1. Definisi
Infeksi adalah sebuah proses patologis disebabkan oleh invasi
mikroorganisme patogen atau yang berpotensi patogen. Kriteria diagnostik
infeksi, meliputi beberapa hal berikut, yaitu:
Variabel umum :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Variabel inflamasi :
1.
2.
3.
4.
Variabel hemodinamik :
1. Hipotensi arterial (tekanan sistolik < 90 mmHg, MAP < 70 mmHg)
2. SvO2 > 70%
3. Cardiac index > 3,5 l/min/m2
Variabel disfungsi organ :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
SIRS
termasuk
infeksi
(bakterisemia,
fungisemia,
parasitemia, viremia), pankreatitis, luka bakar, trauma, SLE dan obat obatan.
Sepsis adalah Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) yang
disebabkan oleh infeksi. Sepsis berat adalah sepsis disertai dengan disfungsi
organ, hipoperfusi atau hipotensi yang tidak terbatas hanya pada laktat
asidosis, oliguria maupun perubahan mental akut. Sedangkan syok sepsis
adalah sepsis dengan hipotensi yang ditandai dengan penurunan TDS< 90
mmHg, MAP < 60 mmHg atau penurunan >40 mmHg dari tekanan darah
awal, tanpa adanya obat-obatan atau penyebab lain yang dapat menurunkan
tekanan darah.
2. Etiologi
Penyebab dari sepsis terbesar adalah bakteri gram negative dengan
presentase 60-70% kasus yang menghasilkan berbagai produk yang dapat
menstimulasi sel imun yang terpacu untuk melepaskan mediator inflamasi. 10
3. Patogenesis
Sepsis dikatakan sebagai suatu proses peradangan intravaskular yang
berat. Hal ini dikatakan berat karena sifatnya yang tidak terkontrol dan
berlangsung terus menerus dengan sendirinya, dikatakan intravaskular karena
proses ini menggambarkan penyebaran infeksi melalui pembuluh darah dan
dikatakan peradangan karena semua tanda respon sepsis adalah perluasan dari
peradangan biasa.
Ketika jaringan terinfeksi, terjadi stimulasi perlepasan mediatormediator inflamasi termasuk diantaranya sitokin. Sitokin terbagi dalam
proinflamasi dan antiinflamasi. Sitokin yang termasuk proinflamasi seperti
TNF, IL-1,interferon yang bekerja membantu sel untuk menghancurkan
mikroorganisme yang menyebabkan infeksi. Sedangkan sitokin antiinflamasi
yaitu IL-1-reseptor antagonis (IL-1ra), IL-4, IL-10 yang bertugas untuk
memodulasi, koordinasi atau represi terhadap respon yang berlebihan.
Keseimbangan dari kedua respon ini bertujuan untuk melindungi dan
memperbaiki jaringan yang rusak dan terjadi proses penyembuhan. Namun
ketika keseimbangan ini hilang maka respon proinflamasi akan meluas
menjadi respon sistemik. Respon sistemik ini meliputi kerusakan endothelial,
disfungsi mikrovaskuler dan kerusakan jaringan akibat gangguan oksigenasi
dan kerusakan organ akibat gangguan sirkulasi. Sedangkan konskuensi dari
kelebihan respon antiinfalmasi adalah alergi dan immunosupressan. Kedua
proses ini dapat mengganggu satu sama lain sehingga menciptakan kondisi
ketidak harmonisan imunologi yang merusak.
merupakan
suatu
substansi
proinflamasi.
Trombin
akhirnya
4. Gejala Klinis
Umumnya klinis pada sepsis tidak spesifik, biasanya hanya didahului
oleh tanda-tanda non spesifik seperti demam, menggigil dan gejala konstitutif
seperti lelah, malaise, gelisah dan tampak kebingungan. Tempat infeksi yang
paling sering adalah paru-paru, traktus digestifus, traktus urinarius, kulit,
jaringan lunak dan sistem saraf pusat. Gejala sepsis tersebut akan semakin
berat pada pendeita usia lanjut, penderita diabetes, kanker, gagal organ utama
yang sering diikuti dengan syok.
