namun
manusia
mendapat
peningkatan
dalam
manusia
tidak
dapat
menyelesaikan
permasalahan
antara
tadi saling
karena
manusia
selalu
dihadapkan
pada
fenomena
yang
c. Stimulasi ( stimulation)
Kebutuhan untuk melatih system syaraf atau untuk memanfaatkan
kempuan otak. Manusia membutuhkan bukan sekedar stimulus sederhana
tetapi stimulus yang mengaktifkan jiwa misalnya puisi.
d. Keefektivan (effectivity)
Manusia memiliki kebutuhan untuk menyadari eksistensi diri,
melawan perasaan tidak mampu dan melatih kompetensi/kemampuan diri
manusia itu sendiri.
tidak dimilikinya. Kebutuhan untuk bersatu dengan mitra yang kuat ini
dapat berupa dua hal yaitu masokisme atau sadisme. Masokisme sendiri
timbul dari rasa ketidak berdayaan, lemah, serta rendah diri dan memiliki
tujuan untuk menggabungkan diti dengan orang atau institusi yang lebih
kuat.
Sementara sadisme lebih berbahaya secara social dibandingkan dengan
masokisme, sadisme bertujuan mengurangi kecemasan dasar dengan
mencapai kesatuan antara satu orang atau lebih. Fromm memperkenalkan
ada tiga jenis kecenderungan sadisme yang semuanya tergolong sama.
Jenis dari sadisme yang pertama adalah kebutuhan untuk membuat orang
lain bergantung pada diri dan akan berkuasa pada mereka yang cenderung
lemah. Jenis yang kedua adalah keinginan untuk mengeksploitasi orang
lain dan menggunakan orang tersebut untuk keuntungan dirinya sendiri.
Kecenderungan yang ketiga adalah keinginan untuk melihat orang lain
menderita, baik secara fisik maupun psikologis.
b. Sifat Merusak ( destructiveness)
Sifat merusak berasal dari perasaan kesendirian, keterasingan serta
ketidak berdayaan, sifat merusak sendiri tidak bergantung pada hubungan
berkesinambungan dengan orang lain, melainkan mencari jalan untuk
menghilangkan/membalas orang atau objek lain. Dengan membalas,
merusak, menghancurkan sebuah objek maka seseorang sedang dalam
keadaan berusaha untuk mendapatkan kembali rasa kekuasaan yang
hilang.
c. Konformitas (Conformity)
Orang yang melakukan konformitas berusaha untuk melarikan diri dari
rasa kesendirian dan keterasingan dengan menyerahkan individualitas
mereka dan menjadi apapun yang orang lain inginkan. Dengan demikian,
mereka
jadi
seperti
robot,
memberikan
reaksi
yang
dapat
Orientasi Produktif
Tipe karakter yang mengutamakan kehidupan. Dalam pandangan
fromm, orang tipe ini mencintai kehidupan dan ingin membentuk atau
mempengaruhi orang lain dengan bekerja, mencintai dan bernalar. Tipe ini
mampu menciptakan cinta yang dewasa. Berikut ini adalah aspek-aspek
kepribadian yang sehat dengan orientasi produktif menurut fromm yaitu :
-
Orientasi nonproduktif
From menggunakan istilah nonproduktif untuk menerangkan cara
cara yang gagal untuk menggerakan manusia lebih dekat pada kebebasan
positif dan realisasi diri. Manusia dapat memperoleh sesuatu melalui lima
orientasi non produktif ini yaitu :
-
luar diri mereka sendiri dan satu satunya cara untuk berhubungan dengan
dunia adalah dengan menerima sesuatu termasuk cinta ataupun
pengetahuan. Karakter seperti ini cendrung lebih berpikir untuk menerima
daripada memberi dan mereka ingin orang lain menyirami mereka dengan
cinta, gagasan dan hadiah. Kebayakan karakter demikian periang dan
bersahabat. Ketika menghadap situasi sulit, mereka menjadi putus asa dan
bergantung pada orang lain dan tidak pada sumber intelektual mereka
sendiri untuk memecahkan masalahnya. Kualitas negative orang orang
reseptif adalah mencakup kepasifan, kepasrahan dan kurangnya rasa
ercaya diri. sifat positif mereka adalah kesetiaan, penerimaan dan rasa
percaya.
-
sumber segala hal yang baik berada diluar mereka. Berbeda dengan orang
orang reseptif, tipe karakter ini mengambil secara agresif apa yang mereka
inginkan, bukan menerima secara pasif. Dalam hubungan social tipe
seperti cenderung menggunakan kelicikan atau kekuatan untuk mengambil
gagasan atau hal apapun yang menjadi milik orang lain. Sisi negative tipe
karakter eksploitatif yaitu egosentris, angkuh, arogan. Sedangkan sisi
positifnya yaitu impulsive, bangga, menarik dan percaya diri.
-
kemanusiaan.
Kekurangan teori
Ada beberapa Istilah-istilah fromm yang kurang jelas dan samar
menjadikan gagasan sulit untuk dijadikan bahan acuan generator
penelitian empiris.
Teori yang dikemukakan oleh from terlalu filosofis untuk dapat di
benarkan atau untuk sekedar di verifikasi.
Referensi :
Feist, J. & Feist, G.J. 2013. Teori Kepribadian Edisi 7. Jakarta:Salemba Humanika
Alwisol. 2009. Edisi Revisi Psikoogi Kepribadian. UMM Press
Calvin, Gardner, John C & Martin manosevitz. 1985. Introduction to Theories of
personality. Canada: John Wiley & sons, Inc
Taniputera, ivan. 2005. Psikologi Kepribadian. Jogjakarta: AR-RUZZ Media