Anda di halaman 1dari 4

RANCANG BANGUN NAVIGASI KURSI RODA BERBASIS IMAGE

PROCESSING DILENGKAPI DENGAN SAFETY DISTANCE SYSTEM

Oleh:
Kelompok 4
Mohammad Rifki Wibowo

NIM 112310101040

Subaida

NIM 112310101048

Jamilatul Komari

NIM 132310101004

Indah Dwi Haryati

NIM 132310101005

Anis Fitri Nurul Anggraeni

NIM 132310101023

Lathifah Nur Lailiyah

NIM 142310101012

Nilam Ganung P. M

NIM 142310101129

Linda Ayu A.

NIM 142310101097

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER

2015

RANCANG BANGUN NAVIGASI KURSI RODA BERBASIS IMAGE


PROCESSING DILENGKAPI DENGAN SAFETY DISTANCE SYSTEM

a. Komponen
Ada beberapa komponen yang akan digunakan dalam pemakaian kursi roda
dengan isyarat mata, yaitu:
1. kursi roda
2. kacamata
3. kamera
4. sensor yag menghubungkan antara kaca mata dengan kursi roda
5. motor DC
6. accu
7. Ultrasonik
b. Tahapan Rancangan
Dalam membuat desain sistem navigasi kursi roda dengan isyarat mata,
dibutuhkan langkah-langkah perancangan, antara lain:
a. Studi literatur.
b. Perancangan posisi kamera.
Menentukan posisi kamera yang akan digunakan sebagai pendeteksi posisi bola
mata.
c. Perancangan perangkat keras dan perangkat lunak.
Pembuatan perangkat penyusun sistem yang menghubungkan camera, raspberry,
arduino dan kursi roda berupa perangkat keras dan perangkat lunak.
d. Pengujian perangkat keras dan perangkat lunak.
Pengujian perangkat keras dan perangkat lunak sebelum diintegrasikan menjadi
sistem keseluruhan.

c. Cara Kerja dan Cara Pengoperasian


Teknologi ini bergerak dengan melakukan gerakan lirikan mata pasien untuk
menggerakkan kursi roda. Gerakan mata saat melirik akan menjadi sinyal yang dapat
ditangkap dan diterjemahkan ke dalam sistem pengkondisian. Sinyal ini nantinya
akan dikirim ke sinyal identifikasi sensor yang terhubung dengan micro-controller
dan motor penggerak di bawah kursi roda. Untuk menggerakan kursi roda, pasien
harus:
1. Melirik mata ke bawah untuk mengarahkan kursi roda bergerak mundur atau
kebelakang
2. Melirik mata ke atas untuk mengarahkan kursi roda bergerak maju atau
kedepan
3. Melirik mata ke kanan untuk mengarahkan kursi roda bergerak ke kanan
4. Melirik mata ke kiri untuk mengarahkan kursi roda bergerak ke kiri
5. Untuk menghentikan gerakan kursi roda dapat dilakukan dengan cara
berpindah arah lirikan mata dengan gerakan cepat.
d. Kelebihan
1. Mempermudah pasien yang membutuhkan alat kesehatan tanpa bantuan
2. Memperluas ruang privasi pasien
3. Menambah keyamanan pasien
4. Mempermudah pekerjaan perawat
5. Penggunaan kursi roda ini dengan accu, sehingga jika daya pada accu mulai
lemah atau menurun maka dapat di isi ulang dengan mudah

e. Kelemahan
1. Jika pengguna melakukan lirikan mata yang spontan, saat bereaksi terhadap
penggilan misalnya lirikan spontan iu dapat membuat gerakan roda menjadi
kacau
2. Jika lorong rumah sakit terdapat jalanan yang menurun, dikahawatirkan pasien
akan jatuh
3. Hanya dapat digunakan oleh orang yang memiliki mata normal yaitu tidak
mengalami cacat otot mata.

Anda mungkin juga menyukai