5. Diagnosis
Pengenalan dini dan teliti dari tanda dan gejala sepsis diharuskan dalam
penerimaan pasien. Faktor risiko seperti umur, jenis kelamin, ras, status
imunocompromised dan pemakaian alat-alat invasif atau kondisi lain yang
dapat menyebabkan kolonisasi bakteri. Temuan klinis dan laboratorium sangat
penting. Demam adalah salah satu tanda infeksi walaupun hipotermia dapat
terjadi pada pasien-pasien tertentu. Tanda-tanda nonspesifik lainnya seperti
takipneu dan hipotensi sebaiknya juga diperiksa. Penyebab infeksi juga dicari
dengan pemeriksaan klinis yang cermat dan dapat dilengkapi dengan
pemeriksaan x-ray, CT scan, USG atau yang lainnya. Adanya gangguan organ
dan beratnya gangguan juga harus diperiksa.
6. Tatalaksana
Surviving Sepsis Campaign (SSC) adalah prakarsa global yang terdiri
dari organisasi internasional dengan tujuan membuat pedoman yang terperinci
berdasarkan evidence-based dan rekomendasi untuk penanganan Severe sepsis
dan syok septik. Penanganan berdasarkan SSC:
1.
pemberian
dobutamin
sampai
maksimum
20ug/kg/m
dapat
yang ketat. Rekomendasi SSC adalah mempertahankan gula darah < 150
mg/dl.
Recombinant Human-Activated Protein C (rhAPC)
Pemberian rhAPC tidak dianjurkan pada pasien dengan risiko
kematian yang rendah atau pada anak-anak. SSC merekomendasikan
pemberian rhAPC pada pasien dengan risiko kematian tinggi (APACHE II
25 atau gagal organ multipel).
Pemberian Produk Darah
Pemberian PRC dilakukan bila Hb turun dibawah 7.0 g/dl.
Direkomendasikan target Hb antara 7-9 g/dl pada pasien sepsis dewasa.
Tidak menggunakan FFP untuk memperbaiki hasil laboratorium dengan
masa pembekuan yang abnormal kecuali ditemukan adanya perdarahan
atau direncanakan prosedur invasif. Pemberian trombosit dilakukan bila
hitung trombosit < 5000/mm3 tanpa memperhatikan perdarahan.
7. Komplikasi
1. MODS (disfungsi organ multipel)
Penyebab kerusakan multipel organ disebabkan karena adanya gangguan
perfusi jaringan yang mengalami hipoksia sehingga terjadi nekrosis dan
gangguan fungsi ginjal dimana pembuluh darah memiliki andil yang cukup
besar dalam pathogenesis ini.
kapiler
mengakibatkan
dan
perubahan
edema
permebilitas
interstitial
dan
kapiler,
alveolar.
yang
dapat
Neutrofil
yang
o Syok septik
o Sepsis dengan hipotensi dan gangguan perfusi menetap walaupun telah
dilakukan terapi cairan yang adekuat karena maldistribusi aliran darah karena
adanya vasodilatasi perifer sehingga volume darah yang bersirkulasi secara
efektif tidak memadai untuk perfusi jaringan sehingga terjadi hipovelemia
relatif.
Hipotensi disebabkan karena Endotoksin dan sitokin (khususnya IL-1,
IFN-, dan TNF-) menyebabkan aktivasi reseptor endotel yang menginduksi
influx kalsium ke dalam sitoplasma sel endotel, kemudian berinteraksi dengan
kalmodulin
membentuk
NO
dan
melepaskan
Endothelium
Derived
2.1.4. DIAGNOSIS
Dalam mendiagnosis sepsis, diperlukan anamnesa dan pemeriksaan yang
menyeluruh.