Pria 48 tahun dengan riwayat pilek, hidung buntu, sejak 3 tahun yang lalu. Pada
pemeriksaan rongga hidung, didapatkan massa polipoid, multipel, putih kemerahan,
mudah berdarah. Dilakukan pengambilan massa tersebut oleh unit THT.
Makroskopis dan mikroskopis sbb.:
Makroskopik:
Jaringan terpecah belah
50 cc,warna putih kemerahan,
kenyal, permukaan kasar.
Mikroskopik sbb.:
KASUS II
Pria 25 tahun dengan epistaksis. Pada leher didapatkan massa tumor berbenjol-benjol,
padat, terfixir dengan jaringan di bawahnya.
Pada nasopharynx didapatkan massa nodular dengan permukaan ulseratif di daerah
dinding dan atap nasopharynx.
Penderita adalah perokok berat.
Dilakukan biopsi nasopharynx.
KASUS III
Pria 60 tahun, dengan keluhan sesak nafas, cyanosis, batuk-batuk dengan dahak yang
berlendir, liat dan kadang-kadang disertai dengan darah, sudah 1 tahun.
Pemeriksaan Ro foto tampak bayangan padat pada paru kanan bagian perifer.
Dilakukan lobektomi paru kanan
Makroskopis dan mikroskopis sbb.:
Hasil pemeriksaan sitologi cairan pleura :
C. Membrana basalis masih utuh, tidak ada infiltrasi ke jaringan ikat sekitarnya.
D. Sel tumor monomorf, ukuran kecil
E. Proliferasi jaringan ikat, sel-sel epitel, dan pembuluh darah.
ANSWER : A
KASUS IV
Perempuan 20 tahun, Indonesia, sejak 6 bulan terdapat tumor ukuran 4 x 3 x 2 cm pada
mammae sinistra di kuadran lateral atas. Permukaan licin, lepas dari sekitarnya.
Makroskopis dan mikroskopis sbb.:
KASUS V
Wanita 42 tahun, dengan tumor payudara dengan diameter 30 cm, puting payudara
sedikit retraksi. Kulit di atas tumor seperti kulit jeruk (peau d'orange). Seluruh
payudara diangkat.
Makroskopis dan mikroskopis sbb.:
KASUS VI
Wanita 57 tahun, dengan uterus membesar, dilakukan histerektomi parsial.
Makroskopis dan mikroskopis sbb.
ANSWER : C
KASUS VII
Wanita 30 tahun dengan keluhan sering sakit perut bagian bawah kiri. Pada pemeriksaan
didapatkan benjolan di perut bagian bawah kiri. Dilakukan laparatomi dan pengambilan
masa tersebut.
Makroskopis dan mikroskopis sbb.:
KASUS VIII
Wanita 35 tahun mengalami perdarahan pada permulaan kehamilan, perbesaran uterus
lebih cepat dari umur kehamilan, pada Ro tak tampak janin, PP test +.
Makroskopis dan mikroskopis sbb.:
KASUS IX
Wanita 55 th, dengan kista indung telur, unilokuler isi massa seperti mentega dan
rambut.
Rambut
Gigi
KASUS X
Wanita 40 th, satu bulan perdarahan pervaginam. Kerokan uterus menunjukkan gambaran
hiperplasia glandularis kistika endometrii.
Dalam abdomen waktu operasi didapatkan cairan serohemorrhagik.
Ovarium sebelah kiri tampak membesar. Dilakukan ovarektomi
KASUS XI
Bayi, 2 tahun, + 6 bulan perut membesar dan di sebelah kanan teraba benjolan sebesar
diameter + 35 cm, kenyal.
Pada pemeriksaan pielografi ginjal kanan tidak berfungsi sama sekali, sedangkan ginjal
kiri baik.
Ginjal kanan diangkat
KASUS XII
Makroskopik:
Mikroskopik:
Jaringan 0,3 cc putih rapuh dicetak semua.
KASUS XII
Laki-laki 30 th, dengan pembesaran testis kanan yang dirasa sejak 2 bulan, waktu
diperiksa testis kanan diameter 5 cm tidak sakit. Setelah dioperasi jaringan dikirim ke PA
KASUS XIV
Laki-laki 62 th datang ke bagian bedah dengan keluhan kencing tidak lancar. Keluhan ini
dirasa mulai 4 bulan yang lalu dengan sulit kencing disertai mengejan makin lama makin
berat.
Waktu diperiksa nampak vesica urinaria membesar penuh dengan urine, waktu dikateter
urine dapat keluar dan banyak.
Dilakukan pemeriksaan rectal toucher ternyata prostat membesar, noduler, dilakukan
prostatectomi.
KASUS XV
Pria 70 tahun, dengan retensi urine.
Pada toucher prostat membesar, keras dan berbenjol-benjol.
Pada waktu operasi prostat tidak dapat diangkat seluruhnya
KASUS XVI
Penderita pria 14 tahun dengan benjolan yang kemerahan sakit dan mudah berdarah pada
gingiva daerah P2 dan P3.
Dilakukan ekstirpasi benjolan tersebut.
Jaringan Granulasi
KASUS XVII
Pria, 70 tahun dengan tumor terletak di bawah kelenjar parotis, kistik.
KASUS XVIII
Wanita 40 th, dengan keluhan perdarahan pervaginam terutama setelah koitus.
Dilakukan pemeriksaan cervix, didapatkan massa tak teratur dengan ulkus yang mudah
berdarah.
Dilakukan Pap smear kemudian dilakukan biopsi.
Makroskopis dan Mikroskopis hasil Pap smear serta histopatologi sbb.:
KASUS XXI
Pria 55 tahun dengan riwayat melena, sudah 2 bulan. Setelah dioperasi jaringan dikirim
ke PA.
Makroskopis dan mikroskopis sbb.:
KASUS XXII
Laki-laki 30 tahun dengan benjolan dibawah kulit sebesar duku, mudah digerakan.
Pada operasi didapatkan tumor benigna di dalam sub-cutis.
Penampang berwarna kuning.
Klinis, Makroskopis dan mikroskopis sbb.: