Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Rumusan Masalah:
1. Bagaimana pengaruh konsetrasi larutan sukrosa terhadap prosentase sel yang
terplasmolisis ?
2. Bagaimana konsentrasi larutan sukrosa yang menyebabkan 50% dari jumlah
sel yang mengalami plasmolisis ?
3. Bagaimana cara menghitung tekanan osmosis cairan sel dengan metode
plasmolisis ?
B. Tujuan Percobaan:
1. Untuk menjelaskan pengaruh konsetrasi larutan sukrosa terhadap prosentase
sel yang terplasmolisis.
2. Untuk mengidentifikasi konsentrasi larutan sukrosa yang menyebabkan 50%
dari jumlah sel yang mengalami plasmolisis.
3. Untuk menghitung tekanan osmosis sel caian sel dengan metode plasmolisis.
C. Hipotesis
- Semakin tinggi konsentrasi larutan sukrosa, semakin besar pula jumlah
-
larutan.
Nilai tekanan osmosis sel, cairan sel daun Rhoe discolor dengan metode
plasmolisis adalah positif.
D. Kajian Pustaka
Air penting bagi tumbuhan. Air berperan dalam pelaksanaan reaksi
biokima. Air dapat memberikan tekanan hidrolik pada sel sehingga
menimbulkan turgor pada sel-sel tumbuhan, memberikan sokongan dan
kekuatan pada jaringan-jaringan tumbuhan yang tidak memiliki sokongan
Keterangan :
22,4 . M . T
273
sel
TO = Tekanan osmosis
M = Konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis
T = Suhu mutlak (273 + toC)
Dalam proses osmosis terdapat beberapa komponen penting yaitu
Potensial Air (PA), Potensial Tekanan (PT), dan Potensial Osmotik (PO).
Hubungan antara nilai Potensial Air (PA), Potensial Tekanan (PT) dan
Potensial Osmotik (PO) adalah sebagai berikut :
PA = PO + PT
Keterangan :
PA = Potensial Air
PO = Potensial Osmotik
E. Variabel Penelitian
1. Variabel manipulasi :
Konsentrasi sukrosa 0,28M ; 0,26M ; 0,24M ; 0,22M ; 0,20M ;
0,18M ; 0,16M dan 0,14M.
2. Variabel kontrol :
- Wadah gelas plastik, jenis larutan, daun Rhoe discolor, lama
perendaman, sayatan daun, perbesaran mikroskop.
3. Variabel respon :
- Jumlah sel yang terplasmolisis.
F. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel manipulasi :
Variabel manipulasi adalah variable yang dibuat berbeda yaitu
konsentrasi sukrosa. Yang digunakan ialah konsentrasi larutan sukrosa
0,28M ; 0,26M ; 0,24M ; 0,22M ; 0,20M ; 0,18M ; 0,16M dan 0,14M.
Karena untuk mengetahui pengaruh sel yang terplasmolisis.
2. Variabel kontrol :
Variabel kontrol adalah perlakuan yang dibuat sama, yaitu wadah gelas
plastik, jenis larutan, daun Rhoe discolor, lama perendaman 30 menit,
sayatan daun melintang.
3. Variabel respon :
Jumlah sel yang terplasmolisis.
G. Alat dan Bahan
1. Daun Rhoe discolor.
H. Rancangan Percobaan
Memasukkan irisan
sel epidermis Rhoe
discolor kedalam
cawan petri yang
berisi larutan
sukrosa dan
Setelah 30 menit, mengamati hasil
direndam selama 30
menit.
I. Langkah Kerja
1. Menimbang. Larutan sukrosa dibuat dari konsentrasi yang terbesar
yaitu 0,28 M, dengan cara menimbang sebanyak 95,76 gram kristal
sukrosa dan melarutkannya dalam aquades sehingga volumenya
menjadi 1 liter. Sedangkan untuk membuat konsentrasilarutan yang
lebih rendah, dapat digunakan rumus sebagai berikut :
V1M1 = V2M2
Dengan : V1 = volume awal; M1= konsentrasi awal;
V2 = volume akhir; M2= konsentrasi akhir;
2. Mengukur. 8 buah gelas plastik disiapkan , kemudian diisi masingmasing dengan 5 ml larutan sukrosa yang telah disediakan dan diberi
label pada masing-masing gelas plastik berdasarkan konsentrasi
larutan.
3. Daun Rhoe discolor diambil kemudian disayat pada bagian lapisan
epidermis yang berwarna dengan menggunakan silet. Sayatan
diusahakan hanya selapis sel.
