Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN MARKET PERFORMANCE DI

PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA INDUSTRI DAN SEKTOR INDUSTRI


BARANG KONSUMSI

Adnan Rizal
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji adakah perbedaan kinerja keuangan (pada
penelitian ini yang digunakan adalah Current Ratio, Total Asset Turnover, Return
On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Dividend Payout Ratio) pada sektor Aneka
Industri dan sektor Industri Barang Konsumsi, adakah perbedaan market
performance pada sektor Aneka Industri dan sektor Industri Barang Konsumsi,
dan adakah pengaruh kinerja keuangan terhadap market performance di kedua
sektor tesebut. Objek penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2010-2012. Perusahaan sampel sebanyak 19 perusahaan
yang dipilih berdasarkan metode purposive sampling. Pengujian hipotesis
dilakukan dengan menggunakan analisis uji beda Independent Samples T-Test dan
uji regresi linier berganda dengan program SPSS (Statistical Program for Social
Science). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
antara Current Ratio dan ROA di sektor Aneka Industri dan sektor Industri Barang
Konsumsi, sedangkan TATO, DER, dan DPR di kedua sektor tidak berbeda secara
statistik. Hasil Penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan market
performance yang diproksikan dengan sharpes measure di kedua sektor.
Sedangkan untuk uji pengaruh, ditemukan bahwa Current Ratio, Total Asset
Turnover, Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Dividend Payout Ratio
terbukti tidak berpengaruh terhadap sharpes measure pada sektor Aneka Industri
dan sektor Industri Barang Konsumsi.
Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Market Performance.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi
yang cukup baik. Pertumbuhan ekonomi ini nantinya akan berpengaruh terhadap
meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat Indonesia. Dengan pendapatan
per kapita yang meningkat, minat masyarakat akan pasar modal cepat atau lambat
juga akan meningkat. Dengan makin banyaknya masyarakat yang menjadi
investor di pasar modal, maka menjadi menarik untuk mengetahui apakah para
investor tersebut sudah memanfaatkan informasi-informasi yang tersedia di pasar
modal secara maksimal.
Dari bermacam-macam investasi yang ada di pasar modal, yang paling
dikenal masyarakat saat ini adalah saham biasa. Suatu saham dapat dianalisis
dengan dua pendekatan dasar, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental
(Jones, 2004:303). Analisis teknikal merupakan analisis dengan menggunakan
data pasar spesifik (harga, volume) dari saham dan indeks untuk menganalisis
pergerakan harga saham dan indeks. Pada analisis fundamental yang dilakukan
adalah mengidentifikasi gambaran keuangan perusahaan melalui faktor-faktor
fundamental yang akan mempengaruhi harga saham yang akan dilihat dari kinerja
laporan keuangan emiten melalui perhitungan rasio-rasio keuangan. Beberapa
rasio keuangan yang dapat mewakili kinerja keuangan perusahaan diantaranya
adalah rasio Liquidity, Activity, Profitability, Solvency/Leverage, dan Market
Based Ratio.
Untuk mengukur nilai intrinsik dan nilai pasar tersebut sebelum
menanamkan modalnya pada suatu saham, ada dua hal yang sering menjadi
perhatian investor, yaitu return (imbal hasil) dan risiko dari sebuah saham.
Dengan mengetahui return dan risiko suatu saham, investor dapat mengetahui
market performance saham sebelum memutuskan untuk menanamkan modalnya.
Market performance saham adalah cerminan kinerja saham yang didasarkan pada
risk adjusted return. Market performance yang menggabungkan return dan risiko
dapat dijadikan acuan dalam menentukan saham mana yang mempunyai kinerja
baik atau tidak. Dengan mengetahui market performance, investor dapat

