Anda di halaman 1dari 10

PEMERIKSAAN FISIK

KEPALA DAN LEHER

Oleh :
Fiky Prihatmoko
Hessy Ika Fitri
Meiliska Aulyanissa
Nathalia Utari

PEMERIKSAAN FISIK KEPALA DAN LEHER


A. PEMERIKSAAN KEPALA
Pemeriksaan fisik meliputi :
1. KEPALA
Rambut, termasuk kuantitas, distribusi, dan tekstur.
Kulit kepala, termasuk benjolan atau lesi.
Tengkorak, termasuk ukuran dan kontur.
Wajah, mencakup kesimetrisan dan ekspresi wajah.
Kulit, termasuk warna, tekstur, distribusi rambut, dan lesi.
2. MATA
Posisi dan kesejajaran mata
Alis mata
Kelopak mata
Aparatus lakrimal
Konjungtiva dan sklera
Kornea,iris dan lensa
Pupil termasuk ukuran, bentuk dan kesimetrisan serta reaksi terhadap cahaya

dan reaksi dekat


Uji ketajaman penglihatan dan lapang pandang

3. TELINGA
Aurikula termasuk ukuran, bentuk, dan kesimetrisan
Liang telinga
Gendang telinga
Uji pendengaran meliputi tes Weber dan Rinne
4. HIDUNG
Inspeksi : hidung eksternal, termasuk bentuk dan kesimetrisan hidung,
internal menggunakan spekulum
Palpasi : Sinus frontalis dan sinus maksilaris
5. MULUT DAN FARING
Inspeksi :

Bibir
Mukosa oral
Gusi
Gigi
Langit-langit mulut
Lidah, termasuk papila dan kesimetrisan, serta adanya lesi
Dasar mulut
Faring, termasuk warna, dan ukuran tonsil.

6. LEHER
Inspeksi leher
Palpasi kelenjar limfe
Inspeksi dan palpasi posisi trakea
Inspeksi kelenjar tiroid

DIABETES MELLITUS
Penentuan gizi penderita dilaksanakan dengan menghitung Percentage of Relative Body
Weight (RBW) atau BBR (Berat Badan Relatif) dengan rumus :

Bbbbbbcsdn BBR =

BB

X 100%
TB - 100

Keterangan :
BB = Berat Badan (kg)

TB = Tinggi Badan (cm)

No
1
2
3
4
5

Klasifikasi Status Gizi


Undernutrition
Kurus (underweight)
Normal (ideal)
Gemuk (overweight)
Obesitas, bila BBR >120%

Berat Badan Relatif (BBR)


< 80%
BBR < 90%
90 100 %
> 100 %
Obesitas ringan BBR 120 % - 130 %
Obesitas sedang BBR 130-140 %
Obesitas Berat BBR >140 %
Obesitas Morbid > 200 %

Indeks Massa Tubuh


Nilai yang diambil dari perhitungan antara berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). IMT
dipercayai dapat menjadi indikator atau menggambarkan kadar adipositas dalam
tubuh seseorang.
Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:
Menurut rumus metrik:
IMT =

Berat badan (kg)


[Tinggi badan (m)]2

Atau menurut rumus Inggris:


IMT= Berat badan (Ib)/ [Tinggi badan (m)]2 x 703
Kategori Indeks Massa Tubuh

Untuk orang dewasa yang berusia 20 tahun keatas, IMT diinterpretasi menggunakan kategori
status berat badan standar yang sama untuk semua umur bagi pria dan wanita.
Untuk anak-anak dan remaja, interpretasi IMT adalah spesifik mengikut usia
dan jenis kelamin.
Untuk kepentingan Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan pengalaman klinis
dan hasil penelitian di beberapa negara berkembang. Pada akhirnya diambil
kesimpulan, batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut:
IMT
<18,5
18,5 22,9
23,0
23,0 24,9
25,0 29,9
30,0

Kategori
Berat badan kurang
Berat badan normal
Kelebihan berat badan
Beresiko menjadi obes
Obes I
Obes II

Kekurangan dan Kelebihan Indeks Massa Tubuh


Kekurangan Indeks Massa Tubuh adalah:
1. Pada olahragawan: tidak akurat pada olahragawan (terutama atlet bina) yang
cenderung berada pada kategori obesitas dalam IMT disebabkan mereka mempunyai
massa otot yang berlebihan walaupun presentase lemak tubuh mereka dalam kadar
yang rendah. Sedangkan dalam pengukuran berdasarkan berat badan dan tinggi badan,
kenaikan nilai IMT adalah disebabkan oleh lemak tubuh.
2. Pada anak-anak: tidak akurat karena jumlah lemak tubuh akan berubah seiring dengan
pertumbuhan dan perkembangan tubuh badan seseorang. Jumlah lemak tubuh pada
laki-laki dan perempuan juga berbeda selama pertumbuhan. Oleh karena itu, pada
anak-anak dianjurkan untuk mengukur berat badan berdasarkan nilai persentil yang
dibedakan atas jenis kelamin dan usia.
3. Pada kelompok bangsa: tidak akurat pada kelompok bangsa tertentu karena harus
dimodifikasi mengikut kelompok bangsa tertentu. Sebagai contoh IMT yang melebihi
23,0 adalah berat badan dalam kategori kelebihan berat badan dan IMT yang melebihi
27,5 berada dalam kategori obesitas pada kelompok bangsa seperti Cina, India dan
Melayu.

