Anda di halaman 1dari 24

MATERI KULIAH

TEKNIK METALLURGY

EKSTRASI TEMBAGA

NOVERIADY, M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

REFERENSI BACAAN
Untung Sukamto, Mokh Winanto Ajie dan Sudaryanto. 2001. Metallurgy Dasar,
Jurusan Teknik Pertambangan, UPN Veteran Yogyakarta.

Mokh Winanto Ajie. 2006. Pengolahan Bijih (Ore) Menjadi Metal, Pelatihan
Mineral Ore Metal (MOM), Yogyakarta.

Untuk mendapatkan metal yang lebih murni


biasanya dilakukan cara metalurgi terpadu.

Metal utama: tembaga


Metal sampingan: emas, perak dan gas SO

Keadaan Bijih
Bijih tembaga umumnya diklasifikasikan dalam tiga
kelompok :
Sulfida Ore
Chalcosite (CuS), Chalcopyrite (Cu FeS), Bornite
(CuCuSFeS), Covelite (CuS).
Karbonat
Malachite (CuCOCu(OH)), Azurite (2CuCOCu(OH)).
Bijih tembaga terbentuk sebagai vein yang tersebar
didalam batuan beku merupakan butiran-butiran
kecil.

Assosiasinya : silika (50-60 %), sulfur (10 %) dan


sejumlah alumina,kalsium oksida, kobalt,
selenium, tellurium, emas, perak

Proses Pengerjaan
Konsentrasi tembaga biasanya dengan flotasi,
dari proses ini diharapkan tembaga akan
terpisah dari kotoran maupun mineral zinc,
timbal dan non sulfida.
Sedangkan emas, perak akan ikut dalam
konsentrat.
Konsentrat berkadar 25-30% Cu.
Pengerjaan dilakukan dalam tiga tahap yaitu,
smelting, conversion, dan refining.

Roasting
Roasting terhadap konsentrat tembaga hasil
flotasi berguna untuk menghilangkan sulfur.
Menghilangkan impurities yang mempunyai
sifat volatile.
ZnS --> ZnO
PbS --> PbO
FeS --> FeO

Smelting
Smelting dilakukan dalam reverberatory furnace
dengan cara simple smelting.
Sebagai umpan adalah konsentrat hasil flotasi,
limestone sebagai fluks dan bahan bakar
digunakan batubara yang dapat berfungsi
sebagai reduktor.
Umpan dimasukkan dari bagian atas tanur,
dengan adanya panas terbentuklah molten
metal yang terkumpul dalam hearth.

Produk Peleburan Berupa


Matte merupakan sulfida buatan Cu dan Fe
sebagai CuS dan FeS. Matte mengandung 3545 % sebagai CuS dan 20-30 % sebagai FeS
Slag terdiri dari Fe, Zn, Pb oksida dan silikat
yang mengandung 0,35-0,50 % Cu
Flue dust dan fumes, penimbul polusi, debu,
ditangkap dengan cyclon, water spray,
cotrel,electrostatic precipitator

Hal Yang Terjadi Dalam Peleburan (1)


Semua CuO, CuS, CuSO yang ada dalam
charge diubah menjadi CuS
Sulfur yang tdk berikatan dengan Cu dan Fe
dikeluarkan sebagai SO, SO, dengan reaksi
3FeO + FeS 7FeO + SO
Limes, Mg, Al akan masuk ke slag dalam
bentuk silikat.

Hal Yang Terjadi Dalam Peleburan (2)


Au, Ag, dan logam mulia lainnya masuk ke
matte sebagai sulfida
As, Sb, Te, Zn, Se, dalam reaksi oksidasi
maupun reduksi masuk ke fumes, atau
terbentuk sulfida dalam matte
Ni masuk ke matte sebagai sulphate
Catatan: afanitas besi terhadap oksigen 2x
tembaga. Afanitas tembaga terhadap sulfur >
besi

Istilah
Prosentase tembaga didalam matte disebut
grade
Sedangkan berat matte yang terbentuk dari
charge total , disebut fall

Conversion
Pengubahan matte menjadi blister copper,
dilakukan secara oksidasi, disebut converting.
Prosesnya ada dua tahap
Tahap I = pembentukan slag
FeS + 0,5 O FeO + SO
FeO masuk ke slag, slag ini masih mengandung
6 % Cu, slag dikeluarkan tinggalah CuS

Tahap II = blister copper (CuS) diubah


menjadi Cu
Di converter, matte yang telah dihilangkan FeS
menjadi FeO, tinggal CuS dan dilakukan
oksidasi
CuS +O 2 Cu + SO
Cu disebut White Metal

Refining Terhadap Blister Copper


Blister copper masih mengandung impuritis :
sulfur, besi, lead, bismuth, arsenic, cobalt, juga
logam mulia seperti emas dan perak
Ada dua cara pemurnian, yakni fire refing dan
electro refining

Fire Refining
Tujuan :
menghilangkan elemen yang mengganggu
proses electro refining,.
membuat anode, atau produk lain (billet, slab,
kawat).
membuat tembaga tidak mengandung oksigen
(keperluan listrik).

Fire Refining
Dilakukan dengan cara peleburan dalam tanur
lebur
Impuritis yang dapat dihilangkan adalah : S,
Cd, Zn, Mg, l, Fe. Sn, Pb, As dan Sb,Bi
Tanur yang digunakan Reverberatory Furnace

Proses Dalam Peleburan


Tahap I proses oksidasi,proses disebut
flapping, hasilnya adalah slag
Tahap II. Periode reduksi, proses disebut
polling, mengikat oksigen dengan coke atau
green timber, agar oksigennya tinggal 0,0250,05% saja

Electro Refining
Tujuan :
Emas dan perak dapat diproduksi sebagai hasil
sampingan.
Apabila produk yang dihasilkan akan
dimanfaatkan sebagai bahan kelistrikan.

Electro Refining
Hasil peleburan yang berupa anode, masih
mengandung impuritis Se, Te, Be, Ni, Ag dan Au.
Dengan electrolisa , impuritis dapat dipisahkan dari
tembaga
Electrolite berupa acidified copper sulphate (4 gram
tembaga, 160 gram asam sulfur dalam setiap liter,
atau 4% tembaga, 16% sulphuric acid dicampur pada
140C).

Katodenya adalah lembaran tipis tembaga murni


(berat 10 lbs)
Hal yag perlu diperhatikan pada electro refining
adalah voltge = 0,3-0,35 vot, density arus = 15-20
ampere/ sq.ft
Kadar Cu didapat 99,95 %
Elektrolitnya banyak mengandung bismuth (Bi) dan
nikel (Ni), yang akan mengganggu jalannya
elektrolisa, maka harus diganti kontinyu.
Mencegah terhambatnya arus listrik yang mengalir,
maka harus dipanaskan antara 50-60C.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai