Anda di halaman 1dari 3

1.

tujuan dari manajemen proyek adalah merealisasikan tujuan proyek sesuai


dengan kualitas, waktu, dan biaya yang direncanakan.
2. Pada konvensi AON, titik menunjukan kegiatan, sedangkan pada AOA panah
menunjukan kegiatan.

1. Activity on arrow (AOA), yang mana kegiatan digambarkan pada garis panah (arrow)
dalam hal ini node merupakan suatu peristiwa (event).
2. Activity on node (AON), yang mana kegiatan digambarkan pada node dalam hal ini garis
panah (arrow) merupakan hubungan logis antar kegiatan.
3. Dengan diketahuinya jalur kritis ini maka suatu proyek dalam jangka waktu
penyelesaian yang lama dapat diminimalisasi
4. merupakan kegiatan semu yang durasinya nol (tidak membutuhkan sumber
daya), yang diselipkan ke dalam jaringan untuk menjaga logika pada jaringan.

Aktivitas Dummy / Kegiatan Semu, adalah suatu kegiatan yang menyatakan


berpindahnya suatu peristiwa ke peristiwa lainnya dengan tidak membutuhkan waktu
dan sumber fasilitas lainnya, sehingga tidak diperhitungkan. Oleh karena itu waktu
kegiatan dihitung sama dengan nol. Meskipun tidak diperhitungkan, hubungan dummy
harus ada ( bila diperlukan) untuk menyatakan logika ketergantungann kegitan yang
patut diperhatikan.
Dalam AOA, anak panah terputus-putus menyatakan kegiatan semu atau dummy
activity . Setiap anak panah memiliki peranan ganda dalam mewakili kegiatan dan
membantu untuk menunjukkan hubungan utama antara berbagai kegiatan. Dummy di
sini berguna untuk membatasi mulainya kegiatan seperti halnya kegiatan biasa,
panjang dan kemiringan dummy ini juga tak berarti apa-apa sehingga tidak perlu
berskala. Bedanya dengan kegiatan biasa ialah bahwa kegiatan dummy tidak memakan
waktu dan sumbar daya, jadi waktu kegiatan dan biaya sama dengan nol. Kegiatan
dummy dalam
jaringan
AOA
digunakan
utnuk
memperjelas
hubungan.
Kegiatan dummy tidak membutuhkan waktu dan sumber daya, tetapi diperlukan bila
sebuah jaringan mempunyai dua kegiatan dengan kejadian mulai dan akhir yang sama,
atau bila dua atau lebih mengikuti beberapa, tetapi tidak semua, kegiatan pendahulu.
Penggunaan kegiatan dummy juga penting pada saat software komputer diguanakan
untuk menentukan waktu penyelesaian proyek dengan waktu penyelesaian nol.
5. Menentukan jadwal proyek atau jadwal aktivitas artinya perlu mengidentifikasi
waktu mulai dan waktu selesai untuk setiap kegiatan. Kita menggunakan proses twopass, terdiri atas forward pass dan backward pass untuk menentukan jadwal waktu
untuk setiap kegiatan. ES dan EF selama forward pass. LS dan LF ditentukan selama
backward pass.
Forward pass merupakan identifikasi waktu-waktu terdahulu. Aturan waktu mulai
terdahulu:
1) Sebelum suatu kegiatan dapat dimulai, kegiatan pendahulu langsungnya harus selesai

2) Jika suatu kegiatan hanya mempunyai satu pendahulu langsung, ES nya adalah sama
dengan EF pendahulunya.
3) Jika suatu kegiatan hanya mempunyai satu pendahulu langsung, ES nya adalah nilai
maximum dari semua EF pendahulunya, yaitu ES = max (EF semua pendahulu
langsung)
Aturan selesai terdahulu: Waktu selesai terdahulu (EF) dari suatu kejadian
adalah jumlah dari waktu mulai terdahulu (ES) dan waktu kegiatannya, EF = ES +
waktu kejadian. Forward pass, dimulai dengan kegiatan pertama pada proyek,
sedangkan backward pass dimulai dengan kegiatan terakhir dari suatu proyek. Untuk
setiap kegiatan kita pertama-tama menentukan nilai EF-nya, diikuti dengan nilai ES nya.
Dua aturan berikut digunakan dalam proses ini. Aturan waktu selesai terakhir, aturan ini
sekali lagi didasarkan pada kenyataan bahwa sebelum suatu kegiatan dapat dimulai,
seluruh pendahulu langsungnya harus diselesaikan.
1) Jika suatu kegiatan adalah pendahulu langsung bagi hanya satu kegiatan, LF nya sama
dengan LS dari kegiatan yang secara langsung mengikutinya.
2) Jika suatu kegiatan adalah pendahulu langsung bagi lebih dari satu kegiatan, maka LF
nya dari kegiatan-kegiatan yang secara langsung mengikutinya yaitu LF = Min (LS dari
seluruh kegiatan langsung yang mengikutinya).
Dalam melakukan perhitungan penentuan waktu penyelesaian digunakan
beberapa terminologi dasar berikut:
E (earliest event occurence time )
Saat tercepat terjadinya suatu peristiwa. waktu paling awal suatu kegiatan yg berasal
dari node teserbut dapat dimulai, karena Menurut aturan dasar jaringan kerja, suatu
kegiatan baru dapat dimulai bila kegiatan terdahulu telah selesai.
L (Latest event occurence time)
Saat paling lambat yang masih diperbolehkan bagi suatu peristiwa terjadi. Waktu Paling
lambat yg masih diperbolehkan bagi suatu peristiwa terjadi.
ES (Earliest Start) dari setiap aktivitas adalah waktu paling awal dari suatu kegiatan
yang paling awal dari suatu kegiatan yang berasal dari node tersebut dimulai, karena
menurut aturan CPM suatu kegiatan dapat dimulai apabila kegiatan terdahulunya telah
selesai
LF (Latest Finish) dari setiap aktivitas adalah waktu paling lambat yang diperbolehkan
bagi suatu peristiwa yang terjadi tanpa memperlambat penyelesaian proyek
LS (latest activity start time)
Waktu paling lambat kegiatan boleh dimulai tanpa memperlambat proyek secara
keseluruhan. Adalah waktu paling akhir kegiatan boleh dimulai tanpa memperlambat
proyek secara keseluruhan.
LF (latest activity finish time)
Waktu paling lambat kegiatan diselesaikan tanpa memperlambat penyelesaian proyek.
t (activity duration time)
Kurun waktu yang diperlukan untuk suatu kegiatan (hari, minggu, bulan).

1) Perencanaan

Pada perusahaan UD. NUSANTARA perencanaan yang dilakukan pertama kali adalah:
Bagaimana cara menciptakan produk emping yang beda dengan emping yang lain
Bagaimana urutan proses produksinya agar mendapatkan emping yang kualitasnya
bagus
Merencanakan peralatan yang akan digunakan
Merencanakan bahan baku apa saja yang digunakan untuk menunjang kualitas produk
Berapa kuantitas yang akan dihasilkan dengan melihat input yang dimiliki dan
permintaan pasar.
Desain produk yang akan di gunakan, kemasan dan ukuran.
Melakukan manajemen persediaan pada bahan baku (input) jagung, peralatan dan
produk emping jagung, hal ini dilakukan untuk mengatasi adanya permintaan yang
tidak terduga.
Kemana saja produk emping tersebut akan di distribusikan dan bagaimana system
produksinya.
2) Penjadwalan
Melakukan penjadwalan saat pengiriman baik input maupun output
Penjadwalan jam kerja pada karyawan
Untuk proses produksi tidak ada penjadwalan, maksudnya kapan melakukan produksi
tidak menetap, tergantung pada permintaan konsumen atau pelanggan. Dalam 1 bulan
atau 1 minggu berapa sekali melaukan produksi tidak tentu. Jika persediaan produk
habis, maka perusahaan melaukan proses produksi.
3) Pengendalian
Melakukan pengendalian terhadap anggaran atau pengeluaran uang. Jadi perusahaan
dalam melaukan proses produksi, melihat kondisi keuangan atau khas yang tersedia
Merubah perencanaan baru jika perencanaan awal tidak sesuai dengan kondisi
Pengendalian terhadap kuantitas produk. Maksudnya, jika terdapat produk yang lebih
maka produk tersebut digunakan sebagai cemilan suguhan di rumah atau di kasihkan
pada teman yang lagi bersilaturrahmi ke rumah Pak Edi selaku pemilik UD.
NUSANTARA.
Pengendalian terhadap peralatan. Jika terdapat peralatan yang rusak, maka
perusahaan sudah menyiapkan persediaan peralatan.

Anda mungkin juga menyukai