Anda di halaman 1dari 20

Penentuan kadar

Secara
Asidimetri
Nama kelompok :
Nurlita Sari (1343050075)
Ana Ropiah (1343050077)
Raudhatul Jannah (1343050153)

Pengertian
volumetri/titrimetri
Prosedur analisis kimia yang didasarkan pada
pengukuran jumlah larutan titran yang bereaksi
dengan analit.
Titrasi merupakan suatu proses analisis dimana
suatu volum larutan standar ditambahkan ke
dalam larutan dengan tujuan mengetahui
komponen yang tidak dikenal.

Pembagian volumetri

Asidi metri- alkalimetri


Kompleksometri
Nitrimetri
Titrasi bebas air
Titrasi redoks (iodometri, idiometripermanganometri, bromatometri, bromometri

Asidimetri
Asidi dari kata acid (bahasa Inggris) yang berarti
asam , metri dari (bahasa Yunani) yang berarti
ilmu, proses, atau seni mengukur.
Asimetri berarti pengukuran jumlah asam atau
pengukuran dengan asam.

Prinsip dari Asidimetri


Prinsipnya asidimetri adalah analisa titrimetri yang
menggunakan asam kuat sebagai titrannya dan sebagai
analitnya adalah basa atau senyawa yang bersifat basa,
ataupun pengukuran dengan asam (yang diukur jumlah
basa atau garamnya).

Persyaratan titrimetri
Mengikuti
persamaan
reaksi
tertentu

Reaksi
pembentuk
an produk
sempurna
(TAT)

syar
at
Reaksi
berlangsun
g cepat TE
dapat
diketahui

Ada
indikator

Indikator
Indikator pH merupakan zat yang dapat berubah
warna apabila pH lingkungannya berubah.
Indikator pH dapat dibedakan menjadi 2
yaitu :
Indikator satu warna adalah yaitu indikator yang
mempunyai satu warna.
Indikator dua warna adalah indikator yang
mempunyai dua warna.

Contoh indikator

Contoh Data
Menentukan kadar NaOH
Pembuatan Larutan Standar Primer ;

Pembuatan Larutan Standar sekunder ;

LANJUTAN
Pembuatan Sampel ;
Pembakuan ;

LANJUTAN
Penetapan Kadar ;

LANJUTAN
Data Pengamatan

Standarisasi HCl

Rata-rata
Titik Akhir
16,35 mL 13,35 mL 13,75 mL
Titik Awal 3,2 mL
0 mL
0 mL
Selisih
13,15 mL 13,35 mL 13,75 mL 13,41 mL
I

II

III

LANJUTAN

Penetapan Kadar NaOH ;

I
II
III
Rata-rata
Titik Akhir
3,60 mL 6,70 mL 10,25 mL
Titik Awal 0 mL
3,60 mL 6,70 mL
Selisih 3,60 mL 3,10 mL 3,55 mL
3,41 mL

LANJUTAN
Perhitungan dan Persamaan Reaksi ;

Pembakuan HCl dengan Na2B4O7.10H2O


Dik : - massa Na2B4O7.10H2O = 9,55 gram - BM = 382 g/mol
- Volume larutan = 250 mL

Dit : N HCl =.....?


Jawab :
Mol Na2B4O7.10H2O = massa / BM
= 9,55 gram / 382 g/mol
= 0,025 mol

M Na2B4O7.10H2O = mol Na2B4O7.10H2O / V


= 0,025 mol / 0.25 L
= 0,1 M
N Na2B4O7.10H2O = M Na2B4O7.10H2O x n
= 0,1 M x 1 = 0,1 N

LANJUTAN
Persamaan Reaksi ;
Na2B4O7.10H2O + 2HCl 4H3BO3 + 2NaCl + 5H2O

2 x N1 x V1 = N2 x V2
2 x (0,1N) x 10 mL = N2 x Vtitrasi/3
2 x (0,1 N) x 10 mL = N2 x 40,25/3 mL
0,002 = N2 x 13,41 mL
N2 = 0,00015 N = 1,5 x 10-4 N

Jadi, Normalitas HCl adalah 1,5 x 10-4 N.

LANJUTAN
Penentuan Kadar NaOH ;

Persamaan Reaksi ; NaOH + HCl NaCl + H2O

N1 x V1 = N2 x V2
NNaOH x 10 mL = N HCl x Vtitrasi/3
NNaOH x 10 mL = (1,5 x 10-4 N )x 10,25 / 3 mL
NNaOH x 10 mL = 0,00004
N NaOH = 0,0004 N = 4 X 10-4 N

% kadar b/v = N NaOH x BM x (10/100) 100 %


= (4 X 10-4 N x 40 g/mol x 0,1) 100 %
= (0,0016) 100 %
= 0,16 %
Jadi, kadar NaOH adalah 0,16 %.

LANJUTAN

Untuk perhitungan kadar dari natrium tetraboraks digunakan


rumus :
% (b/v) sampel = N x BM x (10/100) 100%
Sehingga dari hasil perhitungan tersebut, kadar natrium
hidroksida adalah 0,16 % (b/v).
Dan reaksi yang terjadi pada praktikum asidimetri ini adalah :
Na2B4O7.10H2O + 2HCl 4H3BO3 + 2NaCl + 5H2O
Serta ; NaOH + HCl NaCl + H2O

LANJUTAN
Kesimpulan ;
Prinsipnya asidimetri adalah analisa titrimetri yang
menggunakan asam kuat sebagai titrannya dan sebagai
analitnya adalah basa atau senyawa yang bersifat basa,
ataupun pengukuran dengan asam (yang diukur jumlah basa
atau garamnya).
Pada contoh data praktikum tersebut, digunakan titran HCL
sebagai pemberi suasana asam, sehingga menjadikan larutan
yang ada dalam erlenmeyer menjadi netral, terjadilah reaksi
netralisasi yaitu :
Na2B4O7.10H2O + 2HCl 4H3BO3 + 2NaCl + 5H2O
Serta ; NaOH + HCl NaCl + H2O

DAFTAR PUSTAKA
Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik.
UI Press: Jakarta
Keenan, Charles W., 1980, Ilmu Kimia untuk
Universitas, Edisi VI, 422, Erlangga, Jakarta
Khopkar.1984. Konsep Dasar Kimia Analitik.
Jakarta: UI-Press.
Daintith, J.,1997, Kamus Lengkap Kimia, 7, 17,
Erlangga, Jakarta
Day, R.A dan Underwood, A.L. 1998. Anilisa Kimia
Kuantitafif. Erlangga: Jakarta
http://dwitaariyanti.blogspot.com/2010/07/asidimet
ri-dan-alkalimetri.html diakses 26 Desember 2014

TERIMA KASIH
ALHAMDULILLAH

Anda mungkin juga menyukai