menentukan saham-saham mana yang sebaiknya dimasukkan dan tidak


dimasukkan dalam portofolio investasinya di pasar modal.
Artikel ini melaporkan hasil penelitian tentang analisa kinerja keuangan
dan analisa market performance perusahaan-perusahaan di sektor Aneka Industri
dan sektor Industri Barang Konsumsi.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis:
1. Kinerja keuangan dan market performance pada perusahaan di sektor
Aneka Industri dan sektor Industri Barang Konsumsi.
2. Perbedaan kinerja keuangan dan market performance antara perusahaan di
sektor Aneka Industri dan sektor Industri Barang Konsumsi.
3. Pengaruh dari kinerja keuangan terhadap market performance pada
perusahaan di sektor Aneka Industri dan sektor Industri Barang Konsumsi.
TINJAUAN LITERATUR
Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan pada penelitian ini diukur dengan menggunakan rasiorasio keuangan diantaranya seperti :
1. Current Ratio (Likuiditas)
Aktiva likuid adalah aktiva yang diperdagangkan dalam suatu pasar
yang aktif sehingga akibatnya dapat dengan cepat diubah menjadi kas dengan
menggunakan harga pasar yang berlaku. Rasio yang digunakan adalah current
ratio dimana aktiva lancar dibagi dengan kewajiban lancar.
2. Total Asset Turnover (Aktivitas)
Rasio aktivitas menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan
dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian, dan
kegiatan lainnya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total
Asset Turnover dimana penjualan dibagi dengan total aset.
3. Return On Asset (Profitabilitas)

Rasio ROA digunakan untuk mengetahui besarnya laba bersih yang


dapat diperoleh dari operasional perusahaan dengan menggunakan seluruh
kekayaan yang dimiliki.
4. Debt To Equity (Leverage)
Leverage menjelaskan bagaimana suatu perusahaan melakukan
pembiayaan

melalui

penggunaan

utang

(debt). Leverage

dalam

penelitian ini diproksikan dengan rasio debt to equity (DER), dimana rasio ini
merupakan perbandingan antara total hutang dengan ekuitas yang digunakan
sebagai sumber pendanaan perusahaan.
5. Dividend Payout Ratio (Market Based Ratio)
Rasio ini menunjukkan seberapa besar prosentase dividen yang
dibagikan kepada pemegang saham yang berasal dari keuntungan perusahaan.
Risk-Adjusted Performance
Risk-adjusted performance adalah ukuran perhitungan kinerja suatu
portofolio menggabungkan return realisasi dengan risiko dalam satu evaluasi
(Jones,2004). Risk-adjusted performance dapat dihitung dengan menggunakan
sharpes measure, treynors measure, dan jensens measure. Pada penelitian ini,
ukuran Risk-adjusted performance yang digunakan dihitung dengan metode
sharpes measure.
Ukuran sharpes measure mendasarkan perhitungannya pada konsep garis
pasar modal (capital market line) sebagai patok duga (benchmark), yaitu dengan
cara membagi premi risiko portofolio dengan standar deviasinya.
Perumusan Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
H1

= Diduga terdapat perbedaan Current ratio antara perusahaan di sektor

Aneka Industri dan sektor Industri Barang Konsumsi.


H2

= Diduga terdapat perbedaan TATO antara perusahaan di sektor Aneka

Industri dan sektor Industri Barang Konsumsi.

H3

= Diduga terdapat perbedaan ROA antara perusahaan di sektor Aneka

Industri dan sektor Industri Barang Konsumsi.


H4

= Diduga terdapat perbedaan DER antara perusahaan di sektor Aneka

Industri dan sektor Industri Barang Konsumsi.


H5

= Diduga terdapat perbedaan DPR antara perusahaan di sektor Aneka

Industri dan sektor Industri Barang Konsumsi.


H6

= Diduga terdapat perbedaan antara sharpes measure perusahaan di sektor

Aneka Industri dan sektor Industri Barang Konsumsi.


H7.1

= Diduga Current Ratio berpengaruh terhadap sharpes measure pada

perusahaan di sektor Aneka Industri.


H7.2

= Diduga Current Ratio berpengaruh terhadap sharpes measure pada

perusahaan di sektor Industri Barang Konsumsi.


H8.1

= Diduga TATO berpengaruh terhadap sharpes measure pada perusahaan

di sektor Aneka Industri.


H8.2

= Diduga TATO berpengaruh terhadap sharpes measure pada perusahaan

di sektor Industri Barang Konsumsi.


H9.1

= Diduga ROA berpengaruh terhadap sharpes measure pada perusahaan

di sektor Aneka Industri.


H9.2

= Diduga ROA berpengaruh terhadap sharpes measure pada perusahaan

di sektor Industri Barang Konsumsi.


H10.1 = Diduga DER berpengaruh terhadap sharpes measure pada perusahaan di
sektor Aneka Industri.
H10.2 = Diduga DER berpengaruh terhadap sharpes measure pada perusahaan di
sektor Industri Barang Konsumsi.
H11.1 = Diduga DPR berpengaruh terhadap sharpes measure pada perusahaan di
sektor Aneka Industri.
H11.2 = Diduga DPR berpengaruh terhadap sharpes measure pada perusahaan di
sektor Industri Barang Konsumsi.

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatoris dan dilakukan dengan
teknik pooled data.
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam
sektor-sektor industri manufaktur yaitu sektor Aneka Industri dan Barang
Konsumsi yang listing di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu sampel diambil
berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian
sehingga dapat diperoleh sampel yang representatif. Beberapa kriteria yang
ditetapkan untuk memperoleh sampel meliputi: (1) perusahaan mengeluarkan
dividen selama tiga tahun berturut-turut pada tahun 2010-2012; (2) perusahaan
tidak melakukan stock split selama tiga tahun berturut-turut; (3) perusahaan
mempunyai kelengkapan data perdagangan pada periode Januari 2010 sampai
dengan Desember 2012. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan di atas, maka
jumlah sampel yang dapat diteliti adalah sebanyak 19 perusahaan.
Penelitian ini menggunakan beberapa alat analisis data untuk mencapai
tujuan penelitian, yakni software Statistical Package for Social Science (SPSS)
Version 16 dan Microsoft Office Excel 2007. Data current ratio, TATO, ROA,
DER, dan DPR per 31 Desember 2010 hingga per 31 Desember 2012 diperoleh
dari ICMD 2013 dan perhitungan laporan keuangan tiap perusahaan pada tahun
2010 hingga 2012. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) pada tahun 2010-2012
didapatkan dari situs resmi Bank Indonesia (http://www.bi.go.id). Sedangkan data
IHSG bulanan, harga saham bulanan perusahaan, dan dividen tunai perusahaan,
semuanya bersumber dari ICMD (Indonesian Capital Market Directory) tahun
2010-2012 dan IDX statistik periode 2010-2012 dan dari website BEI
(http://www.idx.co.id).
Definisi operasional dijabarkan pada tabel berikut,

No Definisi
1
Sharpes measure merupakan
ukuran kinerja yang berdasarkan
risiko (risk-adjusted performance)
dari suatu investasi, yaitu dengan
membagi rata-rata excess return
sampel terhadap standar deviasi
return sampel. Excess return
merupakan
pengurangan
geometric average return saham
dengan geometric average risk
free rate.
2
Rasio
likuiditas
adalah
menunjukkan kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya yang
harus segera dipenuhi.
3
Rasio aktivitas menggambarkan
aktivitas
yang
dilakukan
perusahaan dalam menjalankan
operasinya baik dalam kegiatan
penjualan,
pembelian,
dan
kegiatan lainnya.
4
Rasio profitabilitas merupakan
rasio yang bertujuan untuk
mengetahui
kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan
laba selama periode tertentu.
5
Rasio leverage adalah rasio yang
mengukur perbandingan dana
yang disediakan oleh pemiliknya
dengan dana yang dipinjam dari
kreditur perusahaan tersebut.
6
Rasio pasar adalah rasio yang
mengukur mahal murahnya suatu
saham,
ukuran
prestasi
perusahaan yang paling lengkap
bagi pemegang saham , serta
dapat membantu investor dalam
mencari saham yang memiliki
potensi keuntungan dividen yang
besar
sebelum
melakukan
penanaman modal berupa saham

Indikator
Sharpes
Measure

Current
Ratio

Total
Asset
Turnover

Return
On Asset

Debt to
Equity
Ratio
Dividend
Payout
Ratio

Rumus
Sharpe=

CR=

(TR Gi RF G )
i

Aktiva Lancar
Kewajiban Lancar

TATO=

Penjualan
Total Aset

ROA=

Laba bersih
Total Asset

DER=

Total Hutang
Total Modal Sendiri

DPR=

Dividen untuk pemegang saham


Laba bersih

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yang berupa data
keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 hingga tahun 2012.
Berdasarkan kriteria pengambilan sampel yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka diperoleh 9 perusahaan dari sektor aneka industri dan 10 perusahaan dari
sektor industri barang konsumsi tiap tahunnya. Sehingga dengan metode pooled
data selama tiga periode penelitian regresi akan didapatkan 27 observasi
perusahaan sektor aneka industri dan 30 observasi perusahaan sektor industri
barang konsumsi.
N

N
Sektor Aneka Industri

Sektor Industri Barang Konsumsi


o

PT SEPATU BATA

PT DELTA DJAKARTA

PT INDO KORDSA

PT GUDANG GARAM

PT EVERSHINE TEXTILE INDUSTRY

PT HM SAMPOERNA

PT GOODYEAR INDONESIA

PT MERCK

PT GAJAH TUNGGAL

PT MULTI BINTANG INDONESIA

PT SUMI INDO KABEL

PT MUSTIKA RATU

PT MULTISTRADA ARAH SARANA

PT MAYORA INDAH

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING &

PT MANDOM INDONESIA

COMMERCE

PT TEMPO SCAN PACIFIC

PT SELAMAT SEMPURNA

PT UNILEVER INDONESIA

Analisa Statistik Deskriptif


Pada tabel berikut ini akan dilaporkan statistik deskriptif kinerja keuangan
dan market performance kedua sektor perusahaan dan statistik deskriptif pada
sharpes measure IHSG sebagai tolak ukur (benchmark) untuk market
performance kedua perusahaan.

Sektor Aneka Industri


Descriptive Statistics
N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

SHARPE

27

-.61

.88

.1849

.27761

CURRENT

27

.48

6.81

2.0504

1.44492

TATO

27

.51

2.38

1.2959

.55625

ROA

27

-5.80

18.63

6.6563

5.85750

DER

27

.22

1.94

1.0130

.58230

DPR

27

-4.55

200.00

46.4296

47.12507

Valid N (listwise)

27

Sumber : Output SPSS

Sektor Industri Barang Konsumsi


Descriptive Statistics
N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

SHARPE

30

-.20

.83

.4283

.26746

CURRENT

30

.58

11.74

3.9580

3.00353

TATO

30

.77

2.73

1.5163

.50653

ROA

30

6.10

41.65

22.2800

13.12690

DER

30

.10

2.49

.7573

.67776

DPR

30

.08

171.83

66.1750

47.14476

Valid N (listwise)

30

Sumber : Output SPSS

IHSG
Descriptive Statistics
N

Minimum

SHARPEIHSG

Valid N (listwise)

Maximum

.27

.58

Sumber : Output SPSS

Mean
.3943

Std. Deviation
.16179

Uji Beda Kinerja Keuangan Antar Sektor


Analisis uji beda yang digunakan untuk menganalisis apakah ada
perbedaan variabel-variabel kinerja keuangan pada perusahaan di sektor Aneka
Industri dan sektor Industri Barang Konsumsi akan digunakan alat analisis uji
beda Independent Samples T Test.
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances

CURREN
T

TATO

ROA

DER

DPR

Equal
variances
assumed

17.448

Sig.

.000

3.00
1

Equal
variances not
assumed
Equal
variances
assumed

.567

.455

Equal
variances not
assumed
Equal
variances
assumed

36.388

.000

Equal
variances not
assumed
Equal
variances
assumed

.464

.499

Equal
variances not
assumed
Equal
variances
assumed

.391

Equal
variances not
assumed

t-test for Equality of Means

.534

df

55

Mean
Std. Error
Sig. (2Differenc Differenc
tailed)
e
e

95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower

Upper

.004

-1.90763

.63575

-3.18170 -.63356

42.68
3.10
4
3

.003

-1.90763

.61484

-3.14785 -.66741

1.56
6

.123

-.22041

.14076

-.50249

.06168

52.88
1.55
2
8

.125

-.22041

.14146

-.50416

.06335

5.69
2

.000

-15.62370 2.74500

21.1248
10.12260
1

41.01
5.89
2
9

.000

-15.62370 2.64851

20.9724
10.27498
3

1.51
9

.135

.25563

.16830

-.08164

.59290

1.53 54.89
1
2

.131

.25563

.16694

-.07895

.59021

1.57
9

.120

-19.74537 12.50382 44.8035 5.31284


8

.120

-19.74537 12.50354 44.8094 5.31872


6

55

55

55

55

54.37
1.57
8
9

Sumber : Output SPSS


Dari hasil diatas didapatkan bahwa pada perusahaan di sektor Aneka
Industri dan perusahaan di sektor Industri Barang Konsumsi variabel Current
ratio, ROA, terbukti berbeda (sig. 2-tailed < 0.05), sedangkan TATO, DER dan

10

DPR tidak berbeda secara statistik (sig. 2-tailed > 0.05). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa Current Ratio dan ROA pada kedua sektor berbeda sedangkan
TATO, DER, DPR pada kedua sektor tidak berbeda.

Uji Beda Market Performance Antar Sektor


Analisis uji beda yang digunakan untuk menganalisis apakah ada
perbedaan sharpes measure antara perusahaan di sektor Aneka Industri dan
sektor Industri Barang Konsumsi menggunakan independent samples ttest
karena data terdistribusi secara normal. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel
berikut:
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances

t-test for Equality of Means


95% Confidence
Mean
Sig. (2-

Sig.

Equal
variances
SHARP assumed
E

.082

.776

3.369

Equal
variances not
assumed

df

3.362

Std. Error

Differenc Differenc

tailed)

Interval of the
Difference
Lower

Upper

55

.001

-.24335

.07223

-.38811

-.09858

53.876

.001

-.24335

.07238

-.38847

-.09823

Sumber : Output SPSS


Berdasarkan hasil uji beda independent samples t-test didapat bahwa
tingkat signifikansi antara perusahaan Aneka Industri dengan perusahaan Industri
Barang Konsumsi lebih kecil dari taraf signifikansinya (0.001 < 0.05). Dengan
demikian disimpulkan bahwa terdapat perbedaan sharpes measure antara
perusahaan Aneka Industri dengan perusahaan Industri Barang Konsumsi.

11

Uji Regresi Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Market Performance


Untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan terhadap sharpes measure
maka digunakan metode regresi linier berganda. Hasil analisis regresi linier
berganda dapat dilihat pada tabel berikut:

Hasil Regresi
Sektor Aneka Industri
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

Std. Error

(Constant)

.073

.340

CURRENT

-.021

.061

TATO

.017

ROA

Coefficients
Beta

Sig.
.215

.832

-.108

-.340

.737

.114

.035

.152

.881

.018

.011

.388

1.709

.104

DER

.096

.165

.201

.578

.570

DPR

.000

.001

.072

.325

.749

DT11

-.137

.137

-.238

-.998

.331

DT12

-.185

.146

-.319

-1.261

.223

a. Dependent Variable: SHARPE

Sumber : Output SPSS


Sig uji-t pada seluruh rasio keuangan lebih besar dari taraf signifikansi
0.05, maka dapat disimpulkan bahwa rasio-rasio keuangan tidak berpengaruh
terhadap Sharpes measure pada perusahaan di sektor Aneka Industri.

12

Hasil Regresi
Sektor Industri Barang Konsumsi
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

Std. Error

(Constant)

.540

.260

CURRENT

-.022

.025

TATO

-.135

ROA

Coefficients
Beta

Sig.
2.076

.050

-.251

-.877

.390

.134

-.256

-1.005

.326

.010

.005

.505

1.874

.074

DER

-.088

.116

-.222

-.754

.459

DPR

.001

.001

.128

.628

.536

DT11

-.058

.123

-.104

-.473

.641

DT12

-.030

.123

-.054

-.243

.811

a. Dependent Variable: SHARPE

Sumber : Output SPSS


Sig uji-t pada seluruh rasio keuangan lebih besar dari taraf signifikansi
0.05, maka dapat disimpulkan bahwa rasio-rasio keuangan tidak berpengaruh
terhadap Sharpes measure pada perusahaan di sektor Industri Barang Konsumsi.
Pembahasan
Berdasarkan pemaparan yang telah dilakukan sebelumnya, ringkasan
keputusan dari hasil penelitian tersaji pada tabel berikut,
Hipotesis
Hipotesis 1

Keputusan
Diterima

Hipotesis 2

Ditolak

Hipotesis 3

Diterima

Hipotesis 4

Ditolak

Hipotesis 5

Ditolak

Hipotesis 6

Diterima

Kesimpulan
Ada perbedaan Current ratio sektor Aneka Industri dan Industri
Barang Konsumsi
Tidak ada perbedaan TATO sektor Aneka Industri dan Industri
Barang Konsumsi
Ada perbedaan ROA sektor Aneka Industri dan Industri Barang
Konsumsi
Tidak ada perbedaan DER sektor Aneka Industri dan Industri
Barang Konsumsi
Tidak ada perbedaan DPR sektor Aneka Industri dan Industri
Barang Konsumsi
Ada perbedaan Sharpes measure sektor Aneka Industri dan
Industri Barang Konsumsi
13

Hipotesis 7.1

Ditolak

Hipotesis 7.2

Ditolak

Hipotesis 8.1

Ditolak

Hipotesis 8.2

Ditolak

Hipotesis 9.1

Ditolak

Hipotesis 9.2

Ditolak

Hipotesis 10.1 Ditolak


Hipotesis 10.2 Ditolak
Hipotesis 11.1

Ditolak

Hipotesis 11.2

Ditolak

Tidak ada pengaruh Current ratio terhadap sharpes measure


pada sektor Aneka Industri
Tidak ada pengaruh Current ratio terhadap sharpes measure
pada sektor Industri Barang Konsumsi
Tidak ada pengaruh TATO terhadap sharpes measure pada
sektor Industri Barang Konsumsi
Tidak ada pengaruh TATO terhadap sharpes measure pada
sektor Industri Barang Konsumsi
Tidak ada pengaruh ROA terhadap sharpes measure pada
sektor Industri Barang Konsumsi
Tidak ada pengaruh ROA terhadap sharpes measure pada
sektor Industri Barang Konsumsi
Tidak ada pengaruh DER terhadap sharpes measure pada
sektor Industri Barang Konsumsi
Tidak ada pengaruh DER terhadap sharpes measure pada
sektor Industri Barang Konsumsi
Tidak ada pengaruh DPR terhadap sharpes measure pada
sektor Industri Barang Konsumsi
Tidak ada pengaruh DPR terhadap sharpes measure pada
sektor Industri Barang Konsumsi

Berdasarkan olah data yang telah dilakukan sebelumnya, ditemukan


bahwa nilai mean atau rata-rata current ratio, TATO, ROA, dan DPR pada sektor
Industri Barang Konsumsi lebih besar dibandingkan pada sektor Aneka Industri.
Hal ini mengindikasikan kinerja keuangan perusahaan di sektor Industri Barang
Konsumsi lebih baik dibanding perusahaan di sektor Aneka Industri. Sedangkan
DER di sektor Aneka Industri lebih besar dibandingkan pada sektor Industri
Barang Konsumsi. Hal ini mencerminkan proporsi penggunaan hutang dibanding
ekuitas lebih banyak pada sektor Aneka Industri dibanding pada sektor Industri
Barang Konsumsi.
Nilai mean atau rata-rata sharpes measure perusahaan di sektor Industri
Barang Konsumsi lebih tinggi dibanding nilai rata-rata sharpes measure
perusahaan di sektor Aneka Industri. Hal ini membuktikan bahwa kinerja pasar
(market performance) sektor Industri Barang Konsumsi di BEI yang lebih unggul
dibanding sektor Aneka Industri. Nilai rata-rata sharpes measure sektor Industri
Barang Konsumsi bahkan lebih unggul dibanding nilai rata-rata sharpes measure
IHSG yang bisa diartikan kinerja pasar (market performance) sektor Industri

