mo! Sampai hampirenam bulan kakek itu berlatih dengan tekun dan akhirnya dia meninggalkan Pulau
Esbersama Milana yang menangis tersedu-sedu. Pedang Hok-mo-kiam diberikan kepadaMilana oleh Pendekar
Super Sakti, sedangkan Sepasang Pedang Iblis tetap berada diPulau Es karena pendekar itu khawatir kalau-kalau sepasang
pedang itu akan terjatuhke tangan orang lain dan menimbulkan peristiwa-peristiwa hebat lagi.Sampai di sini
selesailah sudah cerita "Sepasang Pedang Iblis" ini, dan apa bila tiadaaral melintang, para penggemar akan dapat
berjumpa pula dengan pengarang dalamkarangan mendatang. Mudah-mudahan saja ada bagian-bagian tertentu
dalam karanganSepasang Pedang Iblis ini yang bermanfaat bagi para penggemar di samping tugasnyasebagai
bacaan menghibur yang sederhana.TAMAT