COMPENSATORY REWARD
A. Pendahuluan
Modul ini menjelaskan manajemen keperawatan khususnya manajemen sumber daya
manusia (SDM) keperawatan. Fokus utama manajemen keperawatan adalah pengelolaan
tenaga keperawatan agar dapat produktif sehingga misi dan tujuan organisasi dapat
tercapai.Perawat merupakan SDM kesehatan yang mempunyai kesempatan paling
banyak melakukan praktek profesionalnya pada pasien yang dirawat di rumah sakit.
Seorang perawat akan mampu memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan yang
profesional apabila perawat tersebut sejak awal bekerja diberikan program
pengembangan staf yang terstruktur. Metoda dalam menyusun tenaga keperawatan
seharusnya teratur, sistematis, rasional, yang digunakan untuk menentukan jumlah dan
jenis tenaga keperawatan yang dibutuhkan agar dapat memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien sesuai dengan setting tertentu.
Fungsi manajemen SDM meliputi: analisis pekerjaan, pengembangan organisasi,
staffing, hubungan pekerja, dan evaluasi (Frank, 1998 dalam Huber, 2000). Jernigan
(1998, dalam Huber, 2000) mengidentifikasi ada delapan proses yang berhubungan
dengan manajemen SDM, yaitu: rekruitmen, seleksi, orientasi, evaluasi/penilaian kinerja,
konseling dan coaching, retensi dan produktifitas, pengembangan staf, dan hubungan
pekerja (labor relations). Fungsi dan proses manajemen sumber daya manusia secara
bersama-sama akan membentuk suatu elemen yang dibutuhkan untuk mengelola dan
memaksimalkan talen/bakat dan potensi seseorang dalam organisasi.
Kemampuan perawat melakukan praktek profesional perlu dipertahankan,
dikembangkan, dan ditingkatkan melalui manajemen SDM perawat yang konsisten dan
disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengembangan
SDM di rumah sakit adalah untuk menciptakan iklim kerja yang menyenangkan dan
memberikan kepuasan bagi staf dan pasien. Pengembangan SDM digambarkan sebagai
suatu proses pengelolaan motivasi staf sehingga dapat bekerja secara produktif. Hal ini
juga merupakan penghargaan bagi profesi keperawatan karena melalui manajemen SDM
yang baik maka perawat mendapatkan kompensasi berupa penghargaan (compensatory
reward) sesuai dengan apa yang telah dikerjakan.
Manajemen SDM di ruang Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) berfokus
pada proses rekruitmen, seleksi, kontrak kerja, orientasi, penilaian kinerja, dan
pengembangan staf perawat. Proses ini selalu dilakukan sebelum membuka ruang MPKP
dan setiap ada penambahan perawat baru. Modul ini juga disertai dengan berbagai
formulir yang dapat digunakan untuk proses rekruitmen, seleksi, orientasi, dan penilaian
kinerja.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini diharapkan saudara mampu:
1.
Melakukan proses rekruitmen di ruang MPKP
2.
Melakukan proses seleksi di ruang MPKP
48
3.
4.
5.
1,7:1, ditambah karu. Kriteria dari tiap tenaga perawat ditetapkan, dan secara umum
perawat berlatar belakang pendidikan minimal D III Keperawatan.
Adapun kriteria perawat yang akan bekerja di ruang MPKP adalah :
1.
Kepala ruangan, kriterianya adalah :
a.
Pendidikan minimal S1 Keperawatan, jika belum ada pada masa transisi
boleh D III Keperawatan
b.
Pengalaman menjadi kepala ruangan minimal 2 tahun, dan bekerja pada
area keperawatan jiwa minimal 2 tahun.
c.
Sehat jasmani dan rohani
d.
Pernah mengikuti pelatihan (sertifikat)
Komunikasi keperawatan
Manajemen keperawatan
Komunikasi keperawatan
Manajemen keperawatan
e.
Lulus test tulis
f.
Lulus test wawancara
3.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
50
1. Proses seleksi dimulai dari telaah dokumen untuk menetapkan perawat yang
memenuhi syarat menjadi kapala ruangan, perawat primer/ketua tim, dan perawat
pelaksana/asosiet.
2. Semua perawat yang memenuhi kriteria dipanggil untuk tes tulis. Hasil tes tulis
menetapkan perawat pelaksana yang memenuhi kriteria dan bakal calon ketua tim
dan kepala ruangan.
3. Perawat yang lulus tes tulis mengikuti tes wawancara.
4. Tahap seleksi selanjutnya adalah presentasi yang diikuti oleh perawat yang
memenuhi kriteria karu dan katim untuk memilih kepala ruangan.
Tes tulis dilakukan oleh orang yang independen. Materi yang dites adalah pengetahuan
perawat terkait dengan konsep MPKP (lampiran 3). Tes ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan perawat tentang konsep MPKP. Jumlah yang
lulus disesuaikan dengan kebutuhan perawat di ruang MPKP dengan nilai yang tertinggi.
Wawancara dilakukan oleh tim rumah sakit yang terdiri dari bagian administrasi dan
bidang keperawatan dengan menggunakan panduan wawancara (lampiran 4). Tes
wawancara ditujukan pada bakal calon karu, perawat primer, dan perawat pelaksana.
Tujuan wawancara kepada calon karu dan katim untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan mereka terhadap konsep manajemen, asuhan keperawatan, kemampuan
menyelesaikan konflik, motivasi, dan disiplin. Wawancara kepada calon perawat
pelaksana dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuannya terhadap pegelolaan
asuhan keperawatan, motivasi, dan disiplin.
Presentasi dilakukan oleh calon karu dan katim. Tim penilai terdiri dari konsultan, bidang
perawatan, Bagian personalia (HRD), pimpinan rumah sakit (lampiran 5). Presentasi
berisi visi, misi, dan program kerja sesuai standar MPKP yang akan dijalankan jika
terpilih sebagai karu. Kemudian semua nilai direkapitulasi (lampiran 6) dan hasilnya
dikonsulkan pada pimpinan rumah sakit untuk menetapkan kepala ruangan. Jika nama
dan jumlah perawat telah ditetapkan sesuai dengan hasil tes maka pimpinan rumah sakit
membuat Surat Keputusan (SK) penempatan perawat yang bekerja di ruang MPKP.
Sebelum perawat bekerja di ruang MPKP, mereka diminta untuk membuat pernyataan
akan kesediaannya bekerja dan mengembangkan ruang MPKP dan menandatanganinya
(lampiran 7). Perawat diberikan penjelasan tentang lingkup kerja dan pengembangan
karir.
F. Proses orientasi tenaga perawat di ruang MPKP
Setiap perawat yang akan bekerja di ruang MPKP harus melalui masa orientasi yang
sering disebut pelatihan awal sebelum seseorang bekerja pada unit kerja tertentu.
Orientasi berupa pelatihan tentang informasi budaya kerja MPKP dan informasi umum
tentang rumah sakit (visi, misi, program jangka pendek dan jangka panjang, program
mutu, kebijakan dan peraturan). Kegiatan orientasi menggunakan metode klasikal,
praktik lapangan, dan praktik kerja (implementasi). Metode klasikal berlangsung selama
3 hari, praktik lapangan berlangsung selama 3 hari yang diakhiri dengan presentasi hasil
praktik. Praktik kerja (implementasi) di ruang MPKP dilakukan selama 6 bulan. Kepala
Bidang Perawatan, fasilitator lokal, dan fasilitator nasional membimbing dan
mensupervisi implementasi konsep MPKP (lampiran 8).
51
Kegiatan orientasi dilakukan pada perawat baru yang akan bekerja di ruang MPKP. Karu
dan katim membuat rencana orientasi dengan menggunakan metoda on the job training
untuk semua kegiatan MPKP.
Kegiatan MPKP yang akan diorientasikan pada program orientasi adalah:
1.
