
- Unting unting
- Teodolit
- Kertas
- Alat Tulis
V.
LANGKAH KERJA
a. Pembacaan Rambu Ukur
1. Dirikan statip pada suatu bidang
2. Pasang teodolit dan unting unting pada statip
3. Dirikan rambu ukur sehingga teodolit dan rambu ukur saling terlihat
4. Arahkan teodolit pada rambu ukur
5. Baca rambu ukur yang terlihat pada benang stadia, yaitu batas tengah (bt), batas atas
(ba), batas bawah (bb)
b. Menentukan Konstanta Pengali Teropong
1. Dirikan statip pada suatu bidang
2. Pasang teodolt dan unting unting pada statip
3. Lakukan sentering dan sumbu 1 vertikal
4. Atur nivo teropong sehingga berada ditengah
5. Bentangkan pita ukur sebesar 40 m dan beri titik beserta namanya setiap 10 m
6. Dirikan rambu ukur pada salah satu titik misalnya pada titik A (titik pertama)
7. Arahkan teropong pada rambu ukur, lalu kunci klem teropong dan klem horizontal
8. Baca dan tulis bt, bb, ba
9. Baca dan tulis sudut vertikal
10. Lakukan point 6 8 sampai didapat 4 data yang berisi bacaan bt, ba, bb, dan sudut
1.
2.
3.
4.
5.
6.
VI.
HASIL KEGIATAN
(terlampir)
VII.
PEMBAHASAN
(terlampir)
VIII.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA