Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. IDENTIFIKASI LOKASI
LOKASI
PENCAPAIAN
Jl. Cempaka
baru, condong
catur, sleman,
Yogyakarta
ARUS KENDARAAN
Arus kenderaan padat pada
pagi hingga sore hari namun
tidak menimbulkan macet
2. DATA SITE
U
94.3 m
45.2 m
77.5 m
TUJUAN
Batas-batas site :
Tujuan utama dari pembangunan rumah susun adalah untuk mengendalikan laju pembangunan
pemukiman yang banyak memakan lahan. Solusinya adalah memfasilitasi dengan bangunan
vertical sebagai pemukiman untuk kelas menengah ke bawah yaitu rumah susun.
Sedangkan menurut UU No. 16 tahun 1985 Tentang Rumah Susun, tujuan Pembangunan Rumah
Susun (Rusun) adalah:
1. Memenuhi kebutuhan perumahan yang layak bagi rakyat, terutama bagi golongan
masyarakat yang berpenghasilan menengah kebawah, yang menjamin kepastian hukum
dalam pemanfaatannya.
2. Meningkatkan daya guna dan hasil guna tanah didaerah perkotaan dengan
memperhatikan kelestarian sumber daya alam dan menciptakan lingkungan permukiman
yang lengkap, serasi dan seimbang.
Sasaran Penghuni Rumah Susun:
1. Masyarakat yang terkena langsung proyek peremajaan dan pembangunan
2. Masyarakat sekitar yang berada dalam lingkup kumuh yang segera akan dibebaskan
3. Target jual ditujukan pada masyarakat berpenghasilan menengah kebawah, dengan
penghasilan diantaranya dibawah Rp. 2.500.000
25.85m
121.9 m
28.1 m
ka baru
Permasalahan pertumbuhan penduduk di daerah perkotaan yang tidak seimbang dengan lahan
yang semakin sempit untuk difungsikan sebagai hunian menjadi masalah utama hamper di setiap
kota-kota besar di Indonesia. Faktor lain yang terjadi di perkotaan adalah tingginya lajur urbanisasi
yang tinggi dan mengakibatkan kebutuhan hunian di perkotaan semakin bertambah. Dengan
sedikitnya lahan yang tersisa otomatis menjadikan nilai tawar yang tinggi di lahan perkotaan
sehingga semakin menyudutkan kaum menengah ke bawah yang ingin memiliki hunian.
Dari permasalahan di atas lah muncul solusi bangunan vertical di kawasan kota karena
permasalahan menipisnya ketersediaan lahan. Rumah susun adalah solusi bangunan vertical untuk
kaum menengah ke bawah karena harga sewa lebih terjangkau dibandingkan apartement atau
kondominium. Pembangunan rumah susun tentunya juga dapat mengakibatkan terbukanya ruang
kota sehingga menjadi lebih lega dan dalam hal ini juga membantu adanya peremajaan dari kota,
sehingga makin hari maka daerah kumuh berkurang dan selanjutnya menjadi daerah yang
rapih,bersih, dan teratur.
Peremajaan kota telah dicanangkan oleh pemerintah melalui Instruksi Presiden Nomor 5
Tahun 1990, tentang peremajaan pemukiman kumuh yang berada di atas tanah negara.
Menindaklanjuti dari Instruksi Presiden tersebut, maka pada tanggal 7 Januari 1993, telah diterbitkan
adanya surat edaran dengan Nomor: 04/SE/M/1/1993, yang menginstruksikan kepada seluruh
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I dan Bupati/Walikotamadya Kepada Daerah Tingkat II untuk
melaksanakan pedoman umum penanganan terpadu atas perumahan dan pemukiman kumuh,
yang antara lain dilakukan dengan peremajaan dan pembangunan rumah susun.
LOKASI
Jl. Cempa
LATAR BELAKANG
PENGGUNA
a. Pengguna Rumah Susun
Adalah anggota keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak. Pengguna ini
memiliki hak sewa atas setiap fasilitas di rumah susun tersebut.
b. Pengguna Fasilitas Umum
Penyediaan fasilitas umum dalam site (cafe, minimarket, ATM center)
diperuntukkan untuk penggunaan masyarakat umum. Fasilitas tersebut akan
dikelola oleh pemerintah sebagai penyedia dana pembangunan bangunan
dalam site atau perseorangan yang akan menyewa tempat tersebut.
ANALISA KEGIATAN
1. PENGHUNI RUSUN
KETERANGAN
KEGIATAN
KETERANGAN
RUANG TIDUR
(PRIVAT)
RUANG MANDI
(PRIVAT)
KEBUTUHAN RUANG
1. HUNIAN
a. Ruang Tamu
b. Ruang Keluarga
c. Ruang Makan
d. Dapur
e. KM/WC
f. Ruang Tidur Utama
g. Ruang Tidur Anak
2. PENGELOLA/STAFF
3. FASILITAS UMUM
a. Balai RW/Ruang Serbaguna
b. Mushola
c. Inner Court/Taman Dalam
d. Ruang Komunal
e. Area Parkir
f. Minimarket
g. Kafe
h. Tempat Penampungan Sampah
i. Tempat Daur Ulang Sampah
j. Ruang Terbuka Hijau
a. Ruang Kepala RW
b. Ruang Informasi
c. Warung
d. Pos jaga
e. Lobby
f. Ruang panel
g. Ruang Plumbing
HUNIAN
RUANG INFORMASI
RUANG SECURITY
LOBBY
RUANG KEPALA RW
WARUNG
RUANG PANEL
RUANG PLUMBING
RUANG SERBAGUNA
MUSHOLA
INNER COURT
RUANG KOMUNAL
AREA PARKIR
MINIMARKET
KAFE
PEMBUANGAN SAMPAH
DAUR ULANG SAMPAH
RUANG TERBUKA HIJAU
ORGANISASI RUANG
Organisasi ruang menggunakan organisasi terpusat. Organisasi
terpusat merupakan komposisi terpusat dan stabil yang terdiri dari sejumlah
ruang sekunder, dikelompokkan mengeIiIingi sebuah ruang pusat yang luas
dan dominan. Selasar sebagai media pemersatu ruang pada bangunan.
