Pengertian
Molahydatidosa adalah tumor jinak(benigna) dari charion atau penyakit wanita dalam
masa reproduksi tetapi kalau terjadi kehamilan pada wanita yang berumur lebih dari 45 tahun,
kehamila mula 10x lebih besar dibandingkan dengan grafidae antara 20-40tahun
(Yulaikhah,2009).
Mola hidatiosa adalah perubahan pertumbuhan embrionik dini yang menyebabkan
gangguan pada plasenta, proliferasi sel-sel abnormal yang cepat, dan penghancuran embrio
(Wijayarini,2005).
Menurut Wijayarini,2005 Terdapat dua tipe mola hidatidosa yang berbeda yaitu, Mola
komplet dan Mola parsial.
1).Pada mola komplet, kromosomnya bisa 46XX atau 46XY,tetapi diberikan hanya oleh satu
orang rua dan material kromosomnya diduplikasi. Tipe ini biasanya mengarah kepada
koriokarsinoma.
2). Mola parsial memiliki 69 kromosom.Terdapat tiga kromosom untuk setiap pasang dan
bukannya dua. Tipe mola ini jarang menyebabkan terjadinya koriokarsinoma.
Hamil anggur atau mola hydatidosa dapat terjadi karena :
- Tidak adanya buah kehamilan (agenesis) atau adanya perubahan (degenerasi) system aliran
darah terhadap buah kehamilan, pada usia kehamilan minggu ketiga sampai minggu ke
empat.
- Aliran (sirkulasi) darah yang terus berlangsung tanpa bakal janin, akibatnya terjadi
peningkatkan produksi cairan troboblas ( bagian tepi sel telur yang telah dibuahi)
- Kelainan substansi cromosom (cromatim) sex
2. Etiologi
Etiologi mola hidatidosa belum diketahui. Abnormalitas genetik,ovular, atau nutrisi
kemungkinan yang menyebabkan penyakit trofoblastik (Wijayarini,2005).
Menurut Yulaikhah, 2009. Faktor-faktor penyebab kehamilan Mola hidatidosa,meliputi:
1)
2)
3)
4)
5)
Pathway.
MOLA HIDATIDOSA
ovum yang sudah atropi, sosial ekonomi yang rendah (kekurangan gizi) infeksi virus,
parietas yang tinggi, imunoselektif dari trofoblas
Pre curetage
curetage
psikologis
Kehilangan cairan
Merasa cemas
Fisik
darah banyak
perlukaan jalan lahir
Ansietas
kekurangan volume cairan
Nyeri Akut
Resiko infeksi
5. Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan radiologis atau roentgen, tidak terlihat gambaran tulang janin. Ynag
Nampak justru gambaran mirip sarang lebah (honeycomb) atau gambaran mirip badai salju
(snow storm). Demikian pula pada pemeriksaan USG (Ultrasonografi), ditemukan gambaran
mirip badai salju, tidak adanya gambaran yang menunjukkan denyut jantung janin.
Pemeriksaan lain adalah dengan patologi anatomi, yakni pemeriksaan mikroskopis
gelembung cairan mirip anggur. Pemeriksaan penting lainnya adalah pengukuran kadar
Hormone Chorionik Gonadotropin (HCG), yakni hormone untuk mengidentifikasi kehamilan.
Pada hamil anggur kadar hormone ini (HCG) meningkat lebih tinggi dari kadar kehamilan
normal (Solikhah,2009).
6. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Memastikan kesejahteraan fisik klien melalui pengkajian dan intervensi
yang akurat
Tinjau kembali riwayat yang relavan dan riwayat kehamilan saat ini
Siapkan evakuasi penghisapan kuretase uterus (induksi persalinan dengan
agens oksitosik atau prostaglandin tidak dianjurkan karena meningkatkan
risiko perdarahan).
Beri cairan intravena sesuai program
2. Memberikan penyuluhan klien dan keluarga
Pastikan perawatan lanjutan dan perawatan diri yang sesuai dengan
menjelaskan bahwa pemeriksaan fisik dan pelvik lanjutan yang sering adalah
penting
untuk
mengkaji
kemungkinan
berulangnya
masalah
atau
persisten, hemoptisis, dan sakit kepala berat yang persisten). Gejala-gejala ini
dapat menunjukkan penyebaran penyakit ke organ-organ lain.
3. Memenuhi kebutuhan emosional dan psikososial.
7. Komplikasi
1) Perdarahan hebat sampai syok, yang jika tidak segera ditangani dapat berakibat fatal.
2)
3)
4)
5)
8. Asukan Keperawatan
1) Pengkajian Keperawatan Mola Hidatidosa
1. Anamnesis/ keluhan
Terdapat gejala-gejala hamil muda yang kadang-kadang lebih nyata dari
kehamilan biasa.
Kadangkala terdapat tanda toksemia gravidarum
Terdapat perdarahan sedikit atau banyak, tidak teratur, warna temgguli tua atau