Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
3. Terapi Farmakologis
Terapi untuk hipertensi tergantung dari derajat meningkatnya tekanan darah.
Obat-obat yang digunakan untuk terapi hipertensi adalah diuretik, AngiotensinConverting Enzyme inhibitor (ACEi), Angiotensin II Receptor Blocker (ARB), dan
Calcium Channel Blocker (CCB) (Sukandar dkk, 2008).
a. Diuretik
Diuretik menurunkan tekanan darah dengan menyebabkan diuresis yaitu
dengan adanya pengurangan volume plasma dan stoke volume, penurunan curah
jantung dan tekanan darah pada akhirnya (Sukandar dkk, 2008). Contoh obat diuretik
adalah diuretic tiazid : indapamid, HCT, klirtalidon; diuretic kuat (loop) : bumetanid,
furosemide, torsemid; diuretic hemat kalium : amilorid, spironolakton, triamteren
(Priyanto, 2009).
Hipertensi dengan
TD (>160/>100
mmHg)
Pilihan pertama
diuretik tiazid,
alternative (ACEi,
CCB, beta-bloker),
ARB atau
kombinasi
Koombinasi dua
obat, diuretic
tiazid dengan
(ACEi, CCB, dan
beta-bloker) dan
ARB
Obat tertentu
sesuai dengan
penyakitnya. Obat
selain diuretic
tiazid (ACEi, CCB,
beta-bloker) dan
ARB mungkin
Pada terapi hipertensi perlu diperhatikan juga kondisi dari pasien dan komplikasi
penyakitnya. Berikut adalah algoritma pemilihan obat hipertensi pada kondisi tertentu.
Hipertensi
dengan kondisi
tertentu
Gagal
jantun
g
Setela
h
Infark
Risiko
Koroner
Tinggi
Diabete
s
Melitus
Sakit
Ginjal
Kronis
Mencega
h Stoke
Kambuh
Diureti
k dan
ACEi
Beta
bloker,
ACEi
Betabloker
ACEi,
ARB
ACEi,
ARB
Diuretik,
ACEi
Betabloker
Antag
onis
aldost
eron
Diureti
k, ACEi,
CCB
Diuretik
Antagoni
s
aldostero
n , ARB
Betabloker,
CCB
Gambar 2. Algoritma pemilihan obat hipertensi pada kondisi tertentu (Priyanto, 2009)
DAFTAR PUSTAKA
Priyanto. 2009. Farmakoterapi dan Terminologi Medis. Jakarta : Leskonfi.
Sukandar E.Y., Andarjati R., Sigit J.I., Adyana I.K., Setiadi A.A.P., Kusnandar. 2008. ISO
Farmakoterapi. Jakarta: PT. ISFI.