CENTER OF INTEREST
TERIKAT
ANALISA KLIMATOLOGI
angin
angin
angin
2. ANALISA ANGIN
SIANG
SORE
SITE
PAGI
SITE
angin
angin
angin
ANALISA SIRKULASI
3. ANALISA HUJAN
out
in
ANALISA KEBISINGAN
ANALISA PENCAPAIAN
AREA
PARK
IR
BUILD
ING
MAIN
ENTRA
NCE
AREA
BUBBLE DIAGRAM
ZONASI
AREA RUSUN
RECYCLE AREA
AREA SERVICE
AREA HIJAU
CIRCULATION
PUBLIC AREA
MAIN ENTRANCE
HOUSING BILDING
NATURAL
VENTILATION
CIRCULATION
PUBLIC AREA
MAIN E
PARKING AREA
NTRAN
CE
PARKING AREA
NATURAL
VENTILATION
NATURAL
VENTILATION
KONSEP DESAIN
Core
Mengapit Massa Bangunan
KONSEP PLUMBING
AIR BERSIH
Sumber air bersih diambil dari PDAM dimasukan ke dalam bak penampung air bersih (Clear Water Tank)
atau Ground Water Tank (GWT), sedangkan sumber air yang berasal dari tanah atau sumur dalam (deep
well) dimasukan kedalam penampung air baku (raw water tank).
Air dari Deep Well ini masuk ke tangki penampungan yang berfungsi juga sebagai tangki pengendap
lumpur atau pasir yang terbawa dari sumur. Air yang berada di raw water tank diolah (treatment) di
instalasi Water Treatment Plant dan selanjutnya dialirkan ke clear water tank atau ground water tank,
selanjutnya dialirkan ke tangki air atap (roof tank) dengan menggunakan pompa transfer.
Distribusi air bersih pada dua lantai teratas untuk mendapatkan tekanan cukup umummnya
menggunakan pompa pendorong (booster pump), sedangkan untuk lantai-lantai dibawahnya dialirkan
secara gravitasi. Instalasi pemipaan menggunakan metode ducting yaitu pemipaan diatas plafond.
AIR KOTOR
Air kotor dari kegiatan MCK ataupun kegiatan rumah tangga lainnya disalurkan melalui pipa-pipa menuju
ke bak kontrol atau septictank lalu menuju sumur peresapan. Setelah masuk pada sumur peresapan dan
terjadi penguraian kotoran secara biologis dan air sudah tidak mencemari lingkungan barulah air limbah
disalurkan menuju saluran air pembuangan kota (riol kota).
DAPUR (CUCIAN)
LIMBAH LEMAK
BAK LEMAK
KAMAR MANDI
(FLOOR DRAIN)
LIMBAH CAIR
(GREY WATER)
BAK KONTROL
KAMAR MANDI
(CLOSED)
LIMBAH PADAT
(BLACK WATER)
SUMUR
PERESAPAN
RIOL
KOTA
SEPTICTANK
(penguraian
bakteri anaerop)
AIR HUJAN
Air hujan dari atap dialirkan melalui pipa vertikal dan diendapkan ke tanah untuk persediaan air tanah
pada area site. Untuk air hujan yang masuk ke bak penampungan air hujan kemudian diolah melalui
proses treatment water agar bisa digunakan untuk kegiatan siram tanaman, penyedia air untuk hydrant
dan untuk mengisi air kolam.
10
KONSEP ELEKTRIKAL
SISTEM DISTRIBUSI VERTIKAL UNTUK BANGUNAN GEDUNG
Sistem distribusi elektrikal adalah suatu sistem yang didesain dan dibangun untuk memasok daya listrik
bagi sekelompok beban, dan hal tersebut merupakan suatu sistem yang cukup kompleks, dimulai dari
instalasi sumber / source sampai instalasi beban/load).Sesuai dengan batasan, sistem distribusi elektrikal
yang dibahas adalah instalasi listrik dalam gedung, dengan pasokan tegangan menegah (TM) dari
sumber PLN dengan sumber cadangan dari genset.
Selain memasok dari PLN juga disediakan solar panel untuk sistem energi terbarukan yang akan
menambah keefisiensi penggunaan tenaga pada bangunan. Energi dari matahari akan dikonversi
menjadi energi listrik dan akan disimpan pada baterai.
Ujung tiang
tembaga
sudut lindung
bangunan
11
atap bangunan
atap bangunan
Pipa ventilasi dari
bahan tahan api
Minimum 30 cm di
atas corong teratas
Sekitar 70 cm
Minimum 37.50 cm
Ruang penampung
sampah
(dgn dinding dan ubin)
Corong dapat
tertutup sendiri
Penutup yg dapat
disorong
Pintu tahan api
Lubang pembersih
DETAIL HYDRANT
S I S T E M
P E M B U A N G A N
S A M P A H
12