Kepala ruangan
a. Pendekatan manajemen
1) Perencanaan
a) Mengembangkan visi dan misi
b) Mempunyai filosofi
c) Menetapkan rencana jangka pendek
2) Pengorganisasian
a)Membuat struktur organisasi
b)Membuat jadual dinas bersama ketua tim
c)Membuat daftar pasien bersama ketua tim
3) Pengarahan
a) Memimpin operan
b)
Mengawasi dan mengarahkan kegiatan pre dan post conference
c)
Memberi motivasi pada tim perawat di ruangan
d)
Mendelegasikan tugas kepada bawahan dengan jelas
e)
Memfasilitasi kolaborasi dengan anggota tim kesehatan yang
lain dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan
f)
Mengawasi perawat primer dan perawat pelaksana dalam
mengelola pasien melalui komunikasi langsung
g)
Memperoleh informasi tentang pelaksanaan asuhan keperawatan
melalui supervisi dan mendengarkan laporan langsung dari perawat primer
h)
Melakukan pengawasan tidak langsung:
Mengecek daftar hadir perawat primer, perawat pelaksana,
pekarya, dan petugas TU
Mengecek kedisiplinan
4) Pengendalian
a) Menetapkan indikator mutu
b) Melakukan audit dokumen
c) Melakukan survey kepuasan terhadap keluarga, perawat, dokter
d) Melakukan survey masalah kesehatan/keperawatan
b. Compensatory reward
a) Melakukan rekruitmen tenaga perawat
b) Melakukan seleksi tenaga perawat
c) Melakukan orientasi
d) Melakukan penilaian kinerja
e) Melakukan pengembangan tenaga perawat
c. Hubungan profesional
a) Memimpin rapat keperawatan
b) Mengawasi pelaksanaan konferensi kasus
c) Mengikuti rapat tim kesehatan
d) Mengawasi pelaksanaan visit dokter
d. Asuhan keperawatan
52
Selama masa orientasi, dilakukan evaluasi atau penilaian terhadap kinerja perawat dalam
melaksanakan budaya kerja MPKP. Selanjutnya bagi perawat yang telah menjalani masa
orientasi dilakukan penentuan apakah perawat tersebut diterima atau tidak di ruang
MPKP. Penentuan dilakukan oleh pimpinan keperawatan dan fasilitator nasional
(konsultan).
G. Penilaian kinerja
Penilaian kinerja di ruang MPKP ditujukan pada kepala ruangan, perawat primer dan
perawat asosiet (lampiran 9). Kemampuan tiap SDM dievaluasi dengan menggunakan
supervisi baik secara langsung (observasi) maupun tidak langsung (melalui
dokumentasi). Kinerja kepala ruangan disupervisi/dievaluasi oleh Kepala Bidang
Perawatan dan fasilitator nasional; kinerja perawat primer disupervisi/dievaluasi oleh
Kepala Bidang Perawatan, fasilitator nasional, dan kepala ruangan; kinerja perawat
pelaksana disupervisi/dievaluasi oleh kepala ruangan dan perawat primer. Kepala Bidang
Perawatan bertanggung jawab mengobservasi dan menilai keberlangsungan seluruh
aktivitas di ruang MPKP. Selama melakukan supervisi di ruang MPKP Kepala Bidang
Perawatan didampingi oleh dua orang fasilitator lokal, yaitu satu orang dari bidang
perawatan dan satu orang fasilitator NAD CMHN.
H. Pengembangan tenaga perawat
Pengembangan tenaga perawat merupakan salah satu proses yang berhubungan dengan
manajemen SDM. Tujuan pengembangan tenaga perawat adalah membantu masingmasing perawat mencapai kinerja sesuai dengan posisinya dan untuk
pengakuan/penghargaan terhadap kemampuan profesional tenaga perawat yang akan
memaksimalkan pencapaian jenjang karir. Bentuk pengembangan tenaga perawat di
ruang MPKP adalah Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan (PKB) dan program
pengembangan jenjang karir.
Pada tahap awal bekerja di ruang MPKP, perawat mendapat penjelasan tentang proses
pengembangan yang dapat diikuti. Berikut uraian tentang lingkup kerja perawat di ruang
MPKP, yaitu:
1.
Kepala ruangan
a.
Masa percobaan 3 bulan
b.
Setiap tahun dilakukan evaluasi
c.
Bila dalam waktu 2 tahun berhasil maka akan diusulkan hal-hal berikut
sesuai dengan kebijakan dan kemampuan rumah sakit:
b.
c.
d.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
3.
56
BIODATA PERAWAT
I.