14

Barang Konsumsi di BEI lebih unggul dibanding rata-rata kinerja pasar


keseluruhan perusahaan yang listing di BEI. Sedangkan pada sektor Aneka
Industri, nilai rata-rata sharpes measure masih berada dibawah IHSG.
Berdasarkan hasil uji beda independent samples t-test didapatkan bahwa
pada perusahaan di sektor Aneka Industri dan perusahaan di sektor Industri
Barang Konsumsi variabel Current ratio, ROA, terbukti berbeda secara
signifikan, sedangkan TATO, DER dan DPR tidak berbeda secara statistik. Hasil
ini membuktikan bahwa walaupun berada dalam satu industri, kedua sektor ini
tetap memiliki perbedaan kinerja keuangan yang signifikan, terutama pada
likuiditas (Current ratio) dan profitabilitas (ROA).
Hasil uji beda independent samples t-test juga menemukan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan pada sharpes measure antara perusahaan Aneka
Industri dengan perusahaan Industri Barang Konsumsi. Hal ini bisa saja terjadi
mengingat perbedaan rata-rata (mean) sharpes measure sektor Industri Barang
Konsumsi yang cukup besar bila dibandingkan dengan sektor Aneka Industri dan
hanya rata-rata sharpes measure sektor Industri Barang Konsumsi yang melebihi
rata-rata sharpes measure IHSG sedangkan sektor Aneka Industri berada di
bawah rata-rata sharpes measure IHSG. Hal ini bisa saja disebabkan karena
saham di sektor Industri Barang Konsumsi bersifat defensif dan tetap bertumbuh
walau krisis dikarenakan produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan di
sektor ini merupakan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat tidak peduli harga
mahal atau tidak, sehingga investor biasanya membeli saham di sektor ini untuk
diversifikasi resiko.
Current ratio, TATO, ROA, DER, dan DPR terbukti tidak berpengaruh
terhadap sharpes measure pada perusahaan di kedua sektor manufaktur. Hasil ini
mengarah pada penelitian Namora (2006) dimana didapatkan bahwa DER tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap sharpes measure pada sektor Aneka
Industri dan sektor Properti. Namun hasil ini berlawanan dengan penelitian
Kusuma (1999) dan penelitian Rifanadhi (2009) dimana kinerja keuangan secara
simultan berpengaruh terhadap sharpes measure pada perusahaan domestik.
Penelitian Rifanadhi juga menyimpulkan bahwa ROA dan DPR berpengaruh

15

secara partial terhadap sharpes measure perusahaan domestik. Perbedaan hasil ini
dimungkinkan terjadi karena perbedaan tahun penelitian dan perbedaan level
sample. Lebih lanjut jika dilakukan analisis terhadap penelitian ini dan didukung
oleh hasil penelitian Namora (2006), maka dapat diperkirakan bahwa rasio-rasio
keuangan yang bersumber pada laporan keuangan perusahaan belum sepenuhnya
dimanfaatkan oleh investor sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan investasi.
PENUTUP
Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis terhadap
market performance dan kinerja keuangan perusahaan di sektor Aneka Industri
dan sektor Industri Barang Konsumsi adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa nilai
mean atau rata-rata current ratio, TATO, ROA, dan DPR pada sektor
Industri Barang Konsumsi lebih besar dibandingkan pada sektor Aneka
Industri. Sedangkan DER di sektor Aneka Industri lebih besar
dibandingkan pada sektor Industri Barang Konsumsi.
2. Hasil penelitian menemukan bahwa sharpes measure perusahaan di
sektor Industri Barang Konsumsi lebih unggul dibandingkan sharpes
measure perusahaan di sektor Aneka Industri. Sharpes measure
perusahaan di sektor Industri Barang Konsumsi juga lebih unggul
dibandingkan sharpes measure IHSG, sedangkan sharpes measure
perusahaan di sektor Aneka Industri tidak lebih unggul atau berada
dibawah rata-rata sharpes measure IHSG.
3. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pada perusahaan di sektor
Aneka Industri dan perusahaan di sektor Industri Barang Konsumsi
variabel Current ratio, ROA, terbukti signifikan berbeda, sedangkan
TATO, DER dan DPR tidak berbeda secara statistik.
4. Ukuran market performance yang digunakan adalah sharpes measure
baik pada perusahaan di sektor Aneka Industri dan sektor Industri

16

Barang Konsumsi. Pada penelitian ini didapatkan hasil sharpes


measure pada perusahaan di sektor Aneka Industri berbeda dengan
sharpes measure perusahaan di sektor Industri Barang Konsumsi.
5. Penelitian ini juga meneliti terkait dengan pengaruh kinerja keuangan
terhadap sharpes measure perusahaan di sektor Aneka Industri dan
sektor Industri Barang Konsumsi dan menemukan bahwa Current
ratio, TATO, ROA, DER, dan DPR terbukti tidak berpengaruh
terhadap sharpes measure pada perusahaan di sektor Aneka Industri
dan sektor Industri Barang Konsumsi.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat
peneliti berikan untuk penelitian yang akan datang adalah sebagai berikut :
1. Pada penelitian selanjutnya dapat memasukkan variabel market performance
yang lain yaitu jensens model dan appraisal ratio agar dapat diketahui lebih
lanjut bagaimana perbedaan dari ketiga ukuran market performance di pasar
saham Indonesia.
2. Penelitian ini menggunakan Current ratio, TATO, ROA, DER, dan DPR untuk
menjelaskan pengaruhnya terhadap market performance. Disarankan bagi
penelitian selanjutnya untuk mengganti atau melengkapi rasio-rasio yang
diuji, sehingga dapat diperoleh rasio-rasio yang mempunyai pengaruh
signifikan terhadap market performance, dan diperoleh model yang tepat
tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap market performance.

17

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Al-Falah, M. Alayk. 2008. Analisis Market Performance Saham-Saham BUMN
dengan Menggunakan Sharpes Model, Jensens Model dan Appraisal
Ratio. Skripsi. Program S1 Fakultas Ekonomi UIN Malang. Tidak
dipublikasikan.
Brigham, Eugene F. and Joel F Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan. Edisi Kesepuluh. Salemba Empat, Jakarta.
Fama, Eugene. 1970. Efficient Capital Markets A Review of Theory and
Empyrical Work. Journal of Finance Vol. 25 No. 2
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi
Keempat. Badan Penerbit UNDIP. Semarang.
Gujarati, Damador N. 2009. Basic Econometrics. Fifth Edition. Boston :
McGraw-Hill.
Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan.
RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Jones, Charles Parker. 2004. Investments : Analysis and Management. Ninth
Edition. John Willey & Sons, Inc.
Kusuma, Indra Wijaya. 1999. Financial Performance and Characteristics:
Comparisons of U.S Multinational and Domestics Firms. Gadjah Mada
International Journal of Business. Vol.1, No.1, May 1999 : 11-28. Gadjah
Mada University.
Michel, Allen and Israel Shaked. 1986. Multinational Corporations VS. Domestic
Corporations: Financial Performance and Characteristics. Journal of
International Business Studies. Vol.17, Issue.3, Fall 1986 : 89-100. Boston
University.
Nachrowi, D. Nachrowi dan Hardius Usman. 2006. Pendekatan Populer dan
Praktis: Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Namora. 2006. Perbandingan Market Performance dan Karakteristik Keuangan
Perusahaan Sektor Aneka Industri dengan Sektor Properti-Real Estat.

18

Tesis. Pasca Sarjana Universitas Pelita Harapan Jakarta. Tidak


Dipublikasikan.
Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian
dengan SPSS. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Rifanadhi, Adnan. 2009. Perbandingan Market Performance dan Kinerja
Keuangan Pada Perusahaan Multinasional dengan Perusahaan Domestik di
Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Tidak dipublikasikan.
Rofiq, Abdur. 2008. Studi Komparatif terhadap Kinerja Saham Syariah di
Indonesia dan Malaysia. Skripsi. Program S1 Fakultas Ekonomi UIN
Malang, tidak dipublikasikan.
Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dengan Manajemen Portofolio. Erlangga,
Surabaya.
Santoso, Singgih. 2010. Statistik Non Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan
SPSS. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2011. Metode Penelitian Survey. Pustaka
LP3ES, Jakarta.
Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Kelima. UPPSTIM YKPN, Yogyakarta.
Tandelilin, Eduardus. 2007. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. BPFE,
Yogyakarta.
Usman, Husaini. 2006. Pengantar Statistika. PT Bumi Aksara, Jakarta.

19

Anda mungkin juga menyukai