4. Sayatan-sayatan epidermis tersebut direndam pada gelas plastik yang
sudah berisi larutan sukrosa dengan konsentrasi tertentu. Setiap
konsentrasi diisi dengan jumlah sayatan yang sama. Waktu
perendaman dicatat.
5. Mengamati. Setelah 30 menit, sayatan diambil dan diperiksa dengan
menggunakan mikroskop.
6. Menghitung. Jumlah seluruh sel pada satu lapang pandang, jumlah sel
yang terplasmolisis dan presentase jumlah sel terplasmolisis terhadap
jumlah sel seluruhnya dihitung.
No
Konsentrasi Larutan
sukrosa
Sel awal
Sel
terplasmolisis
% sel
terplasmolisis
0,14 M, 5 ml
80
34
42,5%
0,16 M, 5 ml
108
24
22,2%
0,18 M, 5 ml
124
38
30,6%
0,20 M, 5 ml
86
13
15,1%
0,22 M, 5 ml
230
73
31,7%
0,24 M, 5 ml
226
70
30,9%
0,26 M, 5 ml
191
112
58,6%
0,28 M, 5 ml
54
23
42,5%
x 100
Sel seluruhnya
0,258 M
naik, malah justru turun. Hal hal seperti ini kemungkinan terjadi karena
setiap memban plasma yang memiliki ketebalan yang berbeda, yaitu 5-10
nm, sehingga larutan yang memasuki sel juga berbeda-beda. Adanya
faktor human error juga besar kemungkinannya mempengaruhi hasil
percobaan kami, seperti sayatan Rhoe discolor yang terlalu tebal,
sehingga kurang akurat pada saat menghitung jumlah sel awal dan jumlah
sel yang terplasmolisis pada satu lapang pandang. Terlalu lama
membiarkan larutan sukrosa,sehingga besar kemungkinan konsentrasi nya
akan berkurang.
Konsentrasi yang digunakan untuk menentukan nilai
tekanan osmosis cairan adalah konsentrasi yang menyebabkan 50% sel
daun Rhoe discolor mengalami plasmolisis, yaitu pada konsentrasi 0,258
M. Hasil ini didapat dengan cara menarik garis lurus pada skala 50% pada
sumbu Y (prosentase sel terplasmolisis). . Pada titik ini tejadi
keseimbangan antara konsentrasi di dalam sel dengan konsentrasi di luar
sel.
Pada percobaan ini, didapatkan hasil perhitungan nilai Tekanan
Osmosis (TO) sel sebesar 6,30 atm, sehingga Potensial Air (PA) nya
sebesar 6,30 (PT = 0).
2. Diskusi
Pertanyaan : Jelaskan mengapa terjadi peristiwa plasmolisis ? Dukung
dengan data yang anda peroleh !
Jawab : Peristiwa plamolisis dapat terjadi karena adanya perbedaan
konsentrasi air di dalam sel dan di luar sel daun Rhoe discolor.
Konsentrasi larutan sukrosa yang lebih tinggi mengakibatkan
nilai potensial airnya menjadi rendah, sehingga menyebabkan
cairan sel keluar karena nilai potensial air sel cukup tinggi.
Namun pada percobaan kami tidak menunjukkan hal tersebut
karena adanya faktor human error. Sehingga prosentase sel
terplasmolisis yang tertinggi justru tidak didapati pada
N. Daftar Pustaka
Belajarbiologi.com/2014/08/pengertian-penebalan-struktur-fungsi-dindingsel-tumbuhan.html (diakses pada tanggal 24 Februari 2016, pukul
15.26 WIB)
dokumen.tips/documents/laporan-praktikum-biologi-plasmolisis.html
(diakses pada tanggal 24 Februari 2016, pukul 22.17 WIB)
dokumen.tips/documents/laporan-praktikum-fisiologi-tumbuhan-penentuantekanan-osmosis-cairan-sel.html (diakses pada tanggal 25 Februari,
pukul 21.56 WIB)
https://books.google.co.id/books?
id=F26FL6nWFdwC&pg=PA51&dq=tebal+membran+plasma&sourc
e=b (diakses pada tanggal 24 Februari 2016, pukul 18.39 WIB)
https://www.academia.edu/8638815/LAPORAN_KEGIATAN_PRAKTIKUM
_PLASMOLISIS (diakses pada tanggal 24 Februari 2016, pukul 22.47
WIB)
www.biologimu.com/2012/04/penetapan-potensial-osmotik-cairan-sel.html?
m=1 (diakses pada tanggal 25 Februari 2016, pukul 15.16 WIB)
LAMPIRAN
M= 10 x 10
M= 10 x 10
M= 10 x 10
M= 10 x 10
M= 10 x 10
M= 10 x 10
M= 10 x 10
M= 10 x 10