Reseptor menerima informasi bahwa sesuatu di lingkungan berubah. Pusat kendali atau pusat
integrasi menerima dan memproses informasi dari reseptor. Dan terakhir, efektor merespon
perintah dari pusat kontrol dengan baik lawan atau meningkatkan stimulus. Ini adalah proses
yang berkelanjutan yang terus bekerja untuk memulihkan dan mempertahankan homeostasis.
Misalnya, dalam mengatur suhu tubuh terdapat reseptor suhu di kulit, yang menyampaikan
informasi ke otak, yang merupakan pusat kendali, dan efektor adalah pembuluh darah kita dan
kelenjar keringat di kulit kita.
Karena lingkungan internal dan eksternal tubuh yang terus berubah dan penyesuaian harus
dilakukan terus menerus untuk tinggal di atau dekat set point, homeostasis dapat dianggap
sebagai ekuilibrium sintetis.
Karena homeostasis adalah suatu usaha untuk mempertahankan kondisi lingkungan internal oleh
fluktuasi membatasi, hal itu harus melibatkan serangkaian loop umpan balik negatif.
Sistem homeostatik memiliki beberapa properti
Mereka yang ultra-stabil, yang berarti sistem ini mampu pengujian mana variabel yang harus
disesuaikan.
Seluruh organisasi mereka (internal, struktural, dan fungsional) memberikan kontribusi
terhadap pemeliharaan keseimbangan.
Fisiologi sebagian besar merupakan studi tentang proses yang terkait dengan homeostasis.
Beberapa fungsi Anda akan belajar tentang dalam buku ini tidak secara khusus tentang
homeostasis (misalnya bagaimana kontrak otot), tetapi agar semua proses tubuh berfungsi harus
ada lingkungan internal yang sesuai. Homeostasis adalah, oleh karena itu, kerangka pas untuk
studi pengantar fisiologi.
kerusakan sel. Penyakit dan kerusakan seluler dapat disebabkan dalam dua cara dasar: baik,
defisiensi (sel-sel tidak mendapatkan semua yang mereka butuhkan) atau toksisitas (sel yang
diracuni oleh hal-hal yang tidak mereka butuhkan). Ketika homeostasis terganggu dalam sel
Anda, ada jalur untuk memperbaiki atau memperburuk masalah. Selain mekanisme kontrol
internal, ada pengaruh eksternal terutama didasarkan pada pilihan gaya hidup dan paparan
lingkungan yang mempengaruhi kemampuan tubuh kita untuk menjaga kesehatan selular.
Nutrisi: Jika diet Anda yang kurang dalam vitamin atau mineral tertentu sel-sel Anda
akan berfungsi buruk, mungkin mengakibatkan kondisi penyakit. Sebagai contoh,
seorang wanita menstruasi dengan asupan makanan tidak memadai besi akan menjadi
anemia. Kurangnya hemoglobin, sebuah molekul yang membutuhkan zat besi, akan
mengakibatkan berkurangnya oksigen yang membawa kapasitas. Dalam kasus ringan
gejala mungkin samar-samar (misalnya kelelahan), tetapi jika anemia (Inggris Bahasa
Inggris: anemia) adalah berat tubuh akan mencoba untuk mengkompensasi dengan
meningkatkan curah jantung, menyebabkan jantung berdebar dan berkeringat, dan
mungkin untuk gagal jantung.
Racun: Setiap zat yang mengganggu fungsi sel, menyebabkan kerusakan selular. Hal ini
dilakukan melalui berbagai cara, kimia, tanaman, insektisida, dan / atau gigitan. Sebuah
contoh sering terlihat dari hal ini adalah overdosis obat. Ketika seseorang mengambil
terlalu banyak obat tanda-tanda vital mereka mulai goyah, baik meningkat atau menurun,
ini tanda-tanda vital dapat menyebabkan masalah termasuk koma, kerusakan otak dan
bahkan kematian.
Psikologis: kesehatan fisik dan kesehatan mental Anda tidak dapat dipisahkan. Pikiran
dan emosi menyebabkan perubahan kimia berlangsung baik untuk lebih baik sebagai
dengan meditasi, atau lebih buruk seperti stres.
Fisik: pemeliharaan fisik sangat penting untuk sel-sel dan tubuh kita. Istirahat yang
cukup, sinar matahari, dan olahraga adalah contoh dari mekanisme fisik untuk
mempengaruhi homeostasis. Kurang tidur berkaitan dengan sejumlah penyakit seperti
jantung tidak teratur, kelelahan kecemasan irama, dan sakit kepala.
Genetik / Reproduksi: Mewarisi kekuatan dan kelemahan dapat menjadi bagian dari
make up genetik kita. Gen kadang-kadang dimatikan atau karena faktor eksternal yang
kita dapat memiliki beberapa kontrol atas, tetapi pada waktu lain sedikit yang bisa
dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan penyakit genetik. Dimulai pada tingkat
sel berbagai penyakit berasal dari gen bermutasi. Sebagai contoh, kanker dapat secara
genetik warisan atau dapat disebabkan karena mutasi dari sumber eksternal seperti radiasi
atau gen diubah pada janin saat ibu menggunakan obat-obatan.
berbahaya hadir. Entah dengan infeksi nosokomial, atau dosis obat yang salah,
homeostasis dapat diubah oleh yang sedang mencoba untuk memperbaikinya. Trial and
error dengan obat dapat menyebabkan reaksi berbahaya yang potensial dan kemungkinan
kematian jika tidak tertangkap cukup cepat.
Faktor-faktor yang tercantum di atas semua memiliki efek mereka pada tingkat sel, apakah
berbahaya atau bermanfaat. Jalur menguntungkan yang tidak memadai (defisiensi) akan hampir
selalu mengakibatkan pengabaian yang berbahaya dalam homeostasis. Toksisitas terlalu banyak
juga menyebabkan ketidakseimbangan homeostatis, mengakibatkan kerusakan seluler. Dengan
menghapus pengaruh kesehatan negatif, dan memberikan pengaruh positif kesehatan yang
memadai, tubuh Anda lebih mampu mengatur diri dan self-perbaikan, dengan demikian
mempertahankan homeostasis.
- testoteron
C. Kelenjar Hipofisis
Hipofisa merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam struktur
bertulang (sela tursika) di dasar otak. Hipofisis mengendalikan fungsi dari sebagian besar
kelenjar endokrin lainnya, sehingga disebut kelenjar pemimpin, atau master of gland. kelenjar
hipofisis terdiri dari dua lobus, yaitu lobus anterior dan lobus posterior.
1. Fungsi hipofisis anterior ( adenohipofise )
menghasilkan sjumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali produksi dari semua
organendokrin yang lain.
Hormon pertumbuhan (somatotropin ) : mengendalikan pertumbuhan tubuh (tulang, otot, dan
organ-organ lain).
Hormon TSH : mengendalikan pertumbuhan dan aktivitas sekretorik kelejar tiroid.
Hormon ACTH : mengendalikan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal
dari kortex suprarenal.
Hormon FSH : pada ovarium berguna untuk merangsang perkembangan folikel dan sekresi
esterogen. Pada testis, homon ini berguna untuk merangasang pertumbhan tubulus seminiferus,
dan spermatogenesis.
Hormon LH : pada ovarium, untuk ovulasi, pembentukan korpus luteum, menebalkan dinding
rahim dan sekresi progesteron. Dan pada testis, untuk sekresi testoteron
Hormon Prolaktin : untuk sekresi mamae dan mempertahankan korpus luteum selama hamil.
2. Fungsi hipofisis posterior
Anti-diuretik hormon (ADH): mengatur jumlah air yang melalui ginjal, reabsorbsi air, dan
mengendalikan tekanan darah pada arteriole
Hormon oksitosin : mengatur kontraksi uterus sewaktu melahirkan bayi dan pengeluaran air
sususewaktu menyusui.
D. Kelenjar Tiroid
Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan diameter sekitar 5 cm dan terletak di leher, tepat
dibawah jakun. Dalam keadaan normal, kelenjar tiroid tidak terlihat dan hampir tidak teraba,
tetapi bila membesar, dokter dapat merabanya dengan mudah dan suatu benjolan bisa tampak
dibawah atau di samping jakun. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid, yang
mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh.
Hormon tiroid mempengaruhi kecepatan metabolisme tubuh melalui 2 cara
1. Merangsang hampir setiap jaringan tubuh untuk menghasilkan protein
2. Meningkatkan jumlah oksigen yang digunakan oleh sel.
Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis lobus anterior, kelenjar tiroid
dapat memproduksi hormon tiroksin. Adapun fungsi dari hormon tiroksin adalah mengatur
pertukaran zat metabolisme tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.
Fungsi kelenjar tiroid sendiri adlah sebagai berikut :
Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi
Mengatur penggunaan oksidasi
Mengatur pengeluara karbon dioksida
Metabolik dalam hati pengaturan susunan kimia dalam jaringan
Pada anak mempengaruhi fisik dan mental
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon-hormon sbb :
Tri-iodo-tironin(T3) dan Tiroksin (T4), berguna untuk merangsang metabolisme zat,
katabolisme protein, dan lemak. Juga meningkatkan produksi panas merangsang sekresi hormon
pertumbuhan, dan mempengaruhi perkembangan sel-sel saraf dan mental pada balita dan janin.
Kedua hormon ini biasa disebut dangan satu nama,yaitu hormon tiroid.
Kalsitonin : menurunkan kadar kalsium plasma, denagn meningkatkan jumlah penumpukan
kalsium pada tulang.
E. Kelenjar Paratiroid
Secara normal ada empat buah kelenjar paratiroid pada manusia, yang terletak tepat dibelakang
kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub superior kelenjar tiroid dan dua di kutub inferiornya.
PTH bekerja langsung pada tulang untuk meningkatkan resorpsi tulang dan memobilisasi Ca2+.
Selain meningkatkan Ca2+ plasma dan menurunkan fosfat plasma, PTH meningkatkan ekskresi
fosfat dalam urin. Efek fosfaturik ini disebabkan oleh penurunan reabsorpsi fosfat di tubulus
proksimal. PTH juga meningkatkan reabsorpsi Ca2+ di tubulus distal, walaupun ekskresi Ca2+
biasanya meningkat pada hiperparatiroidisme karena terjadi peningkatan jumlah yang difiltrasi
yang melebihi efek reabsorpsi. PTH juga meningkatkan pembentukan 1,25
dihidroksikolekalsiferol, metabolit vitamin D yang secara fisiologis aktif. Hormon ini
meningkatkan absorpsi Ca2+ dari usus, tetapi efek ini tampaknya disebabkan hanya akibat
stimulasi pembentukan 1,25 dihidroksikolekalsiferol.
Fungsi kelenjar paratiroid :
Memelihara konsentrasi ion kalsium yang tetap dalam plasma
Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal
Mempercepat absorbsi kalsium di intestin
Kalsium berkurang, hormon para tiroid menstimulasi reabsorpsi tulang sehingga menambah
kalsium dalam darah
Menstmulasi dan mentransport kalsium dan fosfat melalui mmbran sel
Kelenjar ini menghasilkan hormon yang sring disebut parathormon, yang berfungsi
meningkatkan resorpsi tulang, meningkatkan reorpsi kalsium, dan menurunkan kadar kalsium
darah.
F. Kelenjar Adrenal ( anak ginjal )
Terdapat 2 buah kelenjar adrenal pada manusia, dan masing-masing kelenjar terletak diatas
ginjal. Kelenjar adrenal terbagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian medula adrenal ( bagian tengah
kelenjar adrenal ) dan korteks adrenal ( bagian luar kelenjar ).
Korteks adrenal memproduksi 3 kelompok hormon steroid, yaitu glukokortikoid dengan
prototipe hidrokortison, mineralokortikoid khususnya aldosteron, dan hormon-hormon seks
khususnya androgen.
Glukokortikoid berfungsi untuk mempengeruhi metabolisme glukosa, peningkatan sekresi
hidrokortison akan menaikan kadar glukossa darah.
Mineralikortikoid bekerja meningkatkan absorbsi ion natrium dalam prose pertukaran untuk
mengekresikan ion kalium atau hidrogen.
Hormon seks adrenal ( androgen ) memberikan efek yang serupa dengan efek hormon seks pria.
Medula adrenal berfungsi sebagai bagian dari saraf otonom. Selain itu juga menghasilkan
adrenalin da noradrenalin. Nor adrenalin menikan tekanan darah denga jalan merangsang serabut
otot di dalam dinding pembuluh darah untuk berkontraksi, dan adrenalin membantu metabolisme
karbohidrat dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati.
Fungsi kelenjar adrenal korteks :
Mengatur keseimbangan air, elektrolit dan garam
Mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang, dan protein
Mempengaruhi aktivitas jaringan limfoid