Nama
: ......................................................................
: ......................................................................
: 1. Laki-laki ( )
2. Perempuan ( )
SPK
D III Keperawatan
S 1 Ners Keperawatan
S 2/Spesialis Keperawatan
: 1. Laki-laki (
2. Perempuan (
V.
: 1. Menikah (
2. Belum menikah (
4. Duda
Status pernikahan
3. Janda
)
(
2.
3.
4.
57
PEDOMAN WAWANCARA
KEPALA RUANGAN DAN KETUA TIM
Nama calon perawat ruang MPKP: .......................................................................
Tingkat pendidikan
: .......................................................................
I.
2) Apa target yang ingin dicapai dalam mengelola suatu ruangan atau tim?
b. Kemampuan klinis/tehnikal
1) Sebutkan dan ceritakan kondisi pasien yang pernah atau sering dirawat!
58
b. Jika suatu hari ada hal tertentu yang membuat saudara tidak hadir di ruangan, apa
yang saudara lakukan dan bagaimana pandangan saudara terhadap hal tersebut?
59
PEDOMAN WAWANCARA
PERAWAT PELAKSANA
Nama calon perawat ruang MPKP: .......................................................................
Tingkat pendidikan
: .......................................................................
I. Kemampuan perawat (30%)
a. Kemampuan manajerial
1) Jelaskan rencana harian yang saudara buat jika mengelola beberapa pasien!
b. Kemampuan klinis/tehnikal
1. Sebutkan dan ceritakan kondisi pasien yang pernah atau sering dirawat!
III.Disiplin (20%)
a. Uraikan pendapat/pandangan saudara tentang waktu kerja!
60
b. Jika suatu hari ada hal tertentu yang membuat saudara tidak hadir di ruangan, apa
yang saudara lakukan dan bagaimana pandangan saudara terhadap hal tersebut?
61
PENILAIAN PRESENTASI
Nama perawat : .
Tgl penilaian
: .. 20
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda () pada kolom skor untuk setiap aspek yang dinilai:
4: bila baik sekali
3: bila baik
2: bila kurang
1: bila kurang sekali
Skor
No
A
1
2
B
1
2
3
4
5
6
7
C
1
2
3
4
5
6
7
D
1
2
3
4
Persiapan
Mempersiapkan bahan presentasi
Mempersiapkan mental
Pelaksanaan
Memberikan salam pembuka
Menjelaskan tujuan presentasi
Menjelaskan sistematika presentasi
Menjelaskan visi, misi, tujuan, kegiatan dan evaluasi
Memberikan kesempatan bertanya
Menjawab pertanyaan sesuai dengan konteks presentasi
Menutup presentasi dan memberikan rangkuman
Isi Presentasi
Visi sesuai visi rumah sakit
Visi bersifat futuristik untuk kemajuan pelayanan
keperawatan
Misi sesuai dengan misi rumah sakit berisi langkah upaya
mencapai visi
Tujuan diuraikan secara spesifik, jelas terukur
pencapaiannya
Kegiatan untuk mencapai tujuan diuraikan secara spesifik
Kegiatan memungkinkan untuk dilaksanakan dengan
keterbatasan seumber daya yang dimiliki
Kegiatan evaluasi dan monitoring menggambarkan
penilaian mutu pelayanan keperawatan
Sikap saat Presentasi
Kerapian penampilan
Kepercayaan diri
Bahasa yang digunakan sesuai tata bahasa yang baik dan
benar
Mau menerima saran orang lain
62
REKAPITULASI PENILAIAN
No.
Nama Perawat
Biodata
Tes tulis
Penilaian
Tes
Presentasi
wawancara
Total
Nilai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
, 200..
Penilai,
SURAT PERNYATAAN
KESEDIAAN MENGEMBANGKAN RUANG MPKP
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia bekerja dan
mengembangkan ruang MPKP. Saya telah mendapatkan penjelasan tentang kontrak kerja
63
di ruang MPKP dan uraian tugas perawat di ruang MPKP. Saya berjanji akan
menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan saya dan saya
berjanji untuk mematuhi peraturan yang diterapkan di ruang MPKP.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari
siapapun.
............, ..............................
64