Kelebihan Indeks Massa Tubuh adalah:


1. Biaya yang diperlukan tidak mahal
2. Untuk mendapat nilai pengukuran, hanya diperlukan data berat badan dan tinggi
badan seseorang
3. Mudah dikerjakan dan hasil bacaan adalah sesuai nilai standar yang telah
dinyatakan pada tabel IMT.

Diet Diabetes Melitus


Beberapa persyaratan diet diabtes :

Memperbaiki kesehatan umun penderita


Mengarahkan ke berat badan normal
Mempertahankan glukosa darah sekitar normal
Memberikan modifikasi diet sesuai keadaan penderita (hamil, tbc, penyakit hati, dll)
Menarik dan mudah diterima penderita

Penentuan jumlah kalori diet DM :

Penentuan gizi penderita ditentukan berdasarkan persentase berat badan relatif (BBR)
BBR = BB
TB-100 X 100% (BB : Kg, TB : cm)

Kriteria :

Kurus (underweight) : BBR < 90%

Normal (ideal)
: BBR 90-110%
Gemuk (overweight) : BBR > 110%
Obesitas
: BBR > 120%

Pedoman jumlah kalori yang diperlukan :


Kurus
: BB x 40-60 kalori
Normal
: BB x 30 kalori
Gemuk
: BB x 20 kalori
Obesitas
: BB x 10-15 kalori
Komposisi diet yang digunakan :

Karbohidrat
Protein
Lemak

: 68%
: 12%
: 20%

Diet DM diberikan dengan interval waktu 3 jam

Pukul 06.30
Pukul 09.30
Pukul 12.30
Pukul 15.30
Pukul 18.30
Pukul 21.30

= makan pagi
= snack atau buah
= makan siang
= snack atau buah
= makan malam
= snack atau buah

Makanan yang dianjurkan untuk diet diabetes melitus :

Pengganti 100 gr nasi :


400 gr bubur beras
200 gr nasi tim
100 gr nasi jagung
200 gr kentang
100 gr singkong
Dll

Pengganti 50 gr daging sapi :


50gr daging ayam
50gr hati sapi
60gr babat
75gr usus sapi
75gr telur ayam
Dll

Pengganti 50 gr tempe :

100gr tahu
50gr oncom
25gr kacang hijau
25gr kedelai
25gr kacang merah
20gr kacang tanah
Dll

Sayuran dan penggantinya :


Golongan A :
o Bayem
o Singkong
o Daun melinjo
o Daun pepaya
o Labu siyam
o Daun ubi jalar
o Jagung muda
o Wortel
o Kacang panjang
o Nangka muda
o Pare
Golongan B :
o Kembang kol
o Toge
o Timun
o Rebung
o Jamur segar
o Kobis
o Kangkung
o Pepaya muda
o Daun labu siam
o Selada gambas
o Cabai hijau besar
o Tomat
o Sawi

Buah dan penggantinya :


Golongan A :
o 50gr 75gr mangga
o 50gr nangka
o 75gr rambuan
o 50gr sawo
o 50gr sirsak
o 75gr nanas
o 75gr anggur
o 75gr duku
o 50gr durian

o 100gr jeruk
Golongan B :
o 100gr jambu biji
o 100gr jambu bol
o 100gr kedondong
o 100gr pepaya
o 75gr salak
o 150gr semangka
o 75gr apel
o 50gr alpukat
o 125gr blimbing
o 50gr pisang

200gr Susu sapi dan penggantinya :


100gr susu kental tawar (1 gelas)
200gr yoghurt (1 gelas)
25gr tepung susu fullcream (4 sdm)
20gr tepung susu skim (4 sdm)
25gr tepung susu saridele (4 sdm)

5gr minyak goreng dan penggantinya :


5gr margarin
5gr mentega
30gr kelapa
30gr kelapa parut
50gr santan kelapa
5gr lemak sapi
5gr lemak babi

REGIO ABDOMEN
Pembagian regio abdomen dan organ nya
Hypochondria dextra (lobus Hepar dan vesica fellea)
Epigastrica (pylorus dan gaster, duodenum, pancreas, bagian dari hepar lobus kiri)
Hypochondria sinistra(gaster, ekor pancreas, flexura lienalis colon)

Lumbaris dextra(bagian duodenum, jejenum)


Umbilicalis (omentum, mesentrium, bagian distal duodenum)
Lumbaris sinistra(colon descendens, bagian distal duodenum, jejenum)
Hypogastrium/suprapubik (vesika urinaria, ileum)
Inguinalis dextra (appendiks, caecum, bagian dista ileum)
Inguinalis sinistra(colon sigmoid)

HIPERTENSI
Definisi dan klasifikasi hipertensi.
Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah terhadap pembuluh darah.
Tekanan darah dipengaruhi volume darah dan elastisitas pembuluh darah. Peningkatan
tekanan darah disebabkan peningkatan volume darah atau elastisitas pembuluh darah,
sebaliknya, penurunan volume darah akan menurunkan tekanan darah.
The seventh Report of the Joint National Committe on Detection, Evaluation, and
Treatment of High Blood Pressure (JNC VII) 2003 dan World Health OrganizationInternational Society of Hypertension (WHO-ISH) 1999 telah memperbarui klasifikasi,
definisi, serta stratifikasi resiko untuk menentukan prognosis jangka panjang.
Tabel 1 Definisi dan Klasifikasi Tekanan Darah JNC-VII 2003
Kategori
Normal
Prehipertensi
Hipertensi

Sistolik (mmHg)
<120
120-139

dan
atau

Diastolik (mmHg)
<80
80-89

Derajat 1

140-159

atau

90-99

Derajat 2

>160

atau

>100

Anda mungkin juga menyukai